Beredar sebuah postingan di Facebook yang menginformasikan bahwa Bank Sumut sedang mengadakan undian berhadiah berupa puluhan mobil, motor, barang elektronik, hingga paket wisata dan umroh.

Namun setelah ditelusuri dengan media komunikasi resmi Bank Sumut, tidak ditemukan postingan yang membenarkan klaim tersebut. Melalui Instagram dan Facebook resmiya, Bank Sumut justru memberikan himbauan kepada masyarakat agar berhati-hati terhadap postingan promosi undian dengan iming-iming hadiah palsu.

Bank Sumut menghimbau agar nasabah tidak melakukan klik pada link ataupun aplikasi yang mencurigakan, serta tidak memberikan data pribadi yang bersifat rahasia seperti nama, tanggal lahir, nomor rekening, saldo, nama ibu kandung, PIN, OTP, password dan data rahasia lainnya pada link tersebut atau kepada siapa pun termasuk petugas bank.

Dengan demikian, Bank Sumut mengadakan undian berhadiah adalah tidak benar dengan kategori Konten Tiruan.

Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

Faktanya pada laman Instagram dan Facebook resmi Bank Sumut tidak ditemukan informasi resmi yang membenarkan klaim tersebut. Bank Sumut menghimbau agar masyarakat berhati-hati dengan penipuan yang menjanjikan hadiah palsu, serta tidak membagikan data-data pribadi yang bersifat rahasia.

Bereda sebuah video di YouTube yang menyebut bahwa stroke akibat penyumbatan pembuluh darah dapat dicegah dengan menekan jari tengah selama 1 menit pada tangan kanan dan tangan kiri.

Namun setelah ditelusuri klaim tersebut tidak benar. Dilansir dari Tempo.co, dr. Sondang Jasmine Mustikasari, SpJP, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari RSUD Dr HM Rabain Muara Enim, Sumatera Selatan, menyebut bahwa menekan jari menekan jari tidak ada kaitannya untuk mencegah penyakit penyumbatan pembuluh darah yang bisa menyebabkan stroke.

Penyumbatan pembuluh darah disebabkan oleh penumpukan plak kolesterol jahat di dinding pembuluh darah dan di berbagai organ tubuh. Saat penumpukan plak itu terjadi, gejala yang ditimbulkan dapat berupa nyeri kepala, tegang, hingga stroke. Saat mengenai pembuluh darah koroner gejala yang dirasakan ialah nyeri dada, dan terasa kesemutan dan nyeri ketika berjalan jika sudah terkena anggota gerak. Sehingga menekan jari tengah tidak akan mencegah terjadinya penyumbatan.

Perlu diketahui bahwa mencegah penyumbatan pembuluh darah seperti yang dilansir dari laman resmi RS Pondok Indah ialah dengan tidak merokok, rutin berolahraga, menerapkan pola makan sehat, dan mengonsumsi obat dengan resep dokter bagi beberapa orang yang memiliki keterbatasan fisik dan kemampuan metabolisme tubuh.

Dengan demikian, menekan jari tengah selama satu menit dapat mencegah penyumbatan pembuluh darah adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

Faktanya dokter spesialis jantung dan pembuluh darah menyebut bahwa menekan jari tidak ada kaitannya untuk mencegah penyakit penyumbatan pembuluh darah yang bisa menyebabkan stroke. Selengkapnya pada bagian penjelasan.

Beredar sebuah video di Twitter yang menunjukkan cairan hitam keluar dari tanah saat penggalian tanah dengan alat berat yang diklaim cairan hitam tersebut merupakan emas hitam yang keluar saat pengerjaan proyek tol di Jawa Timur.

Setelah ditelusuri dengan Google Lens ditemukan artikel Periksa Fakta Mafindo yang telah menemukan fakta bahwa penggalian tanah tersebut berada di Amerika Serikat, bukan di Jawa Timur.

Dilansir dari AFP, cairan hitam tersebut keluar dari tanah akibat terdapat kebocoran pipa limbah saluran pembuangan saat penggalian tanah.

Dengan demikian, emas hitam keluar saat penggalian tanah proyek jalan tol di Jawa Timur adalah tidak benar dengan kategori Konteks yang Salah.

Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

Faktanya cairan hitam dalam video tersebut bukan emas hitam melainkan limbah yang bocor saat penggalian tanah dengan alat berat di Amerika Serikat.

Akun-akun Facebook yang menawarkan undian berhadiah dalam rangka Idul Adha 2024 bukanlah akun resmi BRI.

Akun resmi BRI memiliki centang biru yang menandakan akun telah terverifikasi.

Dikutip dari laman resminya, BRI mengidentifikasi modus semacam ini sebagai social engineering atau rekayasa sosial.

Rekayasa sosial dilakukan untuk memperoleh informasi rahasia atau penting dengan cara menipu atau memanipulasi korban melalui telepon, internet, media sosial, bahkan saat bertemu langsung.

BRI mengimbau agar tidak memberikan PIN, nama pengguna, password, OTP, CVV atau CVC, dan M-Token ke pihak manapun, termasuk petugas BRI.

"Selalu waspada terhadap setiap email, WhatsApp, telepon, alamat web/tautan, dan akun yang mengatasnamakan BRI," seperti dikutip dari situs web BRI.

Sebelumnya, Kompas.com juga menemukan tawaran undian berhadiah mengatasnamakan BRI. Sanggahannya dapat dibaca di sini dan di sini.

Undian berhadiah dalam rangka festival Idul Adha 2024 dari BRI merupakan hoaks. Akun-akun Facebook yang menawarkan undian itu bukan akun resmi.

BRI mengimbau agar waspada dengan akun-akun yang mengatasnamakan bank BUMN tersebut.