• [PENIPUAN] Pesan WhatsApp Kapolres Gorontalo Kota Ade Permana Menawarkan Kendaraan

    Sumber: WhatsApp.com
    Tanggal publish: 18/06/2024

    Berita

    Bantu saya untuk informasi mengenai harga pasaran Mobil Pajero sport type dakar 4x4 tahun 2019 matic solar

    Hasil Cek Fakta

    Terdapat akun WhatsApp yang menghubungi salah seorang pengguna WhatsApp menawarkan mobil Pajero berplat nomor DA Kota Banjarmasin. Akun WhatsApp tersebut mengaku sebagai Kapolres Gorontalo Ade Permana terlihat pada nama dan foto profilnya.

    Setelah ditelusuri pesan tersebut tidak benar. Humas Polres Gorontalo melalui akun Facebooknya memberikan klarifikasi. Terdapat unggahan terkait akun-akun yang mengatasnamakan Kapolres Gorontalo Kota dan menandainya hoax. Narasi pada unggahan juga meminta masyarakat tidak mempercayai akun yang beredar apalagi menawarkan transaksi jual beli kendaraan.

    Sehingga pesan WhatsApp mengatasnamakan Kapolres Gorontalo Kota menawarkan kendaraan dipastikan akun tiruan.

    Kesimpulan

    Humas Polres Gorontalo mengklarifikasi akun-akun yang beredar bukan milik Kapolres Gorontalo Kota Ade Permana.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [PENIPUAN] Pesan WhatsApp Tarif Transfer Bank Syariah Indonesia Menjadi 150 Ribu Per Bulan

    Sumber: WhatsApp.com
    Tanggal publish: 18/06/2024

    Berita

    Nomor :0311/Bank Syariah Indonesia/VI/2024 Tentang: Perubahan Tarif Transaksi

    Bapak/Ibu Yang Terhormat

    PENGUMUMAN

    Sehubungan Dengan Adanya Peningkatan Kualitas Layanan Transaksi Transfer Antar Bank di tahun 2024, Mulai Hari ini Malam Pukul 00.00 WIB, Bank Syariah Indonesia Melakukan Perubahan Skema Tarif Transaksi dari Rp 6.500/transaksi dan BI FAST Rp 2.500 Akan Dirubah Menjadi Rp 150.000/Bulanan (UNLIMITED)

    Untuk Perubahan Skema tarif transaksi rekening Bank Syariah Indonesia dengan ini Bapak/Ibu Nasabah Bank Syariah Indonesia untuk PERSETUJUANNYA ataupun KONFIRMASINYA di bawah ini:

    1. SETUJU dengan tarif baru Rp 150.000/Bulanan unlimited transaksi

    2. TIDAK SETUJU dan mau tetap ke tarif lama Rp 6.500/ BI FAST Rp 2.500 Pertransaksi

    Untuk KONFIRMASI TIDAK SETUJU Silahkan isi FORMULIR melalui Tautan Link yang kami kirim. Pastikan data yang di isi sudah benar.

    Hasil Cek Fakta

    Kembali bertebaran pesan WhatsApp dari Bank Syariah Indonesia yang mengubah tarif transfer antarbank menjadi Rp150 ribu per bulan. Pada surat yang dikirimkan memperlihatkan kop logo Bank BSI serta tanda tangan petinggi bank. Jika menyetujui penerima diarahkan ke link formulir yang dikirim.

    Setelah ditelusuri Bank BSI melalui keterangan resminya pada akun media sosial resminya menegaskan informasi yang beredar adalah hoaks. Pihak BSI mengimbau kepada nasabah selalu waspada dan tidak menyebutkan informasi data pribadi kepada siapapun.

    Segala informasi tentang Bank BSI hanya menggunakan saluran resmi terverifikasi dan bercentang biru melalui Call Center 14040, Instagram @banksyariahindonesia, Facebook Bank Syariah Indonesia, X @bankbsi_id.

    Kesimpulan

    Hoaks lama. Bank Syariah Indonesia menyampaikan akun resmi Bank Syariah Indonesia Indonesia terverifikasi dan tidak pernah mengeluarkan informasi tersebut.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Bukti Rekaman CCTV Linda Terlibat Kasus Pembunuhan Vina

    Sumber:
    Tanggal publish: 15/06/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar kabar seorang perempuan bernama Linda ditangkap terkait kasus pembunuhan Vina Dewi Arsita di Cirebon, Jawa Barat, pada 2016.

    Linda disebut-sebut sebagai teman Vina dan terbukti terlibat berdasarkan rekaman kamera pengawas atau CCTV.

    Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, kabar itu hoaks.

    Narasi soal bukti rekaman CCTV yang menunjukkan Linda terlibat kasus pembunuhan Vina dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Akun tersebut membagikan gambar seorang perempuan memakai baju tahanan sedang dikawal oleh polisi. Gambar tersebut diberi keterangan demikian:

    GEGER!! MOTIF CINTA SEGITIGA, BERUJUNG KEMATIAN VINA. BUKTI REKAMAN CCTV TERSEBAR. LINDA TERBUKTI IKUT BUNUH VINA, POLRI LANGSUNG BEKAP MALAM INI.

    Unggahan itu juga disertai tautan yang diklaim sebagai bukti rekaman CCTV yang memperlihatkan Linda terlibat pembunuhan Vina. 

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri gambar seorang perempuan memakai baju tahanan dan dikawal polisi. Hasilnya, gambar tersebut identik dengan foto di laman Rmol.id ini.

    Berdasarkan artikel itu, sosok perempuan dalam foto adalah Ghisca Debora Aritonang, tersangka penipuan tiket konser Coldplay di Jakarta yang ditangkap Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Pusat, pada 2023. 

    Sedangkan, tautan yang disertakan dalam unggahan tidak menampilkan bukti rekaman CCTV, melainkan justru mengarah ke laman platform e-commerce.

    Kompas.com  tidak menemukan informasi valid soal penangkapan Linda karena terlibat pembunuhan Vina.

    Dilansir Kompas TV, pada Senin (27/5/2024), Linda diperiksa di Mapolresta Cirebon sebagai saksi.

    Setelah lima jam diperiksa, Linda mengaku tidak mengenal 8 terpidana dan Pegi Setiawan, tersangka pembunuhan Vina yang ditangkap terakhir.

    Linda menyebutkan, pada hari Vina dibunuh, dirinya tidak berada di tempat kejadian perkara (TKP).

    Ia juga mengaku tak terlalu dekat dengan Vina. Selain itu, sejak enam bulan sebelum peristiwa pembunuhan, ia tidak lagi berkomunikasi dengan Vina.

    Kesimpulan

    Narasi soal bukti rekaman CCTV yang menunjukkan Linda terlibat kasus pembunuhan Vina adalah hoaks.

    Gambar perempuan yang disebarkan di media sosial bukan Linda, melainkan Ghisca Debora Aritonang, tersangka penipuan tiket konser Coldplay di Jakarta.

    Selain itu, tautan yang disertakan dalam unggahan tidak menampilkan bukti rekaman CCTV, namun mengarah ke laman e-commerce.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Artikel FBI Prediksi Sosiopat Berdasarkan Perilaku Pemain Gim

    Sumber:
    Tanggal publish: 15/06/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Biro Investigasi Federal Amerika Serikat atau FBI disebut dapat memprediksi karakter sosiopat berdasarkan perilaku pemain gim video, seperti Fallout dan The Elder Scroll V: Skyrim.

    Sosiopat merujuk pada karakter seseorang yang cenderung agresif, kasar, dan antisosial.

    Menurut narasi di media sosial, FBI mengidentifikasi potensi sosiopat dari cara pemain berinteraksi dengan karakter yang tidak bisa dimainkan atau non-playable character (NPC).

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu hoaks.

    Narasi soal FBI memprediksi karakter sosiopat berdasarkan perilaku pemain gim video dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Rabu (12/6/2024).

    Akun tersebut membagikan tangkapan layar artikel NBC News berjudul: Recent leak shows FBI uses player data to predict future sociopaths based on how players treat NPCs in games like fallout and skyrim.

    (Bocoran terbaru menunjukkan FBI menggunakan data pemain untuk memprediksi calon sosiopat berdasarkan cara pemain memperlakukan NPC dalam game seperti fallout dan skyrim).

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri artikel terkait FBI di situs NBC News. Namun, NBC News tidak pernah menayangkan artikel dengan judul tersebut.

    Artikel mengenai FBI dapat memprediksi karakter sosiopat berdasarkan perilaku pemain gim juga tidak ditemukan di pemberitaan media kredibel lainnya.

    Selanjutnya, Kompas.com menelusuri jejak digital tangkapan layar artikel itu dengan teknik reverse image search menggunakan Google Lens.

    Gambar serupa ditemukan di situs Know Your Meme yang diunggah pada 1 Desember 2022.

    Menurut deskripsi yang dicantumkan, gambar itu adalah meme yang bersumber dari forum daring Reddit.

    Kesimpulan

    Tangkapan layar artikel yang menyebut FBI dapat memprediksi karakter sosiopat berdasarkan perilaku pemain gim video adalah hoaks.

    NBC News tidak pernah menayangkan artikel tersebut. Selain itu, tangkapan layar artikel tersebut bersumber dari meme.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini