• Keliru, Video Polisi Jemput AHY karena Provokasi Demo

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 26/09/2022

    Berita


    Sebuah akun Facebook membagikan video berjudul Polisi Jemput AHY, Ketahuan Provokasi Demo, pada 17 September 2022. Di bagian awal, video itu menampilkan sampul yang memperlihatkan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono dijemput dua polisi dengan tangan terborgol.  
    Narator dalam video itu mengatakan, ‘Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Ketakutan Setelah Tahu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Disebut-sebut Terlibat Jokowi Emosi Menempuh Jalur Hukum’.
    Sejak diunggah hingga artikel ini diturunkan, video tersebut telah tayang 1 juta kali, mendapat 4 ribuan komentar dan 9 ribuan tanggapan.
    Tangkapan layar video mengenai penangkapan Agus Harimurti Yudhoyono oleh polisi, beredar di Facebook
    Benarkah polisi menangkap AHY, karena memprovokasi demonstrasi?  

    Hasil Cek Fakta


    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan, tidak ada penangkapan terhadap Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terkait dugaan memprovokasi demonstrasi. Gambar sampul dalam video yang menunjukkan AHY ditangkap adalah hasil suntingan dari foto-foto peristiwa lain. 
    Untuk memverifikasi narasi dan video di atas, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video menjadi gambar dan menelusurinya menggunakan Google Reverse Image dan Yandex Image Search.
    Video 1
    Video 1
    Pada awal video, Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono dan seseorang yang mirip Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, beserta Polisi ditampilkan. Namun, foto dan keterangan yang dicantumkan pada video tersebut tidak berkaitan. Pasalnya, gambar ini merupakan hasil editan dari aktivitas berbeda.
    Pertama, foto SBY identik dengan yang ada di Kompas.com. Di media tersebut foto ini diberi keterangan ‘Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) beserta keluarga memberikan salam kepada pelayat saat upacara militer pelepasan jenazah almarhumah Ani Yudhoyono di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Minggu, 2 Juni 2019.’
    Kedua, foto berwajah Jokowi itu juga editan. Wajah sebenarnya adalah Moeldoko. Foto Moeldoko sebelumnya diunggah di Instagram pribadi Kepala Staf Presiden tersebut. Kemiripannya diketahui dari baju batik serta pin yang dikenakannya.
    Ketiga, foto AHY yang terlihat diapit dua Polisi bukan soal penjemputan. Itu adalah momen ketika AHY berjalan memasuki kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) untuk menyerahkan berkas keabsahan organisasi dan AD/ART partai di Jakarta pada 3 Maret 2021. Foto ini adalah hasil jepretan fotografer Antara, Aditya Pradana Putra.
    Video 2
    Video 2
    Detik ke-35, Susilo Bambang Yudhoyono dimunculkan. Potongan video ini pernah diputar di kanal YouTube Susilo Bambang Yudhoyono pada 29 Agustus 2014 dengan judul ‘ Tidak Mau Bebani Rakyat, Presiden SBY Pertahankan Harga BBM’. Dalam perbincangan itu, ia menekankan bahwa Pemerintah sejatinya bekerja keras demi mensejahterakan keseluruhan rakyat Indonesia.
    Video 3
    Video 3
    Video berikutnya menampilkan Joko Widodo pada detik ke-49 sedang berpidato. Dikutip dari Jawa Pos pidatonya diberi judul ‘Jokowi Seakan Sindir SBY Soal Subsidi BBM’. Pada saat itu, Jokowi membahas masalah BBM di acara di Munaslub Partai Hanura, Jalan Mabes Hankam, Cilangkap, Jakarta, Rabu, 21 Desember 2016. Dalam pidatonya, Jokowi tidak ada berbicara soal menempuh jalur hukum.
    Kata Jokowi, Pertamina tidak akan mengalami kerugian hanya dengan mengeluarkan uang Rp 800 miliar untuk membeli pesawat angkut BBM itu. Karena hal tersebut menjadi jawaban atas masalah yang selama ini uang negara harus dibuang Rp 300 triliun hanya untuk subsidi BBM.
    "Pertamina tidak merugi dan pertamina untungnya saya perkiraan akan berlipat Rp 40 triliun," pungkas Jokowi.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta, video dan narasi Polisi jemput AHY karena ketahuan provokasi demo, SBY ketakutan dan Jokowi tempuh jalur hukum adalah keliru.
    Foto Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono dan seseorang yang mirip Joko Widodo di dalam video itu adalah suntingan, yang diambil dari berbagai media dan disatukan.
    Foto mirip Jokowi hasil editan. Aslinya adalah foto Moeldoko, Kepala Staf Presiden. Kemudian potongan gambar SBY saat memberikan salam kepada pelayat yang hadir di upacara militer pelepasan jenazah almarhumah Ani Yudhoyono di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Minggu, 2 Juni 2019.

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Video “beredar luas rekaman akp Rita Yuliana ungkap kelakuan s4d1s Ferdy Sambo”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 24/09/2022

    Berita

    “DIB0NGKAR RITA YULIANA
    beredar luas rekaman akp Rita Yuliana
    ungkap kelakuan s4d1s Ferdy Sambo”.

    Hasil Cek Fakta

    SUMBER membagikan video hasil suntingan dengan konteks yang TIDAK sesuai dengan fakta, sehingga menyebabkan kesimpulan yang SALAH. FAKTA: BUKAN rekaman suara Rita Yuliana, suara yang digunakan di video adalah suara Mindo Rosalina Manulang yang tayang di kanal YouTube Mata Najwa pada 17 September 2013. Sumber suara video, “Mata Najwa – Saksi Kunci (2)”.
    03:19 – 03:26, “suatu malam tragedi malam itu yang akhirnya jam 12 malam saya harus minta dikeluarkan saya nggak mau mati konyol disitu”

    03:50 – 03:51, “pada saat itu dipaksa”

    03:53 – 03:57, “yang samasekali untuk saya meminta waktu satu jam saja tidak bisa untuk saya berpikir”

    dan seterusnya.

    Kesimpulan

    BUKAN rekaman suara Rita Yuliana. FAKTA: suara yang digunakan di video adalah suara Mindo Rosalina Manulang, tayang di kanal YouTube Mata Najwa pada 17 September 2013.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Hadiah Tunai Rp 50.000 Bank Neo Commerce

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 24/09/2022

    Berita

    Beredar sebuah pesan berantai WhatsApp yang mengatasnamakan Bank Neo Commerce memberikan hadiah tunai sebesar Rp 50.000, pesan tersebut juga mencantumkan link untuk mengambil hadiah.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim berhadiah uang tunai sebesar Rp 50.000 dari Bank Neo Commerce adalah tidak benar. Sebelumnya pesan berantai tersebut pernah beredar di media sosial pada bulan Juli 2021.

    Melalui akun Instagram resminya @bankneocommerce, pihak Bank Neo Commerce menghimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati atas segala bentuk penipuan yang mengatasnamakan Bank Neo Commerce.

    “Mohon hati-hati atas segala bentuk penipuan yang mengatasnamakan Bank Neo Commerce. Jika kamu menemukan hal mencurigakan, jangan ragu untuk segera lapor atau konfirmasi melalui DM Instagram Bank Neo Commerce!. PT Bank Neo Commerce Tbk terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan” Dengan demikian, klaim berhadiah uang tunai sebesar Rp 50.000 adalah tidak benar, sehingga masuk ke dalam jenis konten tiruan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Arief Putra Ramadhan.

    Klaim tersebut tidak benar, pihak Bank Neo Commerce menghimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati atas segala bentuk penipuan yang mengatasnamakan Bank Neo Commerce.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Foto Gempa di Taiwan pada September 2022

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 24/09/2022

    Berita

    Akun Twitter @NewsCoreIndia mengunggah foto gedung yang terkena gempa dan mengklaim foto tersebut diambil saat gempa di Taiwan berkekuatan 7,2 SR yang terjadi baru-baru ini. Cuitan dan foto yang diunggah pada 18 September tersebut telah disukai 9 kali, serta telah dibagikan dan dikutip ulang oleh hampir 20 orang.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut salah. Foto yang diunggah oleh @NewsCoreIndia merupakan foto yang telah banyak beredar sejak 2018, dan bukan berasal dari gempa Taiwan pada September ini.

    Setelah dilakukan pencarian dengan Google Reverse Image Search, foto tersebut berasal dari gempa di Taiwan berkekuatan 6,0 SR pada 2018. Media berita Taiwan bernama Taiwan News telah mengunggah berita dengan gambar yang serupa pada 7 Februari 2018. Berita tersebut berjudul “Update: 17 dead, 291 injured after magnitude 6.0 quake strikes eastern Taiwan”.

    Dengan demikian, informasi yang disebarkan @NewsCoreIndia merupakan konteks yang salah.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.

    Konteks yang salah. Foto yang terlampir merupakan foto dari gempa di Taiwan pada Februari 2018, bukan September 2022.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini