Telah beredar pesan melalui WhatsApp berisi informasi terkait air panas yang dicampur dengan pare dapat membunuh sel kanker. Informasi yang disertai dengan tautan blogspot diklaim bersumber dari RS Pusat Angkatan Darat (RSPAD Gatot Soebroto) Jakarta.

Berdasarkan hasil penelusuran, pesan WhatsApp tersebut adalah hoaks lama yang berulang. Mengutip wawancara Dokter Gizi Medis dr Karina Anastasya, M.Kes dari Liputan6, air rebusan kanker tidak terbukti dapat menyembuhkan kanker. Berdasar dari penelitian, dr Karina menjelaskan bahwa pare memiliki senyawa antikanker, namun senyawa itu didapat dari ekstrak pare bukan air rebusan pare.

“Air rebusan pare tidak bisa dibilang menyembuhkan kanker. Senyawa dalam pare itu memiliki efektifitas sebagai antikanker. Namun pada saat ini masih terbatas dari pengambilan ekstrak dari pare itu sendiri, belum sampai ke tahap air rebusan pare,” jelas dr. Karina.

Sebagai tambahan, informasi seputar penyembuhan kanker menggunakan pare sebelumnya pernah dibahas dalam artikel Turn Back Hoax berjudul [SALAH] “Air pare yang panas dapat Membunuh Sel Kangker” dan [KLARIFIKASI] “Pare Tidak Serta-merta Bisa Menyembuhkan Kanker”.

Dengan demikian, pesan yang beredar melalui WhatsApp itu dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan.

Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)

Faktanya, pesan tersebut adalah hoaks berulang. Dokter Gizi Medis dr Karina Anastasya, M.Kes menyatakan, air rebusan pare tidak terbukti menyembuhkan kanker.

Selengkapnya di bagian penjelasan.

Akun Twitter @TheAliceSmith mengunggah tangkapan layar dari portal berita CTV yang menyatakan bahwa teori konspirasi terus menjadi kenyataan, serta beberapa pakar mengatakan bahwa hal tersebut berbahaya.

Cuitan tersebut diunggah pada 21 April lalu dan telah disukai sebanyak hampir 22,000 kali. Selain itu, terdapat lebih dari 5,000 orang yang membagikan ulang dan mengutip cuitan tersebut.

Berdasarkan hasil penelusuran, tangkapan layar tersebut merupakan hasil suntingan. Setelah dilakukan pencarian di laman resmi berita CTV News, tidak ada artikel yang berjudul “Conspiracy theorist keep getting things right; Expert say ‘that’s dangerous’”.

Lebih lanjut, informasi serupa pernah dibahas oleh The Associated Press dengan judul “Social media users share fake CTV News headline”.

Dengan demikian, tangkapan layar yang diunggah oleh akun Twitter @TheAliceSmith merupakan konten palsu / fabricated content.

Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.

Informasi yang salah. Tangkapan layar yang menunjukkan portal berita CTV menulis berita mengenai teori konspirasi yang menjadi nyata merupakan hasil suntingan. CTV tidak pernah menulis berita tersebut.

Sebuah video beredar melalui media sosial Tiktok. Di dalamnya disampaikan sebuah informasi yang menyatakan bahwa salah satu musisi Indonesia, Zinidin Zidan, meninggal dunia pada kecelakaan di jalan tol. Video yang diunggah oleh akun @Videoviral pada 2 Mei 2022 ini langsung mendapat respon yang sangat beragam dari masyarakat Indonesia.

Namun setelah ditelusuri lebih lanjut, kabar tentang meninggalnya Zinidin Zidan ini ternyata merupakan informasi hoaks. Manajer dari Zidan yang bernama Liong menyatakan bahwa penyanyi tersebut dalam keadaan baik-baik saja dalam perjalanannya menuju kota Palu, Sulawesi Selatan.

“Saya Liong, manajer pribadi Zidan, mau klarifikasi video yang beredar kecelakaan tol. Saya sama Zidan alhamdulillah sampai dengan selamat di Kota Palu, Sulawesi Tengah,” ungkap Liong melalui akun Instagram pribadinya pada Senin kemarin.

Jadi dapat disimpulkan bahwa video yang menyatakan bahwa penyanyi Zinidin Zidan telah meninggal dunia pada kecelakaan tol merupakan informasi hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.

Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)

Informasi tersebut merupakan hoaks. Manajer dari Zinidin Zidan telah mengklarifikasi bahwa tidak ada kecelakaan tol dan mereka dalam kondisi baik-baik saja.

Beredar sebuah video yang berjudul, “BREAKING NEWS!! PENGGELEDAHAN PAKSA KPK, KELAKUAN BUSVK ANIES TERBONGKAR”. Melalui akun Youtube TV Rakyat yang disebarkan kembali oleh akun Facebook bernama Ning Anny, video ini mengklaim bahwa dengan penggeledahan oleh KPK ini semakin jelas Anies Baswedan telah menggelapkan dana pelaksanaan Formula E. Video ini telah ditonton sebanyak 15 ribu kali setelah diunggah pada 01 Mei 2022.

Namun setelah melakukan penelusuran terkait informasi penggeledahan ini, ditemukan fakta bahwa sampai saat ini, KPK belum melakukan penggeledahan kepada seorangpun yang diduga turut ikut dalam penggelapan dana Formula E. Melansir dari artikel Kompas.com yang diterbitkan pada 27 April 2022, Wakil Ketua KPK, Alexander Marwara, menyatakan bahwa KPK kini tengah melakukan perbandingan bagaimana penyelenggaraan balap mobil listrik di Jakarta itu, dengan penyelenggaraan serupa di negara-negara lain. Selain itu, Komisi Antirasuah ini juga terus meminta keterangan sejumlah pihak yang terkait dengan penyelenggaraan proyek ini.

Sementara jika mendengarkan isi video yang diunggah ini, tidak ditemukan sama sekali ungkapan bahwa Anies Baswedan telah digeledah oleh KPK terkait dengan proyek penyelenggaraan Formula E. Video ini ternyata berisi keterangan KPK yang menyatakan bahwa penyelidikan terkait penyelenggaraan Formula E masih pada tahapan mencari informasi dan data-data.

Jadi dapat disimpulkan bahwa judul video yang mengklaim bahwa Anies Baswedan telah digeledah oleh KPK terkait penyelenggaraan Formula E merupakan hoaks kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.

Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)

Informasi yang salah. Sampai saat ini KPK belum melakukan tindakan penggeledahan kepada siapapun terkait dugaan penggelapan dana Formula E. Wakil Ketua KPK menyatakan bahwa sampai saat ini proses penyelidikan masih pada tahap pencarian informasi mengenai mekanisme penyelenggaraan Formula E.