• Cek Fakta: Klaim Ada Empat Fakultas Baru di Universitas Pertahanan

    Sumber:
    Tanggal publish: 07/01/2024

    Berita

    Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menyebut, telah membentuk empat fakultas baru di Universitas Pertahanan, ketika dipercaya menjadi Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju.

    Hal ini disampaikan Prabowo saat debat capres Pemilu 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Menurut Prabowo, empat fakultas baru itu dibentuk untuk menyiapkan putra putri terbaik Indonesia dalam menguasai pertahanan.

    "Ketika jadi menteri, saya membentuk empat fakultas baru di bidang science, technology, engineering dan mathematics. Kita menyiapkan putra putri kita terbaik untuk menguasai teknologi untuk menguasai science untuk menguasai artificial intelligence untuk siber," kata Prabowo.

    Hasil Cek Fakta

    Saat dipercaya menjadi Menteri Pertahanan, Prabowo memang telah membuka empat fakultas baru di Universitas Pertahanan. Empat fakultas baru itu adalah science, technology, engineering, and mathematics.

    Informasi ini dikutip dari artikel berjudul "Prabowo Bangga Buka Empat Fakultas Baru di Unhan" yang dimuat situs edukasi.sindonews.com pada Jumat 22 November 2022.

    JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengaku bangga lantaran telah membuka empat fakultas di bidang Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) di Universitas Pertahanan (Unhan) .

    Hal itu diungkapkan Prabowo saat memaparkan materi bertajuk "Leadership in a Polarized World" dalam acara IDEA Fest 2022.

    "Saya bangga dan mengingat begitu saya menjadi Menhan, saya membuka empat fakultas baru di Unhan. Empat-empatnya di bidang STEM," kata Prabowo di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Jumat (25/11/2022).

    Fakultas yang dibuka Prabowo yakni Fakultas Kedokteran, Fakultas Farmasi, Fakultas Teknik, serta Fakultas Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi. Bagi calon mahasiswa yang ingin masuk Unhan, kata Prabowo, harus memiliki IQ minimal 120 dan nilai rata-rata matematika serta fisika sembilan. Syarat itu diberlakukan mengadopsi ketentuan masuk Universitas Harvard.

    "Dan di Unhan tidak memandang kamu siapa, karena kita kasih beasiswa penuh. Waktu masuk kelas pertama, setengahnya tidak punya laptop, daripada ada gap, saya perintahkan semua kasih laptop biar tidak ada gap karena nanti yang enggak punya minder," tutur Prabowo.

    Lebih lanjut Prabowo mengatakan pendidikan sangat penting karena dapat memajukan suatu bangsa. Hal itu ia yakini merujuk kata-kata mutiara Simon Bolivar, panglima militer perjuangan kemerdekaan Amerika Selatan.

    "Dia mengatakan, suatu bangsa akan berjalan menuju kebesaran dengan cepat sesuai dengan kecepatan pendidikan mereka. Suatu bangsa akan terbang jika pendidikannya baik. Suatu bangsa akan runtuh jika pendidikannya diabaikan," tutur Prabowo.

    "Indonesia, kita harus memikirkan investasi, mempercepat, membangun pendidikan kita," tandas Prabowo di hadapan peserta yang sebagian besar anak muda.

    Kesimpulan

    Saat dipercaya menjadi Menteri Pertahanan, Prabowo memang telah membuka empat fakultas baru di Universitas Pertahanan. Empat fakultas baru itu adalah science, technology, engineering, and mathematics.

    Rujukan

    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • CEK FAKTA: Benarkah Anggaran Pertahanan Indonesia Hanya 2% dari PDB Seperti Kata Ganjar?

    Sumber:
    Tanggal publish: 07/01/2024

    Berita

    Calon Presiden (Capres) nomor urut 03 Ganjar Pranowo mengatakan bahwa anggaran pertahanan Indonesia belum mencapai 2%dari produk domestik bruto (PDB).

    Hasil Cek Fakta

    Adapun pernyataan Ganjar sesuai dengan fakta bahwa pada 2022, anggaran pertahanan Indonesia hanya 0,7% dari PDB. Berdasarkan data Bank Dunia, rata-rata anggaran pertahanan secara global sebesar 2-3% dari PDB mereka. Adapun berdasarkan catatan Bisnis, anggaran Kemhan paling besar selama periode 2019-2024 tercatat pada 2022 yakni Rp150,43 triliun. Sementara itu BPS mencatat bahwa PDB atas dasar harga pada 2022 yakni mencapai Rp18.588,4 triliun. Dengan demikian, anggaran Kemhan terhadap PDB pada 2022 itu mencapai 0,76%.

    Rujukan

    • Bisnis Indonesia
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Benar, Klaim Ganjar Pranowo soal Anggaran Pertahanan Indonesia Belum Mencapai 1-2 persen Dari PDB

    Sumber:
    Tanggal publish: 07/01/2024

    Berita

    Benar, Klaim Ganjar Pranowo soal Anggaran Pertahanan Indonesia Belum Mencapai 1-2 persen Dari PDB

    Hasil Cek Fakta






    Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, mengatakan anggaran pertahanan Indonesia belum mencapai 1-2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

    Pertahanan rakyat semesta musti kita dorong kita lapisi dengan pertahanan yang betul betul berlapis dan kita jadikan benteng pertahanan nusantara sebagai sebuah satu kesatuan. Dan kita perlu melakukan penataan gelar pasukan karena IKN menjadi pusat gravitasi baru dan ini bagian dari antisipasi terhadap pertarungan global antara amerika serikat dan tiongkok. Untuk itulah pertahanan kita mesti masuk pada wilayah 5.0 dengan teknologi sakti dengan rudal hipersonik, senjata cyber sensor kuantum dan sistem senjata otonom dan itu bisa dilakukan kalau anggaran dari kemenhan itu 1 sampai 2 persen dari PDB sehingga ya kita bisa tercapai


    PEMERIKSAAN KLAIM

    Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024, pemerintah mengalokasikan anggaran belanja fungsi pertahanan atau belanja militer sebesar Rp 139,1 triliun. Nilainya berkurang sekitar Rp 5,6 triliun atau turun 3,9 persen dibanding outlook realisasi anggaran 2023.

    Kendati ada penurunan, anggaran pertahanan pada penghujung era Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini masih tergolong tinggi dibanding Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

    Selama periode pertama pemerintahan SBY (2005-2009), belanja militer atau anggaran pertahanan nasional hanya berkisar Rp 9 triliun—Rp 30 triliun per tahun. Kemudian pada periode kedua SBY (2010-2014) anggarannya mulai naik ke kisaran Rp 17 triliun- Rp 87 triliun per tahun.

    Nilainya pun meningkat lagi setelah Presiden Jokowi menjabat. Pada periode pertama Jokowi (2015-2019), belanja militer atau anggaran pertahanan nasional mencapai rentang Rp 98 triliun—Rp 117 triliun per tahun. Kemudian pada periode kedua Jokowi (2020-2024) angkanya naik ke kisaran Rp125 triliun—Rp 150 triliun per tahun, dengan rincian seperti terlihat pada grafik.

    Meski anggaran pertahanan era Jokowi lebih tinggi ketimbang SBY, rasionya terhadap produk domestik bruto (PDB) tak berubah signifikan, masih tetap di bawah 1%.

    Rasio anggaran pertahanan atau belanja militer terhadap PDB era SBY berkisar 0,2—0,9% per tahun, sedangkan era Jokowi 0,7—0,9% per tahun.

    Kesimpulan

    Meski anggaran pertahanan era Jokowi lebih tinggi ketimbang SBY, rasionya terhadap produk domestik bruto (PDB) tak berubah signifikan, masih tetap di bawah 1%.

    Rasio anggaran pertahanan atau belanja militer terhadap PDB era SBY berkisar 0,2—0,9% per tahun, sedangkan era Jokowi 0,7—0,9% per tahun.

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Cek Fakta: Ganjar Pranowo Sebut Anggaran Pertahanan Indonesia Belum Mencapai 1%, Benarkah?

    Sumber:
    Tanggal publish: 07/01/2024

    Berita

    Calon Presiden Nomor Urut Tiga, Ganjar Pranowo menyatakan anggaran pertahanan Indonesia belum mencapai 1 persen dari produk domestik bruto (PDB).

    Hasil Cek Fakta

    Artikel berjudul "Ini Perbandingan Anggaran Pertahanan Era SBY dan Jokowi" yang dimuat situs databoks.katadata.co.id, pada 4 Januari 2024 menyebutkan, Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024, pemerintah mengalokasikan anggaran belanja fungsi pertahanan atau belanja militer sebesar Rp139,1 triliun.

    Nilainya berkurang sekitar Rp5,6 triliun atau turun 3,9 persen dibanding outlook realisasi anggaran 2023.

    Pada periode pertama Jokowi (2015-2019), belanja militer atau anggaran pertahanan nasional mencapai rentang Rp98 triliun—Rp117 triliun per tahun.

    Kemudian pada periode kedua Jokowi (2020-2024) angkanya naik ke kisaran Rp125 triliun—Rp150 triliun per tahun, dengan rincian seperti terlihat pada grafik.

    Meski anggaran pertahanan era Jokowi lebih tinggi ketimbang SBY, rasionya terhadap produk domestik bruto (PDB) tak berubah signifikan, masih tetap di bawah 1 persen.

    Kesimpulan

    Anggaran pertahanan era Jokowi lebih tinggi ketimbang SBY, rasionya terhadap produk domestik bruto (PDB) tak berubah signifikan, masih tetap di bawah 1 persen.

    Rujukan

    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini