• Hoaks Tautan Pendaftaran Barcode BBM Subsidi Pertamina

    Sumber:
    Tanggal publish: 12/08/2024

    Berita

    tirto.id - Pada Juni tahun 2023 lalu, PT Pertamina Patra Niaga resmi menerapkan skema penggunaan Kode QRuntuk pembelian produk Solar bersubsidi. Baru-baru ini, Pertamina secara bertahap tengah menerapkan skema yang sama untuk pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite.

    Mengikuti aturan tersebut, marak berseliweran di media sosial konten terkait jasa pembuatan Barcode Pertamina, salah satunya disebarkan akun Facebook dengan nama “Daftar Barcode Mypertamina”. Akun itu mengunggah reel, yang panjangnya tak sampai dua menit, yang berisi informasi tata cara mendaftar barcode Pertamina disertai sebuah tautan.

    Narator video mengklaim kalau akun ini merupakan jasa barcode Pertamina resmi dan telah membantu lebih dari 23 ribu pelanggan yang kesulitan membuat barcode.

    “Bisa dicetak jadi kartu, praktis banget, desainnya keren, beda dari lainnya. Jangan tunggu lagi, hubungi kami sekarang. Pencet tombol WhatsApp di bawah sekarang,” begitu bunyi narasi di bagian akhir video.

    Video yang diunggah Rabu (31/7/2024) ini sudah meraup 858 tanda suka dan 28 komentar per Senin (12/8/2024). Di kolom komentarnya, seorang pengguna Facebook tampak memberikan testimoni mendaftar lewat akun ini dan kode QR-nya sudah tidak bisa digunakan lagi, padahal ia telah membayar sebesar Rp98 ribu.

    Narasi serupa juga ditemukan di unggahan akun Facebook lain, seperti di sini.

    Lantas, bagaimana kebenaran informasi yang beredar?

    Hasil Cek Fakta

    Langkah pertama yang dilakukan Tim Riset Tirto untuk mengklarifikasi klaim ini yakni menghubungi Vice President (VP) Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso. Fadjar menyatakan, tautan yang berseliweran bukan tautan resmi dari Pertamina.

    “Pendaftaran subsidi tepat untuk mendapatkan QR Code hanya bisa dilakukan di situs subsiditepat.mypertamina.id dan melalui beberapa SPBU resmi Pertamina. Selain itu, ya tidak resmi,” ujarnya kepada Tirto, Senin (12/8/2024).

    Ketika memasukkan ke mesin pelacak situs WhereGoes, tautan yang beredar juga tidak mengarah ke situs resmi Pertamina.

    Pihak Pertamina lewat akun Instagram resmi @mypertamina pun telah memberi peringatan hoaks mengenai hal ini.

    “AWAS HOAX, SOB! Jangan percaya kalo ada yang nawarin kamu jasa pembuatan kode QR Subsidi Tepat, ya!,” tulis akun tersebut, Jumat (10/2/2023).

    A post shared by MyPertamina (@mypertamina)

    Adapun terkait panduan mendaftarkan kendaraan untuk bisa membeli BBM bersubsidi, masyarakat perlu menyiapkan foto Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), serta foto kendaraan tampak depan dan samping.

    Selain lewat situs resmi dan offlinebooth di beberapa lokasi SPBU Pertamina, pendaftaran Subsidi Tepat juga bisa dilakukan melalui aplikasi MyPertamina.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukkan kalau tautan yang beredar dengan klaim jasa resmi untuk mendaftarkan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi Pertamina tidak benar. Dengan demikian, unggahan Facebook ini bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Vice President (VP) Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyatakan, tautan yang berseliweran bukan tautan resmi dari Pertamina. Pendaftaran subsidi tepat untuk mendapatkan QR Code hanya bisa dilakukan di situs subsiditepat.mypertamina.id dan melalui beberapa SPBU resmi Pertamina.

    Pihak Pertamina lewat akun Instagram resmi @mypertamina pun telah memberi peringatan soal modus hoaks terkait peraturan ini.

    Rujukan

    • Tirto.id
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Salah, Video Aksi Protes Umat Kristen terhadap Olimpiade Paris

    Sumber:
    Tanggal publish: 12/08/2024

    Berita

    tirto.id - Upacara pembukaan Olimpiade Paris yang berlangsung Jumat (26/7/2024) lalu sempat menuai kritik publik lantaran dianggap melecehkan keyakinan umat Kristiani.

    Opening ceremony ajang olahraga dunia itu menjadi kontroversial usai sekelompok drag queen atau ratu drag (model transgender), menampilkan pertunjukan yang mengingatkan penonton pada salah satu peristiwa sakral bagi umat Kristen, yakni Perjamuan Terakhir atau The Last Supper.

    Buntut hal tersebut, mencuat video di jagat maya yang diklaim sebagai sebuah aksi protes para penganut Kristen. Akun X bernama “SoftWarNews” misalnya, mengunggah klip berdurasi 21 detik dengan takarir berbunyi, “Aksi protes di Paris terhadap penghinaan dan penodaan terhadap agama Kristen pada upacara Olimpiade”.

    Pada video yang disertakan, terlihat kerumunan orang sedang menyaksikan konser musik. Seseorang dalam keramaian itu terlihat membawa papan dengan tulisan berbahasa Prancis “JESUS T'AIME”, yang berarti “Yesus Mencintaimu”.

    Seperti terpampang dalam videonya, rekaman tersebut tampak bersumber dari unggahan akun Instagram dengan nama “jeanluctrachsel.ministri”.

    Sampai Senin (12/8/2024), video yang beredar sejak Senin (29/7/2024) ini sudah diputar sebanyak 45.300 kali dan memperoleh banyak reaksi berupa 1.700 likes, 443 retweet, dan 44 komentar.

    Video yang sama juga disebarkan oleh akun X lain, seperti ini dan dijumpai pula di Facebook, seperti bisa dilihat di sini.

    Namun, bagaimana faktanya?

    Hasil Cek Fakta

    Setelah menonton video dari awal hingga akhir, Tim Riset Tirto mencoba menyisir akun Instagram “jeanluctrachsel.ministri” yang tercantum dalam klip.

    Penelusuran itu membawa kami ke unggahan bertanggal 25 Mei 2024, dua bulan sebelum upacara pembukaan Olimpiade. Video ini nyatanya bukan merupakan aksi protes umat Kristiani menyoal momen pembukaan Olimpiade Paris 2024.

    “Saat ini di Paris di Menara Eiffel membawa Yesus ke kota ini. Menyembah Dia dan mengabarkan Yesus ke orang banyak,” bunyi keterangan unggahan tersebut dalam Bahasa Inggris.

    Konten tersebut merupakan unggahan kolaborasi dengan akun Instagram “mpjparis” atau Marche Pour Jésus Paris. Dokumentasi itu rupanya merupakan cuplikan acara "Pawai untuk Yesus".

    Merujuk situs resminya, Pawai untuk Yesus adalah acara tahunan untuk menyatakan kasih sayang Yesus. Pada tahun ini, acara tersebut diadakan pada 25 Mei dan berlangsung di sejumlah kota di Prancis, termasuk Paris dan Nantes.

    Akun “jeanluctrachsel.ministri” sendiri telah mengklarifikasi dan menyatakan lewat unggahan Instagramnya, bahwa video yang beredar bukan direkam baru-baru ini sebagai reaksi dan penentangan terhadap acara Olimpiade.

    “Itu adalah peristiwa bersejarah di mana lebih dari 25.000 orang, menurut polisi setempat, datang untuk menyembah Yesus dan Injil. Diberitakan di Menara Trocadéro/Eiffel dan kemudian ke jalan-jalan Paris, menjadi bagian dari kebangkitan global yang telah dimulai di begitu banyak tempat,” tulis akun tersebut, Selasa (30/7/2024).

    Jadi, dapat dikatakan kalau video yang beredar telah diberi konteks yang salah.

    Adapun, merespons kritik terhadap pertunjukan drag queen Olimpiade Paris 2024, direktur artistik acara opening ceremony Olimpiade 2024, Thomas Jolly, mengatakan adegan itu merupakan wujud kebebasan berbicara dan berekspresi dalam masyarakat demokratis.

    Dia juga mengklaim tidak berniat untuk mengasosiasikan pertunjukan dengan The Last Supper.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran fakta yang sudah dilakukan, video kerumunan orang yang diklaim sebuah aksi protes umat Kristiani di upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Cuplikan aslinya berasal dari unggahan akun Instagram “jeanluctrachsel.ministri” bertanggal 25 Mei 2024, dua bulan sebelum upacara pembukaan Olimpiade. Video ini nyatanya merupakan cuplikan acara tahunan “Pawai untuk Yesus” yang dihelat di beberapa kota di Prancis.

    Rujukan

    • Tirto.id
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Getah Bunga Mahkota Duri Sembuhkan Sakit Gigi

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/08/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Unggahan di media sosial mengeklaim, getah bunga mahkota duri dapat mengobati sakit akibat gigi berlubang.

    Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim tersebut belum terbukti secara ilmiah.

    Klaim bahwa getah bunga mahkota duri dapat mengobati sakit gigi berlubang dibagikan oleh akun Facebook ini dan ini. 

    Caranya, dengan mengoleskan getah bunga mahkota duri ke bagian gigi berlubang menggunakan cotton bud.

    Hasil Cek Fakta

    Guru Besar Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Purwantyastuti mengatakan, sampai saat ini tidak ada uji klinik atas klaim tersebut.

    Ia menuturkan, sebuah klaim perlu dibuktikan manfaat dan keamanannya melalui uji klinik.

    Selain itu, tidak ada riwayat tradisional mengenai pemanfaatan getah bunga mahkota duri untuk mengobati sakit gigi.

    "Tidak ada riwayat penggunaan oleh nenek moyang kita sehingga tidak ada riwayat tradisional. Sampai sekarang tidak ada uji klinik dilakukan," ujar Purwantyastuti kepada Kompas.com, Jumat (9/8/2024).

    Ia pun belum bisa memastikan apakah getah tersebut aman jika dioleskan ke gigi.

    Purwantyastuti menyarankan jika mengalami sakit gigi hendaknya pergi ke dokter, karena kuman yang berkumpul di lubang gigi bisa mengeluarkan racun yang menyerang ginjal.

    Hal senada disampaikan dokter gigi di Puskesmas Kramat, Kabupaten Tegal, Belinda Chandra Hapsari.

    Menurut dia, belum ada bukti ilmiah yang membuktikan getah bunga mahkota duri dapat menyembuhkan sakit gigi berlubang.

    Belinda mengingatkan, penggunaan getah tanaman secara sembarangan bisa berbahaya karena dapat menimbulkan alergi.

    "Penggunaan pengobatan sembarangan, seperti getah-getahan itu bisa berbahaya karena siapa tau si penderita memiliki alergi. Apalagi obat yang diambil langsung dari alam memiliki konsentrasi zat yang lebih tinggi," kata Belinda, Jumat.

    Menurut Belinda penyakit gigi berlubang harus ditangani dengan serius karena bisa mengakibatkan kematian.

    Kesimpulan

    Klaim bahwa getah bunga mahkota duri dapat mengobati sakit gigi berlubang belum terbukti secara ilmiah.

    Menurut ahli farmakologi, tidak ada riwayat tradisional penggunaan getah bunga mahkota duri untuk sakit gigi.

    Sampai saat ini belum ada uji klinik untuk membuktikan manfaat getah bunga mahkota duri untuk menyembuhkan sakit gigi dan aspek keamanannya.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Produk Rokok Resmi Olimpiade 1984

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/08/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah produk rokok dengan merek "Marathon" diklaim sebagai rokok resmi Olimpiade 1984.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi itu tidak benar atau hoaks.

    Foto produk rokok "Marathon" dan diklaim sebagai produk resmi Olimpiade 1984 disebarkan oleh akun Threads ini dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Rabu (7/8/2024):

    Excited about the Olympics?The Official Cigarette of the 1984 Olympics.

    Foto dengan narasi serupa juga ditemukan di akun Facebook ini dan ini.

    Hasil Cek Fakta

    Komite Olimpiade Internasional atau IOC mencatat ada 34 perusahaan yang memberikan kontribusi finansial dan nilai pada Olimpiade Los Angeles 1984.

    IOC menginvestasikan surplus sebesar 233 juta dollar AS untuk mendirikan LA84 Foundation, yang mendukung program olahraga remaja dan pendidikan publik di kota tersebut.

    Dilansir Snopes, seorang pustakawan LA84 Foundation mengatakan, tidak ada merek rokok "Marathon" atau merek rokok lain yang menjadi mitra, penyuplai, atau memakai lisensi resmi Olimpiade 1984.

    Peneliti Stanford Research Into the Impact of Tobacco Advertising (SRITA), Robert Jackler mengatakan, Olimpiade Los Angeles 1984 tidak memiliki sponsor resmi dari perusahaan berbasis tembakau.

    Kendati demikian, perusahaan rokok masih tetap terhubung dengan Olimpiade melalui saluran iklan, berdasarkan penelitian mengenai hubungan antara industri tembakau dan Olimpiade.

    Penelitian yang tidak dipublikasikan itu dikirimkan Jackler kepada Snopes.

    Meski merek bernama Marathon tidak ditemukan, tetapi rokok dengan merek Camel, Lucky Strike, Carlton, Merit, dan Salem masuk dalam daftar.

    Misalnya, perusahaan rokok R.J. Reynolds Tobacco Company yang menerbitkan iklan Olimpiade untuk merek Camel. Iklan itu dicetak di Los Angeles Times dan Sports Illustrated.

    Ada pula American Tobacco Company, yang meluncurkan Program Undian Olimpiade untuk rokok Lucky Strike, dengan hadiah utama paket wisata.

    Iklan itu terpampang di Majalah Time, Sports Illustrated, TV Guide, dan Newsweek.

    SRITA menulis, iklan rokok pertama kali muncul di Olimpiade pada 1920.

    Iklan rokok biasanya muncul dalam program resmi atau menampilkan atlet Olimpiade dalam iklan.

    Iklan rokok dalam Olimpiade mencapai puncaknya pada 1970-an dan 1980-an. Namun, iklan dari perusahaan rokok tidak lagi disukai karena sorotan terhadap dampak kesehatan.

    Perusahaan rokok mempertahankan hubungan dengan Olimpiade, sampai Komite Olimpiade Nasional Kanada melarang pemasaran tembakau pada musim dingin 1988.

    Alasannya, mereka mendukung lingkungan bebas rokok.

    Namun, beberapa dekade setelahnya iklan dari perusahaan rokok tetap bertahan. Misalnya, pada 1996, iklan rokok masih terlihat di Olimpiade Atlanta.

    Kemudian pada 2008, penyelenggara Olimpiade Beijing menerima penolakan setelah mencoba melarang rokok di Olimpiade.

    Baru pada 2020, Jepang menerapkan larangan merokok ketika menjadi tuan rumah Olimpiade.

    Merek rokok "Marathon" muncul di koran sampai toko daring, tetapi tidak ditemukan produsen asilnya.

    Misalnya, iklan rokok "Marathon" yang muncul di koran lokal Ohio, Dayton Daily News, pada Maret dan Juli 2003.

    Merek tersebut juga muncul di toko daring yang berbasis di China, CigarettesCigs.com dan berbasis di AS, CigOutlet.net.

    Kesimpulan

    Informasi mengenai produk rokok "Marathon" sebagai rokok resmi Olimpiade 1984 merupakan hoaks.

    Merek rokok "Marathon" muncul di koran sampai toko daring, tetapi belum ditemukan produsen asilnya.

    Merek rokok tersebut dan merek rokok lainnya tidak menjadi mitra, penyuplai, atau memakai lisensi resmi Olimpiade Los Angeles 1984.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini