• Sebagian Benar, Klaim Anies soal Indonesia Alami Deindustrialisasi

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 14/12/2023

    Berita


    Capres nomor urut 1, Anies Baswedan, menyatakan bahwa Indonesia mengalami deindustrialisasi, salah satunya pada industri manufaktur yang mengalami penurunan signifikan. 
    "Tren deindustrialisasi selama beberapa tahun ini, deindustrialisasi pada kontribusi terhadap perekonomian kita menurun signifikan, misalnya industri manufaktur terhadap PDB 2014 29% di tahun 2022 16%. Justru kita mengalami deindustrialisasi. Kita mendorong reindustrialisasi berkelanjutan," ujarnya dalam acara Dialog Apindo Capres 2024 di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Senin, 11 Desember 2023.
    Benarkah klaim Anies mengenai deindustrialisasi di Indonesia?

    Hasil Cek Fakta


    Peneliti dari Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Krisna Gupta membenarkan bagian klaim Anies mengenai kontribusi manufaktur atau industri pengolahan terhadap perekonomian terus menurun. 
    Namun, pengukuran menggunakan persentase Produk Domestik Bruto (PDB) ini bisa memberikan kekeliruan dalam analisis. “Apa benar supaya kontribusi sektor manufaktur tinggi, sektor jasa harus kita rem supaya kecil kontribusinya?Kan, enggak (begitu),” katanya. 
    Berdasarkan data Laju Pertumbuhan PDB dari Badan Pusat Statistik, walaupun kontribusi sektor manufaktur mengalami penurunan, pertumbuhan sektor manufaktur tumbuh sebesar 5,01% pada tahun 2022, dibandingkan dengan 5,61% pada tahun 2012. Proporsi tenaga kerja dalam industri manufaktur juga tetap stabil, meskipun mengalami sedikit dampak selama pandemi COVID-19.
    Di sisi lain, sektor lainnya mengalami pertumbuhan yang pesat. Contohnya, sektor teknologi informasi yang naik sebesar 7,74% pada tahun 2022, sedangkan sektor transportasi dan pergudangan tumbuh sangat signifikan sebesar 19,87%. Pertumbuhan ini didorong oleh fenomenatech boom, seperti kehadiran platforme-commercedan layanan ojek daring.
    Dengan kata lain, tambah Krisna, persentase PDB saja tidak dapat dijadikan satu-satunya indikator untuk menilai apakah terjadi deindustrialisasi atau tidak.
    Sementara itu, dosen Kebijakan Publik di Universitas Brawijaya M. Rizki Pratama menyatakan bahwa klaim tentang Indonesia yang tengah mengalami deindustrialisasi, patut untuk menjadi perhatian bersama. Tren ini menunjukkan bahwa memang kontribusi industri manufaktur terhadap PDB terus mengalami penurunan, bahkan tidak pernah mencapai 20% selama lima tahun terakhir. 
    Selain itu juga peran sektor industri di Indonesia tertinggal dari negara-negara kawasan ASEAN lainnya seperti Timor Leste, Laos, Filipina, dan Kamboja. White paper dari Datanesia yang berjudul “Denyut Deindustrialisasi ” menyebutkan: “Sejak 2011, kontribusi industri pengolahan tak pernah lagi mencapai 22%. Bahkan selama lima tahun terakhir, kurang dari 20%. Pada 2022, kontribusi sektor ini terhadap perekonomian nasional kian ciut tersisa 18,3%.” 

    Kesimpulan


    Pernyataan capres nomor urut 1, Anies Baswedan, bahwa Indonesia mengalami deindustrialisasi, salah satunya pada industri manufaktur yang mengalami penurunan signifikan,sebagian benar.
    Kontribusi industri manufaktur terhadap PDB terus mengalami penurunan, bahkan tidak pernah mencapai 20% selama lima tahun terakhir. Akan tetapi persentase PDB saja tidak dapat dijadikan satu-satunya indikator untuk menghakimi apakah terjadi deindustrialisasi atau tidak. Sektor lain seperti teknologi informasi dan transportasi tumbuh sangat pesat.
    **Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id
    Artikel ini merupakan hasil kolaborasi program Panel Ahli Cek Fakta The Conversation Indonesia bersama Kompas.com dan Tempo.co, didukung oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI)

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Keliru, Klaim Prabowo Bahwa Indonesia Akan Jadi Satu-satunya Negara di Dunia yang Mampu Hasilkan Biomassa

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 14/12/2023

    Berita


    Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto mengatakan bahwa Indonesia akan jadi satu-satunya negara di dunia yang bisa menghasilkan BBM dari tanaman. Dia menyebutnya sebagai BBM hijau.
    "Kita akan jadi satu-satunya negara di dunia yang bisa menghasilkan BBM semuanya dari tanaman dan ini adalah sehat. Ini yang dianggap nanti adalah BBM hijau, energi hijau, energi yang tidak bikin rusak lingkungan hidup," kata Prabowo dalam Rakerda Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Jawa Barat (Jabar) 2023 di GOR C-Tra Arena Bandung, Kamis 23 November 2023, seperti dikutip dari CNBC Indonesia.
    Menurut Prabowo, nantinya, energi hijau itu akan mewujudkan emisi nol dan tidak merusak lingkungan hidup tanah air.

    Hasil Cek Fakta


    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa Indonesia bukanlah negara satu-satunya yang telah memproduksi bahan bakar minyak dari tanaman (biofuel). Menurut data dari Statista, selain Indonesia, terdapat 9 negara lain yang telah memproduksi biofuel yakni Amerika Serikat, Brazil, Cina, Jerman, Argentina, India, Belanda, Thailand, dan Perancis.
    Amerika Serikat merupakan produsen bahan bakar nabati terbesar di dunia pada tahun 2022, dengan produksi sebesar 1.627 petajoule. Brasil dan Indonesia berada di peringkat kedua dan ketiga, dengan angka masing-masing sekitar 915 dan 390 petajoule. 
    Sebagai perbandingan, produksi bahan bakar nabati Jerman mencapai sekitar 138 petajoule pada tahun tersebut, menempatkan negara ini di antara lima negara teratas dalam produksi bahan bakar nabati, dan menjadi produsen utama di Eropa.

    Hal yang sama disampaikan Denny Gunawan, Postdoctoral Research Associate, ARC Training Centre for the Global Hydrogen Economy, Particles and Catalysis Research Laboratory, UNSW Sydney, Indonesia merupakan salah satu negara dengan produksi bahan bakar biomassa seperti bioetanol dan biodiesel terbesar di dunia. 
    Namun, berdasarkan data dari Our World in Data tahun 2022, produksi bahan bakar biomassa Indonesia masih di bawah Amerika Serikat dan Brazil.
    "Tahun 2022, produksi bahan bakar biomassa Indonesia sebesar 108.22 TWh, di bawah Amerika Serikat (451.83 TWh) dan Brazil (254.02 TWh)," kata Denny Gunawan, peneliti dari ARC Training Centre for the Global Hydrogen Economy.

    Hingga saat ini, kata Gunawan, belum ada negara yang beroperasi sepenuhnya dengan bahan bakar biomassa karena beberapa kendala seperti Keberlanjutan Sumber Biomassa,Logistik dan Kelayakan Ekonomi dan Kompatibilitas bahan bakar biomassa.
    Keberlanjutan Sumber Biomassa
    Denny mengatakan tidak semua sumber biomassa memiliki dampak positif terhadap lingkungan. Beberapa sumber biomassa, utamanya biomassa generasi pertama yang bersumber dari tanaman pangan.
    "Ada potensi pemangkasan emisi gas rumah kaca yang tidak substansial sebab kebutuhan lahan yang besar," katanya. 
    Belum lagi biomassa generasi pertama memiliki isu terkait kompetisi dengan sektor lain yakni pangan. Kelapa sawit merupakan salah satu contoh sumber biomassa yang dianggap memiliki isu terkait aspek keberlanjutan. 
    Mengingat banyak energi biomassa Indonesia saat ini dipasok dari sumber ini, perlu dipertimbangkan untuk beralih ke sumber lain seperti limbah biomassa yang memiliki dampak positif ke lingkungan lebih signifikan.
    Logistik dan Kelayakan Ekonomi
    "Kendala lain adalah sumber biomassa yang umumnya terfragmentasi dan tergantung wilayah. Dalam beberapa kasus, diperlukan infrastruktur logistik yang signifikan untuk pengumpulan sumber biomassa," ujar Denny.
    Selain itu, kata Denny, beberapa pasokan biomassa tidak konsisten sehingga kontinuitas sumber untuk produksi dipertanyakan. Terkait kelayakan ekonomi, biaya pembuatan bahan bakar biomassa masih tergolong mahal dibandingkan bahan bakar fosil. 
    Diperlukan upaya untuk pemutakhiran teknologi agar menjadi lebih efisien serta insentif dari pemerintah untuk membantu menurunkan biaya.
    Kompatibilitas bahan bakar biomassa
    Kebanyakan pemanfaatan bahan bakar biomassa masih sebagai campuran dengan bahan bakar fosil. Misalnya, biodiesel dicampur dengan petroleum diesel dalam rentang 6%-20% agar dapat digunakan pada kendaraan tanpa modifikasi mesin. 
    "Isu kompatibilitas mesin ini perlu menjadi bahan pertimbangan untuk beralih ke bahan bakar biomassa sepenuhnya," katanya.
    International Energy Agency (IEA) mencatat, kontribusi bahan bakar biomassa di Amerika Serikat masih sangat keci?, kurang dari 5%. Sementara itu, Brazil memiliki porsi suplai energi biomassa sekitar 34% dari total suplai energi nasional.

    Kesimpulan


    Berdasarkan verifikasi Tempo bersama ahli, klaim Prabowo bahwa Indonesia merupakan satu-satunya negara di Dunia yang bisa menghasilkan Bahan Bakar Minyak (BBM) dari tanaman atau Biomassa adalahkeliru. 
    Berdasarkan data dari Statista dan Our World in Data, tahun 2022 produksi bahan bakar biomassa Indonesia masih di bawah Amerika Serikat dan Brazil. Produksi bahan bakar biomassa Indonesia sebesar 108.22 TWh, di bawah Amerika Serikat (451.83 TWh) dan Brazil (254.02 TWh).
    **Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id
    Artikel ini merupakan hasil kolaborasi program Panel Ahli Cek Fakta The Conversation Indonesia bersama Kompas.com dan Tempo.co, didukung oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI)

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH]: Parodi Strategi #JogetGan (Joget Ganjar)

    Sumber: instagram.com
    Tanggal publish: 14/12/2023

    Berita

    Kita tidak bisa tinggal diam, strategi joget Prabowo sudah semakin besar. Saatnya take action, lancarkan strategi #JogetGan.

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah video yang berisi parodi timses capres paslon 3 yang berbicara mengenai strategi joget dari capres paslon 2 yang diperagakan juga oleh capres paslon 3 Ganjar Pranowo. Di akhir video tersebut diperlihatkan Ganjar Pranowo sedang melakukan Breakdance.

    Namun, setelah ditelusuri seseorang yang melakukan aksi joget di video tersebut bukanlah Ganjar Pranowo.Video tersebut merupakan hasil editan dari video lain yang upload dari salah satu akun di media sosial Facebook pada Tahun 2018.

    Dengan demikian konten yang berisi Ganjar Pranowo sedang berjoget tersebut adalah tidak benar dengan kategori Satire atau parodi.

    Kesimpulan

    video dari akun Instagram @muhammad.ronaldo yang menampilkan video Ganjar sedang melakukan aksi menari tersebut adalah tidak benar, karena video tersebut hanya gabungan dari video lain dan diberi narasi yang palsu.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH]: Gibran hanya sedikit bicara saat kampanye

    Sumber: instagram.com
    Tanggal publish: 14/12/2023

    Berita

    PENDUKUNG SENDIRI PUN BINGUNG Isi otaknya Cuma segitu

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah video di media sosial Instagram yang berisi cawapres Gibran sedang menyampaikan aspirasinya kepada masyarakat ditutup dengan ketidakpuasan masyarakat akan apa yang disampaikan Gibran kepada masyarakat dibuktikan dengan menanggapi Gibran dengan kata “segitu aja mas gibran, jauh-jauh dari Solo?”.

    Namun setelah ditelusuri video tersebut ternyata hanyalah potongan dari video yang asli. Yang sebenarnya terjadi adalah Cawapres Gibran sedang menghadiri Deklarasi Buruh Pelabuhan di Cilincing. Dalam video Gibran mengatakan akan memberikan sertifikat profesi kepada buruh dan akan langsung melaksanakan kerja bakti untuk membersihkan rusun di daerah tersebut. Kata-kata “segitu aja mas Gibran, jauh-jauh dari Solo?” yang diucapkan tersebut telah dipotong Kalimat yang benar adalah sebuah kalimat pujian kepada cawapres paslon 2 yang telah menghadiri deklarasi buruh pelabuhan tersebut berbunyi, “segitu aja mas, jauh-jauh dari solo?, tajam lho kata-katanya, tidak perlu tunggu pemilu rusun ini langsung di perbaiki!!”.

    Dengan demikian video yang memperlihatkan Gibran minim bicara tersebut adalah tidak benar dan masuk kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Video yang menampilkan ketidakpuasan masyarakat akan aspirasi yang diucapkan Gibran saat berkampanye itu adalah tidak benar. Video tersebut telah dipotong dan dimanipulasi dengan kalimat-kalimat yang memprovokasi.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini