• [HOAKS] Mawar Hitam Alami Hanya Tumbuh di Turkiye

    Sumber:
    Tanggal publish: 22/07/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Turkiye diklaim sebagai satu-satunya tempat mawar hitam alami tumbuh.

    Narasi di media sosial menyebutkan, mawar hitam alami tumbuh saat musim panas di Desa Halfeti, Provinsi Sanliurfa.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.

    Informasi mengenai mawar hitam alami yang hanya tumbuh di Turkiye disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada, Sabtu, 13 Juli 2024:

    Turki adalah satu-satunya tempat di dunia di mana mawar hitam alami tumbuh, diberi makan oleh perairan Eufrat. Jenis bunga yang sangat langka, hanya di desa Halfeti, provinsi ?anl?urfa tenggara, dekat provinsi Urfa. Mereka tampak hitam selama musim panas, di musim lain mereka sangat merah gelap. Varietas ini diberikan oleh kerapatan tanah dan kombinasi anthocyanin, pigmen yang larut dalam air; tanah memiliki dampak yang sangat besar terhadap jenis pigmen ini karena cukup sensitif terhadap pH.

    Hasil Cek Fakta

    Dilansir Snopes, kisah asal-usul mawar hitam merupakan rentetan misinformasi dari situs RocketNews24 yang mengutip blog berbahasa Jepang Karapaia.

    Artikel tersebut mengutip cerita yang beredar pada 2007 mengenai mawar hitam yang  tumbuh secara alami di Turkiye.

    Cerita itu juga diterbitkan oleh Todays Zaman, kantor berita lokal di Anatolia.

    Tidak ada bukti mawar hitam tumbuh secara alami di Turkiye atau belahan dunia lainnya.

    Meskipun ada mawar merah dengan warna sangat gelap, sehingga terlihat hampir hitam, tetapi tidak benar-benar ada mawar hitam alami.

    Mawar merah yang sangat gelap disebut juga mawar Baccara.

    Dikutip dari ABC News, 12 Februari 2016, mawar hitam merupakan mawar merah yang diwarnai.

    Penyuplai bunga Adelaide, Karol Stolarski menjelaskan, mawar hitam merupakan rekayasa dan tidak tumbuh secara alami.

    "Mawar hitam sebenarnya adalah mawar yang diwarnai, mawar merah yang diwarnai dengan pewarna makanan biru, ia diserap oleh batangnya dan terserap ke kelopak dan mewarnai kelopak," kata dia.

    Cara membuat mawar merah dapat dilihat di situs Buy Black Roses.

    Bunga mawar dibudidayakan karena bunganya yang indah, dengan warna yang beragam mulai dari putih, merah, marun, kuning, sampai merah jambu.

    Dikutip dari Britannica, sebagian besar spesies mawar berasal dari Asia, dengan jumlah yang lebih kecil berasal dari Amerika Utara dan beberapa di Eropa dan Afrika.

    Mawar dari berbagai wilayah di dunia mudah berhibridisasi, sehingga memunculkan jenis-jenis yang tumpang tindih dengan bentuk induknya, sehingga sulit untuk menentukan spesies dasarnya.

    Ada kurang dari 10 spesies, yang kebanyakan berasal dari Asia, terlibat dalam persilangan yang pada akhirnya menghasilkan banyak jenis mawar taman saat ini.

    Kesimpulan

    Narasi mengenai mawar hitam alami yang hanya tumbuh di Turkiye merupakan hoaks.

    Mawar hitam merupakan rekayasa dari mawar merah yang diwarnai dengan cairan biru.

    Tidak ada bukti mawar merah tumbuh secara alami di Turkiye.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [KLARIFIKASI] Manipulasi Sampul "Time" Tampilkan Donald Trump "Man of the Ear"

    Sumber:
    Tanggal publish: 22/07/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar sampul majalah Time menampilkan Presiden ke-45 Amerika Serikat (AS) Donald Trump bertajuk "Man of the Ear".

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, sampul itu merupakan konten manipulatif bernada satire.

    Konten tersebut beredar setelah insiden penembakan Trump saat kampanye di Pennsylvania, pada Sabtu, 13 Juli 2024 sore waktu setempat.

    Akibat percobaan pembunuhan tersebut, Trump mengalami luka di telinga kanannya.

    Sampul majalah Time menampilkan Donald Trump dengan judul "Man of the Ear" disebarkan oleh akun Threads ini, ini, dan ini.

    "Man of the ear 2024," tulis salah satu akun, pada Senin (22/7/2024).

    Trump tampak menghadap ke kanan sambil bertepuk tangan dan telinga kanannya dibalut perban.

    Hasil Cek Fakta

    Time tidak merilis sampul "Man of the Ear" dengan menampilkan Donald Trump. Kumpulan sampul Majalah Time 2024 dapat dilihat di sini.

    Percobaan pembunuhan terhadap Trump terjadi pada 13 Juli 2024. Sementara, sampul terbaru yang terbit pada 15 Juli 2024 menampilkan Melinda French Gates, seorang filantropi AS.

    Time edisi 27 Mei 2024 memang memuat foto Trump pada sampulnya, tetapi foto yang ditampilkan berbeda dengan yang beredar di media sosial.

    Dikutip dari Time, salah satu cara untuk mengetahui sampul palsu atau tiruan mengatasnamakan Time dapat dilihat melalui garis merah yang ada di pinggir sampul majalah.

    Garis merah pada sampul Majalah Time telah ada sejak 3 Januari 1927.

    Kebanyakan sampul tiruan tidak menyertakan batas putih tipis yang memisahkan warna merah dari gambar.

    Berikut perbandingan sampul palsu dengan sampul asli Majalah Time.

    Kesimpulan

    Sampul majalah Time menampilkan Donald Trump dengan judul "Man of the Ear" merupakan konten manipulatif bernada satire.

    Time tidak menerbitkan sampul majalah dengan gambar Trump dan judul tersebut.

    Selain itu, garis merah pada sampul yang beredar di media sosial tidak memiliki garis putih tipis seperti pada sampul asli.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Cek Fakta: Pendaftaran Festival Undian Berhadiah Ini Bukan Resmi dari BRI

    Sumber:
    Tanggal publish: 23/07/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim pendaftaran festival undian berhadiah resmi dari BRI, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 19 Juli 2024.
    Unggahan klaim pendaftaran festival undian berhadiah resmi dari BRI, berupa tulisan sebagai berikut.
    "KHUSUS PENGGUNA BRIMO.
    Buruan Daftar Undian BRImoFestival BANK BRI Resmi.
    Anda bisa mendapatkan berbagai pilihan hadiah menarik dari BRI. Silahkan Melakukan Pendaftaran melalui Tombol ( DAFTAR ) yang sudah disediakan.
    🙏Pendaftaran Gratis Tidak Ada Biaya Apapun🙏."
    Unggahan tersebut menyertakan tautan yang diklaim sebagai halaman situs pendaftaran undian berhadiah, berikut tautannya.
    "https://dftr-pestlfal-coukpont.sple1.me/?fbclid=IwZXh0bgNhZW0CMTEAAR3lvzjzPByZ2Mq7lRZVZYiK4_wIlVVNX5aYelrYbnfxQirWQJn93LZ8Kys_aem_PguvGDs_7h2PQcOMUzUJEQ"
    Benarkah klaim pendaftaran festival undian berhadiah resmi dari BRI? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim pendaftaran festival undian berhadiah resmi dari BRI, penelusuran mengarah pada tulisan berjudul "Waspada Modus Social Engineering" yang dimuat situs resmi BRI bri.co.id, tulisan tersebut memuat infografis yang mengimbau masyarakat untuk mewaspadai social engineering yaitu sebuah teknik memperoleh informasi rahasia dengan cara menipu atau memanipulasi korban.
    BRI pun mengingatkan agar kita selalu waspada terhadap setiap email, WhatsAp, telepon, alamat web atau tautan dan akun yang mentasnamakan BRI.
    Selain itu juga menjaga kerahasiaan data seperti PIN, password, OTP, CVV/CVC dan M-token agar tidak diberitahukan pada pihak manapun termasuk pertugas BRI.
    Artikel berjudul "Cek Fakta: Waspada Hoaks Link Pendaftaran BI Fast Catut Nama Bank BRI" yang dimuat situs Liputan6.com menyebutkan, BRI hanya menggunakan saluran resmi website dan sosial media resmi yang sudah centang biru atau terverifikasi sebagai media komunikasi.
    Website resmi BRI beralamat di www.bri.co.id, akun Instagram @bankbri_id, akun Facebook: Bank BRI serta Twitter: @bankbri_id, @kontakbri, dan @promo_bri.

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com klaim pendaftaran festival undian berhadiah resmi dari BRI tidak benar.
    BRI hanya menggunakan saluran resmi website dan sosial media resmi yang sudah centang biru atau terverifikasi sebagai media komunikasi.
    Website resmi BRI beralamat di www.bri.co.id, akun Instagram @bankbri_id, akun Facebook: Bank BRI serta Twitter: @bankbri_id, @kontakbri, dan @promo_bri.

    Rujukan

    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Cek Fakta: Hoaks Raffi Ahmad Bagikan Uang Rp 40 Juta Hanya Dengan Bermain Angka di Facebook

    Sumber:
    Tanggal publish: 23/07/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang menyebut Raffi Ahmad membagikan uang Rp 40 juta hanya dengan bermain angka di Facebook. Postingan itu beredar sejak beberapa waktu lalu.
    Salah satu akun bernama Raffi Nagita mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 6 Juli 2024.
    Dalam postingannya terdapat foto Raffi Ahmad dan Nagita Slavina dengan narasi sebagai berikut:
    "Yang gak percaya boleh skip. Yang bisa stop di angkat 40jt, saya transfer sekarang juga"
    Hingga saat ini postingan tersebut telah dilihat lebih dari 571,9 ribu kali mendapat 3,8 ribu komentar dan 5,7 ribu likes dan 214 kali dibagikan.
    Lalu benarkah postingan yang menyebut Raffi Ahmad membagikan uang Rp 40 juta hanya dengan bermain angka di Facebook?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan bahwa akun resmi Raffi Ahmad di Facebook bernama @RaffiAhmadLagi. Akun ini sudah bercentang biru atau terverifikasi.
    Sementara akun dalam postingan bernama @RaffiNagita yang merupakan akun palsu tidak terkait dengan Raffi Ahmad.
    Dalam akun Facebook asli Raffi Ahmad tidak ditemukan adanya program membagikan uang seperti dalam postingan.
    Selain itu dalam postingan terdapat link yang menghubungkan ke nomor grup Whatsapp tertentu untuk pengambilan hadiah. Hal ini merupakan indikasi penipuan yang bisa mengarahkan masyarakat untuk membagikan identitas pribadi atau terhubung dengan pinjaman online ilegal.
    Sementara foto dalam postingan merupakan unggahan Instagram Raffi Ahmad dalam akun resminya, @raffinagita1717 yang sudah bercentang biru atau terverifikasi pada 12 Juni 2024.

    Kesimpulan


    Postingan yang menyebut Raffi Ahmad membagikan uang Rp 40 juta hanya dengan bermain angka di Facebook adalah hoaks.

    Rujukan

    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini