Cek Fakta: Tidak Benar Ada Penjadwalan Pandemi 2.0 Akibat Polusi Udara
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 22/09/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang mengklaim akan ada pandemi 2.0 yang dijadwalkan pada akhir tahun 2023 dengan alasan polusi udara. Postingan itu beredar sejak awal bulan ini.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 6 September 2023.
Berikut isi postingannya:
"Dokter tifaPandemi 2.0 yang dijadwalkan tahun 2025, ternyata dimajukan, bukan di 2024, tetapi di 2023.
Dalam sebulan dua bulan, akan ada peraturan Lockdown, WFH, dan aturan pakai Masker.
Pertama agar masyarakat tidak protes, maka alasannya adalah Polusi Udara. Chemtrails terus ditaburkan, DEW dengan hasil kebakaran hutan dan gedung-gedung, Langit dibuat jadi Forecast, seakan-akan menghitam karena jelaga Batubara atau BBM. Pesan saya:
Satu Tingkatkan Imunitas baik-baik.Sudah saya berikan metodenya di postingan saya yang lalu.
Dua Beli Ivermectin dan Hydroxychloroquine. Untuk jaga-jaga.
Tiga Jadilah orang baik, perbaiki Ibadah, sholat ditambah khusyu dan tepat waktu, rajin-rajin sedekah, perbanyak amal jariyah."
Lalu benarkah postingan yang mengklaim akan ada pandemi 2.0 yang dijadwalkan pada akhir tahun 2023 dengan alasan polusi udara?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel berjudul "Wamenkes Dante soal Viral Pandemi 2.0 Picu Lockdown: Itu Hoaks" yang tayang di Liputan6.com pada 8 September 2023.
Di sana terdapat penjelasan dari Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia Dante Saksono Harbuwono.
"Enggak ada, enggak ada yang seperti itu. Hoaks itu," ucap Dante.
Selain itu Ikatan Dokter Indonesia (IDI) juga menyampaikan bantahannya terkait postingan yang beredar viral itu. Bantahan disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi.
"Saya kira dasar di dalam kita menyikapi problema kesehatan itu tentunya yang berdasar pada evidence based (berbasis bukti penelitian). Jangan langsung percaya terhadap sesuatu yang belum jelas kebenarannya, termasuk lockdown September 2023 akibat Pandemi 2.0," ujarnya.
Selain itu kami juga menemukan artikel berjudul "Benarkah ada pandemi 2.0? Berikut pernyataan Kemenkes" yang tayang di Antaranews.com pada 8 September 2023.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, Dr Siti Nadia Tarmizi menjelaskan bahwa pandemi bukanlah sesuatu yang bisa direkayasa karena pandemi merupakan penyakit baru.
Seperti pada umumnya, penyakit baru sering menimbulkan fatalitas yang besar karena kita belum kenal dengan penyakitnya.
Pandemi juga bukan suatu rekayasa karena hampir semua negara terdampak dengan pandemi. Mulai dari negara yang super power hingga negara yang lemah ekonominya.
"Kedua terkait polusi, kalau kita lihat ini kondisi yang saat ini terjadi dan sudah banyak kajian ilmiah hubungan antara kualitas udara yang buruk dengan kesehatan dan karena kualitas udara tidak baik maka sebagai upaya pencegahan salah satunya penggunaan masker, WFH juga mengurangi polutan khususnya emisi kendaraan," kata Siti Nadia Tarmizi.
Kemudian terkait himbauan membeli Ivermectiin dan Hidrokloroquin, sambung dia, hingga saat ini belum ada kajian ilmiah terkait obat pencegahannya.
Kesimpulan
Postingan yang mengklaim akan ada pandemi 2.0 yang dijadwalkan pada akhir tahun 2023 dengan alasan polusi udara adalah tidak benar.
Rujukan
- https://www.liputan6.com/health/read/5392710/wamenkes-dante-soal- viral-pandemi-20-picu-lockdown-itu-hoaks?page=4
- https://www.liputan6.com/health/read/5392121/viral-cuitan-dokter-tifa- soal-pandemi-20-bakal-terjadi-di-2023-sampai-bikin-lockdown-idi-itu- pendapat-personal
- https://www.antaranews.com/berita/3718515/benarkah-ada-pandemi- 20-berikut-pernyataan-kemenkes
- https://www.liputan6.com/health/read/5392841/kemenkes-heran-ramai- kabar-lockdown-gegara-pandemi-20-di-2023
[SALAH] Seluruh Kematian di US, 1% Karena Covid 19
Sumber: TwitterTanggal publish: 21/09/2023
Berita
Opss! Data CDC menunjukkan bahwa 99% ‘kematian akibat Covid’ bukan disebabkan oleh virus.
Berita ini mengingatkan saya kepada stempel penyebar hoax oleh kemenkes dan kominfo
Berita ini mengingatkan saya kepada stempel penyebar hoax oleh kemenkes dan kominfo
Hasil Cek Fakta
Sebuah akun Twitter @yo2thok mengunggah tangkapan layar dari artikel dailymail.co.uk yang berjudul “99% of ‘Covid deaths’ not primarily caused by the virus, CDC data shows (terjemahan : Data CDC menunjukkan bahwa 99% ‘kematian akibat Covid’ bukan disebabkan oleh virus.” Ia memberikan keterangan tambahan yang menegaskan bahwa di 99% kematian di Amerika bukan karena Covid.
Faktanya, dalam artikel dailymail disebutkan data yang dituliskan berasal dari The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dalam rentang tanggal 13 sampai 19 Agustus 2023. CDC menunjukkan 324 kematian akibat Covid tercatat dalam pekan yang berakhir 19 Agustus. Hanya 1,7 persen dari keseluruhan kematian pada minggu itu.
Sebelumnya, dailymail menuliskan klaim seperti pada tangkapan layar di Twitter. Namun pihaknya telah mengkonfirmasikan adanya perubahan isi berita.
“Catatan kaki di bagian bawah pelacak data Covid CDC menjelaskan persentase seluruh kematian yang dilaporkan yang dikaitkan dengan Covid-19 dihitung berdasarkan jumlah kematian karena semua penyebab. Kami telah mengubah artikel untuk mencerminkan hal ini.”
Dengan demikian, klaim seluruh kematian di US 1% Karena Covid 19 adalah tidak benar. Informasi tersebut tidak lengkap sehingga tergolong dalam kategori konteks yang salah.
Faktanya, dalam artikel dailymail disebutkan data yang dituliskan berasal dari The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dalam rentang tanggal 13 sampai 19 Agustus 2023. CDC menunjukkan 324 kematian akibat Covid tercatat dalam pekan yang berakhir 19 Agustus. Hanya 1,7 persen dari keseluruhan kematian pada minggu itu.
Sebelumnya, dailymail menuliskan klaim seperti pada tangkapan layar di Twitter. Namun pihaknya telah mengkonfirmasikan adanya perubahan isi berita.
“Catatan kaki di bagian bawah pelacak data Covid CDC menjelaskan persentase seluruh kematian yang dilaporkan yang dikaitkan dengan Covid-19 dihitung berdasarkan jumlah kematian karena semua penyebab. Kami telah mengubah artikel untuk mencerminkan hal ini.”
Dengan demikian, klaim seluruh kematian di US 1% Karena Covid 19 adalah tidak benar. Informasi tersebut tidak lengkap sehingga tergolong dalam kategori konteks yang salah.
Kesimpulan
Informasi tidak lengkap. Berdasarkan artikel asli dailymail.co.uk, dijelaskan bahwa data tersebut merupakan data mingguan statistik angka kematian di Amerika Serikat dalam rentang tanggal 13 sampai 19 Agustus 2023. Sebelumnya, dailymail menuliskan klaim seperti pada tangkapan layar di Twitter. Namun pihaknya telah mengkonfirmasikan adanya perubahan isi berita.
Rujukan
[SALAH] Patung Jokowi di Gerbang Stadion JIS
Sumber: FacebookTanggal publish: 21/09/2023
Berita
patung ini akan menghiasi gerbang stadion jis setelah di renovasi sebagai penghargaan 2 periode memimpin negri ruwetnesia..
Hasil Cek Fakta
Sebuah akun Facebook mengunggah foto patung yang menyerupai Jokowi. Ia mengklaim bahwa patung itu akan menghiasi gerbang Stadion Jakarta Internasional Stadion (JIS) setelah selesai direnovasi. Faktanya, foto tersebut adalah hoaks hasil manipulasi gambar.
Berdasarkan penelusuran Google Image Search, ditemukan foto yang mirip dengan rangka patung tersebut. Foto aslinya adalah foto patung Fir’aun saat berada di pameran bertajuk “Acient Egypt Exhibition” yang digelar di Tokyo Jepang pada 2021.
Dilansir dari japantravel.com, pameran ini memamerkan berbagai karya dari Museum Mesir Berlin, yang memiliki salah satu koleksi khusus Mesir terlengkap di dunia. Total sekitar 130 karya yang dipamerkan, termasuk artefak hasil galian yang dipamerkan di Jepang untuk pertama kalinya.
Foto tersebut digubah menggunakan software pengolah gambar dengan mencantumkan wajah Jokowi. Dengan demikian, unggahan Facebook yang menampilkan patung berwajah Jokowi adalah hoaks kategori konten parodi.
Berdasarkan penelusuran Google Image Search, ditemukan foto yang mirip dengan rangka patung tersebut. Foto aslinya adalah foto patung Fir’aun saat berada di pameran bertajuk “Acient Egypt Exhibition” yang digelar di Tokyo Jepang pada 2021.
Dilansir dari japantravel.com, pameran ini memamerkan berbagai karya dari Museum Mesir Berlin, yang memiliki salah satu koleksi khusus Mesir terlengkap di dunia. Total sekitar 130 karya yang dipamerkan, termasuk artefak hasil galian yang dipamerkan di Jepang untuk pertama kalinya.
Foto tersebut digubah menggunakan software pengolah gambar dengan mencantumkan wajah Jokowi. Dengan demikian, unggahan Facebook yang menampilkan patung berwajah Jokowi adalah hoaks kategori konten parodi.
Kesimpulan
Foto tersebut hasil manipulasi. Faktanya itu adalah patung Fir’aun yang dipamerkan dalam pameran Mesir kuno di Jepang tahun 2021.
Rujukan
[SALAH] Foto Ganjar Membersihkan WC Umum
Sumber: FacebookTanggal publish: 21/09/2023
Berita
PRESTASINYA..
Menjadikan Jateng Daerah Termiskin Dan Upah Buruh Paling Rendah Sedunia
Menjadikan Jateng Daerah Termiskin Dan Upah Buruh Paling Rendah Sedunia
Hasil Cek Fakta
Sebuah akun Facebook mengunggah foto yang menampilkan Ganjar Pranowo sedang membersihkan toilet umum dalam posisi jongkok. Ganjar menggunakan baju berwarna putih serta peci di kepala. Disebelah Ganjar tampak ada seorang wanita yang sedang mencuci pakaian. Faktanya, foto tersebut hasil manipulasi aplikasi pengolah gambar.
Berdasarkan penelusuran Google Image Search, ditemukan foto yang identik. Foto Ganjar sedang Jongkok menggunakan peci mirip adalah momen Ganjar membersihkan lumut di tempat air wudhu di Pondok Pesantren Sukawarah Roudlotus Sholichin Sholichat di Desa Kalijaran, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Purbalingga, Sabtu (19/2/2022). Foto aslinya dapat dilihat pada artikel tribunnews.com dengan judul “Ganjar Pranowo Ajari Para Santri Bersihkan Lumut di Tempat Wudhu dan Ingatkan soal Prokes.”
Sedangkan toilet dalam foto adalah illustrasi Pemprov DKI Jakarta telah merevitalisasi fasilitas MCK di Kelurahan Pinangsia, Jakarta Barat, agar warga bisa hidup layak dan beradab. Foto tersebut dapat dilihat pada artikel tribunnews.com dengan judul “Pemprov DKI Revitalisasi MCK Kelurahan Pinangsia, Prihatin Ada Warga yang Hidup tak Layak.”
Berdasarkan penelusuran Google Image Search, ditemukan foto yang identik. Foto Ganjar sedang Jongkok menggunakan peci mirip adalah momen Ganjar membersihkan lumut di tempat air wudhu di Pondok Pesantren Sukawarah Roudlotus Sholichin Sholichat di Desa Kalijaran, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Purbalingga, Sabtu (19/2/2022). Foto aslinya dapat dilihat pada artikel tribunnews.com dengan judul “Ganjar Pranowo Ajari Para Santri Bersihkan Lumut di Tempat Wudhu dan Ingatkan soal Prokes.”
Sedangkan toilet dalam foto adalah illustrasi Pemprov DKI Jakarta telah merevitalisasi fasilitas MCK di Kelurahan Pinangsia, Jakarta Barat, agar warga bisa hidup layak dan beradab. Foto tersebut dapat dilihat pada artikel tribunnews.com dengan judul “Pemprov DKI Revitalisasi MCK Kelurahan Pinangsia, Prihatin Ada Warga yang Hidup tak Layak.”
Kesimpulan
Foto hasil manipulasi. Faktanya, pada foto Ganjar sedang membersihkan lumut di tempat air wudhu di Pondok Pesantren Sukawarah Roudlotus Sholichin Sholichat di Desa Kalijaran, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Purbalingga, Sabtu (19/2/2022).
Rujukan
Halaman: 3296/6651