KOMPAS.com - Beredar artikel yang menyebut Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar telah mengusulkan nama Anies Baswedan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk dimasukkan ke dalam kabinet.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, artikel tersebut hoaks.
Sebagaimana diketahui, Anies dan Muhaimin adalah pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
Anies-Muhaimin kalah dari pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Kini, Muhaimin bergabung dalam kabinet Prabowo sebagai Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat.
Artikel yang menyebutkan Muhaimin telah mengusulkan nama Anies untuk dimasukkan dalam kabinet Prabowo dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Minggu (20/10/2024).
Berikut judul artikel yang dibagikan:
Cak Imin: "Sebenarnya Saya Sudah Ajukan Nama Mas Anies Ke Pak Prabowo, Sesuai Pesan Mas Anies, Tapi Mohon Maaf Mas Anies, Beliau Nyatakan Kursi Kabinet Sudah Full"
[HOAKS] Artikel Beritakan Muhaimin Usulkan Anies Masuk Kabinet Prabowo
Sumber:Tanggal publish: 23/10/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri tangkapan layar artikel tersebut menggunakan Google Lens. Hasilnya, ditemukan fakta bahwa artikel itu adalah hasil manipulasi.
Artikel asli dipublikasikan oleh Detik.com pada 17 Oktober 2024 dengan judul: "Cak Imin Ngaku Dapat Tugas dari Prabowo untuk 'Mengkoordinir":.
Dalam artikel tersebut, Muhaimin mengaku menerima arahan untuk menjadi bagian dari kabinet presiden terpilih Prabowo Subianto dan diberikan tugas untuk "mengkoordinir".
Muhaimin tidak mengatakan bahwa ia mengusulkan nama Anies kepada Prabowo untuk dimasukkan ke dalam kabinet.
Artikel asli dipublikasikan oleh Detik.com pada 17 Oktober 2024 dengan judul: "Cak Imin Ngaku Dapat Tugas dari Prabowo untuk 'Mengkoordinir":.
Dalam artikel tersebut, Muhaimin mengaku menerima arahan untuk menjadi bagian dari kabinet presiden terpilih Prabowo Subianto dan diberikan tugas untuk "mengkoordinir".
Muhaimin tidak mengatakan bahwa ia mengusulkan nama Anies kepada Prabowo untuk dimasukkan ke dalam kabinet.
Kesimpulan
Artikel yang menyebut Muhaimin telah mengusulkan nama Anies untuk dimasukkan dalam kabinet Prabowo adalah hoaks.
Artikel asli dipublikasikan oleh Detik.com pada 17 Oktober 2024 dengan judul: "Cak Imin Ngaku Dapat Tugas dari Prabowo untuk 'Mengkoordinir'".
Artikel asli dipublikasikan oleh Detik.com pada 17 Oktober 2024 dengan judul: "Cak Imin Ngaku Dapat Tugas dari Prabowo untuk 'Mengkoordinir'".
Rujukan
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=953391556823289&set=a.450454527116997
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=865874652354003&set=gm.1274125953735989&idorvanity=962919028190018
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=1519349382793759&set=a.118162162912495
- https://news.detik.com/berita/d-7593391/cak-imin-ngaku-dapat-tugas-dari-prabowo-untuk-mengkoordinir
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Cek Fakta: Tidak Benar Link Pendaftaran Penerima Bansos PKH 2024
Sumber:Tanggal publish: 24/10/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim link pendaftaran penerima Bansos PKH 2024, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 3 Oktober 2024.
Unggahan klaim link pendaftaran penerima Bansos PKH 2024 menampilkan tulisan sebagai berikut.
"BANSOS PKH 2024
Bantuan Sosial uang tunaiAkhirnya sudah ada informasi jelas hari ini, ada bantuan bansos yang mau dapat bantuan bansos silahkan daftar link
👇👇👇
https://xxbansos2024.pdjhc.store/"
Tulisan tersebut disertai dengan link yang diklaim sebagai formulir untuk penerima bansos PKH 2024.
Berikut linknya.
"https://xxbansos2024.pdjhc.store/?fbclid=IwY2xjawGGwb5leHRuA2FlbQIxMQABHRbLB00HA3ZOdwVJCuwLmxq-moxogddIgZuFCQ2CN_8q-DQanPzLD1RU3Q_aem_DApGYmAWN7c1Psu5rZPuzw"
Jika diklik, link tersebut akan mengarah pada halaman situs dengan tampilan formulir elektronik.
Formulir tersebut meminta data pribadi seperti nama lengkap sesuai e-KTP, usia, jenis klamin, nomor telegram aktif.
Benarkah klaim link pendaftaran penerima Bansos PKH 2024? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim link pendaftaran penerima Bansos PKH 2024, penelusuran mengarah pada pengumuman berjudul "Waspada Hoaks terkait Bantuan Sosial" yang dimuat dalam situs resmi Kementerian Sosial kemensos.go.id.
Berikut pengumumannya:
"Akhir-akhir ini banyak beredar pesan berantau berisi link/tautan yang di dalanya terdapat berita bohong (hoaks) terkait pencairan dan/atau pendaftaran bantuan sosial.
Kementerian Sosial tidak pernah membuat situs ataupun tautan terkait pendaftaran maupun pencairan bantuan sosial. Adapun penerima bantuan sosial Program Kartu Sembako/ BPNT dan PKH adalah masyarakat yang telah terdaftar ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), jika masyarakat layak menerima namun belum terdaftar dalam DTKS, bisa diusulkan Pemerintah Daerah atau mengajukan melalui Aplikasi Cek Bansos di menu Usul-Sanggah."
Masyarakat diimbau agar selalu mengecek ulang kebenaran berita dan tidak ikut menyebarkannya.
Mari saling ingatkan dan lebih kritis terhadap informasi yang tidak dikeluarkan secara resmi oleh Kementerian Sosial RI agar kita terhindar dari hoaks maupun modus penipuan lainnya katanya menambahkan."
Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "Cara Mengecek Bantuan PKH, Panduan Lengkap untuk Penerima Manfaat" yang dimuat situs Liputan6.com, pada 2 Oktober 2024.
Artikel situs Liputan6.com menyebutkan, cara mendaftar Bantuan Sosial PKH secara online bagi yang belum terdaftar sebagai penerima bantuan PKH namun merasa berhak menerimanya bisa dilakukan dengan mengikut langkah-langkah untuk mendaftar secara online:
Setelah pendaftaran selesai, data Anda akan melalui proses validasi dan verifikasi oleh pihak berwenang. Sistem akan memeriksa kelayakan Anda sebagai penerima Bantuan Sosial PKH berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
Sumber:https://kemensos.go.id/waspada-hoaks-terkait-bantuan-sosial
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim link pendaftaran penerima Bansos PKH 2024 tidak benar.
Kementerian Sosial tidak pernah membuat situs ataupun tautan terkait pendaftaran maupun pencairan bantuan sosial.
Cek Fakta: Tidak Benar Judul Artikel MUI Minta Masyarakat Waspada pada Agen Zionis yang Menyamar Jadi Habib
Sumber:Tanggal publish: 24/10/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan artikel berjudul MUI minta masyarakat waspada pada agen zionis yang menyamar jadi habib. Postingan itu beredar sejak awal bulan ini.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 4 Oktober 2024.
Dalam postingannya terdapat cuplikan layar artikel dari Tribunnews.com berjudul:
"MUI Minta Masyarakat Waspada Sebab Agen Zionis Berkeliaran di Indonesia menyamar jadi habib"
Akun itu menambahkan narasi:
"Viral Pesan MUI minta masyarakat waspada"
Lalu benarkah postingan artikel berjudul MUI minta masyarakat waspada pada agen zionis yang menyamar jadi habib?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel yang identik dengan postingan.
Artikel itu diunggah di Tribunnews.com pada 21 Juli 2024. Kesamaan terdapat pada foto artikel yang digunakan dan juga nama penulis.
Namun dalam artikel asli berjudul "MUI Minta Masyarakat Waspada Sebab Agen Zionis Berkeliaran di Indonesia", tidak ada kalimat "menyamar jadi habib" seperti dalam postingan.
Berikut isi artikelnya:
"TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim meminta masyarakat untuk terus waspada terhadap agen dengan paham zionisme.
Pasalnya, agen-agen yang menganut paham zionisme kini berkeliaran di Indonesia untuk memengaruhi masyarakat dari berbagai sisi.
“Semua kampus, semua masjid, semua fasilitas umum, mahasiswa, anak muda harus dijaga dari pengaruh-pengaruh gerakan yang bisa memengaruhi,” ujar Sudarnoto di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Minggu (21/7/2024).
“Yaitu mereka agen-agen zionis, sekarang masih ada di Indonesia, oleh karena itu mari kita bergerak,” sambungnya.
Agen-agen itu, lanjutnya, memang bergerak di kalangan masyarakat dan menyasar individu per individu ketimbang di tingkat yang lebih besar seperti melalui jalur diplomasi.
“Saya juga ingatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia bahwa agen-agen Israel terus bergerak di kalangan masyarakat,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Sudartono hari ikut melakukan aksi penolakan keikutsertaan Israel dalam Olimpiade Paris 2024.
Dalam aksi yang diinisiasi kelompok Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) ini, juga turut hadir eks Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dan Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid."
Kesimpulan
Postingan artikel berjudul MUI minta masyarakat waspada pada agen zionis yang menyamar jadi habib adalah tidak benar. Faktanya judul dalam artikel itu telah diedit dengan ditambahkan kalimat lain.
Rujukan
Keliru, Rosianna Silalahi Menyiarkan Tentang Minuman Jahe Sebagai Penurun Tekanan Darah
Sumber:Tanggal publish: 24/10/2024
Berita
Sebuah akun di Facebook [ arsip ] mengunggah video program Rosi berlogo Kompas TV yang menyiarkan Rosianna Silalahi tengah mempromosikan minuman jahe sebagai penurun tekanan darah, serta memuat video Zaidul Akbar yang memberikan testimoni.
Dalam video itu, Rosi mengatakan bahwa tekanan darah tinggi di Indonesia telah berakhir selamanya berkat penemuan minuman oleh dokter kardiolog Zaidul Akbar. Minuman itu dapat menormalkan tekanan darah hingga 120-80 hanya dalam 27 jam penggunaan. Sementara itu, Zaidul Akbar mengatakan bahwa ia telah melakukan lebih dari 770 eksperimen ilmiah untuk menemukan minuman yang terbuat dari akar jahe.
Hingga artikel ini ditulis, video yang diunggah pada 27 September 2024 tersebut disukai 8,4 ribu dan disaksikan 1,9 juta kali. Benarkah Rosianna Silalahi menyiarkan minuman jahe dapat menurunkan tekanan darah?
Hasil Cek Fakta
Verifikasi Tempo menunjukkan potongan video Kompas TV yang menyiarkan minuman jahe sebagai obat penurun tekanan darah tersebut merupakan hasil suntingan. Audio itu diubah dari aslinya dengan menggunakangenerated-AI audio.
Tempo menelusuri video aslinya di kanal Youtube Kompas TV menggunakan kata kunci. Video identik pernah diunggah oleh akun YouTube Kompas TV pada 1 Juni 2024 dengan judul "Sutradara & Produser Ungkap Kronologi Intimidasi saat Pembuatan Film Vina | ROSI”.
Video tersebut berisi obrolan antara Rosianna Silalahi dengan sutradara pembuat film Vina, Anggy Umbara. Mereka membahas bagaimana sebelum 7 hari, Anggy Umbara dan Produser Dheeraj Kalwani menerima intimidasi. Anggy menyebut sempat didatangi aparat saat pembuatan berlangsung. Mereka mengaku dari kepolisian, namun tidak menyebut dari mana dan tidak mengenakan seragam. Oknum itu meminta agar film dihentikan.
Dalam video tersebut, Rosi tidak pernah menyampaikan apapun tentang minuman jahe sebagai penurun tekanan darah.
Sosok Zaidul Akbar juga tidak ada dalam video. Video Zaidul Akbar sebelumnya pernah diunggah di kanal Youtube dr. Zaidul Akbar pada 18 Juni 2024 dengan judul "Cinta Membuat Produktif - dr. Zaidul Akbar Official". Ceramah Zaidul sama sekali tidak menyatakan tentang penemuan minuman jahe yang menormalkan tekanan darah tinggi.
Tempo juga memverifikasi video dengan video detector, DeepFake-O-Meter. Hasil analisisnya menunjukkan bahwa 96,3 persen kemungkinan audio dalam video Kompas TV tentang minuman jahe sebagai penurun tekanan darah telah diubah dengan generator AI.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa video klaim Rosianna Silalahi menyiarkan tentang minuman jahe sebagai obat penurun tekanan darah adalahkeliru.
Video tersebut adalahdeepfake yang diubah menggunakan generated-AI audio.
Rujukan
Halaman: 946/6771