• [SALAH] Tawaran kerja sampingan

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 28/02/2023

    Berita

    Beredar sebuah pesan berantai WhatsApp yang menawarkan pekerjaan sampingan yang bisa dikerjakan dari rumah, dengan narasi sebagai berikut.

    NARASI:
    Nice to meet you. My name is Nina and from MALAYSIA and INDONESIA Marketing Clutch Ltd. My HR Head let me contact this number and I just want to share some work from home freelance job information for you. Are you interested?

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, pesan berantai tersebut merupakan bentuk phishing yang sering muncul berulang kali dengan motif yang berbeda dan mengatasnamakan perusahaan.

    Phishing seperti ini bahkan pernah beredar di Taiwan yang menghantui para pekerja di sana. Dilansir dari Indosuara.com penipuan tersebut dilakukan melalui internet dengan tawaran kerja jangka pendek tetapi memiliki upah yang besar.

    Dengan demikian, informasi yang sering beredar terkait tawaran kerja paruh waktu merupakan salah satu phishing, sehingga masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Arief Putra Ramadhan.

    Informasi tersebut merupakan bentuk phishing yang mengatas namakan perusahaan dengan gaji yang tinggi.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Charge card bisa mengisi baterai smartphone dengan cepat

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 28/02/2023

    Berita

    Beredar sebuah video oleh akun Facebook Spill Gadget yang memperlihatkan sebuah alat pengisi daya baterai smartphone dalam bentuk kartu.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, kartu tersebut tidak bisa digunakan untuk mengisi daya baterai smartphone.

    Video asi tersebut diambil dari akun YouTube GadgetIn yang berduasi 26 menit yang berisi kumpulan ulasan barang aneh. Video yang beredar pada akun Facebook tersebut hanya menampilkan sebagian durasi saja.

    Jika disaksikan secara keseluruhan mulai dari durasi 0:40 – 4:03, David yang mengulas barang tersebut menjelaskan pada akhir video bahwa hal tersebut hanya merupakan trik sulap saja, belum terdapat kartu yang bisa mengisi daya baterai hingga saat ini. David juga menghimbau kepada penonton untuk berhati-hati terhadap penipuan kecanggihan barang.

    Dengan demikian, charge card yang bisa mengisi daya baterai smartphone adalah tidak benar, sehingga masuk ke dalam kategori konten dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Arief Putra Ramadhan.

    Video tersebut merupakan potongan dari akun YouTube GadgetIn, yang menyebutkan pada akhir ulasan bahwa hal tersebut hanyalah trik sulap semata.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] SEPATU MATA-MATA PERANG DUNIA II

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 28/02/2023

    Berita

    Ini adalah sepatu yang dipakai mata-mata sekutu selama perang dunia II untuk menyesatkan jerman dan mengarahkan mereka kearah yang berlawanan .
    Asli bingung tentara jerman klo begini ceritanya.
    #ZPUDYK

    berita hoax di perang dunia 1
    propoganda di perang dunia 1

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook bernama Preno Anggara membagikan sebuah foto sepasang sepatu berwarna kuning dengan narasi yang mengklaim bahwa sepatu tersebut dipakai oleh mata-mata sekutu selama Perang Dunia II untuk menyesatkan Jerman dan mengarahkannya ke arah yang berlawanan.

    Melansir Kompas.com, beberapa pemeriksa fakta telah menelusuri soal sepatu tersebut. Salah satunya Snopes pada artikelnya yang tayang pada 19 Maret 2022 dengan judul “No, These Shoes Weren’t Worn by Spies To Foil Spy Hunters”. Museum mata-mata Internasional di Washington DC, Amerika Serikat (AS) membantah bahwa itu adalah sepatu mata-mata. Seorang staf ahli museum bernama Aliza Bran menjelaskan bahwa warna, bahan, dan desain tidak mungkin digunakan sebagai sepatu mata-mata.

    Foto yang identik dengan klaim tersebut juga ditemukan di situs Fake History Hunter pada artikelnya berjudul “NOT WWII spy shoes.” yang tayang pada 19 Maret 2022.

    Blog yang secara khusus menulis soal pelurusan sejarah itu berhasil menelusuri keberadaan sepatu aslinya, yakni di Museum Sepatu Hauenstein di Jerman. Dia mengetahuinya melalui pengikut twitternya bernama Krystel Contreras yang mengirim detail foto sepatu unik tersebut. Terdapat penjelasan dari pihak museum melalui deskripsi yang dipasang di samping sepatu.

    Sepatu itu disebut dibuat oleh seseorang yang bekerja di sebuah perusahaan impor sepatu Herr Wolf. Dia merasa muak dan bosan dengan pelanggan yang selalu mengeluh dan selalu bertanya soal koleksi terbaru. Hingga akhirnya, Wolf dengan lelucon isengnya membuat sepatu dengan hak di alas bagian depan. Tidak disebutkan sama sekali bahwa sepatu tersebut merupakan sepatu mata-mata yang digunakan pada Perang Dunia II.

    Berdasarkan penjelasan di atas, klaim bahwa sepatu pada foto tersebut adalah sepatu yang digunakan mata-mata Perang Dunia II tidak terbukti dan termasuk ke dalam konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Pekik Jalu Utomo.
    Faktanya sepatu tersebut adalah buatan seorang pekerja di sebuah perusahaan impor sepatu Herr Wolf sebagai bentuk lelucon. Sepatu tesebut disimpan di Museum Sepatu Hauenstein Jerman dan sepatu tersebut tidak dipakai oleh pada Perang Dunia II.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Video Anak-Anak di Afrika Meninggal Akibat Suntik Vaksin Covid-19

    Sumber: TWITTER
    Tanggal publish: 25/02/2023

    Berita

    “Dulu video ini disensor dan dilarang tampil di media, 13 anak-anak mati mendadak setelah di CVD-19 Vaksin di sebuah sekolah di Afrika Selatan, ini juga salah satu pemicu pabrik CVD-19 Vaksin dsana bangkrut #pandemihoax”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah video melalui media sosial Twitter yang diunggah oleh akun dengan nama @_banyoe. Video unggahan ini menampilkan anak-anak berkulit hitam yang terbaring di aats tempat tidur dengan kondisi yang tidak sadarkan diri. Terlihat suasana di sekitar anak-anak tersebut cukup riuh dan terdengar pula tangisan dari orang-orang di sekitarnya. Akun ini menambahkan narasi yang menjelaskan bahwa video tersebut adalah video anak-anak di Afrika yang meninggal akibat Vaksin Covid-19 yang mereka terima di sekolah. Ditambahkan pula bahwa oleh karena kejadian ini, pabrik-pabrik vaksin yang ada di Afrika mengalami kebangkrutan.
    Dengan mengambil cuplikan gambar dari video tersebut dan melakukan pencarian dengan menggunakan Google Lens, maka penulis diarahkan pada beberapa artikel yang menunjukkan bahwa klaim yang diberikan oleh akun Twitter tersebut mengandung kekeliruan. Melalui sebuah artikel dari media Piga Firimbi dengan judul, “Is This Video of Schoolchildren Who Died from Poisoning”, video ini ternyata pernah muncul pada tahun 2020 dengan klaim yang menyatakan bahwa video tersebut merupakan video anak-anak di Afrika yang meninggal setelah memakan biskuit pada acara ulang tahun temannya. Namun ternyata, di dalam artikel tersebut dijelaskan, bahwa video tersebut merupakan video dari anak-anak Sekolah Dasar Kakamega di Kenya yang kehilangan nyawanya pada tanggal 3 Februari 2020 akibat keributan yang memicu penyerbuan di lantai 3 kelas mereka.
    Jadi dapat disimpulkan bahwa klaim yang diunggah oleh akun media sosial Twitter tersebut adalah klaim yang tidak benar dengan kategori misleading content atau konten menyesatkan.

    Kesimpulan

    Faktanya, video tersebut merupakan video anak-anak di Sekolah Dasar Kakamega di Kenya yang meninggal akibat penyerbuan yang terjadi di sekolahnya.
    Selengkapnya ada di penjelasan.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini