• [SALAH] Gambar Gurita Raksasa di Bali

    Sumber: Instagram.com
    Tanggal publish: 19/06/2024

    Berita

    "Laut Memuntakan Gurita 🐙🐙🐙 Raksasa' Di Pesisir Pantai Bali Di Sore Hari ini."

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Eduardo Madeira pada 9 Juni 2024 memposting 3 gambar gurita berukuran sangat besar. Nampak beberapa pengunjung pantai melihat gurita tersebut. Pada caption postingan terdapat informasi bahwa gurita tersebut berada di pesisir pantai Bali.

    Setelah ditelusuri menggunakan kata kunci “gurita raksasa di Bali” pada Google ditemukan informasi bahwa gambar tersebut merupakan hasil dari AI. Melansir dari kompas.com, tim pemeriksa fakta kompas.com memeriksa gambar menggunakan Hive Moderation untuk mendeteksi apakah konten tersebut dihasilkan oleh artificial intelligence (AI) atau tidak. Setelah diperiksa gambar tersebut memiliki probabilitas AI mencapai 99.9 %.

    Sama seperti yang dituliskan Kompas, pemeriksa fakta snopes.com menemukan gambar serupa yang diunggah oleh akun Instagram best_of_ai pada 2 Juni 2024. Saat melihat bagian bio akun tersebut mencantumkan keterangan bahwa akun tersebut bereksperimen menggunakan perangkat AI untuk menghasilkan karya cerita.

    Dengan demikian gambar gurita raksasa terdampar di Bali tidak benar. Gambar tersebut merupakan karya yang dihasilkan dari AI, sehingga masuk dalam kategori konten palsu.

    Artikel ini disadur dari Kompas.com.

    Kesimpulan

    Gambar gurita raksasa terdampar di Bali tidak benar. Faktanya, gambar tersebut merupakan karya yang dihasilkan dari AI.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [PENIPUAN] Surat Hasil Rapat Mengatasnamakan Bappenas

    Sumber: Flyer.com
    Tanggal publish: 19/06/2024

    Berita

    “SURAT KEPUTUSAN HASIL RAPAT BERSAMA
    Nomor: 002.012/…/24
    Perihal: Penyampaian perlunya kehadiran
    Kepada Yth
    Ketua Kelompok Tani Karya Makmur
    Ditempat
    Berdasarkan hasil keputusan rapat bersama kementerian keuangan dengan PT MATAHARI SURYA VALENTINE pada hari senin, tanggal 27 Mei 2024, bahwa … pembayaran atas pembayaran ganti rugi lahan IKN yang dijanjikan akan dibayarkan pada tanggal … maka bersama ini:
    Pelaksanaan pembayaran ganti rugi lahan IKN akan dilaksanakan mulai tanggal 5 Juni 2024

    Demikian yang dapat kami sampaikan atas perhatian dan Kerjasama saudara kami ucapkan Terimakasih”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar surat hasil keputusan terkait ganti rugi lahan IKN menggunakan kop surat Kemenkeu yang dikeluarkan pada tanggal 27 Mei 2024. Dalam surat tersebut tertulis pembayaran ganti rugi akan dimulai pada tanggal 5 Juni 2024 dan terdapat beberapa nama penerima kompensasi tersebut.

    Terkait hal tersebut, Bappenas memberikan bantahan melalui akun Instagram resminya bahwa surat terkait ganti rugi lahan IKN yang mengatasnamakan Sesmen PPN/Sestama Bappenas adalah tidak benar. Pihak Bappenas menegaskan surat yang dikeluarkan selalu menggunakan kop surat dan cap dinas Kementerian PPN/Bappenas.

    Sementara itu dilansir dari tirto, pemberian ganti rugi kepada masyarakat atas 2068 bidang tanah bermasalah di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN) menurut Agus Harimurti Yudhoyono selaku Menteri ATR/BPN akan segera dibayarkan namun belum diketahui kapan pembayaran dilakukan.

    Kesimpulan

    Bappenas menegaskan surat yang beredar adalah tidak benar. Surat yang dikeluarkan Bappenas selalu menggunakan kop surat dan cap dinas Kementerian PPN/Bappenas

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Cara Menghemat Elpiji dengan Mengelem Karet Tabung

    Sumber:
    Tanggal publish: 15/06/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar narasi mengenai cara menghemat elpiji dengan mengelem rubber seal atau karet segel pada tabung.

    Namun, setelah ditelusuri, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

    Narasi mengenai cara menghemat elpiji dengan memberikan lem pada rubber seal tabung dibagikan oleh akun Facebook ini.

    Dalam video, narator membagikan petunjuk dengan melilitkan benang pada karet kemudian diberikan lem.

    Akun tersebut menuliskan keterangan demikian: Lakukan ini. Gas di rumah tidak cepat habis dan makin irit. 

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut mengelem sil pada tabung bisa menghemat pemakaian elpiji

    Hasil Cek Fakta

    Sekretaris Perusahaan PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting membantah cara tersebut dapat menghemat pemakaian elpiji.

    Menurut dia, karet yang dilem pada tabung justru akan mempersulit pengguna saat penggantian.

    "Tidak benar, apabila dilakukan pengeleman seperti deskripsi dalam video tersebut akan mempersulit proses penggantian," ujar Irto kepada Kompas.com, Sabtu (15/6/2024).

    Irto menjelaskan, karet tabung perlu diganti secara berkala karena elastisitasnya akan berkurang seiring pemakaian.

    "Karet seal perlu diganti secara berkala karena elastisitas karet akan berkurang seiring waktu, dan fungsi karet seal ini untuk safety atau keamanan," jelas Irto. 

    Dikutip dari laman Pertamina.com, karet seal merupakan salah satu komponen valve elpiji yang berfungsi sebagai pelindung ketika pemasangan regulator. 

    Kelayakan penggunaan karet serta keberadaannya pada valve secara otomatis akan terdeteksi ketika kegiatan pengisian elpiji di stasiun pengisian tabung Pertamina. 

    Kesimpulan

    Pemberian lem pada rubber seal atau karet segel tabung tidak akan menghemat pemakaian elpiji.

    Cara tersebut justru akan mempersulit penggantian karet. Sementara, elastisitas karet akan berkurang seiring pemakaian dan harus diganti secara berkala.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Keliru, Konten dengan Klaim Seruan WHO agar Pemerintah Larang Pertanian Demi Selamatkan Bumi

    Sumber:
    Tanggal publish: 18/06/2024

    Berita



    Sebuah unggahan beredar dengan klaim bahwa WHO menyerukan kepada pemerintah untuk melarang pertanian di seluruh dunia dengan alasan menyelamatkan planet ini. Konten ini dibagikan di media sosial Facebook [ arsip ] pada Sabtu, 18 Mei 2024.

    Pernyataan itu disebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam sebuah blog berbahasa Jerman.



    Benarkah WHO menyerukan kepada pemerintah melarang pertanian di seluruh dunia dengan alasan menyelamatkan bumi?

    Hasil Cek Fakta



    Penelusuran Tim Cek Fakta Tempo menemukan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak pernah menyerukan kepada pemerintah melarang pertanian di seluruh dunia dengan alasan menyelamatkan bumi, seperti yang diklaim pembuat konten.

    Konten tersebut diambil dari situs blogspot berbahasa Jerman dengan judul “WHO fordert Regierungen auf, die Landwirtschaft weltweit zu verbieten, um den Planeten zu retten ” atau dalam bahasa Indonesia artinya, WHO menyerukan kepada pemerintah untuk melarang pertanian di seluruh dunia untuk menyelamatkan planet ini. 

    Setelah memeriksa isi pernyataan Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus di dalam video, jelas bahwa Tedros tidak pernah mengatakan hal itu. Konteks sebenarnya dari pernyataan Tedros adalah mengenai sistem pangan yang berkontribusi terhadap lebih dari 30% emisi gas rumah kaca dan menyumbang hampir sepertiga beban penyakit global.

    Menurut Tedros, transformasi sistem pangan menjadi sangatlah penting agar dapat beralih ke pola makan yang lebih sehat, lebih beragam, dan lebih berbasis nabati.  

    Video Tedros itu sebenarnya juga sudah ditayangkan di channel YouTube World Health Organization (WHO) pada 21 Desember 2023 lalu dengan judul Our food systems are harming the health of people and planet. 

    Saat itu, dia berbicara di acara resmi COP28 yang diselenggarakan 11 Desember 2023 oleh Dewan Menteri Nordik, Finlandia.

    Berikut pernyataan lengkap Tedros, diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia:

    Sistem pangan berkontribusi terhadap kesehatan manusia dan bumi. Sistem pangan berkontribusi terhadap lebih dari 30 persen emisi gas rumah kaca dan menyumbang hampir sepertiga beban penyakit global. Oleh karena itu, transformasi sistem pangan sangatlah penting, katanya, dengan beralih ke pola makan yang lebih sehat, lebih beragam, dan lebih berbasis nabati.  

    Jika sistem pangan memberikan pola makan yang sehat untuk menyelamatkan 8 juta nyawa per tahun dan negara-negara tersebut tidak menjadi pelopor dalam banyak terobosan kebijakan termasuk untuk menghubungkan iklim dan nutrisi. Terima kasih atas kepemimpinan anda di bidang ini dan untuk menyelenggarakan diskusi ini untuk berbagi pengalaman dan pembelajaran yang berkomitmen untuk mendukung negara-negara untuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan untuk memperbaiki pola makan dan memperbaiki perubahan iklim tahun lalu di bawah kepemimpinan kepresidenan Polisi Mesir dan mitra kami meluncurkan ikon inisiatif aksi iklim dan nutrisi ikon.

    Laporan dasar saat ini menunjukkan rendahnya integrasi iklim dan nutrisi dalam kebijakan mekanisme pendanaan dan khususnya di sektor swasta. Oleh karena itu, saya sangat senang karena lebih dari 130 negara-negara telah menandatangani COP28 UEA Declaration on Climate and Health bersama-sama kita dapat melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat dan planet ini. Terima kasih.

    Kesimpulan



    Berdasarkan pemeriksaan fakta, narasi WHO serukan kepada pemerintah melarang pertanian di seluruh dunia dengan alasan menyelamatkan bumi adalah keliru.

    Pasalnya, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, tidak pernah menyerukan pelarangan. Tedros hanya menyampaikan soal sistem pangan merugikan kesehatan manusia dan bumi.

    Sistem pangan berkontribusi terhadap lebih dari 30 persen emisi gas rumah kaca dan menyumbang hampir sepertiga beban penyakit global. Oleh karena itu, transformasi sistem pangan sangatlah penting dengan beralih ke pola makan yang lebih sehat, lebih beragam, dan lebih berbasis nabati.

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini