[SALAH] Anies Baswedan Setuju Berduet dengan Ganjar pada Pilpres 2024
Sumber: FACEBOOKTanggal publish: 28/08/2023
Berita
“Kadrun Martin Lee bakalan gigit jari jika ini benar akan terjadi U 2024 Anie berduet dengan Ganjar(Ganjar Capres-Anies Cawapresnya)..Apalgi yg usul ini pak Surya Paloh yg sadar kalau tetap ngotot jdikan Anies Capres,tapi bakalan kalah…”
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah unggahan berisi gambar tangkapan layar dari sebuah artikel yang berisi sebuah klaim bahwa Anies Baswedan setuju berduet dengan Ganjar Pranowo pada Pilpres tahun 2024. Sejak diunggah pada 24 Agustus 2023 lalu, unggahan ini berhasil menarik banyak perhatian dari pengguna media sosial. Apakah benar Anies akan berduet dengan Ganjar pada Pilpres 2024 mendatang?
Setelah ditelusuri lebih lanjut, ditemukan kekeliruan mengenai unggahan tentang bergabungnya Anies dan Ganjar pada perhelatan Pemilihan Presiden dan Calon Presiden Tahun 2024. Seperti yang terlihat pada unggahannya, akun Facebook ini mengambil hasil tangkapan layar yang berasal dari artikel milik Jakarta.tribunnews.com. Pada artikel aslinya yang berjudul, “Pihak Anies Baswedan Setuju Berduet dengan Ganjar di Pilpres 2024, Nasdem Ungkap Ide Surya Paloh?”, disebutkan bahwa memang pernah terdapat pembicaraan persoalan menggabungkan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo pada Pilpres tahun 2024. Namun perlu diketahui, bahwa hal tersebut merupakan ide yang pertama kali datang dari Pemimpin Partai Nasdem, Surya Paloh, pada saat belum diumumkannya calon presiden dari masing-masing koalisi partai yang ada di Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua DPP Nasdem, Ahmad Ali kepada Tribun pada 23 Agustus 2023 lalu.
“Wacana itu dulu pernah disampaikan oleh Pak Surya ketika Partai NasDem dan koalisinya belum mengumumkan Anies Baswedan sebagai calon presiden,” kata Ali
Namun seiring berjalannya waktu, Partai Nasdem kini memilih jalan politiknya sendiri, dengan berkoalisi dengan Partai Demokrat dan PKS pada pertarungan pemilu 2024 mendatang. Ahmad Ali pun dengan tegas menyatakan bahwa wacana menggabungkan Anies Baswedan dengan Ganjar Pranowo merupakan ide yang tidak relevan lagi pada hari ini.
Jadi dapat disimpulkan bahwa narasi yang mengklaim bahwa Anies dan Ganjar benar-benar akan berduet pada Pemilihan Presiden Tahun 2024 mendatang, merupakan klaim yang keliru dan termasuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Setelah ditelusuri lebih lanjut, ditemukan kekeliruan mengenai unggahan tentang bergabungnya Anies dan Ganjar pada perhelatan Pemilihan Presiden dan Calon Presiden Tahun 2024. Seperti yang terlihat pada unggahannya, akun Facebook ini mengambil hasil tangkapan layar yang berasal dari artikel milik Jakarta.tribunnews.com. Pada artikel aslinya yang berjudul, “Pihak Anies Baswedan Setuju Berduet dengan Ganjar di Pilpres 2024, Nasdem Ungkap Ide Surya Paloh?”, disebutkan bahwa memang pernah terdapat pembicaraan persoalan menggabungkan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo pada Pilpres tahun 2024. Namun perlu diketahui, bahwa hal tersebut merupakan ide yang pertama kali datang dari Pemimpin Partai Nasdem, Surya Paloh, pada saat belum diumumkannya calon presiden dari masing-masing koalisi partai yang ada di Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua DPP Nasdem, Ahmad Ali kepada Tribun pada 23 Agustus 2023 lalu.
“Wacana itu dulu pernah disampaikan oleh Pak Surya ketika Partai NasDem dan koalisinya belum mengumumkan Anies Baswedan sebagai calon presiden,” kata Ali
Namun seiring berjalannya waktu, Partai Nasdem kini memilih jalan politiknya sendiri, dengan berkoalisi dengan Partai Demokrat dan PKS pada pertarungan pemilu 2024 mendatang. Ahmad Ali pun dengan tegas menyatakan bahwa wacana menggabungkan Anies Baswedan dengan Ganjar Pranowo merupakan ide yang tidak relevan lagi pada hari ini.
Jadi dapat disimpulkan bahwa narasi yang mengklaim bahwa Anies dan Ganjar benar-benar akan berduet pada Pemilihan Presiden Tahun 2024 mendatang, merupakan klaim yang keliru dan termasuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga
Faktanya rencana untuk memasangkan Anies dan Ganjar pada Pilpres 2024 merupakan ide yang muncul sebelum adanya pengumuman resmi calon presiden dari kedua partai.
Faktanya rencana untuk memasangkan Anies dan Ganjar pada Pilpres 2024 merupakan ide yang muncul sebelum adanya pengumuman resmi calon presiden dari kedua partai.
Rujukan
[SALAH] Nama Asli Jokowi adalah Harbertus
Sumber: FACEBOOKTanggal publish: 28/08/2023
Berita
“nama asli dari kecil awal. Harbertus.
Harbertus Mulyono
Harbertus Joko Mulyono
Berubah total
IR DR JOKOWIDODO”
Harbertus Mulyono
Harbertus Joko Mulyono
Berubah total
IR DR JOKOWIDODO”
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah unggahan di media sosial Facebook, tentang beberapa klaim mengenai Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo. Di dalam unggahan Facebook dari akun Riki Jaya Jaya ini, terdapat klaim yang menyebutkan bahwa nama asli dari Presiden Joko Widodo adalah Harbertus. Unggahan ini juga menuliskan narasi tambahan yang menyatakan bahwa nama awal dari Joko Widodo adalah Harbertus, kemudian berubah menjadi Harbertus Mulyono, kemudian berubah menjadi Harbertus Joko Mulyono. Apakah benar nama asli Joko Widodo adalah harbertus?
Setelah melakukan penelusuran terkait dengan dua hal ini, ditemukan fakta yang menjelaskan bahwa klaim tentang nama asli Jokowi yang terdapat di dalam unggahan ini, mengandung kekeliruan. Sebagai hoaks yang telah lama beredar, isu ini pernah muncul dan telah dijelaskan melalui dokumen resmi dan oleh pihak-pihak terkait. Seperti misalnya pada artikel dari detiknews pada tahun 2017 lalu, Semua catatan kelahiran dan riwayat medis kelahiran Jokowi sampai saat ini masih tersimpan rapi di ruang arsip rumah sakit tempat kelahiran Jokowi, yaitu RS Brayat Minulyo. Berdasarkan fotokopi akta kelahiran yang dikeluarkan Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Surakarta pada 3 November 1988, yang diperoleh detikX, Jokowi lahir dari pasangan Sujiatmi dan Notomiharjo.Mbok Yem, pengasuh Jokowi sejak masih bayi menyatakan bahwa dahulu nama asli dari Jokowi adalah Mulyono. Namun karena sering menderita sakit-sakitan, maka nama Mulyono kemudian digantikan dengan nama Joko Widodo, yang mana “Widodo” berarti sejahtera dan sehat selalu.
Jadi dapat disimpulkan, klaim yang menyebutkan bahwa nama asli dari Joko Widodo adalah Harbertus atau Harbertus Mulyono, merupakan informasi yang salah dan termasuk kedalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Setelah melakukan penelusuran terkait dengan dua hal ini, ditemukan fakta yang menjelaskan bahwa klaim tentang nama asli Jokowi yang terdapat di dalam unggahan ini, mengandung kekeliruan. Sebagai hoaks yang telah lama beredar, isu ini pernah muncul dan telah dijelaskan melalui dokumen resmi dan oleh pihak-pihak terkait. Seperti misalnya pada artikel dari detiknews pada tahun 2017 lalu, Semua catatan kelahiran dan riwayat medis kelahiran Jokowi sampai saat ini masih tersimpan rapi di ruang arsip rumah sakit tempat kelahiran Jokowi, yaitu RS Brayat Minulyo. Berdasarkan fotokopi akta kelahiran yang dikeluarkan Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Surakarta pada 3 November 1988, yang diperoleh detikX, Jokowi lahir dari pasangan Sujiatmi dan Notomiharjo.Mbok Yem, pengasuh Jokowi sejak masih bayi menyatakan bahwa dahulu nama asli dari Jokowi adalah Mulyono. Namun karena sering menderita sakit-sakitan, maka nama Mulyono kemudian digantikan dengan nama Joko Widodo, yang mana “Widodo” berarti sejahtera dan sehat selalu.
Jadi dapat disimpulkan, klaim yang menyebutkan bahwa nama asli dari Joko Widodo adalah Harbertus atau Harbertus Mulyono, merupakan informasi yang salah dan termasuk kedalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga
Faktanya isu nama Jokowi merupakan Harbertus merupakan hoaks lama yang telah ada pada saat Joko Widodo akan mencalonkan diri pertama kali menjadi Presiden RI. Hal ini telah dibantah dengan tegas oleh pihak-pihak terkait berdasarkan bukti-bukti yang jelas.
Faktanya isu nama Jokowi merupakan Harbertus merupakan hoaks lama yang telah ada pada saat Joko Widodo akan mencalonkan diri pertama kali menjadi Presiden RI. Hal ini telah dibantah dengan tegas oleh pihak-pihak terkait berdasarkan bukti-bukti yang jelas.
Rujukan
- https://www.kominfo.go.id/content/detail/16813/hoaks-terungkap-nama-asli-jokowi-bernama-herbertus-handoko-joko-widodo-bin-oey-hong-liong/0/laporan_isu_hoaks
- https://news.detik.com/berita/d-3396734/tentang-mulyono-nama-lahir-presiden-joko-widodo
- https://news.detik.com/x/detail/investigasi/20170113/Kisah-Mulyono-Menjadi-Joko-Widodo/
[SALAH] Nasdem Jatim Tolak Dukung Anies dan Terang-Terangan Pilih Ganjar
Sumber: FACEBOOKTanggal publish: 23/08/2023
Berita
“GEMP4R! NASD3M JAT1M TO1AK DUKVNG AN1ES TER4NG TER4NGAN PILIH DVKUNG G4NJAR C4PRES 2024″
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah video melalui media sosial Facebook dari sebuah akun bernama Menuju Istana. Video yang diunggah pada 6 Agustus 2023 ini tampak menyertakan sebuah informasi yang tidak biasa. “GEMP4R! NASD3M JAT1M TO1AK DUKVNG AN1ES TER4NG TER4NGAN PILIH DVKUNG G4NJAR C4PRES 2024”, demikian judul video tersebut, yang sekaligus menjadi narasi di dalam unggahan. Apakah benar Nasdem Jatim telah menolak mendukung Anies Baswedan dan memilih mendukung Ganjar? Sementara diketahui bahwa Partai Nasdem merupakan partai pengusung Anies Baswedan sebagai Calon Presiden pada Pemilu tahun 2024 mendatang.
Setelah dilakukan penelusuran pada isi dari video yang diunggah tersebut, ditemukan sebuah fakta bahwa antara isi dan judul video tidak memiliki kesinambungan. Video ini berisikan beberapa cuplikan video yang kemudian digabungkan menjadi satu video dengan durasi sekitar 8 menit. Di dalamnya, tidak ditemukan sebuah informasi yang menyebutkan bahwa Partai Nasdem di Jawa Timur menolak mendukung Anies Baswedan sebagai Capres pada Pemilu 2024. Namun, video ini berisikan cuplikan-cuplikan dari beberapa wawancara terhadap pendukung dan pengamat politik, perihal elektabilitas kedua Capres ini di wilayah Jawa Timur. Salah satu video yang teridentifikasi adalah video wawancara terhadap Rio Prayogo, Direktur Eksekutif Politika Research and Consulting pada tayangan Youtube CNN Indonesia, 8 Mei 2023.
Jadi dapat disimpulkan bahwa video Facebook dengan judul, “GEMP4R! NASD3M JAT1M TO1AK DUKVNG AN1ES TER4NG TER4NGAN PILIH DVKUNG G4NJAR C4PRES 2024”, merupakan konten informasi yang menyesatkan atau misleading content.
Setelah dilakukan penelusuran pada isi dari video yang diunggah tersebut, ditemukan sebuah fakta bahwa antara isi dan judul video tidak memiliki kesinambungan. Video ini berisikan beberapa cuplikan video yang kemudian digabungkan menjadi satu video dengan durasi sekitar 8 menit. Di dalamnya, tidak ditemukan sebuah informasi yang menyebutkan bahwa Partai Nasdem di Jawa Timur menolak mendukung Anies Baswedan sebagai Capres pada Pemilu 2024. Namun, video ini berisikan cuplikan-cuplikan dari beberapa wawancara terhadap pendukung dan pengamat politik, perihal elektabilitas kedua Capres ini di wilayah Jawa Timur. Salah satu video yang teridentifikasi adalah video wawancara terhadap Rio Prayogo, Direktur Eksekutif Politika Research and Consulting pada tayangan Youtube CNN Indonesia, 8 Mei 2023.
Jadi dapat disimpulkan bahwa video Facebook dengan judul, “GEMP4R! NASD3M JAT1M TO1AK DUKVNG AN1ES TER4NG TER4NGAN PILIH DVKUNG G4NJAR C4PRES 2024”, merupakan konten informasi yang menyesatkan atau misleading content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Pemeriksa Fakta Junior)
Faktanya, informasi tersebut merupakan hoaks. Sampai saat ini belum ada informasi yang dapat mendukung klaim ini. Selain itu, di dalam video yang diunggah, tidak ada disebutkan perihal Nasdem Jatim terang-terangan pilih Ganjar pada Pilpres 2024.
Faktanya, informasi tersebut merupakan hoaks. Sampai saat ini belum ada informasi yang dapat mendukung klaim ini. Selain itu, di dalam video yang diunggah, tidak ada disebutkan perihal Nasdem Jatim terang-terangan pilih Ganjar pada Pilpres 2024.
Rujukan
[SALAH] Prabowo Jual Kekayaan Hutan Indonesia ke China
Sumber: FacebookTanggal publish: 29/08/2023
Berita
“ANTEK ASING!
PRABOWO JUAL KEKAYAAN HUTAN INDONESIA KE CHINA
Investor Tiongkok Ambil Alih PT Kertas Nusantara
PRABOWO JUAL KEKAYAAN HUTAN INDONESIA KE CHINA
Investor Tiongkok Ambil Alih PT Kertas Nusantara
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah unggahan Facebook dengan klaim Prabowo Subianto menjual kekayaan hutan Indonesia ke China. Unggahan itu menyebut investor asing dari China mengambil alih perusahaan kertas bernama PT Kertas Nusantara milik Prabowo Subianto. Faktanya, klaim tersebut tidak benar.
Dikutip dari Jawapos.com, pada tahun 2017 ada empat investor dari Tiongkok yang sedang berkunjung Kabupaten Berau Kalimantan Timur. Mereka sempat melirik PT Kertas Nusantara untuk diambil alih. Namun rencana itu tidak pernah terealisasi hingga sekarang.
“Sampai sekarang saya belum dilapori soal itu, karena yang saya tahu baru sebatas Pak Menko Kemaritiman sedang mengutus stafnya ke Berau bersama investor asal Tiongkok untuk menunjang peluang investasi,” ungkap Bupati Berau, Muharram tahun 2017.
Berdasarkan penelusuran lebih lanjut, Prabowo membeli Kiani Kertas dari Bob Hasan menggunakan pinjaman senilai Rp 1,8 triliun dari Bank Mandiri. Kondisi perusahaan saat itu sedang terancam bangkrut karena kredit macet. Kemudian Prabowo mengubah nama perusahaan itu menjadi Kertas Nusantara.
Namun setelah perusahaan dibeli, Prabowo juga tak kunjung menyelesaikan kredit Kiani. Sehingga membuat beberapa investor asing tertarik mengambil alih. Prabowo mengatakan membutuhkan suntikan modal US$ 50 juta untuk menjalankan pabrik kertas tersebut. Dikutip dari Tempo, Prabowo mengatakan tidak ingin perusahaan itu lepas ke tangan asing dan tetap berada di tangan pribumi.
Dikutip dari Jawapos.com, pada tahun 2017 ada empat investor dari Tiongkok yang sedang berkunjung Kabupaten Berau Kalimantan Timur. Mereka sempat melirik PT Kertas Nusantara untuk diambil alih. Namun rencana itu tidak pernah terealisasi hingga sekarang.
“Sampai sekarang saya belum dilapori soal itu, karena yang saya tahu baru sebatas Pak Menko Kemaritiman sedang mengutus stafnya ke Berau bersama investor asal Tiongkok untuk menunjang peluang investasi,” ungkap Bupati Berau, Muharram tahun 2017.
Berdasarkan penelusuran lebih lanjut, Prabowo membeli Kiani Kertas dari Bob Hasan menggunakan pinjaman senilai Rp 1,8 triliun dari Bank Mandiri. Kondisi perusahaan saat itu sedang terancam bangkrut karena kredit macet. Kemudian Prabowo mengubah nama perusahaan itu menjadi Kertas Nusantara.
Namun setelah perusahaan dibeli, Prabowo juga tak kunjung menyelesaikan kredit Kiani. Sehingga membuat beberapa investor asing tertarik mengambil alih. Prabowo mengatakan membutuhkan suntikan modal US$ 50 juta untuk menjalankan pabrik kertas tersebut. Dikutip dari Tempo, Prabowo mengatakan tidak ingin perusahaan itu lepas ke tangan asing dan tetap berada di tangan pribumi.
Kesimpulan
Klaim terkait PT Kertas Nusantara milik Prabowo dibeli oleh investor China tidak benar. Faktanya, pada tahun 2017 memang ada empat investor Tiongkok yang baru berencana untuk mengambil alih perusahaan Prabowo itu. Namun tidak pernah ada kelanjutan terkait pengambilalihan perusahaan hingga saat ini.
Rujukan
- https://katadata.co.id/yuliawati/berita/5e9a55230ae60/lika-liku-kepemilikan-lahan-ratusan-ribu-hektare-pt-kiani-dan-prabowo
- https://nasional.tempo.co/read/1179546/jalan-panjang-nasib-karyawan-kertas-nusantara
- https://makassar.tribunnews.com/amp/2019/02/19/nama-jusuf-kalla-ada-dibalik-lahan-220-ha-di-kalimantan-yang-dikuasai-prabowo-subianto?page=4
- https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4419535/kisah-perusahaan-prabowo-harus-cicil-utang-us-40-juta-20-tahun
- https://www.jawapos.com/bisnis/01156919/investor-tiongkok-ambil-alih-pt-kertas-nusantara
Halaman: 3330/6640