• [SALAH] Akun WhatsApp Bupati Indramayu Nina Agustina

    Sumber: WhatsApp
    Tanggal publish: 31/07/2023

    Berita

    Assalamualaikum apa bener ini dengan salah satu pengurus HASANUDIN. Klok bleh tau dengan BPK/Ibu siyapa saya berbicara ini. Perkenalkan saya ibu Hj. Nina Agustina Bupati Kabupaten Indramayu”
    “Waalaikumsalam wrwb iya Ibu Bupati, saya pa Royani ketua Yayasan Hasanudin juga sekretaris KUD Mina Bahari Eretan Kulon. Sbnrnya sering ketemu dg Ibu dan sering foto”
    “iya bapak, maksud dan tujuan saya menghubungi bapak, saat ini guna untuk menyampaikan prihal bantuan donasi yang dibagikan oleh Pemkab”
    “Siao bu..”
    “Donasi yang dibagikan per 5 tahun sekali diperuntukan ke seluruh tempat ibadah khususnya di wilayah Pemkab Indramayu.
    Baik bapak jika rekening atas nama Lembaga sudah ada bisa dikirimkan ya pak untuk nomor rekening beserta foto bukunya guna proses penyaluran donasi nanti”
    “Ok bu teirma kasih sy akan kirim”
    “Baik kalua suda ada segera di foto kan rekening beserta bukunya yang atas nama Lembaga nya dan di kirim kesini!!! Biyar proses penyaluran donasi bisa segera terlaksanakan sesuwai yg sudah di agendakan sama pihak Pemkab”
    “Sya konfirmasikan kesekertaris Dinsos bapak Maulana ikhsan sebentar lagi beliyau segera menghubungi kontak bapak. Harap di tunggu za bapak

    Hasil Cek Fakta

    Beredar akun WhatsApp Bupati Indramayu Nina Agustina. Akun bernomor +6281346148274 menghubungi salah satu ketua yayasan dan menawarkan bantuan donasi yang diklaim dibagikan oleh Pemkab setiap 5 tahun sekali, lalu diminta mengirimkan nomor dan buku rekening.

    Faktanya akun WhatsApp yang beredal adalah palsu. Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) pada Diskominfo Indramayu, Agus Muttaqien menjelaskan nomor WhatsApp yang beredar dengan iming-iming pembagian donasi adalah modus penipuan. Masyarakat diimbau untuk selalu cek kebenaran informasi dengan menghubungi layanan call center Diskominfo Indramayu 0811-1333-314.

    Berdasarkan penjelasan di atas, akun WhatsApp Bupati Indramayu Nina Agustina +6281346148274 adalah tidak benar dan masuk kategori konten tiruan.

    Kesimpulan

    Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) pada Diskominfo Indramayu, Agus Muttaqiem menegaskan akun WhatsApp yang beredar bukan milik Bupati Indramayu Nina Agustina.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Akun Facebook Bupati Solok Epyardi Asda

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 31/07/2023

    Berita

    Assalamualaikum”
    “Waalaikumsalam Pak”
    “Gimana kabarnya pak dan sekeluarga sehat”
    “Sehat”
    “Alhamdulillah. Maaf ganggu saya mau tanya barngkali ada pembangunan masjid atau pondok pesantren di daerah bapak, kebetulan saya dan keluarga mau sodaqoh di masjid atau pondok pesantren, barangkali bisa bantu saya untuk amanahkan program sodaqoh saya dan keluarga

    Hasil Cek Fakta

    Beredar akun Facebook Bupati Solok Epyardi Asda. Akun tersebut mengirimkan pesan ke salah satu pengguna Facebook untuk menawarkan bantuan terkait pembangunan masjid atau pondok pesantren.

    Faktanya akun yang beredar adalah palsu. Bupati Solok Epyardi Asda melalui situs resmi pemkab Solok menegaskan bahwa akun yang beredar adalah palsu. ia mengibau kepada masyarakat Kabupaten Solok agar berhati-hati terhadap penipuan yang marak terjadi.

    Berdasarkan penjelasan di atas, akun Facebook Bupati Solok Epyardi Asda adalah tidak benar dan masuk kategori konten tiruan.

    Kesimpulan

    Akun palsu. Epyardi Asda menegaskan akun yang beredar adalah bukan miliknya dan merupakan modus penipuan.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Akun WhatsApp Pj Bupati Bireuen, Aulia Sofyan +62 81232722952

    Sumber: WhatsApp
    Tanggal publish: 31/07/2023

    Berita

    Assalamualaikum apa bener ini dengna salah satu pengurus DARUSSA’ADA COT BADA
    Klok bleh tau dengan BP/ibu siyapa saya berbicara ini
    Perkenalkan saya BPK Aulia Sofyan PJ Bupati kabupaten Bireuen

    Hasil Cek Fakta

    Beredar akun WhatsApp mengatasnamakan Pj Bupati Bireuen, Aulia Sodyan. Akun bernomor +62 81232722952 menggunakan foto profil bupati dan mengirimkan pesan terkait penggalangan donasi untuk berbagai yayasan dan pondok pesantren.

    Setelah ditelusuri, akun WhatsApp tersebut adalah palsu. melansir dari acehekspres.com, Kabag Prokopim Setdakab Bireuen, Azmi menegaskan Pj Bupati Bireuen tidak pernah melakukan penggalangan donasi untuk kegiatan tersebut. Azmi juga menambahkan jika ingin mengetahui program yang digagas bupati, warga bisa langsung mengonfirmasi kepada bagian protokol dan komunikasi pimpinan atau dinas terkait.

    Dari paparan fakta di atas, akun WhatsApp Pj Bupati Bireuen, Aulia Sofyan +62 81232722952 adalah tidak benar dan masuk kategori konten tiruan.

    Kesimpulan

    Kabag Prokopim Setdakab Bireuen, Azmi menegaskan Pj Bupati Bireuen tidak pernah melakukan penggalangan donasi untuk kegiatan tersebut.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Pembubaran Pengajian Akibat Suruhan Cina yang Ingin Merebut Tanah Warga

    Sumber: FACEBOOK
    Tanggal publish: 31/07/2023

    Berita

    “VILARKAN POLISI PKI REJIM JKW… **Betapa Biadap nya para keparat itu Terhadap Rakyatnya & Umat Islam ibu2 yg lagi Mengadakan Pengajian, Padahal polri itu Wajib hukumnya Menjaga & Mengayomi Warga, ini Polri Sangat Tidak adil hanya demi utk bayaran uang haram oleh cina2 yg Merebut Tanah Warga…!!!!*”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar melalui media sosial Facebook, video sekelompok wanita mengaji yang dibubarkan paksa oleh aparat kepolisian. Di dalam unggahan video oleh akun Facebook bernama Ezra Doank ini memperlihatkan bahwa terjadi aksi saling dorong dan keributan yang terjadi di antara kelompok wanita dengan aparat kepolisian. Video ini kemudian ditambahkan sebuah narasi yang mengklaim bahwa pembubaran ini dilakukan atas suruhan dari orang-orang cina yang ingin merebut tanah warga.

    Namun setelah melakukan penelusuran terkait kebenaran informasi ini, ditemukan kekeliruan terhadap narasi yang disertakan di dalam unggahan. Video ini ternyata merupakan video yang diunggah oleh akun Youtube Tribun News pada tanggal 21 Juli 2023. Di dalam video terdapat juga tautan menuju artikel berita TribunMuaroJambi.com dengan judul, “Detik-detik Tangisan Ibu-ibu Desa Teluk Raya Meledak saat Puluhan Warga Diangkut ke Mapolda Jambi”.

    Melansir dari artikel tersebut, video yang tengah viral di media sosial ini ternyata video pembubaran yang dilakukan oleh aparat kepolisian, terhadap warga Dusun Pematang Bedero, Desa Teluk Raya, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muarojambi yang memblokade (menutup) akses jalan utama PT Fajar Pematang Indah Lestari (PT FPIL) pada hari Kamis, 20 Juli 2023.

    Ratusan polisi, gabungan dari Polda Jambi dan Polres Muarojambi, membubarkan secara paksa warga yang sudah sekira dua minggu ini menutup akses jalan perusahaan. Kericuhan pecah di lokasi karena warga tetap bertahan, tidak mau meninggalkan lokasi. Akhirnya, polisi mengangkut warga ke mobil, lalu membawanya ke Mapolda Jambi. Puluhan orang yang diangkut itu terdiri dari bapak- bapak, ibu-ibu dan anak-anak.

    Aksi blokade jalan PT FPIL, merupakan buntut dari penangkapan lima warga desa setempat oleh Polda Jambi pada 3 Juli 2023. Berdasarkan informasi dari Tribun Jambi, lima warga yang ditangkap itu, pada 2023 lalu masuk wilayah lahan sawit yang berstatus sengketa antara masyarakat dengan perusahaan.

    Mereka masuk untuk mencari kroto (telur semut kerengga; red) dan membersihkan lahan tersebut. Selang beberapa waktu, ada beberapa polisi datang ke sana. Selanjutnya, mereka difoto di dekat tumpukan buah sawit yang dipanen oleh pihak perusahaan. Mereka diduga secara sengaja memanen buah sawit di lahan yang tengah bersengketa itu. Setelah itu, muncul laporan dari perusahaan kepada Polda Jambi. Selanjutnya warga yang ditangkap itu diadili dan baru 3 Juli lalu diamankan.

    Jadi dapat disimpulkan bahwa klaim yang menyatakan bahwa video di dalam unggahan merupakan video pembubaran paksa oleh aparat kepolisian akibat suruhan dari orang-orang cina yang ingin merebut tanah warga adalah klaim keliru dan termasuk kedalam misleading content atau konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga

    Faktanya, pembubaran sekelompok warga ini merupakan pembubaran yang dilakukan oleh aparat kepolisian akibat warga yang telah memblokade akses jalan menuju PT FPIL selama dua minggu.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini