• [HOAKS] Praktik Pengobatan Ida Dayak di Palangkaraya, 5-9 Agustus 2024

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/07/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar unggahan yang mengeklaim Ida Dayak akan melakukan praktik pengobatan alternatif di Gedung Jayang Tingang Hall, Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng) pada 5 hingga 9 Agustus 2024.

    Akan tetapi, setelah ditelusuri informasi tersebut tidak benar atau hoaks.

    Narasi yang mengeklaim Ida Dayak akan melakukan praktik pengobatan di Gedung Jayang Tingang Hall, Palangkaraya muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini dan ini.

    Akun tersebut membagikan poster yang menampilkan gambar Ida Dayak dan menyertakan nomor WhatsApp untuk pendaftaran.

    Narasinya bisa disimak di bawah ini:

    Hasil Cek Fakta

    Melalui unggahan di Instagram, Kepala Urusan Analisis dan Evaluasi Sub-bidang PID Bidang Humas Polda Kalteng, Ipda Shamsudin memastikan informasi tersebut adalah hoaks.

    Setelah ia melakukan konfirmasi ke Pemerintah Provinsi Kalteng, selaku pengelola Gedung Jayang Tingang, informasinya dipastikan keliru.

    Pelaksana Tugas Kepala Biro Umum Pemprov Kalteng, Siti Maabah Makiah menjelaskan, tidak ada surat masuk terkait peminjaman Aula Jayang Tingang untuk praktik pengobatan Ida Dayak. 

    "Itu tidak benar, Pak. Itu hoaks," kata Siti Maabah, saat dikonfirmasi Ipda Shamsudin. 

    Adapun hoaks soal praktik pengobatan Ida Dayak di beberapa kota sebelumnya juga telah beredar di media sosial dan mengarah pada penipuan.

    Penelusuran Kompas.com bisa dilihat di artikel ini, ini, dan ini.

    Kesimpulan

    Narasi yang mengeklaim Ida Dayak akan melakukan praktik pengobatan di Gedung Jayang Tingang Hall, Palangkaraya adalah hoaks. 

    Pihak kepolisian dan Pemprov Kalteng memastikan bahwa informasi tersebut tidak benar.

    Tidak ada surat masuk terkait peminjaman Aula Jayang Tingang untuk praktik pengobatan Ida Dayak.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [KLARIFIKASI] Video Ikan Berkepala Gajah Diidentifikasi Hasil Manipulasi AI

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/07/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar unggahan video di media sosial menampilkan makhluk yang disebut sebagai ikan berkepala gajah.

    Dalam video yang beredar, tampak seseorang memegang ikan besar yang memiliki gading dan belalai menyerupai gajah.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut merupakan konten manipulatif, hasil kecerdasan buatan.

    Video ikan berkepala gajah disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    "Ikan berkepala gajah," tulis salah satu akun pada 18 Juli 2024.

    Video serupa juga ditemukan di akun Threads ini dan ini.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek campur tangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam video yang beredar menggunakan Hive Moderation.

    Hasil pengindentifikasian menunjukkan, video tersebut memiliki probabilitas 68,8 persen dibuat dengan AI.

    Sebagai informasi, terdapat spesies ikan yang dijuluki ikan belalai gajah atau elephantsnout fish. Nama latinnya Gnathonemus petersii.

    Dikutip dari Seriously Fish, ikan dari famili Mormyridae ini ditemukan hidup di Mali, Benin, Niger, Nigeria, Chad, Republik Afrika Tengah, Kamerun, Republik Kongo, Republik Demokratik Kongo, dan Zambia.

    Ukuran maksimal ikan ini hanya sepanjang 22,5 cm. Belalai pada ikan juga tidak benar-benar mirip seperti gajah.

    Moncongnya merupakan perpanjangan mulut yang difungsikan sebagai pertahanan diri dan mencari mangsa.

    Bentuknya berbeda dengan video ikan yang beredar di media sosial.

    Foto ikan belalai gajah dapat dilihat di situs Britannica ini.

    Kesimpulan

    Video ikan berkepala gajah merupakan konten manipulatif. Hive Moderation mengidentifikasi video memiliki probabilitas 68,8 persen dibuat dengan AI.

    Gnathonemus petersii atau ikan belalai gajah tidak memiliki ciri dan belalai seperti yang beredar dalam video.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [KLARIFIKASI] Atlet Sepeda Australia Dirampok di Brussels, Bukan Paris

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/07/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video dengan narasi yang mengeklaim atlet sepeda Australia yang mengikuti Olimpiade 2024 dirampok di Paris.

    Namun, setelah ditelusuri video tersebut dibagikan dengan konteks keliru.

    Narasi yang mengeklaim tim sepeda Australia dirampok di Paris muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini dan ini. 

    Akun tersebut membagikan video yang menampilkan atlet sepeda BMX Australia, Logan Martin memperlihatkan kondisi mobil yang rusak karena dirampok.

    Salah satu akun menulis keterangan:

    Australian Olympic cycling team robbed in Paris (Tim balap sepeda Olimpiade Australia dirampok di Paris).

     

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri video yang beredar menggunakan Google Lens. Hasilnya, ditemukan video identik di akun Instagram atlet sepeda BMX Australia Logan Martin pada 24 Juli 2024.

    Dalam video, Logan Martin menuliskan keterangan bahwa mobil yang ditumpangi bersama rekan-rekannya dibobol di Brussels, Belgia.

    "Mobil kami dibobol semalam. Untungnya, sebagian besar barang kami ada di kamar dan kami berhasil mendapatkannya kembali," tulis Logan Martin.

    "Saya kehilangan dompet, tas ransel dan beberapa barang lainnya, namun secara keseluruhan kejadian ini tidak terlalu buruk. Sangat disayangkan ketika seseorang melakukan hal seperti ini," lanjutnya.

    Dilansir Reuters, Kepolisan Brussels mengatakan bahwa insiden tersebut terjadi di daerah Saint-Josse-ten-Noode.

    Sementara itu Komite Olimpiade Australia menyebut bahwa perampokan itu terjadi sebelum rombongan melakukan perjalanan ke Paris.

    Mereka mengatakan, hampir semua barang yang dicuri bisa ditemukan kembali. 

    Kesimpulan

    Narasi yang mengeklaim tim sepeda Australia yang mengikuti Olimpiade 2024 dirampok di Paris keliru.

    Faktanya mobil mereka dirampok saat berada di Brussels, Belgia. Peristiwa itu terjadi sebelum rombongan melakukan perjalanan ke Paris.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Cek Fakta: Tidak Terbukti Air Rendaman Bunga Telang Bisa Sembuhkan Gangguan pada Mata

    Sumber:
    Tanggal publish: 31/07/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Postingan yang diklaim air rendaman bunga telang dapat menyembuhkan gangguan pada mata beredar di media sosial. Postingan tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 29 Juli 2024.
    Akun Facebook tersebut mengunggah narasi berisi klaim bahwa air rendaman bunga telang dapat menyembuhkan gangguan pada mata, seperti mata merah, mata lelah, dan mata berair.
    "mata lelah, mata merah, mata berair cepat sembuhnya
    caranya: rendam bunga telang dengan air hangat.. setelah dingin teteskan ke mata," tulis salah satu akun Facebook.
    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 12 kali dibagikan dan mendapat 9 komentar dari warganet.
    Benarkah air rendaman bunga telang bisa menyembuhkan gangguan pada mata? Berikut penelusurannya.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim air rendaman bunga telang dapat menyembuhkan gangguan pada mata. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "bunga telang penyakit mata" di kolom pencarian Google Search.
    Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah klaim tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Menggunakan bunga telang untuk obat mata berisiko menimbulkan infeksi" yang dimuat situs antaranews.com pada 30 Juli 2024.
    Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis mata dari JEC Eye Hospitals and Clinics Niluh Archi menyampaikan bahwa menggunakan bunga telang untuk mengobati masalah mata justru berisiko menimbulkan infeksi.
    "Memang sampai saat ini masyarakat awam itu masih mempercayai hal-hal seperti ini ya, bukan hanya untuk mata kering. Jadi kembang telang, air siri, menurut mereka itu sudah dimasak, jadi harusnya sudah steril gitu," kata dokter mata lulusan Universitas Indonesia itu dalam gelar wicara untuk memperingati Bulan Kesadaran Mata Kering yang diikuti via daring dari Jakarta, Selasa.
    "Tapi, tidak seperti itu, karena zat alami yang ada di tumbuhannya kita juga tidak tahu, bagaimana pula proses memasaknya, malah bisa menimbulkan atau meningkatkan risiko infeksi," kata dokter Niluh Archi, yang akrab disapa Manda.
    "Yang tadinya mata kering bukan infeksi, akhirnya pada saat datang ke dokter mata malah jadi infeksi. Jadi itu sangat-sangat tidak dianjurkan. Silakan disebarluaskan ya, jangan sampai kita percaya hoaks," katanya.
    Dokter Niluh Archi menyampaikan bahwa mata kering bisa diatasi menggunakan obat tetes mata yang dianjurkan oleh dokter berdasarkan kondisi mata pasien.
    Mata kering adalah kelainan multifaktorial pada permukaan mata yang ditandai dengan hilangnya keseimbangan komponen air mata, ketidakstabilan air mata, peningkatan kekentalan atau osmolaritas air mata, dan kerusakan atau peradangan pada permukaan mata.
    Gejala mata kering umumnya berupa rasa tidak nyaman seperti mengganjal pada mata; mata sering merah, berair, dan terasa kering; mata terasa berpasir; munculnya kotoran pada mata; mata terasa lengket; serta sering muncul keinginan untuk mengucek mata.
     

    Kesimpulan


    Postingan yang diklaim air rendaman bunga telang dapat menyembuhkan gangguan pada mata ternyata tidak terbukti. Faktanya, Dokter spesialis mata dari JEC Eye Hospitals and Clinics, Niluh Archi menyampaikan bahwa menggunakan bunga telang untuk mengobati masalah mata justru berisiko menimbulkan infeksi.

    Rujukan

    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini