• [SALAH] Prabowo Menyerah dari Ganjar dan Mundur dari Pilpres 2024

    Sumber: FACEBOOK
    Tanggal publish: 31/07/2023

    Berita

    “KALAH TELAK DARI GANJAR, PRABOWO MUNDUR DARI PILPRES 2024”

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah aku di media sosial Facebook, mengunggah sebuah video yang diberi klaim judul bahwa Capres Prabowo Subianto telah mengundurkan diri dari Pilpres tahub 2024 mendatang. Video dengan judul, “KALAH TELAK DARI GANJAR, PRABOWO MUNDUR DARI PILPRES 2024” diunggah melalui akun Facebook Menuju Istana pada hari Jumat, 28 Juli 2023 dan telah ditonton sebanyak 16 ribu tayangan.

    Namun setelah melakukan penelusuran terkait informasi ini, diketahui ternyata klaim tentang mundurnya Prabowo dari Pilpres 2024 merupakan informasi hoaks lama yang kembali muncul. Sampai saat ini, belum ada konfirmasi resmi dari pihak Prabowo Subianto mengenai mundurnya beliau dari Pilpres tahun 2024. Hal ini juga diperkuat setelah menonton unggahan video, yang mana tidak ditemui pernyataan resmi mengenai mundurnya Prabowo Subianto dari Pilpres tahun 2024.

    Dengan demikian dapat disimpulkan, video dengan klaim judul bahwa Prabowo mundur dari Pilpres 2024 merupakan hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga

    Faktanya, belum ada informasi resmi yang menyatakan bahwa Prabowo benar mundur dari Pilpres 2024.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Buzzer Vaksin, Jehane Thomas, Meninggal Dunia Usai Menerima Suntik Vaksin

    Sumber: TWITTER
    Tanggal publish: 28/07/2023

    Berita

    “Buzzer Vaksin di Tiktok! ksehatannya mulai terganggu dan mendadak mati setelah menerima beberapa suntikan covid vaksin yang dia rekomendasikan, coba deh pikir berapa banyak orang sehat akan jadi rentan setelah menerima informasi palsu tentang vaksin darinya, Pandemi tolol.”

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah unggahan di media sosial Twitter menunjukkan video seorang seleb Tiktok, Jehane Thomas. Dalam unggahan tersebut, Jehane disebut sebagai buzzer vaksin yang meninggal dunia setelah menerima suntikan vaksin Covid-19 yang dirinya rekomendasikan sendiri.

    Namun, setelah menelusuri kebenaran informasi ini, didapati informasi yang membantah klaim tersebut. Berdasarkan artikel dari media asing, disebutkan bahwa Jehane Thomas meninggal akibat penyakit optic neuritis yang dideritanya. Keluhan dari Jehane pun sempat dibagikan melalui akun Tiktok dan Instagramnya, yang mana Jehane mengeluh mengalami sakit kepala hebat. Jehane pun sempat membagikan momen dirinya menunggu untuk menerima operasi sebagai tindak lanjut dari penyakit yang dideritanya tersebut.

    Jadi dapat disimpulkan bahwa Jehane Thomas meninggal akibat suntik vaksin Covid-19 yang direkomendasikannya sendiri merupakan klaim hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga

    Faktanya, Jehane Thomas meninggal dunia akibat penyakit Optic Neuritis yang dideritanya.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Di Dalam RUU Cipta Kerja Pemalsuan Ijazah Bukan Kejahatan, Ternyata Untuk Melindungi Presiden Jokowi Lantaran Ijazahnya Palsu

    Sumber: FACEBOOK
    Tanggal publish: 28/07/2023

    Berita

    “PANTAS DALAM OMNIBUSLAW PEMALSUAN IJAZAH BUKAN KEJAHATAN, TERNYATA UNTUK SELAMATKAN JOKOWI AGAR TIDAK DITUNTUT LANTARAN IJAZAHNYA PALSU”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah unggahan di media sosial Facebook, tentang berita mengenai dihapusnya ketentuan pidana terhadap perbuatan pemalsuan ijazah di Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja atau biasa dikenal juga dengan nama Omnibuslaw. Dalam unggahannya, akun bernama Jirolupat ini menyebutkan bahwa penghilangan ketentuan pidana pada perbuatan pemalsuan ijazah adalah sebuah upaya melindungi Presiden Indonesia, Joko Widodo dari jerat hukuman terkait kabar pemalsuan ijazahnya yang kian beredar.

    Steelah melakukan penelusuran mengenai kebenaran informasi ini, ditemukan kekeliruan yang terkandung di dalam unggahan tersebut. Sebagai informasi, bahwa sektor pendidikan ternyata turut masuk dan diatur di dalam RUU Cipta Kerja. Masuknya sektor pendidikan di dalam RUU ini menimbulkan banyak perdebatan di dalam masyarakat karena dipandang bertentangan dengan esensi pendidikan. Selain itu, di dalam beberapa ketentuan terkait sektor pendidikan, tidak ditemukan adanya ketentuan pidana terhadap perbuatan pemalsuan ijazah yang sebelumnya diatur di dalam undang-undang.

    Namun, setelah disahkan menjadi sebuah undang-undang, RUU Cipta Kerja juga mengalami beberapa perubahan terkait substansi yang terkandung di dalamnya, termasuk mengenai sektor pendidikan. Di dalam UU Cipta Kerja yang disahkan pada bulan Oktober tahun 2020 lalu hanya menyisakan satu ketentuan yakni, pada Pasal 65 paragraf 12 tentang perizinan pada sektor pendidikan yang dapat dilakukan melalui Perizinan Berusaha. Hal ini menunjukkan bahwa perihal ketentuan terkait dengan sektor pendidikan secara otomatis dikembalikan kepada undang-undang lama yang telah berlaku, termasuk ketentuan pidana yang ada di dalamnya, sehingga, informasi mengenai dihapusnya ketentuan pidana terhadap pemalsuan ijazah menjadi informasi yang tidak relevan lagi dengan kondisi saat ini.

    Selain itu, klaim mengenai ijazah palsu milik Jokowi merupakan hoaks lama yang beredar Kembali di masyarakat. Hal ini juga beberapa kali telah diperiksa faktanya dan dapat dilihat di dalam lama cek fakta turnbackhoax.id.

    Jadi dapat disimpulkan, bahwa klaim yang menyatakan bahwa tidak diaturnya mengenai ketentuan pidana terhadap pemalsuan ijazah di dalam RUU Cipta Kerja adalah untuk melindungi Presiden Joko Widodo adalah sebuah klaim hoaks kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga

    Faktanya, informasi mengenai hilangnya ketentuan pidana terkait pemalsuan ijazah pada RUU Cipta Kerja tidak relevan lagi saat ini. Hal tersebut dikarenakan pada UU Cipta Kerja yang telah disahkan hanya menyisakan satu ketentuan terkait sektor pendidikan, sehingga ketentuan lainnya dikembalikan pada undang-undang lama yang telah berlaku, termasuk ketentuan pidana mengenai pemalsuan ijazah. Selain itu, mengenai informasi palsunya ijazah dari Jokowi telah terbukti sebagai informasi hoaks.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Diganti dengan Jenderal Moeldoko

    Sumber: TWITTER
    Tanggal publish: 28/07/2023

    Berita

    “Sehari setelah apel siaga, kader Partai Nasdem Syahrul Yasin Limpo sebagai Menteri Pertanian direshuffle diganti oleh Jenderal Moeldoko. Istana makin retak:sunglasses:”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah unggahan di media sosial Twitter, yang memperlihatkan sebuah pesan melalui aplikasi Whatsapp, yang menyebutkan mengenai berita pergantian beberapa jajaran Menteri oleh presiden. Terlihat beberapa posisi di dalam cabinet Jokowi yang diklaim akan diganti dengan nama-nama yang juga tercantum di dalam pesan tersebut. Salah satu posisi yang disebut akan digantikan adalah posisi Menteri Petanian yang saat itu dijabat oleh salah satu kader Partai Nasdem, Syahrul Yasin Limpo. Disebutkan bahwa posisi Syahrul akan digantikan oleh Jenderal Moeldoko.

    Namun setelah melakukan penelusuran terkait informasi tersebut, diketahui bahwa klaim di dalam unggahan tersebut adalah hoaks. Melansir dari artikel media Bisnis.com, terpantau saat acara pelantikan dilaksanakan, Moeldoko diketahui memang berada di Kawasan istana, namun tidak turut masuk ke dalam jajaran pejabat yang akan dilantik. Diketahui bahwa terdapat 6 pejabat baru yang akan dilantik, yaitu:

    Menkominfo Budi Arie
    Wamenkominfo Nezar Patria
    Wamendes Prof Paiman Raharjo
    Wamenlu Pahala Mansury
    Wamen BUMN Rosan Roeslani
    Wamenag Saiful R Dasuki
    Berdasarkan informasi tersebut dapat disimpulkan bahwa klaim yang menyebutkan Syahrul Yasin Limpo sebagai Menteri Pertanian akan diganti dengan Jenderal Moeldoko, merupakan hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga

    Faktanya, tidak ada pergantian terhadap Syahrul Yasin Limpo selaku Menteri Pertanian.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini