Keliru, Video yang Diklaim Pria Kesetrum Akibat Pakai Headset Bluetooth di Dekat Rel Kereta Api
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 25/01/2024
Berita
Sebuah video beredar di WhatsApp dan Facebook akun ini, ini dan ini, yang diklaim memperlihatkan seorang pria yang kesetrum listrik karena menggunakanheadset bluetoothdi dekat rel kereta api. Video itu dimulai dengan memperlihatkan dua orang pria yang sedang berbincang di dekat rel kereta. Tiba-tiba pria yang berada di sebelah kiri mendapat percikan listrik dan roboh ke arah rel kereta.
Berikut narasi yang beredar di Facebook:Demi Keselamatan Bersama terutama di Stasiun Kereta Api dan dekat Gardu Listrik. Saat headset bluetooth diaktifkan pada ponsel, akan ada arus datang/induksi dari kabel tegangan tinggi di trek kereta yang langsung mencapai ke otak melalui telinga .. dan apa yg terjadi selanjutnya???? *Hindari menggunakan bluetooth di peron kereta saat mau bepergian dan berdiri di dekat lajur kereta .. video ini buktinya
Namun, benarkah video memperlihatkan pengguna headset bluetooth di dekat rel kereta yang terkena induksi listrik?
Hasil Cek Fakta
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa pria yang kesetrum tersebut bukan karena menggunakanheadset bluetooth di dekat rel kereta api. Peristiwa itu terjadi di India sekitar Desember 2022.
Peristiwa dalam video itu pernah dipublikasikan India Today, 8 Desember 2022. India Today menyebut klaim yang mengatakan pria tersebut terkena induksi listrik karena menggunakan headset bluetoothdi dekat rel kereta adalah klaim keliru.
Pria yang kesetrum itu bernama Sujan Singh Sardar, seorang petugas pemeriksa tiket di Kharagpur, Bengal Barat. Dia kesetrum karena kejatuhan kabel yang teraliri listrik saat berbincang dengan seorang pria lainnya.
Dia terluka di bagian kepala dan beberapa bagian tubuh lainnya, yang kemudian dirawat di rumah sakit. Dia dinyatakan selamat. Sementara kabel yang mengenainya, diduga merupakan kabel lampu dekorasi stasiun.
AFP juga menyatakan bahwa narasi yang beredar yang mengklaim pria itu mengalami induksi listrik karena mengenakan bluetooth di sekitar rel adalah keliru. Kesimpulan itu diperkuat keterangan dari International Commission on Non-Ionizing Radiation Protection (ICNIRP) cabang Jerman, Rodney Croft.
Rodney mengatakan klaim adanya sengatan listrik disebabkan headset bluetooth merupakan pandangan keliru. Menurutnya frekuensi gelombang bluetooth dan listrik berbeda.
Bluetooth menggunakanradiofrequency electromagnetic fields(RF EMFs) melalui udara. Jalur tersebut tidak sama denganlow-frequency electricyang biasa digunakan di permukiman dan kereta.
“Oleh karena itu, perangkat bluetooth tidak akan menyebabkan arus listrik frekuensi rendah (yang) menyetrum seseorang, dan tidak berbahaya jika (perangkatbluetooth) digunakan di dekat kabel atau kereta bertegangan tinggi,” kata Rodney.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang menyatakan pria dalam video yang beredar terkena induksi listrik karena menggunakan headsetbluetooth di dekat rel kereta, adalah klaim yangkeliru.
Pria dalam video memang roboh karena tersengat listrik. Namun penyebabnya adalah kabel teraliri listrik yang jatuh mengenai tubuhnya hingga muncul percikan-percikan api, yang bisa dilihat dengan mengamati video secara cermat.
Rujukan
- https://www.facebook.com/groups/1247224995324514/?multi_permalinks=6037137422999890&hoisted_section_header_type=recently_seen
- https://www.facebook.com/agustinus.forestijanto/posts/pfbid02K2eoeMF6xQhUzXoQa2Bbbj7tDdWiUMWSxbjzEcsSsVzcsTxtpt2PGFQtz13usLcjl
- https://www.facebook.com/dedysurya.surya.98/videos/472822885007706/
- https://www.indiatoday.in/india/story/caught-on-cam-official-electrocuted-by-live-wire-at-kharagpur-railway-station-2306974-2022-12-08
- https://factcheck.afp.com/doc.afp.com.337D4FG mailto:cekfakta@tempo.co.id
Keliru, Rekaman Suara Surya Paloh Memarahi Anies Baswedan
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 25/01/2024
Berita
Beredar melalui pesan singkat, media sosial TikTok, akun Facebook ini dan ini, sebuah rekaman suara dengan klaim bahwa itu adalah saat Surya Paloh, Ketua Umum Partai Nasdem memarahi Anies Baswedan terkait debat capres dan cawapres Pemilu 2024.
Berikut bunyi percakapannya:
A: Pas di debat juga saya mati-matian buat ngambil perhatian masyarakat.B: Ya tetep aja tapi datamu itu ngawur. Bilang angin, gak punya KTP segala. Saya yang malu. Haduh Anis.A: Itu saya berusaha kalem aja Pak buat ngelesi.B: Kesalahan masa lalu kamu itu kebanyakan sih.A: Saya juga merasa dibohongi nih sama si Mimin.B: Di awal dia janjin banyak banget hal. Sampai maunya jadi ketua.Tapi malah zong.A: Pak kesalahan itu saya sudah tutup-tutupin. Kalau soal Cak Mimin, saya juga sebenarnya cape Pak.B: Coba minta mulutnya diem aja. Percuma saya angkat wakil kalau gak ada gunanya. Makin kelihatan kan kerenan Mas Gibran?A: Iya bener Pak. Oke. Bakal saya sampein.
Benarkah klaim ini? Berikut pemeriksaan faktanya.
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi rekaman audio tersebut dengan menggunakantools dan pernyataan resmi Tim Kampanye pasangan capres dan cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Dilansir Republika, Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi F. Taslim mengatakan rekaman suara yang beredar di media sosial tidak cocok dengan gaya dan suara Surya Paloh. Suara yang diduga Anies juga tidak sesuai.
"Suara Anies dan Pak Surya Paloh dalam rekaman itu jelas bukan gaya tutur didan intonasi keduanya," katanya.
Tim Cek Fakta Tempo juga mencoba mendeteksi suara tersebut dengan menggunakan elevenlabs.io. Hasilnya, Eleven Labs menyimpulkan dengan tingkat probabilitas 77 persen, kemungkinan besar file audio tersebut dibuat dengan Eleven Labs. Namuntools Eleven Labs memiliki keterbatasan, karena pendeteksi suara AI mereka hanya mendeteksi apabila klip audio tersebut menggunakan Eleven Labs.
Tempo kemudian juga membandingkan analisis dengan menggunakan AI Voice Detector, alat untuk menganalisis berbagai fitur file audio untuk menentukan apakah rekaman suara dihasilkan oleh AI atau suara manusia. Alat ini menggunakan algoritma canggih yang memperhitungkan berbagai faktor, sepertipitch, nada, dan infleksi suara, serta isyarat halus lainnya yang mungkin mengindikasikan suara yang dihasilkan oleh AI.
Setelah AI Voice Detector melakukan analisis, alat tersebut akan memberikan laporan rinci mencakup informasi tentang probabilitas (rasio atau tingkat kemungkinan) bahwa audio tersebut dihasilkan oleh AI, serta poin data lain yang relevan.
Untuk menggunakantool tersebut, Tim Tempo membagi rekaman tersebut jadi 6 bagian, agar dapat dibandingkan tingkat probabilitasnya per segmen.
Hasil pengujian menunjukkan, terdapat 3 bagian bagian dalam rekaman suara tersebut memiliki probabilitas 60-70 persen merupakan AI Voice atau suara yang dibuat dengan AI. Sedangkan 2 bagian lainnya memiliki probabilitas 10 persen AI Voice.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan audio rekaman suara diduga percakapan Surya Paloh dan Anies Baswedan adalahkeliru.
Hasil pemeriksaan dengan pendeteksi suara AI menyimpulkan kemungkinan besar file audio dibuat dengan AI dengan probabilitas 60-70%. Keaslian Rekaman suara ini juga telah dibantah oleh partai Nasdem.
Rujukan
- https://www.tiktok.com/@bang_iful2/video/7326751668878576902?q=Viral%20Rekaman%20Suara%20Surya%20Paloh%20Marahi%20Anies%20Hoaks&t=1706018124326
- https://www.facebook.com/100090031402963/videos/307977051738404
- https://www.facebook.com/watch/?v=367418085895044
- https://elevenlabs.io/ai-speech-classifier
- https://aivoicedetector.com
[SALAH] Gelombang Tinggi 15 Meter Terjang 5 Wilayah
Sumber: YouTube.comTanggal publish: 25/01/2024
Berita
LIVE ; 5 WILAYAH MUSNAH SEKETIKA… GELOMBANG TINGGI 15 METER GULUNG RIBUAN WISATAWAN | 5 WILAYAH LENYAP, GELOMBANG TINGGI 15 METER MENGAMUK, RIBUAN NYAWA MELAYANG
Hasil Cek Fakta
Kanal YouTube @bencanaalam294 pada 24 Januari 2024 mengunggah video dengan klaim bahwa 5 wilayah telah musnah seketika akibat diterjang gelombang setinggi 15 meter. Diketahui bahwa ribuan wisatawan juga menjadi korban dari bencana ini.
Setelah menonton keseluruhan video, faktanya narator hanya membaca ulang dua artikel yang tidak saling berkaitan.
Pertama, artikel milik Metro TV News berjudul “Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi Diprakirakan Melanda Jateng”. Artikel tersebut memberitakan mengenai potensi cuaca ekstrem di daerah pegunungan dan gelombang tinggi di Perairan Laut Jawa yang diperkirakan terjadi pada 22 Januari 2024.
Kedua, artikel milik IDN Times Jogja berjudul “Waspada Gelombang Tinggi, Nelayan di DIY Diminta Tak Melaut”. Dalam artikel diberitakan mengenai himbauan BPBD DIY agar nelayan mewaspadai gelombang tinggi di Laut Selatan Yogyakarta dan menunda untuk melaut hingga tanggal 22 Januari 2024. Diketahui bahwa potensi cuaca ekstrem ini merupakan dampak dari Siklon Tropis Anggrek di Samudera Hindia.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh kanal YouTube @bencanaalam294 merupakan informasi yang salah.
Setelah menonton keseluruhan video, faktanya narator hanya membaca ulang dua artikel yang tidak saling berkaitan.
Pertama, artikel milik Metro TV News berjudul “Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi Diprakirakan Melanda Jateng”. Artikel tersebut memberitakan mengenai potensi cuaca ekstrem di daerah pegunungan dan gelombang tinggi di Perairan Laut Jawa yang diperkirakan terjadi pada 22 Januari 2024.
Kedua, artikel milik IDN Times Jogja berjudul “Waspada Gelombang Tinggi, Nelayan di DIY Diminta Tak Melaut”. Dalam artikel diberitakan mengenai himbauan BPBD DIY agar nelayan mewaspadai gelombang tinggi di Laut Selatan Yogyakarta dan menunda untuk melaut hingga tanggal 22 Januari 2024. Diketahui bahwa potensi cuaca ekstrem ini merupakan dampak dari Siklon Tropis Anggrek di Samudera Hindia.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh kanal YouTube @bencanaalam294 merupakan informasi yang salah.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Ainayya Al Fatikhah.
Unggahan video yang mengklaim bahwa gelombang setinggi 15 meter telah menerjang 5 wilayah dan menghanyutkan ribuan wisatawan merupakan konten yang dimanipulasi. Faktanya, narator hanya membaca ulang dua artikel yang tidak saling berkaitan.
Unggahan video yang mengklaim bahwa gelombang setinggi 15 meter telah menerjang 5 wilayah dan menghanyutkan ribuan wisatawan merupakan konten yang dimanipulasi. Faktanya, narator hanya membaca ulang dua artikel yang tidak saling berkaitan.
Rujukan
- https://www.metrotvnews.com/read/k8oC6eR8-cuaca-ekstrem-dan-gelombang-tinggi-diprakirakan-melanda-jateng
- https://jogja.idntimes.com/news/jogja/paulus-risang-pratama-1/waspada-gelombang-tinggi-nelayan-di-diy-diminta-tak-melaut
- https://turnbackhoax.id/2024/01/25/salah-gelombang-tinggi-15-meter-terjang-5-wilayah/
[SALAH] “Sangat aneh KPU sekarang ini karena sudah coblosan duluan?… Demokrasi ala JokoSontolol”
Sumber: WhatAppsTanggal publish: 25/01/2024
Berita
Hasil pemilu luar negeri 2024 di negara Taiwan, sudah didapatkan hasil sebagai berikut. Untuk pemilihan presiden dan wakil presiden, nomor urut satu, Anies Baswedan dan Muhaimin mendapatkan 5,46%. Nomor urut dua, Prabowo dan Gibran mendapatkan 88,6%. Nomor urut tiga, Ganjar dan Mahfud MD mendapatkan 3,64%. Kemudian untuk hasil pemilihan parpol, lima yang terbesar, yang pertama adalah Gerindra dengan 41,86%, yang kedua adalah PSI dengan 10%, yang ketiga adalah Golkar, 9,1%, yang keempat adalah PDI dengan 4,6%, yang kelima dan PKB, eh sorry, yang kelima PKB dan PAN ini nilainya sama yaitu 2,73%, kemudian partai lainnya 15, 56%. Ini metode yang kami gunakan adalah Exit Poll, jadi PMI yang sudah mendapatkan surat suara dan mencoblos kami tanyai tentang hasil yang sudah dicoblos ketika mendapatkan surat suara tersebut, dengan sampel sekitar 200 lebih sampel di seluruh Taiwan, dengan metode random. Terimakasih
hasil pemilu taiwan
hasil pemilu taiwan
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya keanehan Komisi Pemilihan Umum (KPU) karena di luar negeri seperti Taiwan sudah ada yang mencoblos duluan merupakan klaim yang menyesatkan.
Faktanya, KPU telah menetapkan Warga Negara Indonesia di luar negeri lebih dulu digelar ketimbang di Indonesia. Menurut Peraturan KPU Nomor 25 Tahun 2023 yang mengatur pencoblosan dengan metode pos bagi WNI di luar negeri, surat suara akan dikirim melalui pos kepada pemilih pada 2 Januari hingga 11 Januari 2024.
Berdasarkan unggahan di akun Instagram PPLN Taipei, PPLN Taipei mengirimkan surat suara Metode POS pada tanggal 8-11 Januari 2024, dan meminta pemilih yang sudah menerima surat suara tersebut agar mengembalikannya paling lambat sebelum tanggal 1 Februari 2024.
Sementara itu untuk klaim hasil Pemilu Taiwan yang ada di video, seperti yang disampaikan oleh narator, hasil itu bukanlah hasil resmi dari KPU melainkan hasil Exit Poll. Exit Poll adalah metode yang dilakukan beberapa saat setelah pemilih menyalurkan pilihan politiknya di tempat pemungutan suara. Secara teknis Exit Poll merupakan bagian dari survey. Metode yang digunakan dalam Exit Poll biasanya dengan dengan mewawancarai responden atau pemilih setelah keluar dari tempat pemungutan suara.
Faktanya, KPU telah menetapkan Warga Negara Indonesia di luar negeri lebih dulu digelar ketimbang di Indonesia. Menurut Peraturan KPU Nomor 25 Tahun 2023 yang mengatur pencoblosan dengan metode pos bagi WNI di luar negeri, surat suara akan dikirim melalui pos kepada pemilih pada 2 Januari hingga 11 Januari 2024.
Berdasarkan unggahan di akun Instagram PPLN Taipei, PPLN Taipei mengirimkan surat suara Metode POS pada tanggal 8-11 Januari 2024, dan meminta pemilih yang sudah menerima surat suara tersebut agar mengembalikannya paling lambat sebelum tanggal 1 Februari 2024.
Sementara itu untuk klaim hasil Pemilu Taiwan yang ada di video, seperti yang disampaikan oleh narator, hasil itu bukanlah hasil resmi dari KPU melainkan hasil Exit Poll. Exit Poll adalah metode yang dilakukan beberapa saat setelah pemilih menyalurkan pilihan politiknya di tempat pemungutan suara. Secara teknis Exit Poll merupakan bagian dari survey. Metode yang digunakan dalam Exit Poll biasanya dengan dengan mewawancarai responden atau pemilih setelah keluar dari tempat pemungutan suara.
Kesimpulan
Faktanya, KPU telah menetapkan Warga Negara Indonesia di luar negeri lebih dulu digelar ketimbang di Indonesia. Menurut Peraturan KPU Nomor 25 Tahun 2023 yang mengatur pencoblosan dengan metode pos bagi WNI di luar negeri, surat suara akan dikirim melalui pos kepada pemilih pada 2 Januari hingga 11 Januari 2024.
Rujukan
- https://www.detik.com/sumut/berita/d-7145861/jadwal-lengkap-pemilu-2024-di-luar-negeri-beserta-cara-coblos
- https://jdih.kpu.go.id/data/data_pkpu/2023pkpu025.pdf
- https://www.instagram.com/p/C1_nT4PRmU-/
- https://www.instagram.com/p/C2JWT0GReUv/?img_index=1
- https://prebunking.cekfakta.com/prebunking-serba-serbi-pendistribusian-surat-suara-pencoblosan-pemilu-di-dalam-luar-negeri/
- https://www.hukumonline.com/berita/a/perbedaan-quick-count–exit-poll–dan-real-count-dalam-pemilu-lt657c36b4e9612/
Halaman: 2812/6632