tirto.id - Iklan judi daring (judi online, judol) yang tersebar di media sosial semakin beragam dan unik kemasannya. Terbaru, di Facebook, muncul tayangan wawancara salah satu kanal media massa, dengan seorang perempuan berbaju tahanan yang disebut bekerja sebagai admin situs judol.
"TERKUAK SUDAH MANTAN NAP1 EX KASUS JUDDOL," begitu bunyi pesan dari unggahan akun "A200m empat" pada 9 Juni 2024 lalu (arsip). Nama akun tersebut merujuk ke nama situs judol yang dipromosikan.
Bersama unggahan tersebut, terdapat video pendek berisi sesi wawancara Metro TV yang menceritakan bagaimana kemenangan di situs tersebut bisa diatur dan biasa diberikan di awal. Misalnya, orang yang memakai situs judi tersebut diklaim bisa mendapatkan uang hingga Rp3 juta dengan modal Rp50 ribu.
Video tersebut menarik perhatian di Facebook. Sampai dengan Selasa (25/6/2024), video tersebut sudah mengumpulkan lebih dari 2,5 juta penonton. Sementara unggahan itu juga sudah mengumpulkan 16 ribu tanda suka (likes) dan lebih dari 5 ribu komentar. Komentar-komentar baru masih terus bertambah dalam 24 jam terakhir.
Tirto juga menemukan unggahan serupa dari akun "A200m tiga" (arsip). Tidak hanya menggunakan video dan narasi yang sama, waktu tayang unggahan tersebut juga hanya berjarak sekitar 15 menit. Hal ini mengindikasikan adanya keterkaitan antar dua unggahan tersebut. Unggahan ini juga menarik perhatian netizen dan bahkan mengumpulkan tanda suka lebih banyak, 24 ribu tanda suka dan 4.600 komentar.
Lalu, bagaimana kebenarannya? Apakah benar ada video wawancara Metro TV yang menjabarkan tentang mengatur kemenangan di situs judi online?
Hoaks Video Wawancara Metro TV Mempromosikan Situs Judi Online
Sumber:Tanggal publish: 25/06/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Tirto menyaksikan keseluruhan video berdurasi 1 menit 20 detik tersebut. Dari awal, video sudah terlihat mencurigakan karena isi percakapan dan gerak mulut pewawancara terlihat tidak sinkron.
Di awal sesi wawancara dalam video, terlihat headline bertuliskan "Candu Judi Online" yang mengindikasikan judul dari liputan tersebut. Terlihat juga watermark lambang Metro TV yang ditutupi dengan sticker di sepanjang video.
Berdasar dua petunjuk tersebut, kami melakukan pencarian dengan kata kunci "candu judi online metro tv". Hasil pencarian di Google mengarahkan ke artikel berikut.
Halaman tersebut berisi liputan berbasis video. Berdasar keterangan singkat di halaman tersebut, dijelaskan kalau orang yang diwawancara adalah seorang mahasiswi yang menjadi bandar judi online dengan gaji Rp25 juta dan mengoperasikan 50 situs judi.
Video liputan Metro TV bertajuk "Candu Judi Online" tersebut pertama kali tayang pada 15 September 2022 dan masuk program "Super Women", yang tayang di kanal YouTube media ini.
Bagian yang serupa dengan iklan judol yang tersebar di Facebook terlihat di menit 2:54 video milik Metro TV. Aviani Malik, pembawa acara sekaligus pewawancara dalam video, berbicara dengan seorang admin judol. Perempuan tersebut menceritakan bagaimana dia bisa terlibat dan apa yang dikerjakan selama menjadi admin judol.
Sesi wawancara juga sempat membahas soal kemungkinan menang. Namun, sang admin menjelaskan kalau kemenangan tidak bisa diatur. Hal ini berbeda dengan narasi di video Facebook.
Suara dari perempuan yang diwawancara juga berbeda antara video di Facebook dan di Metro TV. Di video wawancara asli, juga tidak disebut sama sekali nama situs judi online yang dipromosikan di video di Facebook.
Di awal sesi wawancara dalam video, terlihat headline bertuliskan "Candu Judi Online" yang mengindikasikan judul dari liputan tersebut. Terlihat juga watermark lambang Metro TV yang ditutupi dengan sticker di sepanjang video.
Berdasar dua petunjuk tersebut, kami melakukan pencarian dengan kata kunci "candu judi online metro tv". Hasil pencarian di Google mengarahkan ke artikel berikut.
Halaman tersebut berisi liputan berbasis video. Berdasar keterangan singkat di halaman tersebut, dijelaskan kalau orang yang diwawancara adalah seorang mahasiswi yang menjadi bandar judi online dengan gaji Rp25 juta dan mengoperasikan 50 situs judi.
Video liputan Metro TV bertajuk "Candu Judi Online" tersebut pertama kali tayang pada 15 September 2022 dan masuk program "Super Women", yang tayang di kanal YouTube media ini.
Bagian yang serupa dengan iklan judol yang tersebar di Facebook terlihat di menit 2:54 video milik Metro TV. Aviani Malik, pembawa acara sekaligus pewawancara dalam video, berbicara dengan seorang admin judol. Perempuan tersebut menceritakan bagaimana dia bisa terlibat dan apa yang dikerjakan selama menjadi admin judol.
Sesi wawancara juga sempat membahas soal kemungkinan menang. Namun, sang admin menjelaskan kalau kemenangan tidak bisa diatur. Hal ini berbeda dengan narasi di video Facebook.
Suara dari perempuan yang diwawancara juga berbeda antara video di Facebook dan di Metro TV. Di video wawancara asli, juga tidak disebut sama sekali nama situs judi online yang dipromosikan di video di Facebook.
Kesimpulan
Hasil penelusuran fakta menunjukkan tayangan wawancara di Metro TV yang menjabarkan tentang mengatur kemenangan di situs judi online bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Video yang tersebar di Facebook mencatut liputan Metro TV yang mewawancara admin judi online pada September 2022. Dalam sesi wawancara aslinya, disebut kalau kemenangan di situs judi tidak diatur dan tidak ada promosi situs judi online tertentu seperti di video yang tersebar di Facebook.
Video yang tersebar di Facebook mencatut liputan Metro TV yang mewawancara admin judi online pada September 2022. Dalam sesi wawancara aslinya, disebut kalau kemenangan di situs judi tidak diatur dan tidak ada promosi situs judi online tertentu seperti di video yang tersebar di Facebook.
Rujukan
- https://www.facebook.com/100083130504844/videos/7786982741348431
- https://web.archive.org/web/20240625075751/
- https://www.facebook.com/100083130504844/videos/7786982741348431
- https://www.facebook.com/aduaratusmtiga/posts/pfbid0p6Q1ALudj2u1hF8YaDcx5MvrPeebxYCwMMcsjL7hVgM74tW8eusAhLQwmHaEYtGxl
- https://web.archive.org/web/20240625075638/
- https://www.facebook.com/aduaratusmtiga/posts/pfbid0p6Q1ALudj2u1hF8YaDcx5MvrPeebxYCwMMcsjL7hVgM74tW8eusAhLQwmHaEYtGxl
- https://www.metrotvnews.com/play/NxGC5Qmv-candu-judi-online-1
- https://www.youtube.com/watch?v=NSfnC-U3b3A
Hoaks Foto Pekerja yang Membangun Piramida di Mesir
Sumber:Tanggal publish: 25/06/2024
Berita
tirto.id - Sebuah foto yang menunjukkan proses pembangunan piramida, ramai menjadi bahan perbincangan di media sosial. Dalam foto tersebut, terlihat sekelompok orang sedang mengangkat bongkahan batu besar. Mereka dinarasikan sebagai para pekerja pembangun piramida.
"Foto para pekerja piramida di Mesir, foto diambil selama konstruksi pada 2549 SM. Ini bukti bahwa piramida itu bukan dibangun oleh alien," begitu bunyi unggahan akun "BeritaViral.com" di Facebook pada Jumat (21/6/2024) (arsip).
Unggahan dari akun tersebut menjadi yang paling banyak menarik perhatian. Sampai Selasa (25/6/2024), sudah ada lebih dari 3 ribu impresi (likes dan emoticons), lebih dari 1.300 komentar dan lebih dari 50 kali dibagikan ulang. Namun, unggahan lain di Facebook juga menyebar narasi yang sama, termasuk dari akun "Tips Luna" (arsip), "Tuman" (arsip), "August Ope Benedict" (arsip), dan "irmania"(arsip).
Di Instagram, unggahan serupa ditemukan pada akun @august_bene (arsip), @berbagi_cria (arsip), dan @yandhi_lim (arsip).
Sementara itu, di X (dulu Twtitter), akun @CW_Insider dan @1800factsmatter juga menyebar klaim ini, seminggu sebelum ramai di Facebook dan Instagram.
Namun, menurut temuan Tirto, narasi tersebut bahkan sudah beredar di Threads jauh sebelumnya, dari akun berbahasa Inggris, "coopmike48" pada 1 Mei 2024 lalu (arsip). Gambar dan narasi yang digunakan sama dengan yang tersebar di media sosial lain, namun terdapat perbedaan klaim tahun pengambilan gambar, yaitu pada tahun 1750.
Lalu, bagaimana kebenarannya? Apakah benar foto tersebut menunjukkan pekerja konstruksi piramida Mesir di masa lalu?
"Foto para pekerja piramida di Mesir, foto diambil selama konstruksi pada 2549 SM. Ini bukti bahwa piramida itu bukan dibangun oleh alien," begitu bunyi unggahan akun "BeritaViral.com" di Facebook pada Jumat (21/6/2024) (arsip).
Unggahan dari akun tersebut menjadi yang paling banyak menarik perhatian. Sampai Selasa (25/6/2024), sudah ada lebih dari 3 ribu impresi (likes dan emoticons), lebih dari 1.300 komentar dan lebih dari 50 kali dibagikan ulang. Namun, unggahan lain di Facebook juga menyebar narasi yang sama, termasuk dari akun "Tips Luna" (arsip), "Tuman" (arsip), "August Ope Benedict" (arsip), dan "irmania"(arsip).
Di Instagram, unggahan serupa ditemukan pada akun @august_bene (arsip), @berbagi_cria (arsip), dan @yandhi_lim (arsip).
Sementara itu, di X (dulu Twtitter), akun @CW_Insider dan @1800factsmatter juga menyebar klaim ini, seminggu sebelum ramai di Facebook dan Instagram.
Namun, menurut temuan Tirto, narasi tersebut bahkan sudah beredar di Threads jauh sebelumnya, dari akun berbahasa Inggris, "coopmike48" pada 1 Mei 2024 lalu (arsip). Gambar dan narasi yang digunakan sama dengan yang tersebar di media sosial lain, namun terdapat perbedaan klaim tahun pengambilan gambar, yaitu pada tahun 1750.
Lalu, bagaimana kebenarannya? Apakah benar foto tersebut menunjukkan pekerja konstruksi piramida Mesir di masa lalu?
Hasil Cek Fakta
Tirto mencurigai adanya penggunaan kecerdasan buatan (artificial intelligence, AI) dalam pembuatan foto tersebut. Tidak adanya satupun wajah yang terlihat, serta postur dari para pekerja yang tidak lazim menjadi alasannya. Beberapa komentar di media sosial juga menyoroti hal ini.
Kami kemudian mencoba melakukan pemindaian gambar dengan beberapa perangkat pendeteksi AI. Hasilnya, perangkat Hive Moderation memberi skor 99,1 persen kemungkinan foto adalah hasil buatan AI. Perangkat ini juga mencantumkan 50 persen kemungkinan gambar dibuat dengan menggunakan Kandinsky dan 41 persen kemungkinan dibuat dengan Midjourney.
Pemindaian gambar di perangkat lain, Fake Image Detector, juga memberi kesimpulan kalau gambar tersebut kemungkinan dibuat lewat olahan AI. AI or Not juga memberi hasil identik, kemungkinan dibuat dengan AI.
Melihat garis waktunya, klaim tersebut juga tidak masuk akal. Teknologi kamera belum ditemukan pada tahun 1750, apalagi 2549 Sebelum Masehi (SM).
Merujuk laman resmi American Physical Society, salah satu foto tertua yang terekam berasal dari tahun 1825, ketika seorang berkebangsaan Prancis bernama Nicéphore Niépce menangkap gambar hitam putih dari ukiran seorang anak laki-laki yang sedang menarik seekor kuda. Ia melakukan riset “menangkap cahaya” melalui kamera obscura.
Proses fotografi baru menjadi teknologi yang bisa diakses masyarakat banyak pada tahun 1839 ketika Louis Daguerre mempopulerkan daguerreotype.
Sementara terkait sejarah piramida, menurut laman National Geographic, Imhotep, arsitek Raja Djoser, pada sekitar 2650–2575 SM, disebut sebagai pembuat piramida berundak enam lapis di Saqqara. Piramida ini dianggap sebagai langkah awal yang penting dalam perkembangan piramida.
Menurut laman yang sama, bangunan tersebut diperuntukan untuk mayat penguasa sebelumnya. Para firaun di masa kemudian mulai memperbaiki pondasi serta bentuk piramida yang digagas oleh Raja Djoser.
Kembali ke gambar pekerja piramida, Tirto juga melakukan reverse search image, untuk mencari sumber asli gambar tersebut. Meski tidak mengarah ke sumber, Tirto menemukan artikel dari pemeriksa fakta Taiwan Fact Checking Center berikut.
Narasi yang sama juga beredar di negara tersebut pada Mei 2024 lalu. Mereka juga melakukan pemindaian yang hasilnya juga meyakinkan kalau ini adalah hasil buatan AI.
Foto ini juga sempat ramai sebelumnya pada November 2023. Bersama dua foto lainnya sempat muncul unggahan yang mencoba menggambarkan proses pembangunan piramida yang dibantah keasliannya oleh Factly, pemeriksa fakta asal India.
Kami kemudian mencoba melakukan pemindaian gambar dengan beberapa perangkat pendeteksi AI. Hasilnya, perangkat Hive Moderation memberi skor 99,1 persen kemungkinan foto adalah hasil buatan AI. Perangkat ini juga mencantumkan 50 persen kemungkinan gambar dibuat dengan menggunakan Kandinsky dan 41 persen kemungkinan dibuat dengan Midjourney.
Pemindaian gambar di perangkat lain, Fake Image Detector, juga memberi kesimpulan kalau gambar tersebut kemungkinan dibuat lewat olahan AI. AI or Not juga memberi hasil identik, kemungkinan dibuat dengan AI.
Melihat garis waktunya, klaim tersebut juga tidak masuk akal. Teknologi kamera belum ditemukan pada tahun 1750, apalagi 2549 Sebelum Masehi (SM).
Merujuk laman resmi American Physical Society, salah satu foto tertua yang terekam berasal dari tahun 1825, ketika seorang berkebangsaan Prancis bernama Nicéphore Niépce menangkap gambar hitam putih dari ukiran seorang anak laki-laki yang sedang menarik seekor kuda. Ia melakukan riset “menangkap cahaya” melalui kamera obscura.
Proses fotografi baru menjadi teknologi yang bisa diakses masyarakat banyak pada tahun 1839 ketika Louis Daguerre mempopulerkan daguerreotype.
Sementara terkait sejarah piramida, menurut laman National Geographic, Imhotep, arsitek Raja Djoser, pada sekitar 2650–2575 SM, disebut sebagai pembuat piramida berundak enam lapis di Saqqara. Piramida ini dianggap sebagai langkah awal yang penting dalam perkembangan piramida.
Menurut laman yang sama, bangunan tersebut diperuntukan untuk mayat penguasa sebelumnya. Para firaun di masa kemudian mulai memperbaiki pondasi serta bentuk piramida yang digagas oleh Raja Djoser.
Kembali ke gambar pekerja piramida, Tirto juga melakukan reverse search image, untuk mencari sumber asli gambar tersebut. Meski tidak mengarah ke sumber, Tirto menemukan artikel dari pemeriksa fakta Taiwan Fact Checking Center berikut.
Narasi yang sama juga beredar di negara tersebut pada Mei 2024 lalu. Mereka juga melakukan pemindaian yang hasilnya juga meyakinkan kalau ini adalah hasil buatan AI.
Foto ini juga sempat ramai sebelumnya pada November 2023. Bersama dua foto lainnya sempat muncul unggahan yang mencoba menggambarkan proses pembangunan piramida yang dibantah keasliannya oleh Factly, pemeriksa fakta asal India.
Kesimpulan
Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan foto pembangunan piramida yang tersebar di media sosial bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Gambar tersebut dibuat dengan teknologi AI. Pun, melihat lini waktunya, piramida dibuat jauh sebelum teknologi kamera ditemukan. Piramida pertama dibangun pada tahun 2580-2565 Sebelum Masehi, sementara teknologi kamera pertama baru ditemukan sekitar tahun 1800-an.
Gambar tersebut dibuat dengan teknologi AI. Pun, melihat lini waktunya, piramida dibuat jauh sebelum teknologi kamera ditemukan. Piramida pertama dibangun pada tahun 2580-2565 Sebelum Masehi, sementara teknologi kamera pertama baru ditemukan sekitar tahun 1800-an.
Rujukan
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=846783137498764&set=a.622241503286263
- https://web.archive.org/web/20240625021545/
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=846783137498764&set=a.622241503286263
- https://www.facebook.com/lucintalunaofficial1/posts/pfbid0Yz6VY8v2VNLcgvM3r8XNFJzzsQWkjXkK4pcbW71d7jyygJddPG3hoP75gsFUqRjFl
- https://web.archive.org/web/20240625022244/
- https://www.facebook.com/lucintalunaofficial1/posts/pfbid0Yz6VY8v2VNLcgvM3r8XNFJzzsQWkjXkK4pcbW71d7jyygJddPG3hoP75gsFUqRjFl
- https://www.facebook.com/abu.haha.315/posts/pfbid02pmpatHU7SHGLqLnYBmRsBkAmqrPgqSHeUMKXkLypTYegWZZKEGehN2qV8UdR9fdTl
- https://web.archive.org/web/20240625022203/
- https://www.facebook.com/abu.haha.315/posts/pfbid02pmpatHU7SHGLqLnYBmRsBkAmqrPgqSHeUMKXkLypTYegWZZKEGehN2qV8UdR9fdTl
- https://www.facebook.com/myheart1978/posts/pfbid02bx6mz7iuEvZmAaCwQfB89xmBnVaGSpG6wZsrKN1FEHGyVUhYfHx772QejXEdBtZ3l
- https://web.archive.org/web/20240625022234/
- https://www.facebook.com/myheart1978/posts/pfbid02bx6mz7iuEvZmAaCwQfB89xmBnVaGSpG6wZsrKN1FEHGyVUhYfHx772QejXEdBtZ3l
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid08uWvERN6VvAvpuk9Byyi88Aodg9TbfroQ49PYEebdiLNxo53oSgTaUo4LxvUhnpJl&id=100095091944446
- https://web.archive.org/web/20240625022327/
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid08uWvERN6VvAvpuk9Byyi88Aodg9TbfroQ49PYEebdiLNxo53oSgTaUo4LxvUhnpJl&id=100095091944446
- https://www.instagram.com/p/C8eu3MwTafw/?fbclid=IwZXh0bgNhZW0CMTAAAR2EA3vytLALwHhYK-zCxvny05woHTKMEnwwS6XSjD9LRiwLGMt3gVNwbmo_aem_UCqDGJFyuUwX4-b5CBoFPg
- https://ghostarchive.org/iarchive/instagram/august_bene/3395357272489961456
- https://www.instagram.com/p/C8T1x-1N8Gt/?fbclid=IwZXh0bgNhZW0CMTAAAR1LqkPf1cpnMs8Soru7JDlTZ0G3nK0BuA6P1NjqsNpChDOJ8DthxJeU6Cw_aem_WtS2sNY675G7btOY2YFJ1g
- https://ghostarchive.org/iarchive/instagram/berbagi_cria/3392291475524403629
- https://www.instagram.com/reel/C8T2nqISb4D/?fbclid=IwZXh0bgNhZW0CMTAAAR0Gh79EjWEtW8Z6fP1Rck-zOjWhCyWwBBQ4QaEDtKktQJQVYqaF8_we204_aem_7-ok0vVIcX3nrutO15DzMA
- https://ghostarchive.org/archive/wnmze
- https://x.com/CW_Insider/status/1
[KLARIFIKASI] Korban Penembakan oleh KKB di Paniai Bukan Anggota TNI
Sumber:Tanggal publish: 24/06/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar narasi soal korban penembakan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Paniai, Papua Tengah, pada 11 Juni 2024, merupakan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) bernama Rusli.
Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut keliru.
Narasi soal anggota TNI bernama Rusli tewas dibunuh KKB di Paniai, pada 11 Juni 2024, dibagikan oleh akun Facebook ini, ini dan ini.
Salah satu akun membagikan foto seorang pria berseragam TNI. Foto itu diberi keterangan demikian:
SIAPA ITU RUSLI?Rusli adalah seorang anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang selama ini beroperasi sebagai intelijen di Papua. Awalnya, beliau beroperasi di Merauke tapi kemudian dipindahtugaskan ke Paniai dan sekitarnya hingga akhirnya tepat 11 Juni 2024 tewas dibunuh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Komando Daerah Pertahanan (Kodap) Vlll Kemabu Intan Jaya, West Papua dibawah Pimpinan Brigjen Undius Kogoya dan pasukannya.Markas: Komnas TPN PB OPM Kodap XIII Kegepa Nipouda Paniai.
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut anggota TNI, Serka Rusli tewas dibunuh OPM pada 11 Juni
Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut keliru.
Narasi soal anggota TNI bernama Rusli tewas dibunuh KKB di Paniai, pada 11 Juni 2024, dibagikan oleh akun Facebook ini, ini dan ini.
Salah satu akun membagikan foto seorang pria berseragam TNI. Foto itu diberi keterangan demikian:
SIAPA ITU RUSLI?Rusli adalah seorang anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang selama ini beroperasi sebagai intelijen di Papua. Awalnya, beliau beroperasi di Merauke tapi kemudian dipindahtugaskan ke Paniai dan sekitarnya hingga akhirnya tepat 11 Juni 2024 tewas dibunuh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Komando Daerah Pertahanan (Kodap) Vlll Kemabu Intan Jaya, West Papua dibawah Pimpinan Brigjen Undius Kogoya dan pasukannya.Markas: Komnas TPN PB OPM Kodap XIII Kegepa Nipouda Paniai.
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut anggota TNI, Serka Rusli tewas dibunuh OPM pada 11 Juni
Hasil Cek Fakta
Dikutip dari akun Instagram @tni_angkatan_darat, pada 14 Juni 2024, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Kristomei Sianturi membantah narasi itu.
Kristomei menuturkan, foto prajurit yang diunggah di media sosial merupakan Sersan Kepala (Serka) Rusli yang bertugas di Batalyon Infanteri 753/Arga Vira Tama.
Ia memastikan Serka Rusli dalam keadaan sehat. Kristomei menjelaskan, korban penembakan pada 11 Juni merupakan warga sipil bernama Daeng Rusli asal Makassar, Sulawesi Selatan.
Seperti diberitakan Kompas.com, Daeng Rusli yang berprofesi sebagai sopir angkutan kota itu tewas ditembak KKB di Kampung Timida, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, Selasa (11/6/2024) siang.
Akun Instagram @tni_angkatan_darat juga menyertakan video klarifikasi dari Serka Rusli. Ia menjelaskan, saat ini ia bertugas di Yonif RK 753/AVT.
Menurut dia, foto yang diunggah di media sosial merupakan gambar dirinya pada 2016 ketika masih berpangkat sersan satu (sertu).
Kristomei menuturkan, foto prajurit yang diunggah di media sosial merupakan Sersan Kepala (Serka) Rusli yang bertugas di Batalyon Infanteri 753/Arga Vira Tama.
Ia memastikan Serka Rusli dalam keadaan sehat. Kristomei menjelaskan, korban penembakan pada 11 Juni merupakan warga sipil bernama Daeng Rusli asal Makassar, Sulawesi Selatan.
Seperti diberitakan Kompas.com, Daeng Rusli yang berprofesi sebagai sopir angkutan kota itu tewas ditembak KKB di Kampung Timida, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, Selasa (11/6/2024) siang.
Akun Instagram @tni_angkatan_darat juga menyertakan video klarifikasi dari Serka Rusli. Ia menjelaskan, saat ini ia bertugas di Yonif RK 753/AVT.
Menurut dia, foto yang diunggah di media sosial merupakan gambar dirinya pada 2016 ketika masih berpangkat sersan satu (sertu).
Kesimpulan
Korban penembakan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Paniai, Papua Tengah, pada 11 Juni 2024, bukan anggota TNI.
Korban tewas merupakan seorang sopir asal Makassar bernama Daeng Rusli. Ia ditembak dan jenazahnya dibakar dalam sebuah kendaraan, di Kampung Timida, Paniai, Papua Tengah.
Korban tewas merupakan seorang sopir asal Makassar bernama Daeng Rusli. Ia ditembak dan jenazahnya dibakar dalam sebuah kendaraan, di Kampung Timida, Paniai, Papua Tengah.
Rujukan
- https://www.facebook.com/groups/704241111615828/permalink/836838581689413/?mibextid=oFDknk&rdid=2nsXGU6YULV95w3j&share_url=
- https%3A%2F%2Fwww.facebook.com%2Fshare%2Fp%2F6HiSyKZZbZViyZpB%2F%3Fmibextid%3DoFDknk
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=337746232692504&id=100093713900430&mibextid=oFDknk&rdid=HRhYildzGgnQcASf
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=355547404212109&id=100092705558581&mibextid=oFDknk&rdid=1tYyrpnQZ3FilfYv
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=355547404212109&id=100092705558581&mibextid=oFDknk&rdid=1tYyrpnQZ3FilfYv
- https://www.instagram.com/reel/C8M__4Qv_IY/?utm_source=ig_web_copy_link
- https://regional.kompas.com/read/2024/06/11/200513478/kkb-tembak-dan-bakar-jasad-sopir-di-paniai
- https://www.instagram.com/reel/C8M__4Qv_IY/?igsh=MTVwcTE3bTNrYWVybQ%3D%3D
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
[HOAKS] Konten Paus Biru Terdampar di Pantai
Sumber:Tanggal publish: 24/06/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar konten seekor paus biru terdampar di pantai. Dalam unggahan yang dibagikan, paus itu terdampar dan dikerubungi banyak orang.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten tersebut dibuat menggunakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Konten mengenai paus biru terdampar di pantai dibagikan oleh akun Facebook ini dan ini pada Juni 2024. Berikut narasi yang dibagikan:
Heboh, ditemukan paus biru terdampar dipantai.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten tersebut dibuat menggunakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Konten mengenai paus biru terdampar di pantai dibagikan oleh akun Facebook ini dan ini pada Juni 2024. Berikut narasi yang dibagikan:
Heboh, ditemukan paus biru terdampar dipantai.
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil tangkapan layar dari video dan menelusurinya menggunakan Google Lens.
Namun, gambar tersebut tidak ditemukan pada pemberitaan media kredibel atau sumber tepercaya lainnya.
Kemudian, Kompas.com memeriksa unggahan itu menggunakan Hive Moderation.
Hasilnya menunjukkan, probabilitas konten paus biru terdampar di pantai merupakan hasil manipulasi AI mencapai 99,4 persen.
Namun, gambar tersebut tidak ditemukan pada pemberitaan media kredibel atau sumber tepercaya lainnya.
Kemudian, Kompas.com memeriksa unggahan itu menggunakan Hive Moderation.
Hasilnya menunjukkan, probabilitas konten paus biru terdampar di pantai merupakan hasil manipulasi AI mencapai 99,4 persen.
Kesimpulan
Konten paus biru terdampar di pantai adalah hoaks. Probabilitas unggahan tersebut dibuat menggunakan AI terdeteksi mencapai 99,4 persen.
Rujukan
Halaman: 1573/6689