Video yang beredar di tiktok dengan narasi “Pengukuhan Jokowi Ketua PKI Gantinya DN Aidit” sudah dimanipulasi oleh oknum. Video tersebut bukanlah pengukuhan Jokowi sebagai Ketua PKI, melainkan acara Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) yang diselenggarakan PSI, di Jakarta tahun lalu. Pada acara ini Giring mengajak kader dan tamu yang hadir untuk berteriak “paham jokowisme”. Video ini juga terdapat di salah satu unggahan kanal youtube Partai Solidaritas Indonesia. Video-video serupa yang menyertakan Jokowisme sebagai Ketua PKI juga telah diklaim sebagai hoax oleh beberapa sumber pemeriksa fakta.

Dengan demikian, video yang mengatakan bahwa Jokowi Ketua PKI Gantinya Aidit tidaklah benar.

Faktanya, postingan yang beredar di tiktok dengan mengatasnamakan Jokowi sebagai Ketua PKI tidaklah benar. Postingan tersebut ternyata diambil dari video acara Kopdarnas (Kopi Darat Nasional) yang diselenggarakan PSI di Jakarta, tahun lalu.

Baru-baru ini ditemukan sebuah unggahan di Facebook yang mengatasnamakan seorang pemilik PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP), Jusuf Hamka, sedang membagikan unggahan berisi bantuan keuangan hanya dengan menghubungi link Whatsapp yang dicantumkan pada caption.

Faktanya, akun tersebut merupakan akun palsu. Dalam unggahan akun Instagram @jusufhamka yang sudah bercentang biru atau terverifikasi pada 31 Maret 2023, di sana dijelaskan bahwa akun media sosial Jusuf Hamka hanya ada dua yakni @jusufhamka di Instagram dan @mohjusufhamka_official di Tiktok.

Dapat disimpulkan bahwa unggahan yang disebarkan oleh akun tersebut, bukan merupakan unggahan resmi akun Facebook Jusuf Hamka, sehingga dapat diindikasi sebagai akun Penipuan. Sebelumnya turnbackhoax.id juga pernah menerbitkan artikel serupa dengan klaim Jusuf Hamka bagikan uang 47 juta.

Tidak benar bahwa Jusuf Hamka memberikan sumbangan uang di Facebook, akun yang mengatasnamakan Jusuf Hamka tersebut dapat diindikasi sebagai akun penipuan.

Sebelumnya turnbackhoax.id juga pernah mengunggah artikel yang membahas klaim serupa dimana muncul sebuah akun Facebook yang mengatasnamakan Baim Wong membuat sebuah postingan giveaway berupa uang sebesar 10 juta rupiah.

Kini muncul di Tiktok sebuah akun yang mengatasnamakan sebagai Baim Wong. Akun ini sudah diikuti sebanyak lebih dari 30 ribu pengikut dan telah mengunggah sebanyak 5 video yang sama-sama berisikan konten tentang pemberian bantuan uang puluhan juta rupiah hanya dengan klik tombol follow.

Kemudian pada bio akun Tiktok tersebut mencantumkan sebuah link WhatsApp yang tentunya pencantuman link ini patut untuk dicurigai sebagai modus untuk mereka melakukan penipuannya lebih lanjut.

Untuk memastikan kembali, apabila kita pergi langsung ke akun resmi Baim Wong yang sudah terverifikasi oleh Tiktok dengan nama akun @baimwong, disitu kita tidak akan menemukan sebuah unggahan dari Baim Wong mengenai giveaway tersebut.

Tidak benar bahwa akun tersebut adalah akun resmi milik Baim Wong, akun hanya berisi mengenai konten giveaway uang dan disertai sebuah link Whatsapp yang dicurigai sebagai modus penipuan online.

Ditemukan sebuah akun Tiktok yang bernama PT ASTRA HONDA MOTOR Tbk (@admin_berbagi.net) mengunggah video yang berisi narasi bahwa mereka akan membagikan sebuah motor untuk siapa saja yang berhasil menangkap gambar yang bergerak cepat.

Video tersebut diunggah pada 14 Januari 2024 lalu dan kini sudah dibagikan sebanyak 40 ribu kali. Namun, jika kita cek profil akun tersebut, pada bio akun tertera sebuah link Whatsapp yang dapat dicurigai digunakan untuk melakukan penipuan lebih lanjut.

Nama akun resmi dari PT Astra Honda Motor sendiri adalah @welovehonda dan di akun tersebut juga tidak disebutkan jika Honda sedang melakukan giveaway sebuah motor dengan cara tangkap gambar di Tiktok. Modus penipuan yang mengatasnamakan Honda seperti ini sebelumnya turnbackhoax.id juga sudah pernah menemukan, bahkan modus penipuan serupa juga mencatut nama perusahaan Yamaha dan Suzuki.

Tidak benar bahwa Honda Indonesia memberikan hadiah motor di Tiktok, akun yang mengatasnamakan Honda tersebut dapat diindikasi sebagai akun penipuan.