• [KLARIFIKASI] Video Kapal Perang Rusia Tiba di Kuba pada 2019, Bukan 2024

    Sumber:
    Tanggal publish: 01/08/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video yang menarasikan soal kapal perang Rusia tiba di Havana, Kuba. Video tersebut dibagikan oleh beberapa akun media sosial pada Juni 2024.

    Namun, setelah ditelusuri, video kapal perang Rusia tiba di Kuba disebarkan dengan konteks keliru.

    Video yang diklaim memperlihatkan kapal perang Rusia tiba di Kuba dibagikan oleh akun Instragram ini serta akun Facebook ini dan ini, pada Juni 2024.

    Akun tersebut membagikan video sebuah kapal dengan bendera Rusia dan diberikan keterangan demikian:

    Rusia yang merupakan salah satu negara yang terlibat dalam Perang Dingin telah membuat Barat khawatir dengan mengerahkan kapal selam berkemampuan nuklir di halaman belakang Amerika Serikat di Karibia Kuba.

    Tindakan provokatif ini telah meningkatkan ketegangan, dan menarik kesamaan dengan Krisis Rudal Kuba pada 1962.

    Langkah ini tampaknya merupakan unjuk kekuatan, yang bertujuan untuk "mengganggu" AS dengan rudal Zircon dan rudal Hipersonik yang ditempatkan di Kuba, dengan menggunakan dua kapal terbaru Rusia.

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video yang diklaim menampilkan kapal Rusia tiba di Kuba

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut identik dengan unggahan di kanal YouTube AP Archive pada 2019. 

    Dalam keterangan video, kapal Angkatan Laut Rusia memasuki Pelabuhan Havana pada 24 Juni 2019.

    Kedatangan kapal tersebut merupakan bentuk solidaritas Rusia yang dulunya merupakan negara pelindung Kuba.

    Rusia bersolidaritas terhadap Kuba setelah Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump membatasi kunjungan wisatawan ke Kuba pada 2019.

    Pembatasan itu dilakukan AS untuk menekan penghasilan Kuba yang dianggap mendukung Presiden Venezuela Nicolas Maduro.

    Adapun pada 12 Juni 2024, memang ada empat kapal Angkatan Laut Rusia, termasuk kapal selam bertenaga nuklir, yang tiba di Kuba. Keempat kapal tersebut berada di Kuba sampai 17 Juni 2024.

    Seperti diberitakan Kompas.com, pejabat Kuba mengatakan, kedatangan kapal Rusia merupakan bagian dari kunjungan rutin antara angkatan laut kedua negara.

    Selama di Kuba, para awak kapal melakukan latihan militer. Mereka juga diperbolehkan pergi  ke tempat wisata. 

    Namun, beberapa analis beranggapan aksi itu dilakukan Rusia sebagai upaya untuk memamerkan kekuatan angkatan lautnya di wilayah yang berdekatan dengan AS.

    Hal itu menyusul keputusan Presiden AS Joe Biden pada bulan Mei yang mengizinkan Ukraina menyerang Rusia dengan senjata AS.

    Kesimpulan

    Video yang diklaim menampilkan kapal perang Rusia tiba di Kuba dibagikan dengan konteks keliru.

    Video aslinya diambil pada 2019 ketika kapal Angkatan Laut Rusia memasuki Pelabuhan Havana.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [KLARIFIKASI] Video Pencopotan Bendera Israel di Roma pada 2023 Dinarasikan Keliru

    Sumber:
    Tanggal publish: 31/07/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video dengan narasi seorang pendukung Palestina mencopot bendera Israel dari acara Olimpiade Paris 2024.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu perlu diluruskan karena informasinya keliru.

    Video dengan narasi seorang pendukung Palestina mencopot bendera Israel dari acara Olimpiade Paris 2024 dibagikan oleh akun Facebook ini (arsip) pada 27 Juli 2024.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Selamat datang di #Paris2024 #OlympicGames #FreePalestine

    Dalam video itu, tampak seseorang mencopot bendera Israel yang dikibarkan di tengah bendera-bendera dari negara lain.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri video tersebut dengan teknik reverse image search menggunakan Google Lens.

    Hasilnya, video serupa diunggah di kanal YouTube United Front International pada 31 Oktober 2023. Setelah dicermati, tampak watermark milik Al Jazeera pada salah satu frame.

    Penelusuran lebih lanjut menemukan video tersebut diunggah oleh akun X (Twitter) Al Jazeera English @AJEnglish pada 29 Oktober 2023 dengan takarir (caption) sebagai berikut:

    Rekaman video menunjukkan seorang pengunjuk rasa yang mendukung Palestina menurunkan bendera Israel dari markas besar Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) di Roma, Italia

    Kesimpulan

    Video dengan narasi seorang pendukung Palestina mencopot bendera Israel dari acara Olimpiade Paris 2024 perlu diluruskan.

    Video itu dibagikan dengan konteks keliru. Video itu menunjukkan seorang pendukung Palestina mencopot bendera Israel dari markas FAO di Roma, Italia, pada 29 Oktober 2023.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] BAHLIL TERSERET KORUPSI TAMBANG DI KALIMANTAN UTARA

    Sumber: youtube.com
    Tanggal publish: 01/08/2024

    Berita

    Politik terkini – BAHLIL TERSERET KORUP TAMBANG DI KALTARA ?‪@garispolitik1320‬

    MENGEJUTKAN..!
    BAHLIL DI SERET KPK?
    KORUPSI TAMBANG DI ESDM DAN KALTARA

    Hasil Cek Fakta

    Channel youtube bernama Garis Politik membagikan sebuah video bernarasikan Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia terseret korupsi tambang di Kalimantan Utara. Video tersebut tayang pada 26 Juli 2024.

    Setelah dilakukan penelusuran, thumbnail yang menampilkan penyidik KPK merupakan hasil manipulasi dari beberapa gambar berbeda yang digabung menjadi satu. Beberapa cuplikan yang ditampilkan juga tidak mendukung klaim narasi.

    Narator dalam video tersebut hanya membacakan artikel dari bisnis.com berjudul “Soal Peluang Panggil Bahlil di Kasus Gubernur Malut, Ini Kata KPK”.

    Dalam artikel tersebut membahas tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang memungkinkan untuk memanggil Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia sebagai saksi dalam kasus suap mantan Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba (AGK).

    Dengan demikian, narasi yang disebarluaskan oleh channel youtube Garis Politik tersebut adalah keliru dan termasuk ke dalam konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Pekik Jalu Utomo.
    Informasi menyesatkan. Selain thumbnail merupakan hasil manipulasi, dalam video juga tidak ditemukan pemberitaan terkait Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia terseret korupsi tambang di Kalimantan Utara.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] JOKOWI TERLIBAT SKENARIO KUDETA PKB OLEH NU

    Sumber: youtube.com
    Tanggal publish: 01/08/2024

    Berita

    Politik terkini – BONGKAR SKENARIO KUDETA PKB OLEH NU ?‪@garispolitik1320‬

    MENGEJUTKAN..!
    ADA KETERLIBATAN JOKOWI?
    DIBALIK SKENARIO NU AKAN KUDETA PKB

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah video dari channel youtube bernama Garis Politik bernarasikan Presiden Jokowi terlibat skenario kudeta Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) oleh Nahdlatul Ulama (NU). Video tersebut diunggah pada 28 Juli 2024.

    Setelah ditelusuri, thumbnail yang ditampilkan dalam video tersebut merupakan hasil manipulasi dari foto ketika Presiden Jokowi dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu usai pilpres 2019 di Istana Merdeka.

    Gambar aslinya dimuat dalam artikel merdeka.com dengan judul “Bertemu Jokowi, AHY Sampaikan Salam Hormat dari SBY dan Ibu Ani”.

    Dalam video tersebut juga terdapat narasi yang membahas tentang Forum aktivis Cik Di Tiro yang menggelar aksi simbolik di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (Unisa), Gamping, Sleman yang menjadi lokasi rapat pleno PP Muhammadiyah pada Sabtu, 27 Juli 2024.

    Narasi tersebut bersumber dari artikel cnnindonesia.com berjudul “Aktivis Sindir NU-Muhammadiyah: Dipisahkan Qunut, Disatukan Tambang”.

    Berdasarkan penjelasan di atas, klaim narasi yang menyatakan Jokowi terlibat skenario kudeta PKB oleh NU adalah keliru dan termasuk ke dalam konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Pekik Jalu Utomo.
    Faktanya tidak ditemukan informasi kredibel terkait Jokowi terlibat skenario kudeta PKB oleh NU. Selain thumbnail yang merupakan hasil manipulasi, video tersebut hanya berisi cuplikan dari beberapa peristiwa berbeda yang tidak berkaitan.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini