• Benarkah Foto Prabowo Dipajang di Kantor Pemimpin Luar Negeri?

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 18/12/2018

    Berita

    Informasi yang mengklaim foto Prabowo Subianto Presiden RI dipasang di kantor-kantor pemimpin luar negeri, beredar di media sosial.

    Informasi itu diunggah pertama kali di grup Jokowi Presiden RI 2019 oleh Sapris Saputra Siregar pada 27 November 2018. Unggahan itu telah disebarkan 473 kali dan mendapatkan komentar 609 netizen.
    ?Gambar Prabowo dengan setelan jas hitam itu nampak dipasang di dinding kantor Presiden Amerika Serikat. Dalam foto itu nampak seorang pelayan berkulit hitam sedang melayani seorang presiden di ruang kerjanya. Di ruangan itu terpasang bendera tertulis United States.

    Pemilik akun Sapris Saputra Siregar menulis:

    Di dalam ruangan kantor2 para pemimpin luar negeri. Poto Prabowo Presiden sudah mulai dilengketkan di dindingnya. Amin ya rabbal alamin….

    Benarkah informasi itu?

    Hasil Cek Fakta

    Penelusuran Fakta
    Dengan menggunakan berbagai tools, foto yang memuat gambar Prabowo Subianto itu ternyata hasil suntingan. Foto aslinya berasal dari potongan film The Butler yang dirilis tahun 2013. Film berkisah tentang pelayan di Gedung Putih berkulit hitam, Cecil Gaines atau Eugene Allen, di tengah gejolak sosial politik  Amerika Serikat abad ke-20.

    Eugene Allen diperankan oleh aktor Forest Whitaker. Film ini disutradarai oleh Lee Daniels dan Danny Strong sebagai penulis naskah.

    Berdurasi sekitar dua jam, film The Butler mengikuti kehidupan Allen beserta keluarganya yang terkena dampak gejolak politik dan sosial di AS. Mulai dari diskriminasi terhadap ras kulit berwarna, perang Vietnam, skandal Watergate, sampai pada munculnya titik cerah ketika seorang politisi berkulit hitam, Barrack Obama dicalonkan jadi presiden AS.
    ?Salah satu adegan dalam film ini yakni ketika Eugene berada di ruangan Dwight Eisenhower, Presiden AS ke-34 yang diperankan oleh Robin Williams. Eugene di bagian kanan terlihat memegang sebuah benda di meja sang presiden. Sementara si presiden di bagian kiri sedang duduk di kursinya.

    Ketika adegan ini, terlihat foto sebenarnya yang dipasang di dinding ruangan sang presiden. Foto tersebut bukan bergambar Prabowo Subianto sebab latar film ini diambil ketika Presiden Amerika dijabat Dwight Eisenhower pada tahun 1953-1961.

    Kesimpulan

    Dari penelusuran fakta itu bisa disimpulkan bahwa gambar Prabowo sebagai presiden RI terpasang di kantor pemerintahan di luar negeri adalah keliru.

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Benarkah Hiang Chin Lolos dari Hukuman Mati karena Ia Cina?

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 17/12/2018

    Berita

    Kapal MV Sunrise Glory yang ditangkap KRI Sigurot 864 pada Februari 2018 sempat menyita perhatian publik. Sebab kapal berbendera Singapura itu masuk ke perairan Indonesia dengan membawa 1,3 ton sabu-sabu yang ditempatkan dalam 41 karung beras.

    Ada empat anak buah kapal (ABK) berkewarganegaraan Taiwan yang kemudian ditetapkan menjadi tersangka yakni Chen Chung Nan, Chen Chin Tun, Huang Ching An dan Hsieh Lai Fu.

    Pengadilan Negeri Batam, pada 30 Oktober 2018, menuntut keempat ABK itu dengan pasal 114 ayat 2 dengan ancaman hukuman pidana mati atau penjara seumur hidup dan denda Rp 10 miliar ditambah 1/3 masa tahanan.

    Kemudian pada 13 Desember, akun Chandra Irawan mengunggah sebuah tangkapan layar media batamnews.co.id di Facebook. Tangkapan layar itu memperlihatkan sebuah berita berjudul: Sidang Kasus 1,3 Ton Sabu, Huang Chin Lolos dari Hukuman Mati.

    Akun itu menulis pada unggahannya:

    DAN DUNIA PUN TERTAWA..

    *Masa Sich ?..

    Orang Australia Bawa Ratusan Kilo Sabu Di Pidana Mati.Kenapa Yang 1,3 Ton Kok Malah Bebas Dari Hukuman Mati.Apa Karna Dari Cina?. Kok Kaya Takut Si Sama Cina

    Apa Karna Si Nganu Punya Hutang Ke Cina..

    Hasil Cek Fakta

    Penelusuran Fakta

    Dari penelusuran Tempo, Batamnews benar telah menerbitkan berita seperti dalam tangkapan layar akun Chandra Irawan. Berita itu diterbitkan pada 30 November 2018.

    Berisi itu menulis tentang tiga terdakwa ryakni Hsieh Lai Fu, Chen Chin Tun, Cheng Chung Nan divonis hukuman mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Batam. Hakim setuju dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum Rumondang Manurung. Mereka terbukti bersalah dalam melakukan dalam penyelundupan sabu sebanyak 1,3 ton menggunakan kapal Sunrise Glory.

    Terkecuali terdakwa Huang Chin yang diganjar hukuman seumur hidup. Namun dalam berita itu tidak ada penjelasan mengapa hakim menjatuhkan hukuman seumur hidup untuk Huang Chin.

    Berita yang lebih terang diterbitkan batamnews pada 4 Desember 2018 berjudul Alasan Hakim Tak Vonis Mati Penyelundup 1,3 Ton Sabu di Batam. Dalam berita itu, Hakim Ketua persidangan, Muhammad Candra, memiliki alasan tersendiri memvonis Huang Chin An hukuman pidana seumur hidup.

    "Bandingnya akan sama seperti kasus lainnya," ujar Candra.

    Candra juga menjelaskan bahwa hukuman mati dan seumur hidup sama-sama menjadi hukuman maksimal di Indonesia. ”Tidak ada bedanya apakah dihukum mati atau hukuman seumur hidup, itu sama-sama hukuman maksimal dalam kasus pidana," terang Stiven.

    Sementara penerjemah para terdakwa menjelaskan, bahwa Huang Chin tidak dihukum mati karena dia hanya menjadi seorang mekanik untuk memperbaiki mesin. Dia juga tulang punggung keluarga.

    “Ibunya tu nangis sampai matanya tu bengkak dan anaknya itu nggak mau uang jajan yang penting Bapaknya pulang," jelas Stiven.

    Kesimpulan

    Dari penelusuran fakta itu, informasi yang ditulis oleh akun Chandra Irawan adalah sesat. Sebab Huang Chin bebas dari hukuman mati bukan karena dia seorang Cina. Huang Chin sendiri berkewarganegaraan Taiwan dan hanya sebagai mekanik di Kapal MV Sunrise Glory. Sedangkan tiga rekan Huang Chin yang sama-sama berasal dari Taiwan divonis hukuman mati, sama dengan tuntutan hakim.

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Benarkah Jusuf Kalla Berbelot Mendukung Prabowo dan Sandi?

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 17/12/2018

    Berita

    Sebuah foto Wakil Presiden RI Jusuf Kalla bersama pasangan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menjadi viral di media sosial. Foto itu diunggah oleh akun Doni Ramadhan ke fans page Jenderal Gatot Nurmantyo (Pemimpin Sejati Ibu Pertiwi) pada 7 Desember 2018.

    Foto itu viral karena akun Doni Ramadhan memberikan keterangan bahwa Jusuf Kalla membelot mendukung pasangan Prabowo-Sandiaga, dengan mengidentikkan pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin didukung oleh Partai PKI.

    Selengkapnya, akun itu menulis:
    Pemberitahuan wakil presiden jokowi,yusuf kallah selingkuh dukung no 2 menyelamatkan diri dari Partai PKI.

    Postingan tersebut memperoleh banyak respon positif warganet dan dibagikan 2.500 kali di Facebook. Warganet yang memberi komentar pun mempercayai foto itu benar sebagai bentuk dukungan Jusuf Kalla kepada Prabowo-Sandiaga.

    Benarkah Jusuf Kalla mendukung Prabowo dan Sandi?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo menggunakan tools pencarian gambar untuk melacak apakah foto itu pernah dipublikasikan di media atau tidak. Hasilnya ada sejumlah media online yang pernah mengunggah foto yang persis dengan postingan Doni Ramadan.

    Foto itu terjadi saat Prabowo dan Sandiaga Uno datang ke rumah dinas Jusuf Kalla di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta, 15 Agustus 2018. Pertemuan yang juga dihadiri elite Partai Gerindra itu berlangsung pukul 20.45 WIB.

    Diberitakan oleh MetroTVnews.com, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengaku bersikap netral saat menerima kedatangan pasangan bakal calon presiden Prabowo Subianto dan bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno. Pertemuan itu dinilai hanya sebatas silaturahmi.

    "Saya ini sebagai Wapres harus berada di semua pihak, tidak bisa berpihak. Sebagai politisi bisa saja kita berpihak tapi sebagai Wapres harus menjaga hubungan dengan seluruh elemen bangsa," kata JK usai menerima Prabowo-Sandi di rumah dinasnya, Jalan Diponegoro, Jakarta, Rabu, 15 Agustus 2018.

    JK mengaku tetap bersahabat dengan Prabowo dan Sandi meski berbeda pandangan politik.

    "Ya ini kan politik seperti yang dikatakan Pak Prabowo tadi. Kita hanya bersaing lima tahun, tapi persahabatan puluhan tahun, jadi tidak boleh putus hanya karena lima tahun," tuturnya.

    JK menegaskan pertemuan ini tak membahas ajakan kepada dirinya untuk ikut bergabung di tim pemenangan Prabowo-Sandi. Ia hanya memberi saran agar Pemilu 2019 berjalan baik.

    "Tadi kita berbicara tentang bagaimana Pemilu yang baik, yang jujur, yang adil dan demokratis. Itulah yang kita bicarakan," tandasnya.

    Kesimpulan

    Tidak ada keterangan dari Jusuf Kalla bahwa dia mendukung Prabowo-Sandi termasuk pernyataan untuk menyelamatkan diri dari partai PKI. Dengan demikian, pernyataan yang diunggah oleh akun Doni Ramadhan itu sesat.

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [DISINFORMASI] "PAWAI KEMENANGAN PERSIJA SEPI DARI PEMBERITAAN MEDIA"

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 17/12/2018

    Berita

    "PAWAI KEMENANGAN PERSIJA SEPI GAK HEBOH2 AMAT DARI PEMBERITAAN MEDIA. MUNGKIN KARENA LAUTAN MANUSIA SALAM 2 JARI! DI TAMBAH GUBERNUR NYA ANIS BASWEDAN.. ! COBA KL GUBERNUR NYA YG LALU. 40 HARI 40 MALAM BERITA GAK AKAN KELAR.
    JADI BIAR KITA AJA YANG BOOMINGKAN DI MEDSOS !
    ."

    Hasil Cek Fakta

    https://www.google.com/search?q=pawai+kemenangan+persija&tbm=nws < liputan oleh berbagai media, tidak seperti yang disebutkan di narasi oleh post sumber. Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan NARASI.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini