• Berita Fakta Atau Hoax? Cek Disini - Liputan6.com

    Sumber:
    Tanggal publish: 29/08/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan video Gibran Rakabuming Raka mengumandangkan takbir pada seorang anak. Postingan itu beredar sejak awal pekan ini.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 26 Agustus 2024.
    Dalam postingannya terdapat video dengan wajah Gibran mengumandangkan takbir pada anak bayi yang digendongnya. Postingan video itu disertai narasi:
    "Wapres terpilih ber agama Islam tapi tdk paham mana Takbir dan mana Adzan...?
    Tak punya ilmu baik dunia maupun agama. apa yg akan dibanggakan."
    Akun itu menambahkan narasi "Jangan ada yg Bertanya ini Asli atau Editan, Sumpah Saya juga Tidak Tahu"
    Hingga saat ini akun tersebut telah mendapat 5,7 ribu likes, 581 komentar dan dibagikan 2,5 ribu kali.
    Lalu benarkah postingan video Gibran Rakabuming mengumandangkan takbir pada seorang anak?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan video yang identik dengan postingan. Video itu pertamakali diunggah di akun Tiktok bernama @vickyjackson200 pada 23 Februari 2022.
    Namun dalam video asli bukanlah wajah Gibran Rakabuming Raka, melainkan video pemilik akun bernama Papi Zayn.
    Video itu disertai narasi "azankan anak malah takbiran#tiktok #baby #bayilucu #viral". Video ini sempat trending di Tiktok dan sempat diberitakan sejumlah media.
    Salah satunya diunggah Pikiran Rakyat di akun Youtubenya pada 27 Februari 2024. Video itu diberi judul "Viral! Seorang Pria Kumandangkan Takbir saat Kelahiran Anaknya, Istri: Itu Takbiran Bang, Bukan Azan"
    Sementara wajah Gibran Rakabuming Raka yang diunggah dalam video merupakan hasil suntingan menggunakan AI. Beberapa tanda-tanda video itu buatan AI adalah gerakan wajah yang tidak alami, ketidaksesuaian pencahayaan dan bayangan, ketidaksesuaian gerakan bibir dengan suara serta frekuensi kedipan mata yang tidak wajar.

    Kesimpulan


    Postingan video Gibran Rakabuming mengumandangkan takbir pada seorang anak adalah tidak benar. Video tersebut diedit menggunakan AI.

    Rujukan

    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Keliru, Video yang Diklaim Banjir di IKN pada 17 Agustus 2024

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/08/2024

    Berita



    Sebuah video yang diklaim memperlihatkan badai dan banjir sedalam 7 meter yang terjadi di Ibu Kota Nusantara (IKN), beredar di WhatsApp, YouTube ini dan ini, serta akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Video itu memperlihatkan tempat-tempat yang dilanda banjir dan angin kencang. Sebagian potongan video juga memperlihatkan rumah-rumah yang hanya terlihat atap karena terendam banjir. Banjir tersebut diklaim terjadi di IKN, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada 17 Agustus 2024.



    Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah video yang beredar memperlihatkan badai dan banjir yang melanda IKN tanggal 17 Agustus 2024?

    Hasil Cek Fakta



    Tempo menelusuri informasi dari potongan-potongan video dalam konten yang beredar menggunakan layanan reverse image search dari Google. Sebagian lokasi video berhasil ditemukan menggunakan layanan Google Street View. Berikut hasil penelusurannya:

    Video 1



    Video yang beredar pada detik ke-13 memperlihatkan atap bangunan yang rusak tersapu angin, dan dikatakan terjadi di IKN. Namun sesungguhnya video itu adalah kejadian di Kota Taquara, negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil, sebagaimana diunggah di akun TikTok Tetovanews.

    Keterangan itu juga dinyatakan Spaco FM dan Koran Repercussao Paranhana yang mengatakan badai musim panas yang kekuatannya merusak itu berlangsung tanggal 26 Januari 2023. Setelah bencana berlalu, pemerintah setempat memprioritaskan pembersihan jalan dan pengiriman bantuan tenda.

    Video 2



    Video yang beredar pada menit ke-1:32 memperlihatkan banjir di salah satu SD Negeri 016 di Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Namun sesungguhnya jarak Kota Samarinda dengan IKN sekitar 143 kilometer.

    Video 3



    Video yang beredar pada menit ke-02:15 memperlihatkan orang-orang di luar rumah yang terendam banjir dan dikatakan berlangsung di IKN. Namun, sesungguhnya peristiwa itu terjadi di Kota Valenzuela, Metro Manila, Filipina, sebagaimana dilaporkan Strong Radio.

    Video itu memperlihatkan kebakaran yang terjadi di tengah kondisi banjir di kota tersebut, di mana tampak asap mengepul. Video direkam oleh seorang netizen bernama Christian Renz Garcia dan diunggah 24 Juli 2024.

    Video 4



    Video yang beredar pada menit ke-03:49 juga memperlihatkan pertokoan yang dilanda banjir. Salah satu toko memiliki plang nama bertuliskan Y2A Pharmacy. Berdasarkan informasi yang tersedia di Google Street View, lokasi tersebut juga berada di Metro Manila, Filipina.

    Peringatan HUT RI di IKN

    Dilansir Tribun News, jelang upacara peringatan HUT RI ke-79 kawasan Istana Garuda di IKN diguyur hujan lebat hingga para tamu berteduh. Namun tidak dikatakan tempat itu dilanda badai dan banjir.

    Berita Kumparan.com juga menjelaskan bahwa hujan di kawasan Istana Garuda, IKN terjadi menjelang upacara penurunan bendera. Hujan berlangsung sekitar lima menit. Setelah hujan reda, lapangan upacara dibersihkan dan upacara penurunan bendera dilaksanakan.

    Selain itu, dilansir Kompas.com, banjir sempat melanda tiga desa di dekat kawasan Istana Garuda, IKN, sejak tanggal 24 Juni 2024, yakni Karang Jinawi, Suka Raja, dan Bukit Raya. Dikatakan banjir berasal dari luapan sungai dan drainase.

    Berdasarkan data yang didapatkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sebanyak 1.216 jiwa terdampak banjir tersebut dan 316 unit rumah terendam air dengan ketinggian hingga 150 sentimeter. Banjir mulai surut tanggal 26 Juni 2024.

    Kampung Sepaku, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, juga dilanda banjir di waktu yang sama, sebagaimana diberitakan Tempo. Diduga banjir itu karena pembangunan sistem pengairan untuk kebutuhan IKN yang meninggikan dasar sungai.

    Kesimpulan



    Verifikasi Tempo menyimpulkan narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan badai dan banjir sedalam 7 meter yang melanda IKN saat peringatan HUT RI ke-79 pada tanggal 17 Agustus 2024 adalah klaim keliru.

    Sebagian video diketahui merupakan rekaman kejadian bencana di luar negeri. Desa-desa di sekitar IKN memang dilanda banjir, namun terjadi sekitar dua bulan sebelum HUT RI dan tinggi maksimumnya 150 sentimeter.

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [BELUM TERBUKTI] Demo Mahasiswa di Semarang Dihujani Gas Asap Beracun

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 30/08/2024

    Berita

    Mahasiswa dihujani Gass Asap Beracun, bukan Gass Airmata di Semarang Senin 26.8.2024 malam ini.

    Sumber: WAG

    Hasil Cek Fakta

    Beredar informasi di Whatsapp mengenai aksi demonstrasi mahasiswa di Semarang terkait RUU Pilkada, yang dikabarkan mendapat tembakan gas beracun. Informasi ini disebarkan dengan disertai sebuah cuplikan video yang menampakkan semprotan benda cair menyembur kerumunan massa dari atas.

    Pemeriksaan fakta dilakukan dengan mencari sumber berita dari berbagai media kredibel yang relevan dengan aksi demonstrasi di Semarang pada 26 Agustus 2024.Dari penelusuran tersebut, ditemukan beberapa media yang memberitakan mengenai aksi demonstrasi di Semarang, salah satunya liputan6.com yang menulis berita berjudul “Tuntut Jokowi Mundur dan Diadili, Unjuk Rasa di Balai Kota Semarang Dibubarkan Malam Ini”. Dalam berita tersebut, tertulis bahwa para pendemo dihujani oleh gas air mata dan water canon.

    Berita di situs detik.com dengan judul “Demo di Semarang Ricuh! Polisi Bubarkan Massa Pakai Gas Air Mata” juga tertulis informasi serupa, para pendemo dibubarkan dengan tembakan gas air mata.

    Dari penelusuran ini, tidak ditemukan satupun media kredibel yang menuliskan berita mengenai adanya tembakan gas beracun di kerumunan massa demonstrasi menolak RUU Pilkada di Semarang.

    Dikutip dari situs pid.kepri.polri.go.id, berdasarkan Peraturan Kapolri (Perkapolri) No. 1 Tahun 2009, terdapat Standard Operating Procedure (SOP) pengamanan aksi demonstrasi dari kerusuhan dengan menggunakan 4 tahapan kekuatan, di antaranya:

    1. Kekuatan yang memiliki dampak deteren (berupa kehadiran aparat POLRI atau kendaran dengan atribut POLRI atau lencana)

    2. Perintah lisan (ada komunikasi atau perintah, contoh: “POLISI, jangan bergerak!”)

    3. Kendali tangan kosong lunak (dengan gerakan membimbing atau kuncian tangan yang kecil timbulkan cedera fisik)

    4. Kendali tangan kosong keras (ada kemungkinan timbulkan cedera, contoh dengan bantingan atau tendangan yang melumpuhkan)

    5. Kendali senjata tumpul (Sesuai dengan perlawanan tersangka, berpotensi luka ringan, contoh dengan menggunakan gas air mata dan tongkat polisi)

    6. Kendali dengan menggunakan senjata api (tindakan terakhir dengan pertimbangan membahayakan korban, masyarakat dan petugas)

    Sehingga, penggunaan gas beracun untuk membubarkan kerusuhan massa demonstrasi adalah tidakan yang melanggar SOP sebagaimana diatur dalam Perkapolri tersebut. Penggunaan gas beracun selain berbahaya juga bukan hal yang lazim digunakan dalam pengamanan aksi demonstrasi.

    Dengan demikian, klaim pada narasi video yang beredar bahwa aksi demonstrasi menolak RUU Pilkada di Semarang diwarnai dengan tembakan gas beracun, belum terbukti.

    Kesimpulan

    Faktanya, tidak ditemukan informasi mengenai gas asap beracun yang ditembakkan kepada massa demonstrasi mahasiswa di Semarang pada 26 Agustus 2024. Berbagai media online memberitakan mengenai tembakan water canon dan gas air mata dari aparat kepolisian untuk membubarkan massa.

    Rujukan

  • [SALAH] Video Polisi China Menyamar Jadi TKA Diangkap Warga

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 30/08/2024

    Berita

    BAJINGAN… KURANG AJAR…!!!Polisi yang tertinggal ketangkap…ternyata orang China…Benar apa yang kita khawatirkan, bahwa orang² yang masuk ke NKRI sebagai tenaga kerja memang benar² Polisi/Tentara China yang menyamar…VIRALKAN…!!!

    SUMBER ARSIP: https://archive.md/8n8D

    Hasil Cek Fakta

    Artikel saduran dari Tempo

    Sebuah akun facebook dengan nama Om Encib mengunggah sebuah video yang menampakkan seorang Polisi dikerumuni oleh sejumlah orang. Video tersebut diunggah dengan klaim Polisi China yang menyamar menjadi TKA telah ditangkap oleh warga.

    Setelah dilakukan pemeriksaan dengan mengunggah tangkapan layar ke google lens, ditemukan sebuah artikel periksa fakta Tempo pada 29 September 2023 dengan judul “Menyesatkan, Video Berisi Klaim Polisi China yang Diselundupkan Sebagai TKA di Indonesia.”

    Dalam artikel tersebut, Tempo menemukan referensi yang memiliki suasana mirip dengan video yang beredar, yakni pada sebuah unggahan video dari kanal YouTube Tribun Timur. Video tersebut menerangkan bahwa polisi pada video bertugas meredam kericuhan dalam demonstrasi massa yang menuntut ganti rugi lahan dari perusahaan tambang di Kabupaten Pohuwanto. Polisi tersebut terpisah dari kelompoknya saat diserang massa. Dalam video tersebut tampak sekelompok warga berusaha menyelamatkan Polisi dari serangan massa.

    Dengan demikian, klaim pada video bahwa Polisi China yang menyamar menjadi TKA telah ditangkap oleh warga, tidak benar.

    Kesimpulan

    Faktanya, video tersebut merupakan cuplikan video demonstrasi massa di Kabupaten Pohuwanto, Gorontalo, pada 21 September 2023 di mana polisi tersebut diselamatkan oleh sekelompok warga dari amukan massa.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini