Cek Fakta: Hoaks Pesan Berantai Stiker Call Center ATM Bisa Rekam PIN
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 11/01/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar kembali di media sosial postingan pesan berantai yang menyebut ada stiker di ATM yang bisa merekam PIN untuk menguras saldo rekening. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 5 Januari 2024.
Berikut isi postingannya:
"INFO dari Bank Indonesia:
Apabila anda punya rekening BANK MANDIRI, BANK BRI, BANK BNI, BANK BCA, dan ingin ambil uang di ATM, sedangkan di ATM ada stiker Call Mandiri dgn No, Telp *02133131777*, jangan masukkan kartu ATM anda.
Cabut stiker itu, karena stiker itu dapat merekam PIN anda juga berisi program untuk menguras saldo rekening dlm mesin ATM.
Mohon disebarkan ke teman² & family, Itu adalah sindikat baru di Jakarta, Jogja, Surabaya dan Medan."
Lalu benarkah postingan pesan berantai yang menyebut ada stiker yang bisa merekam PIN untuk menguras saldo rekening?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com sebelumnya pernah menulis artikel terkait klaim ini. Artikel itu diunggah pada 10 Maret 2020 dengan judul "Cek Fakta: Viral Sindikat Baru Kuras Tabungan dengan Stiker Call Center di ATM, Benarkah?"
Dalam artikel tersebut terdapat bantahan dari Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rully Setiawan. Rully menyatakan, kabar tentang sindikat baru menguras rekening tabungan dengan menggunakan stiker Call Center Bank Mandiri di ATM tidak benar.
"Ini sudah berulang hoaksnya. Hoaks ini beredar sejak tahun 2016, 2018, lalu sekarang dan selalu sama," ujarnya.
Selain itu penelusuran menemukan artikel Detik.com berjudul "Stiker Call Center di Mesin ATM Bisa Rekam PIN untuk Kuras Saldo Tabungan?" yang tayang 18 Oktober 2016.
Dalam artikel tersebut terdapat penjelasan dari Deputi Direktur Departemen Komunikasi BI, Andiwiana S.
"Itu hoaks yang muncul kembali. Kami berharap masyarakat tidak mudah percaya informasi yang belum jelas kebenarannya," ujarnya.
Kesimpulan
Postingan pesan berantai yang menyebut ada stiker yang bisa merekam PIN untuk menguras saldo rekening adalah hoaks.
Rujukan
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4198638/cek-fakta-viral-sindikat-baru-kuras-tabungan-dengan-stiker-call-center-di-atm-benarkah?page=3
- https://news.detik.com/berita/d-3323525/stiker-call-center-di-mesin-atm-bisa-rekam-pin-untuk-kuras-saldo-tabungan
- https://www.kominfo.go.id/content/detail/19467/hoaks-pesan-berantai-stiker-di-atm-bisa-rekam-pin/0/laporan_isu_hoaks
[HOAKS] Tiga Anggota KPU Ditangkap karena Terima Suap dari Gibran
Sumber: kompas.comTanggal publish: 10/01/2024
Berita
KOMPAS.com - Sebuah unggahan mengeklaim, tiga anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) ditangkap karena menerima suap dari calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka.
Namun, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Narasi soal tiga anggota KPU ditangkap karena menerima suap dari Gibran muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini (arsip)
Akun tersebut membagikan video berdurasi 5 menit 33 detik pada 8 Januari 2024 dengan judul:
Breaking news 3 anggota kpu berasil di t4ngk4p terbukti terima su4p gibran untuk ambisi politiknya.
Kemudian pada thumbnail video terdapat gambar petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan tiga orang memakai rompi tahanan.
Gambar tersebut diberi keterangan demikian:
BREKAING NEWS
3 ANGGOTA KPU BERASIL DI TANGKAP
TERBUKTI TERIMA SUAP GIBRAN UNTUK AMBISI POLITIKNYA.!!
