• [SALAH] Harimau Berkeliaran Di Perkebunan Sawit Di Riau

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 23/03/2022

    Berita

    ” Harimau Sumatera banyak di temukan oleh para warga di sekitar perkebunan kelapa sawit di kandis provinsi Riau….. Hati2 ho dek Viktor Samosir Siapudan”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook L Toruan mengunggah 3 gambar harimau yang sedang berkeliaran di area perkebunan sawit. Akun ini juga memberikan narasi bahwa gambar yang diunggah merupakan harimau sumatera yang banyak ditemukan warga di Kandis, Provinsi Riau.

    Melansir oleh Merdeka.com, Kepala Bidang KSDA Wilayah I, Andri Hansen Siregar menjelaskan pihaknya sudah mengonfirmasi terkait gambar tersebut tidak benar. Menurut pihaknya menemukan ada beberapa postingan, dengan foto kemunculan harimau serupa, namun lokasinya berbeda.

    “Itu hoax. Sudah kami bahas di internal kami, ada bebearapa informasi yang sama dengan lokasi yang berbeda. Yang sebenarnya terjadi di lokasi lain dan di luar Provinsi Riau,” kata Hansen.

    Lalu foto yang diklaim sebagai harimau sumatera yang berkeliaran di perkebunan sawit di Kandis, Riau ini diketahui berasal dari halaman Facebook Terengganu Today yang menginformasikan mengenai harimau yang berkeliaran di daerah salah satu negara bagian di Malaysia yaitu Dungun, Terengganu.

    Dengan demikian informasi harimau yang sedang berkeliaran di area perkebunan sawit di Kandis, Riau merupakan informasi yang tidak benar dan masuk dalam kategori konteks yang salah.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Ari Dwi Prasetyo.

    Informasi tersebut tidak benar. Kepala Bidang KSDA Wilayah I, Andri Hansen Siregar menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar. Dia menyatakan bahwa kemunculan harimau tersebut sebenarnya terjadi di lokasi lain dan di luar Provinsi Riau. Lalu menurut penelusuran foto tersebut diambil dari halaman Facebook berbahasa Malaysia.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Pesepak Bola Qatar Alami Serangan Jantung Setelah Divaksin Covid-19

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 23/03/2022

    Berita

    Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video pesepak bola Qatar alami serangan jantung setelah vaksin Covid-19. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 31 Januari 2022.

    Unggahan klaim video pesepak bola Qatar alami serangan jantung setelah vaksin Covid-19 menampilkan pertandingan sepakbola pada detik 0.03 terlihat seprang berbaring di depan gawang.

    Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

    "#COVIDVACCINEVICTIMS⚠️Pemain sepak bola dari Mali 🇲 🇱 divaksinasi 💉di Qatar 🇶🇦 dan terkena serangan jantung saat bermain di Qatar 🇶🇦"

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video pesepak bola Qatar alami serangan jantung setelah vaksin Covid-19 dengan menangkap layar video tersebut untuk dijadikan bahan penelusuran menggunakan Yandex.

    Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Еще сердечный приступ прямо на поле – в Катаре. Конвульсии выглядели страшно, но парня спасли" yang dimuat situs sports.ru, pada 10 Januari 2022. Situs tersebut memuat culikan foto yang identik dengan klaim video.

    Situs sports.ru menyebutkan, pemain sepak bola klub Al-Wakra Ousmane Koulibaly mengalami pingsan dan kejang-kejang akibat serangan jantung saat pertandingan Al-Rayyan dan Al-Wakrah di Qatar berlangsung.

    Penelusuran dilanjutkan menggunakan Google Search dengan kata kunci 'Ousmane Koulibaly faints after vaccine'. Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "The Collapse of a Qatari Player During a Match Has Nothing to Do With COVID-19 Vaccination" yang dimuat situs misbar.com, pada 20 Januari 2022.

    Situs misbar.com menyebutkan Al-Wakrah SC menghadapi Al-Rayyan SC dalam pekan pertandingan ke-13 Qatar Stars League awal bulan ini (QSL). Babak pertama berakhir dengan Coulibaly Al-Ousman Wakrah ambruk di lapangan, gemetar dan kejang-kejang.

    Petugas media Al-Wakrah Mohammed Al-Sulaiti menyatakan menanggapi klaim bahwa suntikan booster Covid-19 menyebabkan serangan jantung pemain, Al-Sulaiti menyatakan bahwa Ousmane belum menerima dosis ketiga. "Dia mengambil dosis kedua 8-9 bulan yang lalu dan tidak menunjukkan gejala sakit," tambah Al-Sulaiti.

    Perlu dicatat bahwa Coulibaly adalah yang terbaru dalam barisan panjang pesepakbola yang menderita masalah jantung dan jantung di lapangan, contoh paling terkenal adalah cobaan mengerikan Eriksen dalam pertandingan pembukaan Euro 2020 Denmark melawan Finlandia. Namun, Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan (MHRA), regulator obat dan vaksin Inggris, mengatakan kepada Reuters bahwa saat ini tidak ada bukti untuk mendukung klaim yang menghubungkan vaksin COVID-19 dengan peningkatan atlet yang pingsan atau meninggal karena masalah jantung seperti sebagai miokarditis.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video pesepak bola Qatar alami serangan jantung setelah vaksin Covid-19 tidak benar.

    Petugas media Al-Wakrah Mohammed Al-Sulaiti menyatakan menyatakan bahwa Ousmane belum menerima dosis ketiga. Sedangkan jarak waktu vaksin dosis pertama dan kedua sudah lama.

    Rujukan

    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Foto Harimau Berkeliaran di Perawang Riau

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 23/03/2022

    Berita

    Sebuah foto yang diklaim seekor harimau berkeliaran di Perawang, Kabupaten Siak, Riau beredar di media sosial. Foto tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 17 Maret 2022.

    Dalam foto tersebut, tampak seekor harimau tengah berjalan di kebun sawit. Foto tersebut kemudian dikaitkan dengan kabar ada seekor harimau berkeliaran di KM 8 Perawang, Kabupaten Siak, Riau.

    "Kepada teman" hati mlai skrg sdh mlai berkeliaran si belang sekitaran KM 8 perawang," tulis salah satu akun Facebook.

    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 6.900 kali dibagikan dan mendapat 580 komentar warganet.

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri foto yang diklaim seekor harimau berkeliaran di Perawang, Kabupaten Siak, Riau. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "harimau perawang" di kolom pencarian Google Search.

    Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah kabar tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Hoaks Foto Harimau di Kebun Sawit Parawang Siak Beredar di Medsos, Begini Faktanya" yang dimuat situs liputan6.com pada 19 Maret 2022.

    Liputan6.com, Siak - Dalam beberapa hari belakangan, warga di Kabupaten Siak, khususnya di Kecamatan Perawang, dibuat heboh dengan beredarnya foto seekor harimau sumatra sedang santai di bawah pohon sawit. Foto tersebut disebar akun media sosial atas nama Angeline Kyeorenisa.

    Ada beberapa foto harimau sumatra yang diunggahnya di media sosial, yang langsung viral. Foto-foto tersebut juga sempat membuat warga yang tinggal di Kecamatan Perawang takut untuk berkebun.

    "Hati-hati mulai sekarang sudah mulai berkeliaran di belang di sekitaran KM 8 Perawang," tulis akun tersebut.

    Unggahan foto harimau sumatra tersebut sampai ke Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau. Setelah menelusuri sumber foto, pihak berwenang menyatakan foto itu adalah tidak benar alias hoaks.

    Kepala Bidang I BBKSDA Riau Andri Hansen Siregar mengatakan, foto penampakan harimau itu memang benar adanya tapi sudah lama. Hanya saja, lokasi foto itu tidak seperti yang disebutkan si akun pengunggah.

    "Itu hoaks, sebenarnya terjadi di lokasi lain dan di luar Provinsi Riau," kata Andri saat dikonfirmasi Liputan6.com, Selasa siang (22/3/2022).

    Andri mengimbau, masyarakat khususnya warga Kabupaten Siak, tidak perlu khawatir karena informasi yang beredar itu tidak benar.

    Dia pun meminta warganet agar mengkonfirmasi kepada BBKSDA Riau terkait penampakan satwa liar. Jangan terlebih dahulu menyebar sebelum mendapatkan informasi pasti.

    "Bila ada informasi terkait perjumpaan dengan satwa harimau sumatra, cek dulu kebenarannya agar tidak menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat," sebut Andri.

    Kesimpulan

    Foto yang diklaim seekor harimau berkeliaran di Perawang, Kabupaten Siak, Riau ternyata tidak benar. Pihak BKSDA menyebut bahwa foto harimau itu bukan di Perawang.

    Rujukan

    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Tidak Terbukti, Covid-19 Berasal dari Laboratorium Ukraina

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 23/03/2022

    Berita


    Unggahan dari TikTok yang mengaitkan adanya laboratorium di Ukraina sebagai penyebab Covid-19 pada 12 Maret 2022. Unggahan itu berupa video berita dari TVRI tentang penemuan 30 laboratorium di Ukraina yang diklaim untuk memproduksi senjata biologi. Unggahan ini juga menyebar di Facebook.
    “Ternyata biang keroknya Covid-19. Pantasan berita Covid hilang,” demikian teks yang melekat pada video berdurasi hampir satu menit itu.
    Narasi ini sebagai lanjutan informasi dari Rusia bahwa 30an lebih laboratorium senjata biologi itu didanai oleh Amerika Serikat. Namun sebelum konflik Rusia dan Ukraina, Amerika Serikat mengkampanyekan bahwa Covid-19 berasal dari laboratorium di Cina.
    Tangkapan layar unggahan video dengan klaim Covid-19 berasal dari laboratorium Ukraina

    Hasil Cek Fakta


    Sejauh ini tidak ada bukti-bukti ilmiah yang mendukung Covid-19 berasal dari laboratorium di Ukraina. Berdasarkan tiga penelitian terbaru, kuat mengindikasikan sumber virus Corona yang menyebabkan pandemi Covid-19 berasal dari pasar hewan di Wuhan, Cina bukan dari laboratorium. 
    Dalam situs Jurnal Nature 27 Februari 2022, dua dari laporan tersebut menelusuri bahwa wabah berasal dari pasar yang menjual hewan hidup di Wuhan.Sedangkan riset yang ketiga menunjukkan bahwa virus corona SARS-CoV-2 berasal dari hewan yang mungkin dijual di pasar ??untuk manusia, setidaknya pada bulan November atau Desember 2019. 
    Penelitian itu dipublikasikan pada tanggal 25 dan 26 Februari. Namun ketiganya adalah pracetak, sehingga belum diterbitkan dalam jurnal peer-review.
    Penelitian itu berisi analisis genetik sampel virus corona yang dikumpulkan dari pasar dan dari orang yang terinfeksi pada Desember 2019 dan Januari 2020, serta analisis geolokasi yang menghubungkan banyak sampel ke bagian pasar tempat hewan hidup dijual. 
    Secara keseluruhan, bukti-bukti ini menunjukkan pasar sebagai sumber wabah —situasi yang mirip dengan epidemi sindrom pernafasan akut yang parah (SARS) pada tahun 2002, di mana pasar hewan ditemukan sebagai titik mula, kata Kristian Andersen, ahli virus di Scripps Research Institute di La Jolla, California, dan penulis dua laporan. "Ini bukti yang sangat kuat," katanya.
    Namun, tidak ada penelitian yang berisi bukti pasti tentang jenis hewan apa yang mungkin memuat virus sebelum menyebar ke manusia. Andersen berspekulasi bahwa pelakunya bisa jadi adalah anjing rakun, mamalia mirip anjing jongkok yang digunakan untuk makanan dan bulu mereka di China. 
    Meski begitu, beberapa ahli virologi mengatakan bahwa bukti baru yang mengarah ke pasar Huanan tidak mengesampingkan hipotesis alternatif. Mereka mengatakan bahwa pasar bisa saja menjadi lokasi peristiwa penguatan besar-besaran, di mana orang yang terinfeksi menyebarkan virus ke banyak orang lain, bukan tempat asal limpahan.
    Terkait klaim bahwa laboratorium di Ukraina memproduksi senjata biologi, telah dibantah dalam artikel Cek Fakta Tempo sebelumnya. 
    Dikutip dari Politifact, organisasi pemeriksa fakta di bawah Poynter Institute, ada sejumlah laboratorium di Ukraina yang didukung oleh Amerika Serikat, Uni Eropa, Kanada, dan Organisasi Kesehatan Dunia. Tapi laboratorium ini bukan untuk senjata biologi, melainkan laboratorium yang bekerja untuk meneliti mikroorganisme penyebab penyakit (patogen), termasuk yang menyebabkan antraks, wabah, dan demam berdarah pada manusia. Mereka juga mempelajari virus yang menyerang burung dan babi.
    Laboratorium semacam itu tidak lantas membuat mereka memiliki fasilitas senjata biologi. Hampir setiap negara memiliki laboratorium untuk menangani ancaman mikroba penyebab penyakit, dan beberapa di antaranya sangat mematikan.
    Sebuah laporan tahun 2012 oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional AS memasukkan bagian di laboratorium di Ukraina yang menangani mikroba yang berpotensi mematikan. Tiga laboratorium Ukraina dilengkapi untuk bekerja dengan beberapa patogen yang lebih berbahaya seperti antraks, dan, dengan bantuan AS, telah ditingkatkan ke tingkat yang diperlukan untuk menangani penyakit yang ditularkan melalui pernapasan.
    Selain laboratorium yang bekerja untuk mengidentifikasi keberadaan patogen, Ukraina juga memiliki pusat penyimpanan untuk menyimpan sampel patogen asli dan eksotik.

    Kesimpulan


    Dari pemeriksaan fakta di atas, Tempo menyimpulkan, narasi yang menghubungkan laboratorium di Ukraina sebagai penyebab Covid-19 adalah tidak ada bukti. 
    Tim Cek Fakta Tempo

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini