Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di X menarasikan Hamas mengeluarkan video dan mengancam akan melakukan serangan pada acara Olimpiade Paris 2024.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Hamas merilis sebuah video yang mengancam Paris dan Olimpiade:
‘Anda akan membayar atas apa yang telah Anda lakukan. Sungai darah akan mengalir di jalan-jalan Paris.’
Video tersebut diakhiri dengan seorang anggota Hamas yang memegang kepala perempuan yang terpenggal.
Hamas merupakan ancaman global.”
Namun, benarkah video Hamas yang menarasikan akan lakukan serangan pada Olimpiade Paris?
Cek fakta, video Hamas narasikan akan lancarkan serangan pada Olimpiade Paris
Sumber:Tanggal publish: 01/08/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Dilansir dari NBC News, para peneliti dari Pusat Analisis Ancaman Microsoft menyebut video itu berasal dari kelompok yang biasa menyebarkan disinformasi asal Rusia. Detail video sebelumnya tentang Ukraina juga sesuai dengan video itu.
Dalam video tersebut, seorang pria dengan wajah terbungkus syal berdiri di dinding abu-abu dan berbicara kepada orang-orang Perancis dan Presiden Emmanuel Macron.
Dia mengatakan dalam bahasa Arab bahwa “sungai darah akan mengalir melalui jalan-jalan Paris”, dikarenakan dukungan Perancis terhadap Israel. Selain itu, Perancis juga menyambut atlet Israel di Olimpiade Paris.
Pihak berwenang Perancis telah meyakinkan publik akan memberikan pengamanan yang maksimal dengan mengerahkan puluhan ribu personel keamanan. Microsoft juga menyebut ada pihak yang ingin menakut-nakuti publik.
Para peneliti Microsoft mengatakan pada hari Selasa bahwa sebuah kelompok yang dikenal sebagai Storm-1516, tampaknya berada di belakang video tersebut.
Pada bulan Juni, pusat analisis ancaman Microsoft mengatakan dalam sebuah laporan bahwa salah satu tujuan Rusia adalah untuk menciptakan ketakutan seputar ancaman kekerasan selama Olimpiade Paris.
“Tujuannya untuk menghalangi penonton menghadiri Olimpiade," tulis Manajer Umum Pusat Analisis Ancaman Microsoft, Clint Watts.
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
Dalam video tersebut, seorang pria dengan wajah terbungkus syal berdiri di dinding abu-abu dan berbicara kepada orang-orang Perancis dan Presiden Emmanuel Macron.
Dia mengatakan dalam bahasa Arab bahwa “sungai darah akan mengalir melalui jalan-jalan Paris”, dikarenakan dukungan Perancis terhadap Israel. Selain itu, Perancis juga menyambut atlet Israel di Olimpiade Paris.
Pihak berwenang Perancis telah meyakinkan publik akan memberikan pengamanan yang maksimal dengan mengerahkan puluhan ribu personel keamanan. Microsoft juga menyebut ada pihak yang ingin menakut-nakuti publik.
Para peneliti Microsoft mengatakan pada hari Selasa bahwa sebuah kelompok yang dikenal sebagai Storm-1516, tampaknya berada di belakang video tersebut.
Pada bulan Juni, pusat analisis ancaman Microsoft mengatakan dalam sebuah laporan bahwa salah satu tujuan Rusia adalah untuk menciptakan ketakutan seputar ancaman kekerasan selama Olimpiade Paris.
“Tujuannya untuk menghalangi penonton menghadiri Olimpiade," tulis Manajer Umum Pusat Analisis Ancaman Microsoft, Clint Watts.
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
Rujukan
[KLARIFIKASI] Video Kapal Perang Rusia Tiba di Kuba pada 2019, Bukan 2024
Sumber:Tanggal publish: 01/08/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar video yang menarasikan soal kapal perang Rusia tiba di Havana, Kuba. Video tersebut dibagikan oleh beberapa akun media sosial pada Juni 2024.
Namun, setelah ditelusuri, video kapal perang Rusia tiba di Kuba disebarkan dengan konteks keliru.
Video yang diklaim memperlihatkan kapal perang Rusia tiba di Kuba dibagikan oleh akun Instragram ini serta akun Facebook ini dan ini, pada Juni 2024.
Akun tersebut membagikan video sebuah kapal dengan bendera Rusia dan diberikan keterangan demikian:
Rusia yang merupakan salah satu negara yang terlibat dalam Perang Dingin telah membuat Barat khawatir dengan mengerahkan kapal selam berkemampuan nuklir di halaman belakang Amerika Serikat di Karibia Kuba.
Tindakan provokatif ini telah meningkatkan ketegangan, dan menarik kesamaan dengan Krisis Rudal Kuba pada 1962.
Langkah ini tampaknya merupakan unjuk kekuatan, yang bertujuan untuk "mengganggu" AS dengan rudal Zircon dan rudal Hipersonik yang ditempatkan di Kuba, dengan menggunakan dua kapal terbaru Rusia.
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video yang diklaim menampilkan kapal Rusia tiba di Kuba
Namun, setelah ditelusuri, video kapal perang Rusia tiba di Kuba disebarkan dengan konteks keliru.
Video yang diklaim memperlihatkan kapal perang Rusia tiba di Kuba dibagikan oleh akun Instragram ini serta akun Facebook ini dan ini, pada Juni 2024.
Akun tersebut membagikan video sebuah kapal dengan bendera Rusia dan diberikan keterangan demikian:
Rusia yang merupakan salah satu negara yang terlibat dalam Perang Dingin telah membuat Barat khawatir dengan mengerahkan kapal selam berkemampuan nuklir di halaman belakang Amerika Serikat di Karibia Kuba.
Tindakan provokatif ini telah meningkatkan ketegangan, dan menarik kesamaan dengan Krisis Rudal Kuba pada 1962.
Langkah ini tampaknya merupakan unjuk kekuatan, yang bertujuan untuk "mengganggu" AS dengan rudal Zircon dan rudal Hipersonik yang ditempatkan di Kuba, dengan menggunakan dua kapal terbaru Rusia.
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video yang diklaim menampilkan kapal Rusia tiba di Kuba
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut identik dengan unggahan di kanal YouTube AP Archive pada 2019.
Dalam keterangan video, kapal Angkatan Laut Rusia memasuki Pelabuhan Havana pada 24 Juni 2019.
Kedatangan kapal tersebut merupakan bentuk solidaritas Rusia yang dulunya merupakan negara pelindung Kuba.
Rusia bersolidaritas terhadap Kuba setelah Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump membatasi kunjungan wisatawan ke Kuba pada 2019.
Pembatasan itu dilakukan AS untuk menekan penghasilan Kuba yang dianggap mendukung Presiden Venezuela Nicolas Maduro.
Adapun pada 12 Juni 2024, memang ada empat kapal Angkatan Laut Rusia, termasuk kapal selam bertenaga nuklir, yang tiba di Kuba. Keempat kapal tersebut berada di Kuba sampai 17 Juni 2024.
Seperti diberitakan Kompas.com, pejabat Kuba mengatakan, kedatangan kapal Rusia merupakan bagian dari kunjungan rutin antara angkatan laut kedua negara.
Selama di Kuba, para awak kapal melakukan latihan militer. Mereka juga diperbolehkan pergi ke tempat wisata.
Namun, beberapa analis beranggapan aksi itu dilakukan Rusia sebagai upaya untuk memamerkan kekuatan angkatan lautnya di wilayah yang berdekatan dengan AS.
Hal itu menyusul keputusan Presiden AS Joe Biden pada bulan Mei yang mengizinkan Ukraina menyerang Rusia dengan senjata AS.
Dalam keterangan video, kapal Angkatan Laut Rusia memasuki Pelabuhan Havana pada 24 Juni 2019.
Kedatangan kapal tersebut merupakan bentuk solidaritas Rusia yang dulunya merupakan negara pelindung Kuba.
Rusia bersolidaritas terhadap Kuba setelah Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump membatasi kunjungan wisatawan ke Kuba pada 2019.
Pembatasan itu dilakukan AS untuk menekan penghasilan Kuba yang dianggap mendukung Presiden Venezuela Nicolas Maduro.
Adapun pada 12 Juni 2024, memang ada empat kapal Angkatan Laut Rusia, termasuk kapal selam bertenaga nuklir, yang tiba di Kuba. Keempat kapal tersebut berada di Kuba sampai 17 Juni 2024.
Seperti diberitakan Kompas.com, pejabat Kuba mengatakan, kedatangan kapal Rusia merupakan bagian dari kunjungan rutin antara angkatan laut kedua negara.
Selama di Kuba, para awak kapal melakukan latihan militer. Mereka juga diperbolehkan pergi ke tempat wisata.
Namun, beberapa analis beranggapan aksi itu dilakukan Rusia sebagai upaya untuk memamerkan kekuatan angkatan lautnya di wilayah yang berdekatan dengan AS.
Hal itu menyusul keputusan Presiden AS Joe Biden pada bulan Mei yang mengizinkan Ukraina menyerang Rusia dengan senjata AS.
Kesimpulan
Video yang diklaim menampilkan kapal perang Rusia tiba di Kuba dibagikan dengan konteks keliru.
Video aslinya diambil pada 2019 ketika kapal Angkatan Laut Rusia memasuki Pelabuhan Havana.
Video aslinya diambil pada 2019 ketika kapal Angkatan Laut Rusia memasuki Pelabuhan Havana.
Rujukan
- https://www.instagram.com/reel/C8GvoPUJ7JE/?fbclid=IwY2xjawEWtOpleHRuA2FlbQIxMAABHeOsdA6P3SyhHUQFcoMI4gfgwcLUESCCxblQEmbfq8FCbq8RjeQEvuIpxg_aem_6REsVk3U2uJn7oZqJXvQSg
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=8140566459320653&id=100001021383285&mibextid=oFDknk&rdid=ZvpXfaXgsJ3arJe7
- https://www.facebook.com/reel/1128489354928214
- https://www.youtube.com/watch?v=nTQoSDtcOeE
- https://internasional.kompas.com/read/2024/06/15/101001970/rusia-kirim-kapal-perang-ke-kuba-untuk-apa?page=all
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
[KLARIFIKASI] Video Pencopotan Bendera Israel di Roma pada 2023 Dinarasikan Keliru
Sumber:Tanggal publish: 31/07/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar video dengan narasi seorang pendukung Palestina mencopot bendera Israel dari acara Olimpiade Paris 2024.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu perlu diluruskan karena informasinya keliru.
Video dengan narasi seorang pendukung Palestina mencopot bendera Israel dari acara Olimpiade Paris 2024 dibagikan oleh akun Facebook ini (arsip) pada 27 Juli 2024.
Berikut narasi yang dibagikan:
Selamat datang di #Paris2024 #OlympicGames #FreePalestine
Dalam video itu, tampak seseorang mencopot bendera Israel yang dikibarkan di tengah bendera-bendera dari negara lain.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu perlu diluruskan karena informasinya keliru.
Video dengan narasi seorang pendukung Palestina mencopot bendera Israel dari acara Olimpiade Paris 2024 dibagikan oleh akun Facebook ini (arsip) pada 27 Juli 2024.
Berikut narasi yang dibagikan:
Selamat datang di #Paris2024 #OlympicGames #FreePalestine
Dalam video itu, tampak seseorang mencopot bendera Israel yang dikibarkan di tengah bendera-bendera dari negara lain.
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri video tersebut dengan teknik reverse image search menggunakan Google Lens.
Hasilnya, video serupa diunggah di kanal YouTube United Front International pada 31 Oktober 2023. Setelah dicermati, tampak watermark milik Al Jazeera pada salah satu frame.
Penelusuran lebih lanjut menemukan video tersebut diunggah oleh akun X (Twitter) Al Jazeera English @AJEnglish pada 29 Oktober 2023 dengan takarir (caption) sebagai berikut:
Rekaman video menunjukkan seorang pengunjuk rasa yang mendukung Palestina menurunkan bendera Israel dari markas besar Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) di Roma, Italia
Hasilnya, video serupa diunggah di kanal YouTube United Front International pada 31 Oktober 2023. Setelah dicermati, tampak watermark milik Al Jazeera pada salah satu frame.
Penelusuran lebih lanjut menemukan video tersebut diunggah oleh akun X (Twitter) Al Jazeera English @AJEnglish pada 29 Oktober 2023 dengan takarir (caption) sebagai berikut:
Rekaman video menunjukkan seorang pengunjuk rasa yang mendukung Palestina menurunkan bendera Israel dari markas besar Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) di Roma, Italia
Kesimpulan
Video dengan narasi seorang pendukung Palestina mencopot bendera Israel dari acara Olimpiade Paris 2024 perlu diluruskan.
Video itu dibagikan dengan konteks keliru. Video itu menunjukkan seorang pendukung Palestina mencopot bendera Israel dari markas FAO di Roma, Italia, pada 29 Oktober 2023.
Video itu dibagikan dengan konteks keliru. Video itu menunjukkan seorang pendukung Palestina mencopot bendera Israel dari markas FAO di Roma, Italia, pada 29 Oktober 2023.
Rujukan
- https://www.facebook.com/pascal.larbi/videos/457770337150725
- https://ghostarchive.org/archive/0KrA1
- https://www.youtube.com/watch?v=PFQl34pEAfY
- https://x.com/AJEnglish/status/1718578801334992971
- https://t.co/C80eT4meOz
- https://twitter.com/AJEnglish/status/1718578801334992971?ref_src=twsrc%5Etfw
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
[SALAH] BAHLIL TERSERET KORUPSI TAMBANG DI KALIMANTAN UTARA
Sumber: youtube.comTanggal publish: 01/08/2024
Berita
Politik terkini – BAHLIL TERSERET KORUP TAMBANG DI KALTARA ?@garispolitik1320
MENGEJUTKAN..!
BAHLIL DI SERET KPK?
KORUPSI TAMBANG DI ESDM DAN KALTARA
MENGEJUTKAN..!
BAHLIL DI SERET KPK?
KORUPSI TAMBANG DI ESDM DAN KALTARA
Hasil Cek Fakta
Channel youtube bernama Garis Politik membagikan sebuah video bernarasikan Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia terseret korupsi tambang di Kalimantan Utara. Video tersebut tayang pada 26 Juli 2024.
Setelah dilakukan penelusuran, thumbnail yang menampilkan penyidik KPK merupakan hasil manipulasi dari beberapa gambar berbeda yang digabung menjadi satu. Beberapa cuplikan yang ditampilkan juga tidak mendukung klaim narasi.
Narator dalam video tersebut hanya membacakan artikel dari bisnis.com berjudul “Soal Peluang Panggil Bahlil di Kasus Gubernur Malut, Ini Kata KPK”.
Dalam artikel tersebut membahas tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang memungkinkan untuk memanggil Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia sebagai saksi dalam kasus suap mantan Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba (AGK).
Dengan demikian, narasi yang disebarluaskan oleh channel youtube Garis Politik tersebut adalah keliru dan termasuk ke dalam konten yang dimanipulasi.
Setelah dilakukan penelusuran, thumbnail yang menampilkan penyidik KPK merupakan hasil manipulasi dari beberapa gambar berbeda yang digabung menjadi satu. Beberapa cuplikan yang ditampilkan juga tidak mendukung klaim narasi.
Narator dalam video tersebut hanya membacakan artikel dari bisnis.com berjudul “Soal Peluang Panggil Bahlil di Kasus Gubernur Malut, Ini Kata KPK”.
Dalam artikel tersebut membahas tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang memungkinkan untuk memanggil Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia sebagai saksi dalam kasus suap mantan Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba (AGK).
Dengan demikian, narasi yang disebarluaskan oleh channel youtube Garis Politik tersebut adalah keliru dan termasuk ke dalam konten yang dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Pekik Jalu Utomo.
Informasi menyesatkan. Selain thumbnail merupakan hasil manipulasi, dalam video juga tidak ditemukan pemberitaan terkait Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia terseret korupsi tambang di Kalimantan Utara.
Informasi menyesatkan. Selain thumbnail merupakan hasil manipulasi, dalam video juga tidak ditemukan pemberitaan terkait Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia terseret korupsi tambang di Kalimantan Utara.
Rujukan
Halaman: 1417/6749