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut tiga anggota KPU ditangkap karena menerima suap dari Gibran
Namun, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Narasi soal tiga anggota KPU ditangkap karena menerima suap dari Gibran muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini (arsip)
Akun tersebut membagikan video berdurasi 5 menit 33 detik pada 8 Januari 2024 dengan judul:
Breaking news 3 anggota kpu berasil di t4ngk4p terbukti terima su4p gibran untuk ambisi politiknya.
Kemudian pada thumbnail video terdapat gambar petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan tiga orang memakai rompi tahanan.
Gambar tersebut diberi keterangan demikian:
BREKAING NEWS
3 ANGGOTA KPU BERASIL DI TANGKAP
TERBUKTI TERIMA SUAP GIBRAN UNTUK AMBISI POLITIKNYA.!!
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut tiga anggota KPU ditangkap karena menerima suap dari Gibran
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri gambar pada thumbnail video yang memperlihatkan petugas KPK dan tiga orang memakai rompi tahanan berwarna oranye.
Gambar tersebut identik dengan yang salah satu foto di laman Republika ini.
Dalam keterangannya, foto itu menampilkan penyidik KPK sedang menunjukkan barang bukti operasi tangkap tangan mantan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, pada 28 Februari 2021.
Sehingga, dapat dipastikan gambar tersebut tidak terkait dengan narasi soal penangkapan tiga anggota KPU karena menerima suap.
Sementara itu, beberapa klip dalam video tidak terkait dengan narasi yang dibagikan. Salah satu klip yang menampilkan Komisioner KPU August Mellaz identik dengan video di YouTube KOMPAS TV ini.
Dalam video itu August menjelaskan, KPU telah menerima surat permintaan evaluasi dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran terkait media penyelenggara debat ketiga.
Mellaz memastikan, KPU tidak punya pretensi apa pun soal siapa yang menjadi media penyelenggara debat Pilpres 2024.
Seperti diberitakan Kompas.com sebelumnya, TKN Prabowo-Gibran mengirimkan surat ke KPU agar stasiun televisi penyelenggara debat pada Minggu (7/1/2024) tidak dimonopoli MNC Group.
Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid mengatakan, permintaan itu dilakukan untuk pemerataan serta check and balance antara satu grup TV dengan lainnya. Adapun MNC Group dimiliki oleh Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo.
Gambar tersebut identik dengan yang salah satu foto di laman Republika ini.
Dalam keterangannya, foto itu menampilkan penyidik KPK sedang menunjukkan barang bukti operasi tangkap tangan mantan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, pada 28 Februari 2021.
Sehingga, dapat dipastikan gambar tersebut tidak terkait dengan narasi soal penangkapan tiga anggota KPU karena menerima suap.
Sementara itu, beberapa klip dalam video tidak terkait dengan narasi yang dibagikan. Salah satu klip yang menampilkan Komisioner KPU August Mellaz identik dengan video di YouTube KOMPAS TV ini.
Dalam video itu August menjelaskan, KPU telah menerima surat permintaan evaluasi dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran terkait media penyelenggara debat ketiga.
Mellaz memastikan, KPU tidak punya pretensi apa pun soal siapa yang menjadi media penyelenggara debat Pilpres 2024.
Seperti diberitakan Kompas.com sebelumnya, TKN Prabowo-Gibran mengirimkan surat ke KPU agar stasiun televisi penyelenggara debat pada Minggu (7/1/2024) tidak dimonopoli MNC Group.
Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid mengatakan, permintaan itu dilakukan untuk pemerataan serta check and balance antara satu grup TV dengan lainnya. Adapun MNC Group dimiliki oleh Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo.
Kesimpulan
Narasi soal tiga anggota KPU ditangkap karena menerima suap dari Gibran adalah hoaks. Thumbnail video merupakan hasil rekayasa.
Gambar aslinya menampilkan penyidik KPK sedang menunjukkan barang bukti terkait operasi tangkap tangan mantan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, pada 28 Februari 2021.
Selain itu, judul video tidak sesuai dengan isinya. Narator hanya membahas pernyataan August Mellaz mengenai surat permintaan evaluasi media penyelenggara debat ketiga dari TKN Prabowo-Gibran.
Gambar aslinya menampilkan penyidik KPK sedang menunjukkan barang bukti terkait operasi tangkap tangan mantan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, pada 28 Februari 2021.
Selain itu, judul video tidak sesuai dengan isinya. Narator hanya membahas pernyataan August Mellaz mengenai surat permintaan evaluasi media penyelenggara debat ketiga dari TKN Prabowo-Gibran.
Rujukan
- https://www.facebook.com/100068156016208/videos/1161003625059611
- https://ghostarchive.org/archive/W3WAI
- https://visual.republika.co.id/berita/qp802w314/kpk-tetapkan-gubernur-sulawesi-selatan-sebagai-tersangka
- https://www.youtube.com/watch?v=SQRtfwdW5D4
- https://nasional.kompas.com/read/2024/01/02/15142761/tkn-prabowo-kirim-surat-ke-kpu-minta-debat-capres-tak-dimonopoli-grup-mnc
- https://t.me/kompascomupdate
[HOAKS] Perubahan Iklim adalah Hasil Konspirasi
Sumber: kompas.comTanggal publish: 09/01/2024
Berita
KOMPAS.com - Sebuah unggahan di Facebook mengeklaim bahwa perubahan iklim merupakan hasil konspirasi.
Pengunggah menyebutkan, perubahan iklim merupakan hasil konspirasi High-frequency Active Auroral Research Program (HAARP), Organisasi Eropa untuk Riset Nuklir (CERN), Bluebeam, dan perjanjian emisi karbon dengan Forum Ekonomi Dunia atau WEF.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
Konten yang mengeklaim perubahan iklim adalah konspirasi ditemukan di akun Facebook ini, Senin (8/1/2024). Arsipnya dapat dilihat di sini.
Berikut narasinya:
Climte change ga ada, climate is change iya ada yg d lakukan oleh konspirasi dengan Haarp, cern dan blue beem.
Baru kemaren ditanda tangani perjanjian emisi Carbon dengan W3F utk menguras rakyat?? Itu idola panuta yang katanya untuk umat?? Jualan paling busuk adalah jualan agama, sampai menuduh orang lain kafir tdk ikutan.Karna gw ga waras ,gw ga ikutan manut jualan agamanya.Gw ajak mikir cuy, jika emisi dari batu bara kenapa pick hours puncak polusi tengah malam dan dini hari. Lu cek sendiri aplikasi polusi. Apakah polusi sengaja ditebar di langit supaya terbentuknya perjanjian Carbon dengan W3F??
Kalau memang penjelasan nasa itu benar BUMI BULAT , berarti baik daerah industri maupun daeran non industri terdampak sama dong. Naik 1.5 derajat selsius. Apa ya kenyataannya demikian?LO DI GIRING KYK DOMBA TAPI LO GA SADAR, LUPA DY ANGGOTA W3F?
Pengunggah menyertakan tangkapan layar situs American Enterprise Institute soal 500 ahli yang bersurat ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menyatakan tidak ada perubahan iklim.
Pengunggah menyebutkan, perubahan iklim merupakan hasil konspirasi High-frequency Active Auroral Research Program (HAARP), Organisasi Eropa untuk Riset Nuklir (CERN), Bluebeam, dan perjanjian emisi karbon dengan Forum Ekonomi Dunia atau WEF.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
Konten yang mengeklaim perubahan iklim adalah konspirasi ditemukan di akun Facebook ini, Senin (8/1/2024). Arsipnya dapat dilihat di sini.
Berikut narasinya:
Climte change ga ada, climate is change iya ada yg d lakukan oleh konspirasi dengan Haarp, cern dan blue beem.
Baru kemaren ditanda tangani perjanjian emisi Carbon dengan W3F utk menguras rakyat?? Itu idola panuta yang katanya untuk umat?? Jualan paling busuk adalah jualan agama, sampai menuduh orang lain kafir tdk ikutan.Karna gw ga waras ,gw ga ikutan manut jualan agamanya.Gw ajak mikir cuy, jika emisi dari batu bara kenapa pick hours puncak polusi tengah malam dan dini hari. Lu cek sendiri aplikasi polusi. Apakah polusi sengaja ditebar di langit supaya terbentuknya perjanjian Carbon dengan W3F??
Kalau memang penjelasan nasa itu benar BUMI BULAT , berarti baik daerah industri maupun daeran non industri terdampak sama dong. Naik 1.5 derajat selsius. Apa ya kenyataannya demikian?LO DI GIRING KYK DOMBA TAPI LO GA SADAR, LUPA DY ANGGOTA W3F?
Pengunggah menyertakan tangkapan layar situs American Enterprise Institute soal 500 ahli yang bersurat ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menyatakan tidak ada perubahan iklim.
Hasil Cek Fakta
Media Bias Fact Check mengklasifikasikan situs American Enterprise Institute sebagai media yang memiliki bias sayap kanan.
Kredibilitasnya tingkat menengah dan secara eksklusif mendukung kandidat Partai Republik Amerika Serikat (AS) melalui donasi.
Dalam catatan geologi, perubahan iklim selalu terjadi baik karena faktor alami atau akibat manusia.
Dikutip dari situs USGS, aktivitas manusia meningkatkan gas rumah kaca di atmosfer sejak Revolusi Industri, yang menyebabkan lebih banyak retensi panas dan peningkatan suhu permukaan.
Perubahan penggunaan lahan, seperti penggundulan hutan, menyebabkan perubahan jumlah sinar matahari yang dipantulkan dari tanah kembali ke ruang angkasa.
NASA merangkum sejumlah bukti yang menunjukkan adanya perubahan iklim.
Satelit dan instrumen sains mengungkap, pemanasan global saat ini kira-kira 10 kali lebih cepat dibandingkan laju rata-rata pemanasan setelah Zaman Es.
Sebagian besar pemanasan terjadi dalam 40 tahun terakhir, di mana tujuh tahun terakhir tercatat sebagai tahun terpanas. Tahun 2016 dan 2020 merupakan tahun terpanas yang pernah tercatat.
Gletser juga menyusut hampir di semua tempat, termasuk di Pegunungan Alpen, Himalaya, Andes, Pegunungan Rocky, Alaska, dan Afrika.
Sementara karbon dioksida dari aktivitas manusia meningkat sekitar 250 kali lebih cepat dibandingkan dari sumber alami setelah Zaman Es terakhir.
Perubahan iklim lainnya dibuktikan dengan lautan yang semakin menghangat, tutupan salju menurun, permukaan laut meningkat, peningkatan bencana ekstrem, dan pengasaman laut yang meningkat.
Kredibilitasnya tingkat menengah dan secara eksklusif mendukung kandidat Partai Republik Amerika Serikat (AS) melalui donasi.
Dalam catatan geologi, perubahan iklim selalu terjadi baik karena faktor alami atau akibat manusia.
Dikutip dari situs USGS, aktivitas manusia meningkatkan gas rumah kaca di atmosfer sejak Revolusi Industri, yang menyebabkan lebih banyak retensi panas dan peningkatan suhu permukaan.
Perubahan penggunaan lahan, seperti penggundulan hutan, menyebabkan perubahan jumlah sinar matahari yang dipantulkan dari tanah kembali ke ruang angkasa.
NASA merangkum sejumlah bukti yang menunjukkan adanya perubahan iklim.
Satelit dan instrumen sains mengungkap, pemanasan global saat ini kira-kira 10 kali lebih cepat dibandingkan laju rata-rata pemanasan setelah Zaman Es.
Sebagian besar pemanasan terjadi dalam 40 tahun terakhir, di mana tujuh tahun terakhir tercatat sebagai tahun terpanas. Tahun 2016 dan 2020 merupakan tahun terpanas yang pernah tercatat.
Gletser juga menyusut hampir di semua tempat, termasuk di Pegunungan Alpen, Himalaya, Andes, Pegunungan Rocky, Alaska, dan Afrika.
Sementara karbon dioksida dari aktivitas manusia meningkat sekitar 250 kali lebih cepat dibandingkan dari sumber alami setelah Zaman Es terakhir.
Perubahan iklim lainnya dibuktikan dengan lautan yang semakin menghangat, tutupan salju menurun, permukaan laut meningkat, peningkatan bencana ekstrem, dan pengasaman laut yang meningkat.
Kesimpulan
Narasi bahwa perubahan iklim merupakan hasil konspirasi adalah hoaks. Penyebar informasi mengambil sumber dari situs yang memiliki bias sayap kanan dengan kredibilitas tingkat menengah.
Data NASA menunjukkan sejumlah bukti perubahan iklim, antara lain suhu Bumi semakin panas, meningkatnya karbon dioksida, permukaan laut semakin tinggi, dan peningkatan bencana ekstrem.
Data NASA menunjukkan sejumlah bukti perubahan iklim, antara lain suhu Bumi semakin panas, meningkatnya karbon dioksida, permukaan laut semakin tinggi, dan peningkatan bencana ekstrem.
Rujukan
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02uTsw7Gga2UZHxg5r8M1GW42aNnqFMR5hqrMDa6QSyyXDYEVsRGWZvzoAvFxNyZfsl&id=100083826821322
- https://ghostarchive.org/archive/4Zdgg
- https://mediabiasfactcheck.com/american-enterprise-institute/
- https://www.usgs.gov/faqs/why-climate-change-happening-and-what-are-causes
- https://climate.nasa.gov/evidence/
- https://t.me/kompascomupdate
Keliru, Video Berisi Klaim 19 Pengungsi Rohingya Ditangkap Polres Bengkulu
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 10/01/2024
Berita
Video berisi klaim 19 pengungsi Rohingya ditangkap Polres Bengkulu dibagikan oleh salah satu akun Instagram [ arsip ] pada Minggu, 7 Januari 2024. Dalam video itu petugas kepolisian terlihat mengumpulkan dan memeriksa orang-orang yang ditangkap tersebut.
Tidak hanya menunjukkan sejumlah pria yang ditangkap, pengunggah konten juga memasukkan potongan gambar seorang lelaki yang bermain bersama anak-anak di bawah tenda pengungsian.
Hingga artikel ini diturunkan, unggah ini telah disukai 879 pengguna Instagram dan 173 komentar. Namun, benarkah Polres Bengkulu menangkap 19 pengungsi Rohingya?
Hasil Cek Fakta
Verifikasi Tempo menunjukkan bahwa video yang diunggah itu diambil dari kanal YouTube Beritasatu berjudul “Polres Bengkulu Tangkap 19 Imigran Gelap Asal Myanmar” yang tayang pada 17 Februari 2015.
Faktanya, berita tersebut tentang penangkapan imigran gelap asal Myanmar, bukan penangkapan pengungsi Rohingya. Imigran gelap itu datang ke Indonesia berniat untuk mencari pekerjaan di Bengkulu.
Kepala Kepolisian Resor Kota Bengkulu saat itu, AKBP Ardian Indra Nurinta di Bengkulu, mengatakan, sejumlah WNA tersebut diamankan dari rumah kontrakan di Kelurahan Anggut Bawah, Kecamatan Ratu Samban pada Minggu, 15 Februari 2015 malam. Para imigran tersebut berniat mencari pekerjaan di Kota Bengkulu. Mereka masuk ke Kota Bengkulu melalui Kota Medan, Sumatera Utara.
Dari pemeriksaan di rumah kontrakan tersebut, polisi tidak menemukan dokumen izin tinggal yang lengkap sehingga 19 WNA itu dibawa ke Polres Kota Bengkulu untuk menjalani pemeriksaan.
Dikutip dari Liputan6, Ardian mengatakan hanya 1 orang saja yang memegang paspor, itu pun sudah habis masa berlakunya.
Sementara anak-anak dalam video itu bukan peristiwa di Bengkulu, melainkan di area SKB Cot Gapu, Kabupaten Bireuen, Aceh, yang diterbitkan di kolom Antara Foto pada 28 Desember 2018 dengan judul “Pengungsi Etnis Rohingya Kabur”.
Dalam video, pengunggah konten menampilkan gambar anak-anak yang sedang bermain di bawah tenda pengungsian. Bagian ini memang pengungsi dari Rohingya, namun tidak ada kaitannya dengan penangkapan imigran gelap asal Myanmar di Bengkulu.
Gambar tersebut pernah diterbitkan di kolom Antara Foto, Jumat 28 Desember 2018 dengan judul “Pengungsi Etnis Rohingya Kabur ” dan diabadikan fotografer Antara, Rahmad.
Dalam keterangan foto itu dijelaskan pengungsi etnis Rohingya beraktivitas di tempat penampungan sementara area SKB Cot Gapu, Kabupaten Bireuen, Aceh, Jumat, 28 Desember 2018. Sebanyak 21 orang dari dari 79 orang pengungsi Rohingya terdiri 14 laki-laki dewasa, Empat perempuan dan Tiga anak anak dilaporkan kabur melarikan diri dari penampungan di kabupaten itu.
Perbedaan Pengungsi dan Imigran
Dalam situs resmi The UN Refugee Agency Indonesia dijelaskan, Konvensi 1951 tentang Status Pengungsi, mendefinisikan pengungsi sebagai “orang yang dikarenakan oleh ketakutan yang beralasan akan penganiayaan, yang disebabkan oleh alasan ras, agama, kebangsaan, keanggotaan dalam kelompok sosial dan partai politik tertentu, berada di luar negara kebangsaannya dan tidak menginginkan perlindungan dari Negara tersebut.”
Ketika pengungsi meninggalkan negara asal atau tempat tinggalnya, mereka meninggalkan hidup, rumah, kepemilikan dan keluarganya.
Pengungsi tersebut tidak dapat dilindungi oleh negara asalnya karena mereka terpaksa meninggalkan negaranya. Karena itu, perlindungan dan bantuan kepada mereka menjadi tanggung jawab komunitas internasional.
UNHCR bersama dengan para mitranya mempromosikan aktivitas perlindungan dan program bantuan untuk memastikan kebutuhan dasar para pengungsi dan pencari suaka terpenuhi selama mereka menantikan solusi jangka panjang yang paling tepat.
Sedangkan dikutip dari Detik.com, imigran adalah orang asing atau orang yang bukan warga negara Indonesia (WNI) atau warga negara asing (WNA) yang datang ke negara lain atau sebaliknya untuk menetap secara permanen dengan tujuan tertentu, berdasarkan proses perizinan dan dokumen kepindahan. Imigran terdiri atas imigran legal dan imigran ilegal atau imigran gelap.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta, video berisi klaim Polres Bengkulu menangkap pengungsi Rohingya adalahkeliru.
Video yang diunggah itu diambil dari channel YouTube Beritasatu berjudul Polres Bengkulu Tangkap 19 Imigran Gelap Asal Myanmar. Berita ini sudah tayang 9 tahun silam atau 17 Februari 2015, yang sebenarnya berisi tentang penangkapan imigran gelap asal Myanmar, bukan penangkapan pengungsi Rohingya, dan mereka datang ke Indonesia berniat untuk mencari pekerjaan di Bengkulu.
Kemudian gambar anak-anak dalam video itu bukan di Bengkulu, melainkan di area SKB Cot Gapu, Kabupaten Bireuen, Aceh, yang diterbitkan di kolom Antara Foto pada 28 Desember 2018 dengan judul “Pengungsi Etnis Rohingya Kabur”.
Rujukan
- https://www.instagram.com/reel/C1yxN2YB7t0/
- https://web.archive.org/web/20240110133614/
- https://www.instagram.com/reel/C1yxN2YB7t0/
- https://www.youtube.com/watch?v=OKDXPA6bBTQ
- https://www.liputan6.com/news/read/2176845/20-imigran-muslim-rohingya-diamankan-di-bengkulu
- https://www.antarafoto.com/id/view/853092/pengungsi-etnis-rohingya-kabur
- https://www.unhcr.org/id/pengungsi
- https://news.detik.com/berita/d-6483815/apa-perbedaan-imigran-dan-pengungsi-simak-penjelasannya#:~:text=Imigran%20terdiri%20atas%20imigran%20legal,krisis%20ekonomi%20atau%20politik%2C%20dll. mailto:cekfakta@tempo.co.id
Halaman: 2951/6666