• [KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Video Pembuatan Kol Palsu

    Sumber:
    Tanggal publish: 26/03/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video dengan narasi soal cara pembuatan sayur kol atau kubis palsu. Narator video mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam membeli.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut disebarkan dengan narasi keliru.

    Video dengan narasi cara pembuatan kol palsu dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Dalam video tersebut, narator mengatakan demikian:

    Wah ternyata seperti ini ya guys cara pembuatan kol palsu guys, hati-hati ya guys jangan asal beli.

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut bahwa terdapat sayur kol palsu

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan video identik di kanal YouTube Macdeetube ini berjudul "Making japanese food samples".

    Video tersebut menampilkan proses pembuatan beberapa replika makanan yang terbuat dari plastik, lilin, dan bahan lainnya di Jepang.

    Kota Gujo di Provinsi Gifu, Jepang, dikenal dengan teknologi pembuatan replika makanan yang sangat realistis.

    Replika makanan tersebut digunakan untuk menunjukkan menu di sebuah restoran dan bukan untuk dikonsumsi. 

    Dikutip dari Kotaku.com, sejumlah restoran di Jepang telah menggunakan repilka makanan untuk menunjukkan menu yang disediakan.

    Para pemilik restoran banyak yang bekerja sama dengan perajin replika makanan. Hal itu dilakukan untuk memastikan replika dapat mewakili makanan yang asli.

    Kesimpulan

    Narasi mengenai cara pembuatan sayur kol palsu tidak sesuai dengan konteks video yang disebarkan.

    Video tersebut memperlihatkan proses pembuatan replika makanan di Jepang yang terbuat dari plastik, lilin, dan bahan lainnya.

    Replika makanan tersebut digunakan untuk menunjukkan menu yang ada di sebuah restoran.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Kubu Prabowo Mengamuk karena Puan Setujui Hak Angket

    Sumber:
    Tanggal publish: 26/03/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video diklaim menampilkan kubu calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, mengamuk karena Ketua DPR Puan Maharani menyetujui hak angket.

    Namun, setelah ditelusuri, narasi tersebut tidak benar dan video disebarkan dengan konteks yang keliru.

    Seperti diberitakan Kompas.id, anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mulai menyuarakan wacana penggunaan hak angket.

    Usulan hak angket untuk mengusut dugaan kecurangan pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 itu disampaiikan saat Rapat Paripurna DPR, Selasa (5/3/2024).

    Mereka menilai segala bentuk dugaan kecurangan perlu ditindaklanjuti dan diklarifikasi, sehingga, praduga dan kecurigaan publik dapat terjawab.

    Video yang diklaim menampilkan kubu Prabowo mengamuk karena Puan menyetujui hak angket dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan Instagram ini.

    Akun tersebut membagikan video kericuhan di dalam gedung DPR. Video itu diberikan keterangan demikian:

    KUBU PRABOWO MENGAMUK USAI PUAN PUTUSKAN SETUJUI HAK ANGKET

    Kalo gak curang gak harus Ngeper kan ?

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook, video yang menyebut kubu Prabowo mengamuk karena Puan menyetujui hak angket

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, video tersebut identik dengan pemberitaan di kanal YouTube BeritaSatu ini yang diunggah pada 2 Oktober 2014.

    BeritaSatu memberitakan, sejumlah anggota DPR terlibat kericuhan dalam sidang paripurna pada 1 Oktober 2014. Dalam kericuhan tersebut beberapa orang nyaris baku hantam. 

    Dikutip dari Kompas.com, sidang paripurna dengan agenda penetapan pimpinan DPR periode 2014-2019 itu diwarnai interupsi.

    Saat rapat awal konsultasi, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Demokrat mengusulkan agar paripurna pemilihan pimpinan DPR ditunda.

    Usulan tersebut disetujui oleh Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang merupakan pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla di Pilpres 2014, yakni PDI-P, PKB, Hanura, dan Nasdem.

    Namun, empat partai lainnya, yakni Gerindra, PKS, PAN, dan Golkar mengusulkan pemilihan dilakukan sesuai jadwal pada 1 Oktober 2014. 

    Meski ricuh dan diwarnai hujan interupsi, sidang akhirnya menetapkan formasi Pimpinan DPR yang baru.

    Saat itu, posisi Ketua DPR diduduki Setya Novanto (Golkar). Sementara, empat wakilnya adalah Fahri Hamzah (PKS), Taufik Kurniawan (PAN), Agus Hermanto (Demokrat), dan Fadli Zon (Gerindra).

    Kericuhan ini membuat pimpinan sidang sementara, Popong Otje Djunjunjan dan Ade Rezky  Pratama harus menskors sidang beberapa kali, setidaknya tiga kali.

    Adapun sampai saat ini belum ada satu pun anggota dewan yang mengajukan usulan hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan Pemilu 2024 kepada pimpinan DPR.

    Seperti diberitakan pada Senin (25/3/2024), anggota DPR dari Fraksi PDI-P Junimart Girsang mengatakan, fraksinya menjalin komunikasi dengan semua fraksi, termasuk Gerindra.

    Sebelumnya, politikus PDI-P Adian Napitupulu menuturkan, partainya tinggal menunggu perintah sang ketua umum, Megawati Soekarnoputri, untuk menggulirkan hak angket di DPR.

    Kesimpulan

    Narasi mengenai kubu Prabowo mengamuk karena Puan menyetujui hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan Pemilu 2024 adalah hoaks.

    Video yang beredar menampilkan sejumlah anggota DPR terlibat kericuhan dalam sidang paripurna penetapan pimpinan DPR periode 2014-2019 pada 1 Oktober 2014.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Perempuan Tampar Pastor karena Pakai Masker

    Sumber:
    Tanggal publish: 26/03/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video menampilkan seorang perempuan memakai baju hitam menghampiri seorang pastor dan menamparnya.

    Narasi di media sosial menyebutkan, perempuan itu marah karena pemuka agama tersebut memakai masker saat memimpin ibadah di gereja.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu keliru.

    Video perempuan menampar pastor karena memakai masker disebarkan oleh akun Facebook ini, pada Senin (25/3/2024). Arsipnya dapat dilihat di sini.

    Berikut narasi yang ditulis:

    Beginilah Nasib Pemuka Pake Masker!!Udah Goblog, SIAL pula!!!!Gara2 peran mereka juga lah Plandemi Sukses...!!

    Kejadian penamparan tersebut dikaitkan dengan pandemi Covid-19, di mana semua kegiatan ibadah kala itu diwajibkan untuk memakai masker.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil tangkapan layar video kemudian menggunakan metode reverse image search untuk menelusuri jejak digitalnya.

    Hasil pencarian di Google Lens mengarahkan pada unggahan Facebook Comunistan, 3 April 2021.

    Pastor Jose Lucio Leon ditampar oleh perempuan yang mengalami gangguan jiwa.

    Dilansir Radio Acktiva, perempuan tersebut merupakan pasien gangguan mental yang melarikan diri dari pusat perawatan.

    Warga sempat melihat perempuan itu berkeliaran di jalan dan memukul orang lain.

    Kesimpulan

    Video perempuan menampar pastor di San Cristobal, Venezuela, pada 2021, disebarkan dengan konteks keliru.

    Perempuan tersebut diduga mengalami gangguan jiwa, dan tidak ada kaitannya dengan penggunaan masker atau pandemi Covid-19.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Pelaku Penyerangan Konser di Moskwa adalah Warga Negara Ukraina

    Sumber:
    Tanggal publish: 26/03/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video dengan narasi penangkapan pelaku penyerangan konser di dekat Moskwa, Rusia, pada Jumat (22/3/2024).

    Dalam unggahan disebutkan, pria yang ditangkap adalah seorang warga negara Ukraina bernama Rustam Azhiev.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.

    Narasi mengenai penangkapan pelaku penyerangan konser di Moskwa dibagikan oleh akun Facebook ini dan ini pada Minggu (24/3/2024).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    BREAKING: Salah satu telongis yang menewaskan lebih dari 130 orang tak berdosa dalam serangan di gedung konser Moskow, Rustam Azhiyev, telah diidentifikasi sebagai warga negara Ukraina dan "mantan" tentara

    Putin juga menuduh Ukraina menyiapkan "celah" untuk membantu para tersangka melarikan diri

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri sosok pria dalam video itu menggunakan teknik reverse image search dengan Google Lens.

    Hasilnya, gambar serupa ditemukan dalam sebuah video yang dibagikan kanal Telegram @wargonzo, pada 23 Maret 2024.

    Video itu dibagikan dengan takarir (caption) berbahasa Rusia, yang diterjemahkan berarti, "Eksklusif Bagaimana penegak hukum menangkap teroris Mirzoyev".

    Screenshot Tangkapan layar video penangkapan salah satu pelaku penyerangan konser di Moskwa, Rusia

    Pihak keamanan Rusia telah menangkap 11 orang terkait serangan di Crocus City Hall. Empat orang di antaranya telah dihadirkan di persidangan.

    Dilansir Sky News, salah satu tersangka diidentifikasi sebagai Dalerdzhon Barotovich Mirzoyev, warga negara Tajikistan berusia 32 tahun.

    Dalam persidangan di Pengadilan Distrik Basmanny, Moskwa, pada Minggu (24/3/2024), Mirzoyev mengaku bersalah atas tuduhan terorisme yang didakwakan kepadanya.

    Tiga tersangka lainnya adalah Saidakrami Murodali Rachabalizoda (30), Shamsidin Fariduni (25), and Muhammadsobir Fayzov (19). Mereka juga warga negara Tajikistan.

    Kesimpulan

    Narasi bahwa seorang warga negara Ukraina bernama Rustam Azhiev menjadi pelaku penyerangan konser di dekat Moskwa, Rusia, adalah hoaks.

    Pria dalam video itu adalah Dalerdzhon Barotovich Mirzoyev, warga negara Tajikistan berusia 32 tahun, salah satu tersangka penyerangan.

    Ia dan tiga tersangka lainnya telah dihadirkan di Pengadilan Distrik Basmanny, Moskwa, pada Minggu (24/3/2024).

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini