• [SALAH] Ayah Jokowi Bernama Widjiatno Merupakan Anggota PKI: “Jokowi Asli PKI Tulen!”

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 02/06/2022

    Berita

    Akun Twitter @Adrian_HeriF mengunggah foto yang menunjukkan dua pria. Di sebelah kiri merupakan foto Jokowi, sementara di sebelah kanan terlihat seorang komandan yang diklaim bernama Widjiatno dan merupakan ayah Jokowi yang tergabung dalam PKI tahun 1965.

    Narasi:
    “Ini lho bapaknya Jokowi, yang namanya Widjiatno! Dokumen Negara sudah di buka! Jokowi asli PKI Tulen! Ganyang Jokowi PKI”.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah dilakukan penelusuran dengan Google Reverse Image Search, pria tersebut bukan Widjiatno, melainkan Jenderal Wang Zhen. Beliau merupakan tokoh politik Tiongkok yang tergabung dalam Partai Komunis Tiongkok.

    Lebih lanjut, telah banyak beredar foto-foto dari ayah kandung Jokowi yang bernama Wijiatno Notomiharjo. Dilansir dari situs Detik News yang berjudul “Foto-foto Notomiharjo, Ayah Jokowi yang Sempat Jadi Perbincangan”, foto ayah kandung Jokowi dan Jenderal Wang Zhen terlihat jelas berbeda.

    Hoaks serupa juga pernah dibahas oleh turnbackhoax.id dengan judul “[SALAH] “Ini lho bapaknya Jokowi, yang namanya Widjiatno”.

    Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan @Adrian_HeriF merupakan konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.

    Hoaks berulang. Pria yang diklaim bernama “Widjiatno” di foto tersebut merupakan Jenderal Wang Zhen, dan tidak ada keterkaitan apapun dengan Jokowi. Terlebih lagi, tidak ada informasi yang membuktikan bahwa Jokowi adalah keturunan PKI.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Eks Danjen Kopassus: “Buzzer Anies Makhluk Pemakan Bangkai, Tukang Fitnah dan Adu Domba”

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 02/06/2022

    Berita

    Akun Twitter @CAKMUS88428468 mengunggah tangkapan layar yang menunjukkan judul sebuah artikel. Judul artikel tersebut bertuliskan “Eks Danjen kopassus sebut Buzzer Anies Makhluk Pemakan Bangkai, Tukang Fitnah Dan Adu Domba”.

    Cuitan yang diunggah pada 26 Mei tersebut telah disukai sebanyak 14 kali dan dibagikan ulang sebanyak lima kali.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, judul dari portal berita islam.org memang benar tertulis demikian. Namun, isi dari artikel tersebut tidak ada yang memperlihatkan bahwa mantan Danjen Kopassus menyebut buzzer Anies secara spesifik.

    Mantan Denjen Kopassus, Mayjen (Purn) Soenarko memang mengatakan bahwa buzzer sebagai makhluk pemakan bangkai karena sering menyebarkan fitnah dan mengadu domba. Namun, hal tersebut tidak spesifik ditujukan kepada buzzer Anies.

    Lebih lanjut, informasi serupa pernah dibahas oleh turnbackhoax.id pada Desember lalu dengan judul “[SALAH] Eks Danjen Kopassus Sebut Buzzer Anies Makhluk Pemakan Bangkai, Tukang Fitnah dan Adu Domba”.

    Dengan demikian, tangkapan layar yang disebarluaskan oleh akun Twitter @CAKMUS88428468 merupakan konteks yang salah.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.

    Hoaks berulang. Mantan Danjen Kopassus tidak menyebutkan pendukung Anies secara spesifik, melainkan merujuk kepada buzzer secara umum.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Metode Pertolongan Pertama melalui Pelepasan Darah bagi Penderita Stroke

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 02/06/2022

    Berita

    Beredar kembali postingan yang mengklaim metode pertolongan pertama melalui pelepasan darah pada penderita stroke, dengan cara menusukkan jarum pada jari jari hingga menarik daun telinga dan menusukknya dengan jarum.
    Sembuhkan stroke
    Sembuhkan stroke
    Tusuk ujung jari dengan jarum

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri klaim tersebut ternyata sudah pernah di bahas dalam Trunbackhoax.id dengan judul “[SALAH] Pertolongan pertama pada stroke dengan tusukan jarum ke ujung setiap jari masing-masing atau bagian bawah daun telinga” pada 23 September 2019. Kemudian dengan judul “[SALAH] Pertolongan Pertama Pada Stroke Dengan Tusuk Jari” pada 1 November 2020.

    Kedua artikel diatas menyatakan bahwa sejauh ini tidak ada penelitian seperti itu, tidak diketahui efektif atau tidaknya tindakan tersebut. Dokter spesialis saraf di Rumah Sakit St. Carolus, Jakarta, dr. Sigit Dewanto, Sp.S,FINS,FINA membantah cara pengobatan tersebut. Menurutnya, tidak benar mengobati orang yang terserang stroke dengan cara menusukkan jarum ke ujung jari hingga keluar darah.

    “Tidak benar. Bahkan respons nyeri akibat tusukan jarum dapat meninggikan tekanan darah yang berisiko memperburuk stroke-nya,” tegas spesialis saraf dari FK Unika Atma Jaya, Dr.dr. Yuda Turana, Sp.S

    Penanganan awal stroke adalah menjaga patensi jalan nafas dan kestabilan sirkulasi darah pasien. Jika pasien tidak sadar, pastikan pasien dalam lingkungan yang aman, baringkan pada tempat yang aman. Posisikan pasien dengan tubuh menghadap ke samping kiri, untuk mencegah masuknya cairan ke saluran pernafasan (recovery position). Segera panggil pertolongan untuk membawa pasien ke unit gawat darurat terdekat. Penanganan pasti dari stroke tergantung dari jenis stroke yang terjadi. Hal ini dapat dipastikan dengan melakukan pemeriksaan penunjang seperti CT scan dan MRI.

    Dengan demikian informasi yang berisi tentang penanganan pertolongan pertama pada stroke dengan menusukkan jari dengan jarum adalah tidak benar dan masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Riza Dwi (Anggota Tim Kalimasada)

    Salah, cara penanganan awal stroke dengan mengeluarkan darah dari ujung jari tidak memiliki manfaat dalam penyembuhan pasien stroke. Beberapa Dokter juga menyatakan bahwa tindakan seperti narasi adalah tidak benar bahkan membahayakan.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Video “Kota Medan Turun Salju”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 01/06/2022

    Berita

    Akun Facebook Andi Gunawan Poilisi Militer (fb.com/100005436541945) pada 25 Mei 2022 mengunggah sebuah video yang memperlihatkan ruas jalanan yang dipenuhi kendaraan yang melintas di atas buih-buih putih dengan narasi sebagai berikut:

    “Subananaallah kuasa allah yg terjdi di medan ini y loksh di Padang bulan ber tubi tubi bencna alan yg di beri kan banjir rob di semarang jawa tengah mari la kta ber do’a buat negara ini agar tdk ad lgi bencna alam ini wahai saudra ku sklian dan ber pikir fositif aj jngn yg aneh”

    Di video itu terdapat narasi: “PADANG BULAN KOTA MEDAN SUMATERA UTARA TURUN SALJU”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Tempo, adanya video yang memperlihatkan ruas jalanan yang dipenuhi kendaraan yang melintas di atas buih-buih putih yang diklaim sebagai salju yang turun di Kota Medan, Sumatera Utara merupakan klaim yang salah.

    Faktanya bukan salju. Buih-buih putih di ruas jalanan dalam video tersebut adalah busa dari sabun cair yang tumpah. Hujan yang turun menyebabkan busa muncul dan menutupi jalan.

    Dilansir dari Tempo yang menggunakan kata kunci di Google dan menemukan video serupa pernah dimuat di kanal Youtube Rizki Ananda putra pada 23 Oktober 2019 dengan judul “Hujan salju di medan padang bulan”, Tempo mendapatkan keterangan dari Detikcom, bahwa busa muncul di ruas Jalan Jamin Ginting, Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara. Jalan yang diselimuti busa mencapai sekitar 10 sampai 20 meter.

    Menurut warga yang diwawancarai, busa tersebut muncul karena ada deterjen yang jatuh dari mobil. Hujan yang turun menyebabkan busa muncul dan menutupi jalan. Dari Tribunnews Medan, warga di sekitar melihat ada satu bak besar kendaraan yang berisikan sabun cair. Hujan melanda dan kenderaan melaju, busa semakin banyak dan menempel di kendaraan yang melintas.

    Kesimpulan

    BUKAN salju. Buih-buih putih di ruas jalanan dalam video tersebut adalah busa dari sabun cair yang tumpah. Hujan yang turun menyebabkan busa muncul dan menutupi jalan.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini