[SALAH] Video Kondisi Terkini Massa Aksi Demo #TolakRUUPilkada
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 26/08/2024
Berita
Kondisi Terkini, Semoga Mahasiswa / Mahasiswi Bersatu Bergerak Bersama Melawan Kekuasaan Rezim Komunis PKI Yg Berbuat Dzaliman Dan SEMOGA Rakyat Bersatu padu melawan bentuk ke Dzaliman
Hasil Cek Fakta
Sebuah video yang memperlihatkan sekelompok orang dengan baju berwarna hitam dengan memakai ikat kepala berwarna merah sedang asyik menari bersama orang-orang yang memakai baju berwarna biru. Video ini dinarasikan sebagai kondisi terkini aksi demonstrasi mahasiswa terkait Revisi UU Pilkada yang dilaksanakan di sekitaran gedung DPR RI, Kamis, (22/08/2024).
Pemeriksaan fakta dilakukan melalui beberapa metode. Pemeriksaan pertama, memastikan lokasi pengambilan video dengan menerapkan slow motion pada video. Dari pengamatan yang dilakukan, di angle sebelah kiri para demonstran terdapat sebuah monumen mirip patung patung Arjuna Wijaya di Gambir, Jakarta Pusat. Ketika dicocokkan dengan lokasi yang terdapat di Google Street View, pengambilan video tersebut berlokasi di JPO di Jl. Medan Merdeka Barat (https://maps.app.goo.gl/Uud6zoKKLLjboUAE9?g_st=aw).
Penelusuran kedua dilakukan dengan mengambil tangkapan layar dari video dan mengunggahnya ke fitur Google Lens. Dari penelusuran ini didapatkan sebuah postingan foto di facebook dari akun dengan nama PC Spkep Spsi Karawang yang mengunggah 5 foto dengan suasana yang mirip dengan di video. Dalam unggahan tersebut, tertulis keterangan bahwa kegiatan tersebut merupakan aksi demonstrasi buruh ke Mahkamah Konstitusi (MK) yang sedang menyidangkan Judicial Review (JR) terhadap Omnibus Law yang diajukan oleh Partai Buruh dan Pekerja/buruh lainnya.
Penelusuran ketiga dilakukan dengan menulis kata kunci “Demo Buruh Flare Patung Kuda,” dan ditemukan beberapa berita yang relevan, salah satunya ditulis oleh CNBC dengan judul “Kepung Patung Kuda & Pakai Flare, Ratusan Buruh Tolak Omnibus Law.” Berdasarkan berita tersebut, aksi demonstrasi ini dilaksanakan pada 8 Juli 2024 berlokasi di Patung Kuda Arjuna Wjaya, Gambir, Jakarta Pusat.
Dengan demikian, klaim kondisi terkini aksi demo menolak Revisi UU Pilkada di sekitaran gedung DPR pada Kamis, 22 Agustus 2024, tidak benar.
Pemeriksaan fakta dilakukan melalui beberapa metode. Pemeriksaan pertama, memastikan lokasi pengambilan video dengan menerapkan slow motion pada video. Dari pengamatan yang dilakukan, di angle sebelah kiri para demonstran terdapat sebuah monumen mirip patung patung Arjuna Wijaya di Gambir, Jakarta Pusat. Ketika dicocokkan dengan lokasi yang terdapat di Google Street View, pengambilan video tersebut berlokasi di JPO di Jl. Medan Merdeka Barat (https://maps.app.goo.gl/Uud6zoKKLLjboUAE9?g_st=aw).
Penelusuran kedua dilakukan dengan mengambil tangkapan layar dari video dan mengunggahnya ke fitur Google Lens. Dari penelusuran ini didapatkan sebuah postingan foto di facebook dari akun dengan nama PC Spkep Spsi Karawang yang mengunggah 5 foto dengan suasana yang mirip dengan di video. Dalam unggahan tersebut, tertulis keterangan bahwa kegiatan tersebut merupakan aksi demonstrasi buruh ke Mahkamah Konstitusi (MK) yang sedang menyidangkan Judicial Review (JR) terhadap Omnibus Law yang diajukan oleh Partai Buruh dan Pekerja/buruh lainnya.
Penelusuran ketiga dilakukan dengan menulis kata kunci “Demo Buruh Flare Patung Kuda,” dan ditemukan beberapa berita yang relevan, salah satunya ditulis oleh CNBC dengan judul “Kepung Patung Kuda & Pakai Flare, Ratusan Buruh Tolak Omnibus Law.” Berdasarkan berita tersebut, aksi demonstrasi ini dilaksanakan pada 8 Juli 2024 berlokasi di Patung Kuda Arjuna Wjaya, Gambir, Jakarta Pusat.
Dengan demikian, klaim kondisi terkini aksi demo menolak Revisi UU Pilkada di sekitaran gedung DPR pada Kamis, 22 Agustus 2024, tidak benar.
Kesimpulan
Faktanya, video yang dicantumkan bukan terkait dengan aksi demo menolak RUU Pilkada pada Kamis, (22/08/2024), melainkan aksi demo buruh pada 8 Juli 2024 terkait sidang Judicial Review Omnibus Law di Mahkamah Konstitusi (MK).
Rujukan
[PENIPUAN] Cuplikan Video Jusuf Hamka yang Akan Membagikan Uang 56jt dengan Menebak Nama Kota
Sumber: facebook.comTanggal publish: 27/08/2024
Berita
P-U-N-G-L-A-M
Sampai Saat Ini Belum Ada Yg Bisa & pollow…
TeBak Nama Kota Di Atas
Bapak Kirim 56jt Chash !!
Sampai Saat Ini Belum Ada Yg Bisa & pollow…
TeBak Nama Kota Di Atas
Bapak Kirim 56jt Chash !!
Hasil Cek Fakta
Telah beredar sebuah video di Facebook yang mengatasnamakan Jusuf Hamka (https://www.facebook.com/profile.php?id=61552789484171)
memberi narasi akan membagikan bantuan sebesar 56JT bagi yang dapat menebak nama kota pada konten tersebut.
Namun setelah dilakukan penelusuran, cuplikan video pada konten tersebut menampilkan Jusuf Hamka saat berada di SMAN 24 Jakarta untuk mengumumkan dimulainya pembangunan Masjid Babah Alun At-Taqwa, sebuah proyek monumental yang didanai sepenuhnya olehnya.
Berdasarkan dari blog SMAN 24 Jakarta tertulis bahwa masjid ini diharapkan menjadi pusat kegiatan ibadah dan sosial bagi seluruh komunitas sekolah, serta simbol semangat kebersamaan dan keimanan di SMAN 24 Jakarta. Tidak ada narasi yang menyatakan bahwa Jusuf Hamka akan membagikan uang sebesar 56jt dengan menebak nama kota.
Selain itu dilansir dari web https://turnbackhoax.id, konten serupa kerap dijumpai dan mengarah pada bentuk penipuan. Berdasarkan dari hasil penelusuran yang dilakukan pemeriksa fakta Mafindo pada artikel terdahulu menjelaskan bahwa Jusuf Hamka hanya memiliki media sosial berupa Instagram dengan akun @jusufhamka dan Tiktok @mohjusufhamka_official.
Dengan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa unggahan video pada konten tersebut tidak benar dan mengarah pada penipuan sehingga masyarakat perlu waspada jika menjumpai konten serupa.
memberi narasi akan membagikan bantuan sebesar 56JT bagi yang dapat menebak nama kota pada konten tersebut.
Namun setelah dilakukan penelusuran, cuplikan video pada konten tersebut menampilkan Jusuf Hamka saat berada di SMAN 24 Jakarta untuk mengumumkan dimulainya pembangunan Masjid Babah Alun At-Taqwa, sebuah proyek monumental yang didanai sepenuhnya olehnya.
Berdasarkan dari blog SMAN 24 Jakarta tertulis bahwa masjid ini diharapkan menjadi pusat kegiatan ibadah dan sosial bagi seluruh komunitas sekolah, serta simbol semangat kebersamaan dan keimanan di SMAN 24 Jakarta. Tidak ada narasi yang menyatakan bahwa Jusuf Hamka akan membagikan uang sebesar 56jt dengan menebak nama kota.
Selain itu dilansir dari web https://turnbackhoax.id, konten serupa kerap dijumpai dan mengarah pada bentuk penipuan. Berdasarkan dari hasil penelusuran yang dilakukan pemeriksa fakta Mafindo pada artikel terdahulu menjelaskan bahwa Jusuf Hamka hanya memiliki media sosial berupa Instagram dengan akun @jusufhamka dan Tiktok @mohjusufhamka_official.
Dengan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa unggahan video pada konten tersebut tidak benar dan mengarah pada penipuan sehingga masyarakat perlu waspada jika menjumpai konten serupa.
Kesimpulan
Akun Facebook Jusuf Hamka yang memberi narasi akan membagikan uang 56jt bukan milik Jusuf Hamka dikarenakan beliau menyatakan tidak memiliki akun Facebook. Selain itu cuplikan video pada konten tersebut menunjukan saat Jusuf Hamka berada di SMAN 24 Jakarta untuk mengumumkan dimulainya pembangunan Masjid Babah Alun At-Taqwa dan tidak menarasikan akan melakukan pembagian uang dengan cara menebak nama kota.
Rujukan
[SALAH] Gedung KPUD PAPUA Dibakar Massa Pendemo Menuntut Pembubaran DPR/MPR
Sumber: facebook.comTanggal publish: 26/08/2024
Berita
*Gedung KPUD PAPUA Dibakar Massa Pendemo Menuntut Pembubaran DPR/MPR habisin semua gedung… percuma ada pemerintahan gak peduli rakyatnya. Percuma punya presiden tapi menyengsarakan rakyatnya terus menerus Hayyo daerah lain mana nyalimu, satu kata tuk negeri yg sudah bobrok ini. Agar biSa kembali pulih REVOLUSI……. tak ada jalan lain.. API REVOLUSI SUDAH MENYALA.. Lanjutkan Hingga Pinokio diadili…!!!
SUMBER ARSIP: https://archive.md/Uv6W7
SUMBER ARSIP: https://archive.md/Uv6W7
Hasil Cek Fakta
Akun facebook dengan nama Rumi Zain mengunggah sebuah video yang menampakkan kobaran api melalap sebuah gedung yang terdapat logo KPU. Video tersebut disebarkan dengan klaim telah terjadi pembakaran kantor KPUD Papua oleh sejumlah massa yang menuntut dibubarkannya DPR/MPR.
Setelah dilakukan penelusuran menggunakan metode manual, yakni dengan menuliskan beberapa kata kunci terkait di mesin pencarian Google, ditemukan beberapa informasi terkait pembakaran kantor KPU di Papua tersebut. Salah satu berita di antaranya ditulis oleh detik.com dengan judul “3 Komisioner Diberhentikan Berujung Kantor KPU Papua Pegunungan Dibakar Massa” yang terbit pada 14 Agustus 2024. Dalam berita tersebut, dijelaskan bahwa pembakaran kantor KPU Papua Pegunungan yang berlokasi di Jalan Hom-Hom Wamena, pada Rabu, (14/08/2024) sekitar pukul 07.30 WIT dilakukan oleh sejumlah massa atas nama Forum Lintas Masyarakat dan Pemuda Bersatu se-Kabupaten Tolikara.
Kapolres Jayawijaya, AKBP Heri Wibowo mengatakan bahwa aksi tersebut dipicu oleh adanya surat KPU RI No.2806/HK.06.4-SD/04/2024 untuk memberhentikan sementara 3 Komisioner KPU Kabupaten Tolikara serta teguran keras kepada dua Komisioner KPU Kabupaten Tolikara.
Dengan demikian, narasi yang beredar pada video yang menyatakan bahwa pembakaran kantor KPUD Papua tersebut akibat tuntutan massa untuk membubarkan DPR/MPR, tidak benar.
Setelah dilakukan penelusuran menggunakan metode manual, yakni dengan menuliskan beberapa kata kunci terkait di mesin pencarian Google, ditemukan beberapa informasi terkait pembakaran kantor KPU di Papua tersebut. Salah satu berita di antaranya ditulis oleh detik.com dengan judul “3 Komisioner Diberhentikan Berujung Kantor KPU Papua Pegunungan Dibakar Massa” yang terbit pada 14 Agustus 2024. Dalam berita tersebut, dijelaskan bahwa pembakaran kantor KPU Papua Pegunungan yang berlokasi di Jalan Hom-Hom Wamena, pada Rabu, (14/08/2024) sekitar pukul 07.30 WIT dilakukan oleh sejumlah massa atas nama Forum Lintas Masyarakat dan Pemuda Bersatu se-Kabupaten Tolikara.
Kapolres Jayawijaya, AKBP Heri Wibowo mengatakan bahwa aksi tersebut dipicu oleh adanya surat KPU RI No.2806/HK.06.4-SD/04/2024 untuk memberhentikan sementara 3 Komisioner KPU Kabupaten Tolikara serta teguran keras kepada dua Komisioner KPU Kabupaten Tolikara.
Dengan demikian, narasi yang beredar pada video yang menyatakan bahwa pembakaran kantor KPUD Papua tersebut akibat tuntutan massa untuk membubarkan DPR/MPR, tidak benar.
Kesimpulan
Faktanya bukan karena menuntut pembubaran DPR/MPR, pembakaran kantor KPU Papua Pegunungan menurut hasil penyelidikan Polri pada Rabu (14/08/2024) diduga dilatarbelakangi adanya surat KPU RI No.2806/HK.06.4-SD/04/2024 untuk memberhentikan sementara 3 Komisioner KPU Kabupaten Tolikara.
Rujukan
[SALAH] Gedung Pencakar Langit di Jakarta Ambles Diterjang Banjir pada 3 Agustus 2024
Sumber: YouTube.comTanggal publish: 27/08/2024
Berita
Jakarta Meluap Besar!! Ngeri Detik detik Gedung Pencakar Langit Terendam Banjir Jakarta Hari Ini
Hasil Cek Fakta
Kanal YouTube Storm7 mengunggah video dengan klaim bahwa bencana banjir telah menerjang Jakarta pada 3 Agustus 2024. Diketahui beberapa gedung pencakar langit ambles akibat bencana tersebut.
Setelah menonton keseluruhan video, faktanya narator hanya membaca ulang artikel milik Tribun Jakarta berjudul “Pagi Ini Ratusan Warga Kebon Pala Terendam Banjir Setinggi 75 Sentimeter”.
Artikel tersebut memberitakan mengenai banjir setinggi 75 cm yang merendam permukiman warga di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur, pada 2 Agustus 2024. Diketahui banjir mulai merendam permukiman sejak pukul 04.00 WIB.
Meski banjir cukup tinggi, tidak ada warga Kebon Pala yang mengungsi. Mereka diketahui hanya bertahan dan memindahkan perabot ke lantai dua rumah masing-masing agar tidak terdampak banjir.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh kanal YouTube Storm7 merupakan informasi yang salah.
Setelah menonton keseluruhan video, faktanya narator hanya membaca ulang artikel milik Tribun Jakarta berjudul “Pagi Ini Ratusan Warga Kebon Pala Terendam Banjir Setinggi 75 Sentimeter”.
Artikel tersebut memberitakan mengenai banjir setinggi 75 cm yang merendam permukiman warga di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur, pada 2 Agustus 2024. Diketahui banjir mulai merendam permukiman sejak pukul 04.00 WIB.
Meski banjir cukup tinggi, tidak ada warga Kebon Pala yang mengungsi. Mereka diketahui hanya bertahan dan memindahkan perabot ke lantai dua rumah masing-masing agar tidak terdampak banjir.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh kanal YouTube Storm7 merupakan informasi yang salah.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Ainayya.
Faktanya, narator hanya membaca ulang artikel berjudul “Pagi Ini Ratusan Warga Kebon Pala Terendam Banjir Setinggi 75 Sentimeter”. Artikel tersebut memberitakan mengenai banjir di kawasan Kebon Pala yang terjadi pada 2 Agustus 2024.
Faktanya, narator hanya membaca ulang artikel berjudul “Pagi Ini Ratusan Warga Kebon Pala Terendam Banjir Setinggi 75 Sentimeter”. Artikel tersebut memberitakan mengenai banjir di kawasan Kebon Pala yang terjadi pada 2 Agustus 2024.
Rujukan
Halaman: 1280/6748