Akun X “opposite6892” pada Sabtu (21/12/2024) membagikan video [arsip] yang diklaim merupakan pidato Presiden Turki Erdogan sebelum walkout. Diketahui, dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-11 Developing Eight (D-8), Erdogan dan sejumlah delegasi negara melakukan walkout atau berjalan meninggalkan ruangan, saat Presiden RI Prabowo Subianto berbicara dalam sebuah sesi di konferensi yang digelar di Kairo, Mesir, pada Kamis (19/12/2024).
“Apabila Palestina dikalahkan, maka kita tidak akan bisa melindungi Kota Madinah. Kalau Kota Madinah dikalahkan, maka kita tidak akan bisa melindungi Kota Makkah. Kalau Kota Makkah dikalahkan, kita akan kehilangan Ka’bah,” kata Erdogan dalam video setelah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia.
Hingga Senin (30/12/2024) unggahan tersebut telah disukai oleh lebih dari 1.000 pengguna, dikomentari hampir 200 kali, dan dibagikan lebih dari 300 kali.
[SALAH] Konten “Pidato Erdogan sebelum Walkout”
Sumber: X.comTanggal publish: 30/12/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Disadur dari artikel Cek Fakta Tempo.co.
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan, video Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tersebut tidak terjadi saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-11 Developing Eight (D-8).
Tempo memverifikasi narasi itu menggunakan layanan reverse image search dari mesin pencari Yandex, dan menemukan informasi terkonfirmasi terkait video pidato Erdogan yang menyerukan pembelaan terhadap Palestina itu.
Video yang beredar sesungguhnya memperlihatkan Erdogan berpidato dalam Penghargaan Necip Fazil 2017 di sebuah gedung di Istanbul, Turki, pada bulan Desember 2017, sebagaimana dilaporkan Mynet.com.
Kalimat yang diucapkan sama seperti video yang beredar di media sosial. Namun, sesungguhnya pidato itu tidak diucapkannya sebelum walkout saat Prabowo berbicara di KTT D-8 tahun 2024, melainkan di acara Penghargaan Necip Fazil tahun 2017.
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan, video Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tersebut tidak terjadi saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-11 Developing Eight (D-8).
Tempo memverifikasi narasi itu menggunakan layanan reverse image search dari mesin pencari Yandex, dan menemukan informasi terkonfirmasi terkait video pidato Erdogan yang menyerukan pembelaan terhadap Palestina itu.
Video yang beredar sesungguhnya memperlihatkan Erdogan berpidato dalam Penghargaan Necip Fazil 2017 di sebuah gedung di Istanbul, Turki, pada bulan Desember 2017, sebagaimana dilaporkan Mynet.com.
Kalimat yang diucapkan sama seperti video yang beredar di media sosial. Namun, sesungguhnya pidato itu tidak diucapkannya sebelum walkout saat Prabowo berbicara di KTT D-8 tahun 2024, melainkan di acara Penghargaan Necip Fazil tahun 2017.
Kesimpulan
Konten berisi klaim “pidato Erdogan sebelum walkout” merupakan unggahan dengan konteks yang salah (false context).
(Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)
(Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)
Rujukan
- http[tempo.co] Keliru, Video Pidato Erdogan Sebelum Walkout di KTT D-8
- https://www.tiktok.com/@akun_0_koma/photo/7442004309287636279 (tautan unggahan akun TikTok “akun_0_koma”)
- https://archive.ph/1hEDf (arsip unggahan akun TikTok “kangma1d0”)
- https://www.tempo.co/cekfakta/keliru-video-pidato-erdogan-sebelum-walkout-di-ktt-d-8-1185287
[SALAH] Video “Qodari Marah karena Ridwan Kamil Kalah Pilkada”
Sumber: TikTok.comTanggal publish: 30/12/2024
Berita
Akun TikTok “hans99916” pada Senin (2/12/2024) membagikan video [arsip] disertai narasi:
“Qodari Emosi!! Ridwan Kamil Kalah di Jakarta Hinga Merendahkan Pak Pramono Anung.”
Hingga Senin (30/12/2024) unggahan tersebut telah disukai oleh 25 pengguna, dikomentari sebanyak 14 kali.
“Qodari Emosi!! Ridwan Kamil Kalah di Jakarta Hinga Merendahkan Pak Pramono Anung.”
Hingga Senin (30/12/2024) unggahan tersebut telah disukai oleh 25 pengguna, dikomentari sebanyak 14 kali.
Hasil Cek Fakta
Disadur dari artikel Periksa Fakta Tirto.id.
Tim Riset Tirto mencoba menyaksikan video dari awal hingga selesai. Setelah menonton, Tirto mensinyalir video yang digunakan oleh pengunggah diambil dari sebuah siniar yang mengundang Qodari sebagai narasumber.
Untuk menelusuri asal muasal siniar, Tirto lantas memasukkan kata kunci “Qodari podcast Pilkada” di mesin pencarian YouTube.
Hasilnya, ditemukan sebuah video yang menampilkan pemandangan serupa dengan unggahan TikTok di mana Qodari terlihat memakai kemeja berwarna biru dengan lengan digulung, disertai latar serupa dengan video TikTok.
Video itu diunggah oleh kanal YouTube Total Politik, berjudul “Karena Anies, Pramono Anung Makin Menang Mudah? Ft. Muhammad Qodari” yang tayang pada 26 November 2024.
Video tersebut berisi analisis politik Qodari tentang Pilkada Jakarta. Ia membahas pengaruh Anies Baswedan, Gubernur Jakarta sebelumnya, dalam persaingan antara Pramono Anung dan Ridwan Kamil (RK).
Selain itu, Qodari juga membicarakan potensi dukungan terhadap Persija di bawah RK dan pentingnya militansi dalam sepak bola Indonesia.
Siniar diunggah sebelum Pilkada serentak dilaksanakan. Dengan demikian, video tersebut bukan menunjukkan kemarahan Qodari terhadap kekalahan RK.
Tim Riset Tirto mencoba menyaksikan video dari awal hingga selesai. Setelah menonton, Tirto mensinyalir video yang digunakan oleh pengunggah diambil dari sebuah siniar yang mengundang Qodari sebagai narasumber.
Untuk menelusuri asal muasal siniar, Tirto lantas memasukkan kata kunci “Qodari podcast Pilkada” di mesin pencarian YouTube.
Hasilnya, ditemukan sebuah video yang menampilkan pemandangan serupa dengan unggahan TikTok di mana Qodari terlihat memakai kemeja berwarna biru dengan lengan digulung, disertai latar serupa dengan video TikTok.
Video itu diunggah oleh kanal YouTube Total Politik, berjudul “Karena Anies, Pramono Anung Makin Menang Mudah? Ft. Muhammad Qodari” yang tayang pada 26 November 2024.
Video tersebut berisi analisis politik Qodari tentang Pilkada Jakarta. Ia membahas pengaruh Anies Baswedan, Gubernur Jakarta sebelumnya, dalam persaingan antara Pramono Anung dan Ridwan Kamil (RK).
Selain itu, Qodari juga membicarakan potensi dukungan terhadap Persija di bawah RK dan pentingnya militansi dalam sepak bola Indonesia.
Siniar diunggah sebelum Pilkada serentak dilaksanakan. Dengan demikian, video tersebut bukan menunjukkan kemarahan Qodari terhadap kekalahan RK.
Kesimpulan
Video “Qodari marah karena Ridwan Kamil kalah pilkada” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
(Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)
(Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)
Rujukan
- http[tirto.id] Hoaks Video yang Klaim Qodari Marah Karena RK Kalah Pilkada [YouTube] Karena Anies, Pramono Anung Makin Menang Mudah? Ft. Muhammad Qodari
- https://www.tiktok.com/@akun_0_koma/photo/7442004309287636279 (tautan unggahan akun TikTok “akun_0_koma”)
- https://archive.ph/1hEDf (arsip unggahan akun TikTok “kangma1d0”)
- https://tirto.id/hoaks-video-klaim-qodari-marah-karena-rk-kalah-pilkada-g6VZ
- https://youtu.be/sfa8vcXNIa0?si=Usj3xfTrDO4KRRs4&t=1134
[SALAH] Suara PDIP “Nyungsep” di Empat Provinsi, Bikin Hasto Menangis
Sumber: TikTok.comTanggal publish: 30/12/2024
Berita
Akun TikTok “fpg.official02” pada Kamis (28/11/2024) membagikan video [arsip] yang menunjukkan Sekjen PDIP menangis karena suara PDIP menurun di sejumlah provinsi.
Berikut narasi lengkapnya:
“Momen Ketika Suara Banteng Nyungsep di 4 Provinsi Pulau Jawa. Hasto Be Like:”
“Jatim , Jateng , Jabar , Banten Nyungsep 😭”
Hingga Senin (30/12/2024) unggahan tersebut telah disukai oleh hampir 53.000 pengguna, dikomentari hampir 14.000 kali.
Berikut narasi lengkapnya:
“Momen Ketika Suara Banteng Nyungsep di 4 Provinsi Pulau Jawa. Hasto Be Like:”
“Jatim , Jateng , Jabar , Banten Nyungsep 😭”
Hingga Senin (30/12/2024) unggahan tersebut telah disukai oleh hampir 53.000 pengguna, dikomentari hampir 14.000 kali.
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) mencari video serupa dengan memasukkan kata “Video Hasto Menangis” di kolom pencarian Google. Penelusuran teratas mengarah ke unggahan kanal YouTube kumparan “Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Menangis Azwar Anas Mundur”.
Video yang terpublikasi sejak Januari 2018 tersebut merupakan momen saat Hasto menyikapi secara emosional pengunduran diri Azwar Anas dari pencalonan sebagai wakil gubernur Jawa Timur yang dianggap menjadi korban kampanye hitam. Tidak ada kaitannya dengan Pilkada 2024.
Video yang terpublikasi sejak Januari 2018 tersebut merupakan momen saat Hasto menyikapi secara emosional pengunduran diri Azwar Anas dari pencalonan sebagai wakil gubernur Jawa Timur yang dianggap menjadi korban kampanye hitam. Tidak ada kaitannya dengan Pilkada 2024.
Kesimpulan
Video berisi klaim “Hasto menangis karena suara PDIP ‘nyungsep’ di empat provinsi” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
(Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)
(Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)
Rujukan
Cek Fakta: Upeti Kereta Cepat dari RI untuk Topang Ekonomi Tiongkok
Sumber:Tanggal publish: 28/12/2024
Berita
Suara.com - Beredar di media sosial sebuah video dengan narasi tentang ekonomi Tiongkok yang ditopang oleh tambang RI, impor produk serta proyek kereta cepat.
Akun X “TrioKwekKwek555” pada Kamis (12/12/2024) mengunggah video tersebut dengan narasi sebagai berikut:
“Ekonomi Tiongkok sudah ambrol kalau gak ditopang oleh tambang2 RI upeti Mulyono dan gerombolannya, kalau produk2nya gak diimpor oleh rezim PKI dan gerombolannya. Kereta cepat rongsokan misalnya”
Terpantau pada Jumat (27/12/2024), konten tersebut sudah ditonton sebanyak 68 kali tayangan dan telah disukai 6 kali.
Lantas benarkah narasi dalam unggahan tersebut?
Akun X “TrioKwekKwek555” pada Kamis (12/12/2024) mengunggah video tersebut dengan narasi sebagai berikut:
“Ekonomi Tiongkok sudah ambrol kalau gak ditopang oleh tambang2 RI upeti Mulyono dan gerombolannya, kalau produk2nya gak diimpor oleh rezim PKI dan gerombolannya. Kereta cepat rongsokan misalnya”
Terpantau pada Jumat (27/12/2024), konten tersebut sudah ditonton sebanyak 68 kali tayangan dan telah disukai 6 kali.
Lantas benarkah narasi dalam unggahan tersebut?
Hasil Cek Fakta
Melansir TurnBackHoax, Tim Pemeriksa Fakta Mafindo menelusuri pemberitaan metrotvnews.com berjudul “Kereta Cepat Bikin Indonesia Mesti Bayar Utang Rp226,9 Miliar per Bulan” yang terdapat dalam unggahan.
Ditemukan fakta bahwa berita itu hanya membahas pernyataan anggota Komisi XI DPR Anis Byarwati tentang adanya kewajiban pembayaran utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang mencapai Rp226,9 miliar per bulan selama 30 tahun. Tidak ada narasi tentang “pembayaran upeti kereta cepat untuk menopang ekonomi Tiongkok”
Dimasukkan juga kata kunci “Kereta cepat dan utang indonesia Rp 226,9 milyar ke Google Advanced Search. Hasilnya, ditemukan pemberitaan tribunnews.com “Stafsus Menkeu Jelaskan soal Utang Kereta Cepat ke China Dicicil Rp226 M per Bulan Selama 30 Tahun”.
Isi Artikel yang tayang pada Jumat (6/10/2023) tersebut adalah penjelasan Staf Khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo, melalui akun X resminya, “prastow”, menjelaskan pembayaran utang proyek KCJB akan ditanggung oleh PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) dan China Development Bank (CBD) melalui pendapatan dari kontrak pengangkutan dengan PT Bukit Asam.
Sebelumnya, TurnBackHoax telah mengupas klaim serupa lewat artikel “[SALAH] Indonesia akan Berikan Upeti Sebesar 226,9 Miliar Selama 130 Tahun Kepada Cina Melalui Hasil Tambang” yang tayang Juni 2024.
Ditemukan fakta bahwa berita itu hanya membahas pernyataan anggota Komisi XI DPR Anis Byarwati tentang adanya kewajiban pembayaran utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang mencapai Rp226,9 miliar per bulan selama 30 tahun. Tidak ada narasi tentang “pembayaran upeti kereta cepat untuk menopang ekonomi Tiongkok”
Dimasukkan juga kata kunci “Kereta cepat dan utang indonesia Rp 226,9 milyar ke Google Advanced Search. Hasilnya, ditemukan pemberitaan tribunnews.com “Stafsus Menkeu Jelaskan soal Utang Kereta Cepat ke China Dicicil Rp226 M per Bulan Selama 30 Tahun”.
Isi Artikel yang tayang pada Jumat (6/10/2023) tersebut adalah penjelasan Staf Khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo, melalui akun X resminya, “prastow”, menjelaskan pembayaran utang proyek KCJB akan ditanggung oleh PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) dan China Development Bank (CBD) melalui pendapatan dari kontrak pengangkutan dengan PT Bukit Asam.
Sebelumnya, TurnBackHoax telah mengupas klaim serupa lewat artikel “[SALAH] Indonesia akan Berikan Upeti Sebesar 226,9 Miliar Selama 130 Tahun Kepada Cina Melalui Hasil Tambang” yang tayang Juni 2024.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa unggahan video berisi klaim “pembayaran upeti kereta cepat untuk menopang ekonomi Tiongkok” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
Halaman: 356/6484