Akun Sadri Lanang (fb.com/100054456763723) pada 20 Januari 2022 mengunggah sebuah video yang memperlihatkan Ade Armando yang menyampaikan narasi:
“olah berbasis laporan intelijen itu dalam bahasa saya. Jadi digambarkan bahwa sejak awal Covid-19 (akhir 2019) sampai Juni 2021. Jumlah tentara Cina yang masuk ke Indonesia dengan sepengetahuan dan restu Pemerintah Jokowi sudah mencapai 14 juta orang. Menurut laporan intelijen ini, gelombang kedatangan tentara Cina memanfaatkan kelengahan masyarakat Indonesia yang sedang terpusat perhatiannya pada pandemi”
[SALAH] Video “Ade Armando Bongkar Rahasia Sejak Awal COVID-19 sampai Juni 2021 Sudah 14 Juta Tentara Masuk Indonesia”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 29/04/2022
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, adanya video yang memperlihatkan Ade Armando yang sedang menyampaikan klaim adanya jutaan tentara Cina masuk ke Indonesia merupakan konten yang dimanipulasi.
Faktanya, video tersebut dipotong sehingga Ade Armando seolah sedang menyampaikan klaim adanya jutaan tentara Cina masuk ke Indonesia. Pada video versi lengkapnya, Ade Armando justru sedang mengatakan bahwa klaim tersebut adalah informasi yang tidak berdasar.
Video dengan durasi lebih lama pertama kali diunggah di kanal Youtube CokroTV pada 21 Agustus 2021 dengan judul “PRANK INVASI CINA KE INDONESIA | Logika Ade Armando”.
Dalam video aslinya Ade Armando benar menyinggung soal isu masuknya tentara Tiongkok ke Indonesia, namun jika dilihat lebih lanjut, Ade Armando sejatinya memberi tanggapan terhadap imajinasi atau opini masyarakat terkait isu tersebut. Berikut pernyataan lengkap Ade Armando yang dimulai dari detik ke 0:17 sampai dengan menit ke 1:27 :
“Kelompok-kelompok kadrun terus memanfaatkan kegentingan situasi Covid-19 ini untuk membangun kebohongan tentang apa yang mereka sebut Invasi Cina ke Indonesia. Saat ini beredar di beberapa WhatsApp group, tulisan-tulisan yang seolah merujuk pada penyelidikan intelijen, tentang invansi Cina ke Indonesia. Bagi kita yang berakal sehat, informasinya sangat tidak masuk akal.
Namun kalau kita baca berbagai respons yang disampaikan, kita layak khawatir bahwa kebohongan yang terus diulang-ulangi ini, sangat mungkin menyesatkan pikiran banyak warga biasa.
Saya kutipkan saja ya tulisan-tulisan yang seolah berbasis laporan intelijen itu dalam bahasa saya. Jadi digambarkan bahwa sejak awal Covid-19 (akhir 2019) sampai Juni 2021. Jumlah tentara Cina yang masuk ke Indonesia dengan sepengetahuan dan restu Pemerintah Jokowi sudah mencapai 14 juta orang. Menurut laporan intelijen ini, gelombang kedatangan tentara Cina memanfaatkan kelengahan masyarakat Indonesia yang sedang terpusat perhatiannya pada pandemi”
Pada akhir video, Ade kembali menegaskan daftar informasi tidak berdasar itu merupakan imajinasi liar mereka yang tidak berakal sehat. Ade menegaskan informasi ini mudah “dimakan” orang yang memiliki ‘kebencian’ sejak awal terhadap sesuatu.
“Bagi mereka yang tak berakal, kisah-kisah provokatif ini bisa menjadi landasan kebencian yang akan terus tumbuh. Karena itu, mari terus gunakan akal sehat,” tegas Ade.
Faktanya, video tersebut dipotong sehingga Ade Armando seolah sedang menyampaikan klaim adanya jutaan tentara Cina masuk ke Indonesia. Pada video versi lengkapnya, Ade Armando justru sedang mengatakan bahwa klaim tersebut adalah informasi yang tidak berdasar.
Video dengan durasi lebih lama pertama kali diunggah di kanal Youtube CokroTV pada 21 Agustus 2021 dengan judul “PRANK INVASI CINA KE INDONESIA | Logika Ade Armando”.
Dalam video aslinya Ade Armando benar menyinggung soal isu masuknya tentara Tiongkok ke Indonesia, namun jika dilihat lebih lanjut, Ade Armando sejatinya memberi tanggapan terhadap imajinasi atau opini masyarakat terkait isu tersebut. Berikut pernyataan lengkap Ade Armando yang dimulai dari detik ke 0:17 sampai dengan menit ke 1:27 :
“Kelompok-kelompok kadrun terus memanfaatkan kegentingan situasi Covid-19 ini untuk membangun kebohongan tentang apa yang mereka sebut Invasi Cina ke Indonesia. Saat ini beredar di beberapa WhatsApp group, tulisan-tulisan yang seolah merujuk pada penyelidikan intelijen, tentang invansi Cina ke Indonesia. Bagi kita yang berakal sehat, informasinya sangat tidak masuk akal.
Namun kalau kita baca berbagai respons yang disampaikan, kita layak khawatir bahwa kebohongan yang terus diulang-ulangi ini, sangat mungkin menyesatkan pikiran banyak warga biasa.
Saya kutipkan saja ya tulisan-tulisan yang seolah berbasis laporan intelijen itu dalam bahasa saya. Jadi digambarkan bahwa sejak awal Covid-19 (akhir 2019) sampai Juni 2021. Jumlah tentara Cina yang masuk ke Indonesia dengan sepengetahuan dan restu Pemerintah Jokowi sudah mencapai 14 juta orang. Menurut laporan intelijen ini, gelombang kedatangan tentara Cina memanfaatkan kelengahan masyarakat Indonesia yang sedang terpusat perhatiannya pada pandemi”
Pada akhir video, Ade kembali menegaskan daftar informasi tidak berdasar itu merupakan imajinasi liar mereka yang tidak berakal sehat. Ade menegaskan informasi ini mudah “dimakan” orang yang memiliki ‘kebencian’ sejak awal terhadap sesuatu.
“Bagi mereka yang tak berakal, kisah-kisah provokatif ini bisa menjadi landasan kebencian yang akan terus tumbuh. Karena itu, mari terus gunakan akal sehat,” tegas Ade.
Kesimpulan
Faktanya, video tersebut dipotong sehingga Ade Armando seolah sedang menyampaikan klaim adanya jutaan tentara Cina masuk ke Indonesia. Pada video versi lengkapnya, Ade Armando justru sedang mengatakan bahwa klaim tersebut adalah informasi yang tidak berdasar.
Rujukan
[SALAH] Foto Paus Gereja Katolik Berada di Kuil Setan
Sumber: twitter.comTanggal publish: 29/04/2022
Berita
Beredar sebuah unggahan foto di media sosial Twitter yang menunjukkan Paus Fransiskus sedang berada di Kuil Setan Lucifer di Kolombia. Dalam narasinya, ia menyiratkan seakan-akan Paus telah beralih dan dunia menutup mata karena tidak percaya, melalui gambar tersebut pengunggah berusaha menunjukkan bukti Paus berada di Kuil Setan dengan salib terbaik dan berdiri di atas bintang pentagram setan.
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Faktanya, foto tersebut merupakan hasil manipulasi dari dua gambar yang berbeda. Dilansir dari AFP, latar pada foto yang menunjukkan foto dalam Kuil Lucifer yang pernah dipublikasikan oleh sebuah artikel pada 2016 yang membahas mengenai peluncuran kuil tersebut. Sedangkan foto Paus Fransiskus diambil oleh jurnalis news agency EFE, Angelo Carconi, pada saat Paus di Vatikan.
Dengan demikian klaim Foto Paus Gereja Katolik Berada di Kuil Setan merupakan hoaks dengan kategori Konten yang Dimanipulasi.
Dengan demikian klaim Foto Paus Gereja Katolik Berada di Kuil Setan merupakan hoaks dengan kategori Konten yang Dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Fathia IS.
Klaim tersebut salah, faktanya foto Paus Fransiskus berada di Kuil Setan Lucifer di Kolombia adalah hasil manipulasi dua foto yang berbeda, foto asli Paus Fransiskus diambil oleh seorang jurnalis pada saat Paus sedang berada di Vatikan.
Klaim tersebut salah, faktanya foto Paus Fransiskus berada di Kuil Setan Lucifer di Kolombia adalah hasil manipulasi dua foto yang berbeda, foto asli Paus Fransiskus diambil oleh seorang jurnalis pada saat Paus sedang berada di Vatikan.
Rujukan
[SALAH] Elon Musk Mengaktifkan Kembali Twitter Donald Trump
Sumber: facebook.comTanggal publish: 29/04/2022
Berita
Unggahan di Facebook membagikan tangkapan layar twitter yang menunjukkan tweet dari akun Donald Trump (@realDonaldTrump) yang berterima kasih kepada Elon Musk karena mengizinkannya bergabung kembali dengan Twitter. Dalam tangkapan layar tersebut terlihat Donald Trump mengunggah tweet pada tanggal 15 April 2022.
Tangkapan layar yang disebar ulang di Facebook tersebut mendapatkan atensi cukup tinggi dengan total komentar 180+.
Tangkapan layar yang disebar ulang di Facebook tersebut mendapatkan atensi cukup tinggi dengan total komentar 180+.
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri informasi tersebut salah. Faktanya, dilansir dari AFP, seorang juru bicara Twitter mengatakan bahwa akun lama Trump tidak dapat digunakan pada 14 dan 15 April dan sampai saat ini Trump masih dilarang menggunakan Twitter “Akun yang dirujuk telah dan tetap ditangguhkan secara permanen,” kata juru bicara Twitter.
Diketahui akun pribadi mantan presiden Amerika Serikat tersebut telah ditangguhkan secara permanen setelah serangan US Capitol, 6 Januari 2021.
Lebih lanjut, dalam tweet yang beredar Trump menunjukkan rasa terima kasih kepada Elon Musk karena telah membiarkannya kembali. Namun, dilansir dari AFP, Musk saat ini hanya memegang 9% saham Twitter dan tidak memiliki kemampuan untuk memulihkan akun Trump, seperti yang diklaim tweet tersebut.
Dengan demikian, tangkapan tweet Donald Trump dan klaim bahwa Elon Musk mengaktifkan kembali akun Twitternya adalah informasi yang keliru dan termasuk ke dalam kategori konten palsu.
Diketahui akun pribadi mantan presiden Amerika Serikat tersebut telah ditangguhkan secara permanen setelah serangan US Capitol, 6 Januari 2021.
Lebih lanjut, dalam tweet yang beredar Trump menunjukkan rasa terima kasih kepada Elon Musk karena telah membiarkannya kembali. Namun, dilansir dari AFP, Musk saat ini hanya memegang 9% saham Twitter dan tidak memiliki kemampuan untuk memulihkan akun Trump, seperti yang diklaim tweet tersebut.
Dengan demikian, tangkapan tweet Donald Trump dan klaim bahwa Elon Musk mengaktifkan kembali akun Twitternya adalah informasi yang keliru dan termasuk ke dalam kategori konten palsu.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Fathia IS.
Informasi tersebut keliru. Faktanya, sampai saat ini akun Donald Trump masih ditangguhkan.
Informasi tersebut keliru. Faktanya, sampai saat ini akun Donald Trump masih ditangguhkan.
Rujukan
- https://factcheck.afp.com/doc.afp.com.328K62J
- https://checkyourfact.com/2022/04/18/fact-check-donald-trump-tweet-elon-musk-twitter/
- https://www.usatoday.com/story/news/factcheck/2022/04/21/fact-check-elon-musk-didnt-reinstate-trumps-twitter-account/7371577001/
- https://leadstories.com/hoax-alert/2022/04/fact-check-trump-did-not-post-tweet-thanking-elon-musk-for-bringing-him-back-to-twitter.html
[SALAH] Bantuan Voucer Pulsa Senilai Rp2 Juta dari BSSN (Badan Siber Dan Sandi Negara) Untuk Masyarakat Terdampak Covid-19
Sumber: Telegram.comTanggal publish: 28/04/2022
Berita
Beberapa waktu lalu sempat beredar pesan berantai melalui Telegram terkait dengan pemberian voucer pulsa senilai Rp2 juta dari BSSN (Badan Siber Dan Sandi Negara) kepada masyarakat yang terdampak Covid-19. Untuk melakukan klaim atas pulsa tersebut, penerima pesan harus membalas atau menanggapi pesan tersebut terlebih dahulu, setelah itu pihak pengirim pesan berantai tersebut akan meminta penerima pesan untuk melakukan klik/akses pada suatu tautan yang akan meminta kode lima angka yang dimiliki oleh setiap pengguna Telegram.
Hasil Cek Fakta
Namun melansir dari akun Instagram resmi BSSN, yaitu @bssn_ri, pihak BSSN menyatakan bahwa informasi terkait bantuan voucer pulsa untuk masyarakat terdampak Covid-19 ialah hoax. Pihak BSSN juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap modus penipuan social engineering dengan mengatasnamakan BSSN yang disampaikan melalui Telegram ataupun WhatsApp.
Selain itu, melansir dari bssn.go.id, BSSN juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak terburu-buru untuk mengikuti perintah dari pengirim pesan berantai ketika diminta untuk memberikan kode lima angka yang dimiliki oleh setiap pengguna Telegram, karena kode lima angka tersebut merupakan kode untuk melakukan verifikasi keaslian dan keamanan pemilik akun saat membuka Telegram dari perangkat lain, sehingga kode tersebut tidak diperbolehkan untuk diberikan kepada siapa pun, termasuk kepada pihak yang mengaku dari Telegram. Hal itu dilakukan untuk menghindari pengambil alihan akun seseorang oleh orang lain agar keamanan data yang dimiliki oleh pengguna Telegram tetap terjaga.
Berdasarkan pada seluruh referensi, informasi terkait bantuan voucer pulsa senilai Rp2 Juta dari BSSN untuk masyarakat terdampak Covid-19 ialah informasi salah dan masuk ke dalam kategori konten tiruan.
Selain itu, melansir dari bssn.go.id, BSSN juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak terburu-buru untuk mengikuti perintah dari pengirim pesan berantai ketika diminta untuk memberikan kode lima angka yang dimiliki oleh setiap pengguna Telegram, karena kode lima angka tersebut merupakan kode untuk melakukan verifikasi keaslian dan keamanan pemilik akun saat membuka Telegram dari perangkat lain, sehingga kode tersebut tidak diperbolehkan untuk diberikan kepada siapa pun, termasuk kepada pihak yang mengaku dari Telegram. Hal itu dilakukan untuk menghindari pengambil alihan akun seseorang oleh orang lain agar keamanan data yang dimiliki oleh pengguna Telegram tetap terjaga.
Berdasarkan pada seluruh referensi, informasi terkait bantuan voucer pulsa senilai Rp2 Juta dari BSSN untuk masyarakat terdampak Covid-19 ialah informasi salah dan masuk ke dalam kategori konten tiruan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Novita Kusuma Wardhani. Informasi tersebut salah. Faktanya, melansir dari akun Instagram resmi BSSN, yaitu @bssn_ri, pihak BSSN menyatakan bahwa informasi terkait bantuan voucer pulsa komunikasi untuk masyarakat terdampak Covid-19 senilai Rp2 juta ialah hoax.
Rujukan
Halaman: 4316/6706