Beredar sebuah video di Youtube yang membagikan sebuah klaim pada judul jika pada malam 13 Juni 2024 yang lalu Jokowi telah dilengserkan akibat dari kesalahan yang fatal.

Saat disimak isi video tersebut hanya mengulas mengenai penerbitan izin usaha tambang untuk organisasi keagamaan yang dilakukan oleh Presiden Jokowi. Oleh sebab itu Jokowi dianggap berpotensi dimakzulkan karena melanggar perundang-undangan.

Meski demikian, hingga artikel ini dibuat tidak ada pemberitaan mengenai pemakzulan Presiden Jokowi atas dasar hal tersebut.

Inti dari video hanya berisi mengenai respon kontra dari Direktur Eksekutif CERI, Yusri Usman, perihal keputusan Presiden Jokowi untuk memberikan izin usaha tambang kepada ormas keagamaan yang mana bertentangan dengan amanah UU Minerba Nomor 3 Tahun 2020.

Faktanya isi video hanya berisi tentang respon kontra dari Direktur Eksekutif CERI, Yusri Usman, perihal keputusan Presiden Jokowi untuk memberikan izin usaha tambang kepada ormas keagamaan.

Ditemukan sebuah unggahan di Facebook pada 2 Juni 2024 yang menginfokan mengenai undian berhadiah khusus Nasabah Bank Sulselbar yang memiliki Aplikasi Mobile Sulselbar dan sering melakukan transaksi.

Untuk memastikan kebenarannya dilakukan pengecekan di Instagram resmi dari Bank Sulselbar (@banksulselbar.official). Di akun Instagram resminya ini, Bank Sulselbar tidak membuat unggahan mengenai undian apapun di bulan Juni 2024 ini.

Selain itu link yang tertera pada unggahan Facebook tersebut juga tidak mengarah ke situs resmi milik Bank Sulselbar yang mana seharusnya beralamatkan di banksulselbar.co.id/.

Berdasarkan dari temuan tersebut maka dapat disimpulkan jika unggahan yang mengatasnamakan Bank Sulselbar tersebut merupakan salah satu modus untuk melakukan penipuan online.

Melalui pengecekan di Instagram resmi Bank Sulselbar, mereka tidak sedang mengadakan undian apapun di bulan Juni 2024 ini. Link yang tertera pada unggahan undian tersebut juga tidak mengarahkan ke situs resmi Bank Sulselbar.

Beredar sebuah postingan di media sosial X/Twitter yang membagikan sebuah klaim tentang penemuan terowongan penghubung antara Rafah dengan Negara Mesir yang ditemukan oleh seorang tentara dari Israel.

Namun, setelah dilakukan pencarian gambar dengan menggunakan Yandex ditemukan hasil jika foto tersebut juga diunggah di situs Getty Images. Foto tersebut diambil oleh seorang fotografer bernama Noam Galai, ia juga mengunggah foto tersebut di Instagram pribadinya (@noamgalai).

Pada bagian keterangan foto disebutkan jika terowongan tersebut berada di bagian utara Gaza dan digunakan untuk menyerang masuk ke wilayah Israel oleh pasukan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu.

Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan jika foto yang beredar mengenai terowongan penghubung Rafah-Mesir adalah informasi yang keliru, faktanya foto tersebut adalah terowongan yang menghubungkan Gaza Utara dengan Israel.

Faktanya foto terowongan tersebut bukan merupakan penghubung Rafa-Mesir, melainkan foto terowongan yang berada berada di bagian utara Gaza dan digunakan untuk menyerang masuk ke wilayah Israel oleh pasukan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu.

Terdapat sebuah postingan dari akun twitter @SyaikhuMochtar yang memposting sebuah video mengenai tindak kekerasan yang dilakukan seorang oknum kepada ustadz saat acara pengajian di masjid. Postingan tersebut diposting pada tanggal 10 Juni 2024 dengan jumlah penayangan 251 ribu.

Setelah ditelusuri, ternyata video tersebut pernah beredar pada akhir tahun 2023. Dilansir dari turnbackhoax.id, kejadian tersebut terjadi pada tahun 2022 dan berlokasi di Kuala Lipis (Pahang,Malaysia). Kejadian sebenarnya juga telah terjadi pada 11 Agustus 2022. Penyerangan yang terekam dalam video tersebut dikatakan dipicu oleh ketidakpuasan atas biaya yang dibayarkan untuk makanan di pusat tahfiz tersebut.

Dalam kanal berita faktakini.info.com disebutkan bahwa pria yang telah menganiaya ustadz dan seorang pelajar tersebut telah positif memakai narkoba jenis pil kuda yang marak beredar di Malaysia. Kepolisian setempat juga telah menangani kasus ini. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Polis Daerah Lipis, Superintendent Azli Mohd Noor, mengatakan para tersangka termasuk di antara tiga orang yang telah menyerang para korban sudah ditangkap.

Sehingga, video dalam postingan tersebut termasuk dalam Hoaks Lama Bersemi Kembali (HLBK). Faktanya, kejadian tersebut terjadi pada tahun 2022 dan berlokasi di Malaysia, saat ini, kasus tersebut juga telah terselesaikan.

Menyesatkan. Video tersebut termasuk dalam Hoaks Lama Bersemi Kembali (HLBK). Faktanya, kejadian tersebut terjadi pada tahun 2022 dan berlokasi di Malaysia, saat ini, kasus tersebut telah terselesaikan.