• Hoaks Pendaftaran Program Bedah Rumah Wakil Presiden Gibran

    Sumber:
    Tanggal publish: 23/12/2024

    Berita

    tirto.id - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menjadi sosok yang kerap menarik perhatian masyarakat. November 2024 lalu, dia menjadikan Istana Wakil Presiden sebagai posko pelayanan Lapor Mas Wapres. Hal ini terkait dengan upaya Gibran menunjukkan komitmen untuk dekat dan melayani masyarakat.

    Selain program baru tersebut, Gibran, bersama Presiden Prabowo Subianto juga punya 17 program prioritas. Salah satunya terkait dengan penyediaan tempat tinggal yang layak. Hal ini tercermin dari program prioritas ke-14 dalam visi "Bersama Indonesia Maju, Menuju Indonesia Emas 2045".

    Namun, di media sosial terdapat orang-orang yang menggunakan program-program dengan maksud memperdaya kelompok lain. Tirto menemukan sebuah unggahan mencurigakan di Facebook dengan narasi "Program bedah rumah yang diselenggarakan langsung oleh Gibran Rakabuming Raka, B.Sc.".

    "Daftarkan diri!!! Anda, keluarga, tetangga, kerabat atau orang yang menurut anda rumah sudah tidak layak huni dengan cara kirim poto rumah mengirim foto rumah nya dan foto orang yang menurut anda rumah sudah tidak layak huni," begitu tulis keterangan teks dalam foto unggahan akun "Manfaat Bedah Rumah" (arsip), Selasa (3/12/2024).

    Dalam unggahan tersebut, terlihat juga gambar di atas teks, yang menunjukkan penampakan serupa dengan program Bedah Rumah dari salah satu kanal televisi. Sementara di bagian bawah unggahan terdapat tautan yang mengarahkan ke halam lain dengan kalimat ajakan "Segara daftar" --terdapat salah ketik.

    Sampai dengan Senin (9/12/2024) unggahan tersebut telah mengumpulkan lebih dari seribu tanda suka, 342 komentar, dan 42 kali dibagikan ulang.

    Melihat kolom komentar, terdapat sebuah penjelasan tambahan dari akun “Manfaat Bedah Rumah”, berbunyi: "Tanpa kami lengkap kan data kak kedokomen maka time kami tidak bisa ikut turun terjun ke rumah kak karena itu belum terbukti yang sah, karena itu perintah bapak Gibran rakabuming silahkan daftar gratis tanpa ada biaya dibawah ini👇

    https://indoauto.vercel.app/situs-web-mamboee,” begitu tulis akun tersebut. Terlihat salah ketik di beberapa katanya.

    Namun, komentar dari pengguna Facebook lain menyiratkan kepercayaan pada program ini.

    Lalu bagaimana faktanya? Apakah benar ada pendaftaran program bedah rumah dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka?

    Hasil Cek Fakta

    Mula-mula Tirto mencoba melakukan penelusuran gambar terbalik (reverse image search) dari foto yang digunakan dalam unggahan.

    Hasil penelusuran teratas mengarahkan ke satu episode program Bedah Rumah di GTV pada tahun 2018. "Rejeki Nomplok! Rumah Pak Karsita Disulap Jadi Istana | BEDAH RUMAH SPESIAL EPS. 30 (6/6) GTV 2018," begitu judul video dalam unggahan tersebut. Video tersebut tayang pada 15 Maret 2018 dan menunjukkan rumah yang sama dengan warna dasar merah muda, dan pilar berwarna biru. Empat orang anggota keluarga yang berfoto bersama pembawa acara juga terlihat di dalam video tersebut.

    Kembali ke unggahan di Facebook, kami mencoba mengakses tautan yang terdapat di bagian akhir. Tautan tersebut membawa kami ke sebuah situs dengan format serupa formulir (URL-nya serupa dengan yang dibagikan di kolom komentar). Halaman itu meminta nama dan nomor telepon pengguna yang terhubung dengan akun Telegram.

    Namun, tidak ada konten lain dalam halaman formulir tersebut yang bisa ditekan. Di bagian atas halaman terdapat tombol pemilihan bahasa dan tombol menu. Namun semuanya tidak berfungsi.

    Sementara di bagian bawah, terdapat logo sejumlah lembaga pemerintahan. Mulai dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo, sekarang berubah menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN). Lembaga yang disebutkan terakhir telah dibubarkan pada tahun 2023 seiring dengan pengakhiran penangan Covid-19.

    Sekumpulan hal mencurigakan ini membuat situs perlu mendapat perhatian khusus. Hal ini mencurigakan bisa berujung ke skema skema phishing, atau pencurian data pribadi.

    Lebih lanjut kami melakukan pemindaian situs lewat perangkat URLScan.io. Hasilnya, domain situs disebut adalah vercel.app yang berpusat di Amerika Serikat. Vercel adalah platform bagi pengembang piranti lunak yang menyediakan berbagai peralatan dan infrastruktur untuk membuat sebuah situs yang terpersonalisasi.

    Hal ini makin memperkuat kecurigaan situs tersebut adalah formulir palsu. Situs tersebut, meski menggunakan embel-embel Wapres Gibran, tidak menggunakan domain berakhiran, "go.id".

    Situs terkait program pemerintah, umumnya menggunakan akhiran situs ‘go.id’ tersebut.

    Lebih lanjut kami juga mencoba menelusuri situs wapres.go.id. Situs ini, salah satunya berisikan program-program di bawah Gibran. Hasil pencarian kata kunci "bedah rumah" tidak mengarahkan ke informasi apapun yang relevan.

    Kesimpulan

    Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan informasi soal pendaftaran program bedah rumah dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Tautan dalam situs mengarahkan ke halaman berbentuk formulir yang tidak terafiliasi dengan situs pemerintah dan mencurigakan. Gibran, dalam situs resminya juga tidak punya program bedah rumah yang berjalan saat ini.

    Rujukan

    • Tirto.id
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Sri Mulyani Bagi-bagi Rezeki Lewat Facebook

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/12/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video menampilkan Menteri Keuangan Sri Mulyani membagikan rezeki melalui Facebook.

    Ia menawarkan modal usaha, membayar utang, uang sekolah, dan sebagainya bagi pengguna Facebook, dengan menyebutkan asal provinsi di kolom komentar.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tawaran itu tidak benar atau merupakan hoaks.

    Video Sri Mulyani membagikan rezeki dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.

    "Siapapun dari kalian yang melihat video ini dan sedang dalam keadaan kesulitan ekonomi, termasuk biaya untuk modal usaha, untung bayar utang, biaya sekolah, dan lain-lain. Tolong segera hubungi saya ya," kata Sri Mulyani dalam video.

    "Karena saya sedang mengadakan program berbagi rezeki. Acara ini benar dan resmi ya dan berlaku untuk semua orang yang benar-benar membutuhkan," lanjutnya.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 24 November 2024:

    -SPESIAL ACARA GIVE AWAY IBU SRI MULYANI-SILAHKAN LANGSUNG HUBUNGI KAMI SEKARANG

    Sementara, berikut teks dalam video:

    SEBUTKAN ASAL PROVINSI KALIAN SEKARANG

    akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, 24 November 2024, berisi video Sri Mulyani membagikan rezeki.

    Hasil Cek Fakta

    Suara dalam video yang beredar berbeda dengan suara asli Sri Mulyani.

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek campur tangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dari suara tersebut.

    Hasil pengidentifikasian Hive Moderation menunjukkan, suara Sri Mulyani berbagi rezeki memiliki probabilitas 99,8 persen dibuat dengan AI.

    Sementara, video Sri Mulyani bersumber dari konferensi pers APBN edisi Juni 2024.

    Video aslinya dapat dilihat di kanal YouTube Kompas TV, 27 Juni 2024.

    Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani menyoroti melemahnya nilai tukar rupiah dengan depresiasi 6,58 persen year to date comparable dengan negara nilai emerging yang lain.

    Video tersebut disunting sehingga menghasilkan deepfake yang membuat gerak bibir Sri Mulyani selaras dengan audio AI yang dipasang.

    Dalam konferensi pers APBN edisi Juni 2024, tidak ada pembagian rezeki seperti dalam narasi yang beredar.

    Kesimpulan

    Video Sri Mulyani membagikan rezeki di Facebook merupakan hoaks.

    Suara Sri Mulyani dalam video dibuat dengan AI. Sementara videonya bersumber dari konferensi pers APBN edisi Juni 2024.

    Tidak ada pernyataan Sri Mulyani mengenai pembagian rezeki, terutama melalui Facebook.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Lesti Kejora Bagikan Hadiah Melalui Facebook

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/12/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah unggahan di media sosial Facebook mengeklaim penyanyi Lesti Kejora membagikan hadiah bagi penggemarnya.

    Menurut unggahan, cara untuk mendapatkan hadiah cukup mudah, dengan follow akun tersebut.

    Namun, setelah ditelusuri unggahan tersebut tidak benar atau hoaks. Waspada, jangan sampai terjerat penipuan.

    Unggahan yang mengeklaim Lesti Kejora membagikan hadiah di Facebook diunggah oleh akun ini.

    Akun tersebut membagikan gambar Lesti dengan keterangan:

    HALO SEMUANYA DEDE MAU BERBAGI. Bagi yang belum follow silahkan follow dulu ya

    cukup tekan tanda love dan panah maka hadiah dahsyat akan di dapatkan

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Lesti berbagi rezeki di Facebook

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri gambar Lesti dalam unggahan menggunakan teknik reverse image search.

    Hasilnya, foto itu identik dengan unggahan di laman Liputan 6.com ini.

    Foto itu digunakan sebagai ilustrasi artikel berjudul "Trik Selfie Keren ala Lesti Kejora, Rahasia Mode 0,5 untuk Hasil Foto yang Lebih Memukau".

    Artikel tersebut membahas soal Lesti yang kerap berfoto selfie dengan pengaturan kamera 0,5 di ponsel. Foto tersebut tidak terkait dengan narasi Lesti berbagai rezeki di Facebook.

    Kemudian, Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek akun Facebook resmi Lesti yang telah bercentang biru.

    Di akun Facebook resminya, tidak ada konten soal bagi-bagi hadiah. Sehingga, dapat dipastikan konten yang beredar adalah hoaks.

    Sebelumnya di media sosial juga muncul informasi keliru yang menyebut Lesti membagikan Rp 35 juta melalui nomor WhatsApp.

    Penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com bisa dilihat di sini.

    Kesimpulan

    Unggahan yang mengeklaim Lesti Kejora membagikan di Facebook tidak benar atau hoaks.

    Foto Lesti dalam unggahan tidak terkait dengan pembagian hadiah. Faktanya, foto itu diambil dari sebuah artikel di Liputan6.com.

    Selain itu di akun Facebook resminya tidak ditemukan konten pembagian hadiah seperti dalam unggahan yang beredar.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Tautan untuk Daftar Pendamping Lokal Desa 2024/2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/12/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan berisi tautan yang diklaim sebagai akses untuk mendaftar Pendamping Lokal Desa (PLD) tahun 2024/2025.

    Program itu diklaim berasal dari Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT). Gaji yang ditawarkan yakni Rp 10 juta hingga Rp 15 juta per bulan.

    Namun, setelah ditelusuri unggahan tersebut tidak benar atau hoaks.

    Tautan yang diklaim digunakan untuk mendaftar PLD tahun 2024-2025 muncul di media sosial pada Desember 2024, salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Salah satu akun membagikan poster dengan disertai keterangan:

    PLD Kemendesa 2024/2025 Buka Lowongan Kerja Dengan Gaji HinggaRp.10-15 Juta Berikut Syarat dan Pendaftaranya..

    Penempatan sesuai domisili anda

    Pendaftaran Disini Gratis Yah Tidak Dipungut Biayahttps://daftar2024.info/pldkemendesa/ ????

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook tautan yang diklaim digunakan untuk mendaftar lowongan kerja PDL 2024/2025

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan tersebut tidak mengarah ke situs resmi Kemendes PDT.

    Tautan yang beredar berisi permintaan untuk memasukan nomor telepon yang terdaftar di Telegram. 

    Sementara ketika dicek di website dan media sosial resmi Kemendes PDT, tidak ada informasi soal pembukaan PLD tahun 2024/2025.

    Dikutip dari Antara, pada 12 Desember 2024 Kemendes PDT menegaskan, lowongan kerja PLD tahun 2024/2025 belum dibuka.

    "Kementerian Desa dan PDT sampai saat ini, belum melakukan rekrutmen tersebut. Jadi, pemberitaan (yang beredar di media sosial) itu tidak benar," kata Kepala Pusat Penyusunan Keterpaduan Rencana Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Kemendes PDT, Fajar Tri Suprapto.

    Hal senada juga disampaikan oleh Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemendes PDT, Rosyid.

    Menurut Rosyid, sampai saat ini Kemendes PDT belum berencana melakukan rekrutmen PLD.

    Jika ke depan ada rekrutmen PLD, informasinya akan disampaikan melalui situs dan media sosial resmi Kemendes PDT.

    Kesimpulan

    Tautan yang diklaim digunakan untuk mendaftar lowongan kerja PLD tahun 2024-2025 tidak benar atau hoaks.

    Setelah dicek, tautan tersebut tidak mengarah ke situs resmi Kemendes PDT.

    Selain itu, Kemendes PDT juga menyatakan bahwa lowongan kerja PLD tahun 2024/2025 belum dibuka.

    Waspada penipuan. Jangan sembarangan mengikuti permintaan di media sosial, apalagi dengan penawaran yang menggiurkan.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini