• [HOAKS] Video Serangan Rudal Iran ke Tel Aviv

    Sumber:
    Tanggal publish: 09/04/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video dengan narasi soal Iran menyerang Kota Tel Aviv, Israel, dengan peluru kendali atau rudal. Ledakan terdengar di Kota Metula, sebelah utara Israel.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.

    Video Iran menyerang Tel Aviv dengan rudal disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Pengunggah menyertakan video berdurasi 10 detik yang menampilkan ledakan besar di sebuah kota.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Minggu (7/4/2024):

    Iran telah mulai menyerang Tel Aviv yang diduduki Israel dengan rudal berat; api neraka berkobar, beberapa bangunan hancur.

    Suara ledakan keras terdengar di kota Metula di utara Israel.

    akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, Minggu (7/4/2024), mengenai video Iran menyerang Tel Aviv dengan rudal.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil tangkapan layar video lalu menelusuri jejak digitalnya melalui Google Lens.

    Hasil pencarian mengarahkan ke kanal YouTube The Telegraph dan On Demand News.

    Keterangan video yang diunggah pada 24 Maret 2024 tersebut merupakan serangan udara terhadap angkatan laut Rusia di Pelabuhan Sevastopol, Laut Hitam.

    Lebih dari 10 rudal yang ditembakkan merusak fasilitas angkatan laut dan dua kapal perang besar Rusia. Militer Ukraina membantah tudingan soal dalang serangan.

    Sejauh ini, tidak ada laporan atau informasi valid soal serangan Iran ke Israel.

    Seperti diberitakan Kompas.id, pada Senin (8/4/2024), Iran memperingatkan akan melancarkan serangan ke sejumlah kedutaan besar Israel.

    Serangan itu sebagai balasan terhadap serangan udara Israel pada 1 April 2024 yang menewaskan dua jenderal Quds Garda Revolusi Iran atau IRGC.

    Serangan terjadi di kompleks Kedutaan Besar Iran yang menewaskan 16 orang. Dua jenderal Iran, Mohammad Reza Zahedi dan Mohammad Hadi Haji Rahimi, tewas.

    Iran menuding serangan itu dilakukan oleh F-35 Israel. Sementara, Amerika Serikat (AS) menegaskan tidak terlibat dalam serangan tersebut.

    Meski demikian, AS bersiaga menghadapi serangan balasan Iran yang menarget aset AS ataupun Israel di sekitar kawasan itu.

    Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, pada Minggu (7/4/2024) malam waktu setempat atau Senin (8/4/2024) waktu Indonesia, menyatakan, Israel siap menghadapi skenario apa pun yang mungkin timbul dengan Iran.

    Hal senada disampaikan Kepala Angkatan Bersenjata Israel Herzi Halevi. Ia mengatakan, Israel tahu cara menghadapi Iran, baik secara defensif maupun ofensif.

    ”Kami tahu caranya bertindak tegas terhadap Iran, baik di wilayah yang dekat maupun jauh. Dalam melakukan operasi, kami bekerja sama dengan Amerika Serikat dan mitra strategis di kawasan,” ujar dia.

    Kesimpulan

    Video serangan rudal terhadap angkatan laut Rusia di Pelabuhan Sevastopol, Laut Hitam, disebarkan dengan konteks keliru.

    Tidak ada laporan atau informasi valid soal serangan Iran ke Israel pada awal April 2024. Kendati demikian, Israel dan Amerika Serikat bersiap menghadapi serangan balasan Iran.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Gibran Sudah Jadi Ulama dan Dapat Gelar Kiai

    Sumber:
    Tanggal publish: 08/04/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video yang mengeklaim calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka sudah menjadi ulama dan mendapat gelar kiai. 

    Namun, setelah ditelusuri video tersebut tidak benar atau hoaks.

    Narasi yang mengeklaim Gibran sudah menjadi ulama dan mendapat gelar kiai muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini dan ini.

    Akun tersebut membagikan video yang menampilkan beberapa orang  memakaikan kain ulos berwarna merah di tubuh Gibran. Kemudian, mereka juga memberikan Gibran sebuah tongkat. 

    Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

    Sudah jdi Ulama plus gelar Kiyai/Gus ?___ Astagfirullah...

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Gibran sudah menjadi ulama dan mendapat gelar kiai

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan video serupa di kanal YouTube Kompas TV ini.

    Dalam keterangannya, video itu adalah momen ketika Gibran mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Kautsar Medan pada 19 November 2023. Kunjungan itu merupakan bagian dari safari politik Gibran di Sumatera Utara.

    Dalam kunjungannya, Gibran bertemu dengan sejumlah pengurus ponpes, termasuk Pengasuh Ponpes Al Kautsar,  Al Akbar Syekh Ali Akbar Marbun.

    Dilansir Tribunnews, Gibran disambut dengan dipakaikan kopiah putih, sejenis sarung syal yang dikalungkan di leher, serta kain ulos Medan warna merah.

    Gibran kemudian diberi sebuah tongkat sebagai simbol kepemimpinan oleh Syekh Ali Akbar. Ia mendoakan Gibran dapat menjadi seorang pemimpin dan bisa meraih cita-citanya.

    Adapun dalam kunjungan itu tidak ada pemberian gelar ulama maupun kiai kepada Gibran. Sehingga, informasi yang beredar dipastikan hoaks. 

    Kesimpulan

    Video yang mengeklaim Gibran sudah menjadi ulama dan mendapat gelar kiai tidak benar atau hoaks.

    Video itu adalah momen ketika ketika Gibran mengunjungi Ponpes Al-Kautsar Medan pada 19 November 2023. Kunjungan itu merupakan bagian dari safari politik Gibran di Sumatera Utara.

    Tidak ada pemberian gelar ulama atau kiai kepada Gibran dalam peristiwa tersebut.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Video Tentara China Mendarat di Manado

    Sumber:
    Tanggal publish: 08/04/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video yang mengeklaim, tentara China mendarat di Bandara Udara Internasional Sam Ratulangi, Manado.

    Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

    Video dengan narasi soal tentara China mendarat di Manado dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Akun tersebut membagikan video rombongan orang berseragam seperti tentara berbaris di sebuah bandara. Di belakang mereka terdapat pesawat Lion Air.

    video itu dibagikan pada awal April 2024. Salah satu akun menuliskan keterangan demikian:

    Tentara China sudah terang2an memakai Seragam Militer mendarat di Bandara Sama Ratulangi - Manado. Apa MAKSUDNYA INI !!!Mohon diviralkan dan ayo rapatkan barisan bersatulah Indonesia ku.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut pernah beredar pada 2023.

    Pada 4 Februari 2023, melalui akun Instagramnya, Divisi Humas Polri memastikan itu adalah pasukan Brimob yang tiba setelah bertugas di Satgas Damai Cartenz, Papua.

    Divisi Humas Polri menyatakan, video yang bersumber dari akun TikTok @99bima_satria itu sengaja dibuat dengan tujuan menyebarkan keresahan di masyarakat.

    "Divisi Humas Polri memastikan video tersebut adalah tidak benar atau hoaks. Faktanya, video tersebut adalah pasukan Brimob yang tiba setelah bertugas di Satgas Damai Cartenz, Papua," dikutip dari akun @divisihumaspolri, Senin (8/4/2024).

    Diberitakan Kompas.com, Corporate Communication Strategic PT Lion Air, Danang Mandala Prihantoro menuturkan, penerbangan tersebut bukan membawa penumpang yang berisi tentara China.

    Ia menjelaskan, penerbangan yang dilayani oleh Lion Air tersebut merupakan rute domestik, namun ia tidak menyebutkan bandara keberangkatan dan tujuan. 

    "Penerbangan dimaksud adalah rute domestik yang terjadi pada 28 dan 31 Desember 2022," ujar Danang.

    Kesimpulan

    Narasi soal tentara China mendarat di Manado adalah tidak benar atau hoaks. Video itu telah beredar pada 2023.

    Divisi Humas Polri menjelaskan video tersebut memperlihatkan pasukan Brimob yang tiba setelah bertugas di Satgas Damai Cartenz, Papua.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Polisi Melepaskan Anggota KKB yang Ditangkap TNI

    Sumber:
    Tanggal publish: 08/04/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar narasi yang menyebutkan bahwa polisi melepaskan anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua yang telah ditangkap TNI.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.

    Informasi soal polisi melepaskan anggota KKB yang ditangkap TNI ditemukan di akun Facebook ini dan TikTok ini.

    Sejumlah akun Facebook menyebarkan ulang tautan TikTok seperti yang dilakukan akun ini, ini, dan ini.

    Narasi yang beredar memuat tangkapan layar thumbnail video dengan teks berikut:

    MABES TNI SEMPROT MAPOLRES PUNCAK JAYATNI TANGKAP KKB TAPI DILEPASKAN POLISI

    Pada foto thumbnail tampak spanduk bertuliskan Polres Puncak Jaya.

    Berikut judul videonya: Mabes TNI Emosi!! Anggota KKB Yang Ditangkap TNI Justru Dilepaskan Polisi.

    akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Minggu (7/4/2024), soal polisi melepaskan anggota KKB yang ditangkap TNI.

    Hasil Cek Fakta

    Kepala Kepolisian Resor Puncak Jaya, AKBP Kuswara menegaskan, informasi soal polisi melepaskan anggota KKB yang ditangkap TNI adalah hoaks.

    Kuswara mengatakan, narasi tersebut disebarkan oleh pihak yang ingin menjatuhkan institusi Polri dan memecah belah sinergitas dengan TNI, terutama di wilayah Kabupaten Puncak Jaya.

    Ia memastikan, kerja Polri dan TNI di Puncak Jaya berjalan sinergis.

    "Sinergitas antara TNI-Polri di wilayah hukum Puncak Jaya sudah sangatlah harmonis dan sangat baik di mana hampir setiap hari kami melaksanakan aktivitas bersama, seperti melakukan patroli gabungan ataupun olahraga bersama. Itu membuktikan bahwa sampai saat ini kami baik-baik saja," ujar dia, pada Minggu (7/4/2024), dikutip dari Tribunnews.

    Tangkapan layar video yang beredar bersumber dari kanal YouTube Info Lurr, tetapi berdasarkan pantauan pada Senin (8/4/2024) video tersebut telah dihapus.

    Kesimpulan

    Narasi soal polisi melepaskan anggota KKB yang ditangkap TNI merupakan hoaks.

    Kapolres Puncak Jaya, AKBP Kuswara memastikan, sinergi TNI dan Polri di wilayah Kabupaten Puncak Jaya berjalan dengan baik.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini