[BENAR] Kapolres Gresik Tak Pernah Minta THR Kepada Masyarakat dan Perusahaan di Gresik
Sumber:Tanggal publish: 06/06/2018
Hasil Cek Fakta
Kapolres Gresik memberikan klarifikasi atas adanya telepon gelap mengatasnamakan dirinya meminta tunjangan hari raya (THR). Dilansir dari tribunnews.com dan rakyatindependen.co.id, Kapolres Gresik AKBP Wahyu S Bintoro, menegaskan dirinya tak pernah ada permintaan THR. “Tadi siang hari Selasa tanggal 5 Juni 2018 anggota Sekber DPC SPSB Kabupaten Gresik yang ditelpon seseorang. Dalam komunikasi itu intinya oknum tersebut mengaku sebagai Kapolres Gresik dan meminta THR. Untungnya anggota serikat pekerja itu langsung klarifikasi ke saya. Dan saya jelaskan bahwa tidak ada permintaan THR,” kata Wahyu.
Rujukan
[BENAR] OKNUM TERCIDUK PESTA GANJA MENGAKU DARI UNIVERSITAS BOSOWA, PIHAK KAMPUS KLARIFIKASI
Sumber:Tanggal publish: 06/06/2018
Hasil Cek Fakta
Pihak Kampus Universitas Bosowa (Unibos) angkat bicara terkait penangkapan lima oknum mahasiswa yang mengaku sebagai Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Unibos, saat sedang berpesta narkotika jenis ganja di Jalan AP Pettarani, Kota Makassar. Melalui Wakil Rektor III, Bidang Kemahasiswaan, Dr Abdul Haris Hamid menegaskan, saat ini sudah tidak ada mahasiswa pecinta alam di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Universitas Bosowa.
“Universitas Bosowa tidak pernah membentuk lagi unit kegiatan mahasiswa bernama Mapala sejak dibubarkan pada 2006 lalu,” tegas Abdul Haris.
Abdul Haris melanjutkan, Unibos telah dibubarkan dengan SK Rektor Universitas 45 saat itu, nomor 008/02/U-45/011/2006. Alasannya, Mapala telah dianggap melanggar aturan kampus dengan menyimpan bom molotov dan sejumlah senjata tajam di sekretariat. Sejak saat itu keorganiasaian dibubarkan dan sekretariat mereka didepak dari dalam kampus.
Selain itu, dari empat orang yang diringkus, Unibos baru mengklarifikasi status satu tersangka. Yakni Jalu yang diketahui angkatan 2007 namun sudah dinyatakan dropout sejak lama. Haris menjelaskan dalam aturan akademik di Unibos, mahasiswa adalah mereka yang terdaftar dan melakukan pembayaran per semesternya serta mengikuti perkuliahan.
Selain itu, terkait empat orang yang mengaku sebagai mahasiswa Unibos saat tertangkap polisi, Haris akan menelusuri kebenarannya. Sebab, empat orang tersebut tidak terdeteksi di sistem akademik Unibos.
“Universitas Bosowa tidak pernah membentuk lagi unit kegiatan mahasiswa bernama Mapala sejak dibubarkan pada 2006 lalu,” tegas Abdul Haris.
Abdul Haris melanjutkan, Unibos telah dibubarkan dengan SK Rektor Universitas 45 saat itu, nomor 008/02/U-45/011/2006. Alasannya, Mapala telah dianggap melanggar aturan kampus dengan menyimpan bom molotov dan sejumlah senjata tajam di sekretariat. Sejak saat itu keorganiasaian dibubarkan dan sekretariat mereka didepak dari dalam kampus.
Selain itu, dari empat orang yang diringkus, Unibos baru mengklarifikasi status satu tersangka. Yakni Jalu yang diketahui angkatan 2007 namun sudah dinyatakan dropout sejak lama. Haris menjelaskan dalam aturan akademik di Unibos, mahasiswa adalah mereka yang terdaftar dan melakukan pembayaran per semesternya serta mengikuti perkuliahan.
Selain itu, terkait empat orang yang mengaku sebagai mahasiswa Unibos saat tertangkap polisi, Haris akan menelusuri kebenarannya. Sebab, empat orang tersebut tidak terdeteksi di sistem akademik Unibos.
Rujukan
[SALAH] Postingan Pesan Gus Dur Dalam Mendidik Anak
Sumber: facebook.comTanggal publish: 07/06/2018
Berita
Akun Fanpage Facebook dengan nama Ahmad Zuhud pernah membuat postingan berjudul “PESAN GUS DUR DALAM MENDIDIK ANAK” pada 20 Februari 2016. Postingan itu kembali diramaikan oleh warganet pada akhir Mei hingga awal Juni 2018, terakhir terlihat di Facebook dibagikan pada tanggal 4 Juni 2018.
Seorang warganet meragukan kebenaran isi postingan tersebut dan kemudian menanyakannya kepada Alissa Wahid melalui akun media sosial Twitter. Warganet dengan nama akun @abdul_rosyidi mencuitkan pertanyaan dengan memberikan tautan postingan yang mengklaim cara mendidik anak ala Gus Dur tersebut.
Seorang warganet meragukan kebenaran isi postingan tersebut dan kemudian menanyakannya kepada Alissa Wahid melalui akun media sosial Twitter. Warganet dengan nama akun @abdul_rosyidi mencuitkan pertanyaan dengan memberikan tautan postingan yang mengklaim cara mendidik anak ala Gus Dur tersebut.
Hasil Cek Fakta
Postingan berjudul “Pesan Gus Dur dalam Mendidik Anak” yang beredar di media sosial sudah sejak tahun 2016 merupakan informasi yang tidak benar. Melalui akun Twitter pribadinya, Alissa Wahid, Putri Sulung Abdurahman Wahid (Gus Dur), membantah isi dari postingan tersebut. Alissa mencuitkan, isi dari postingan itu tidak benar dan ada beberapa poin yang berlawanan dengan ajaran Gus Dur. “Beberapa poin sangat berlawanan dengan apa yang diajarkan Gus Dur kepada kami dan kepada keluarga2 lainnya. Gus Dur mendorong istri & anak2 perempuannya utk aktif di luar, bukan tidak boleh ke luar rumah,” cuitnya di akun @AlissaWahid.
Rujukan
[BENAR] Klarifikasi Badan Kepegawaian Negara Terkait Tersebarnya Surat Pengangkatan CPNS Palembang
Sumber:Tanggal publish: 08/06/2018
Hasil Cek Fakta
Badan Kepegawaian Negara (BKN) memberikan klarifikasi atas beredarnya surat yang diklaim sebagai pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Palembang. Dilansir dari bkn.go.id dan liputan6.com, Kepala Biro Hubungan Masyarakat BKN Mohammad Ridwan menyampaikan, ada surat kepala BKN atas pengangkatan CPNS secara ilegal atau palsu. “Surat keputusan tersebut palsu dan secara ilegal telah mencatut nama BKN sebagai institusi pelaksana penyelenggaraan seleksi CPNS nasional,” kata Ridwan.
Rujukan
Halaman: 6422/6655