Seorang pengguna X membagikan ulang sebuah video yang bersumber dari SnackVideo. Video berdurasi 18 detik menampilkan Gedung tinggi mengalami kebakaran dan pemadam kebakaran berusaha memadamkannya. Klaim disebutkan kebakaran terjadi di Israel akibat dari serangan drone Iran.

Setelah dilakukan penelusuran, klaim narasi dengan video tidak berkaitan. Hasil pencarian dari tangkapan layar video di Google Lens mengarahkan kepada beberapa sumber salah satunya BBC.com. Video tersebut merupakan kebakaran gedung perkantoran di Xintiandi, Tianjin, China pada 22 Agustus 2024.
Dilansir dari Kompas.com, Iran mengeluarkan ancaman keras kepada Israel akibat kematian Haniyeh, pimpinan Hamas. Pada (25/08/2024) kelompok Hizbullah meluncurkan ratusan roket dan pesawat nirawak ke Israel dan mengklaim pertahanan Israel telah kehilangan kekuatan untuk mencegah serangan tersebut dikutip dari Tribunnews Aceh.

Berdasarkan keterangan di atas narasi dan video yang di posting di akun X tidak berkaitan dan tidak ada hubungannya dengan serangan Iran ke Israel. Sehingga dapat dikategorikan sebagai konten menyesatkan.

Informasi keliru. Faktanya video kebakaran gedung tinggi tersebut terjadi di China (22/08/2023), bukan di Israel

Artikel disadur dari akun Instagram Kantah Kota Sabang.
Beredar akun WA bernomor 0812 63593244 memasang foto profil dan nama Ihsan Rivano, Kepala Kantor Pertanahan Kota Sabang. Akun WA ini telah menghubungi pengguna WA lainnya dengan iming-iming sesuatu yang menggiurkan.

Setelah dilakukan penelusuran pada akun Instagram Kantor Pertanahan Kota Sabang ditemukan tangkapan layar akun WA tiruan tersebut. Pihak BPN atau Badan Pertanahan Negara Sabang mengimbau masyarakat yang dihubungi oleh nomor tersebut atau yang mengaku sebagai Ihsan Rivano tidak menanggapinya dan selalu waspada.

“Pengumuman Penting: Waspada Penipuan Mengatasnamakan Kepala Kantor Pertanahan Kota Sabang

Halo Sobat ATR/BPN,

Kami ingin menginformasikan kepada seluruh masyarakat agar berhati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan Kepala Kantor Pertanahan Kota Sabang, Bapak Ihsan Rivano, S.T., M.T. Kami telah menerima laporan terkait adanya nomor WhatsApp yang mengklaim sebagai milik beliau.” Tegas Humas Kantor Pertanahan Sabang (25/08/24).

Humas Kantah Kota Sabang menjelaskan Ihsan Rivano tidak pernah meminta apapun atau iming-iming melalui WA dan dipastikan nomor tersebut bukan miliknya.

Beredar akun Facebook Penjabat (Pj) Wali Kota Bengkulu atas nama “Arif Gunadi”. Akun tersebut memasang foto Arif Gunadi dan sampul Facebooknya yaitu foto keluarga Pj Wali Kota. Ketika ditelusuri pada akun, terlihat terakhir aktif pada 21 Agustus 2024 saat memposting foto profil dan foto sampul.

Pemkot Bengkulu memberikan bantahan terhadap akun Facebook yang baru dibuat tersebut. Arif Gunadi memberikan pernyataan melalui Pemkot Bengkulu memastikan akun Facebook tersebut bukan miliknya. Ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat tidak menanggapi.

Dengan demikian akun Facebook atas nama Arif Gunadi adalah akun tiruan dan dikategorikan sebagai konten tiruan.

Pemkot Bengkulu menjelaskan akun Fb bernama “Arif Gunadi” bukan milik Pj Wali Kota.

Artikel disadur dari akun Instagram Disperakim Prov Jateng.

Nomor WhatsApp 0815 1666 218 mengaku sebagai Pj Gubernur Jawa Tengah. Akun tersebut menamai WhatsAppnya “Drs Nana Sujandi”, memasang foto profil Nana memakai kemeja dinas putih dan menanyakan kabar ke salah satu pengguna WhatsApp.

Ditelusuri pada akun Instagram @.disperakimprovjateng ditemukan klarifikasi terhadap akun WhatsApp yang beredar. Pihak Disperakim mengunggah tangkapan layar akun tiruan tersebut dan mengimbau kepada masyarakat juga ASN tidak mudah percaya serta meningkatkan kewaspadaan terhadap modus penipuan serupa.

Sebagai tambahan nomor WhatsApp tersebut telah berganti foto profil orang lain. Sebelumnya akun Facebook mengatasnamakan Nana Sudjana bermunculan, hal tersebut telah dibahas di turnbackhoax. Maka akun WhatsApp 0815 1666 218 memakai nama dan foto Nana Sudjana merupakan konten tiruan.

Akun tiruan. Disperakim Prov Jateng mengimbau masyarakat mewaspadai modus penipuan tersebut.