Cek Fakta: Hoaks Video Jusuf Hamka Bagikan Uang Hingga Rp 25 Juta dengan Syarat Bayar Biaya Administrasi
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 16/02/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan video pengusaha Jusuf Hamka membagikan uang hingga Rp 25 juta pada pemilik rekening tanpa diundi namun dengan biaya administrasi. Postingan ini beredar sejak beberapa waktu lalu.
Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 23 Januari 2023.
Dalam postingannya terdapat video dengan narasi berikut ini:
"buat yang punya buku rekening di bawah siap-siap saya transfer sekarang tanpa diundi
BCA: 10 jtBNI: 15 jtBRI: 20 jtMandiri: 25 jt
Untuk langkah selanjutnya silakan Anda tekan link dibawah ini"
Lalu benarkah postingan video pengusaha Jusuf Hamka membagikan uang hingga Rp 25 juta pada pemilik rekening tanpa diundi namun dengan biaya administrasi?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan mengunjungi akun resmi Jusuf Hamka di Instagram, @jusufhamka yang sudah bercentang biru atau terverifikasi.
Di sana Jusuf Hamka memberikan penjelasan bahwa video yang viral beredar di media sosial terkait pembagian uang darinya adalah tidak benar.
"Saya dan keluarga tidak pernah meminta donasi apapun. Dan juga kalau kami memberikan bantuan pada siapapun tidak ada uang administrasi," ujar Jusuf Hamka dalam postingan Instagramnya yang diunggah 1 Juni 2022.
"Saya khawatir sahabat-sahabat yang tergiur lalu terkecoh lalu akan menelpon akun bersangkutan diminta uang administrasi dan ini jelas hoaks dan penipuan," katanya menambahkan.
Postingan tersebut juga disertai narasi:
"Ada akun TikTok dengan nama "jusufhamkaunofficial", yang mencoba menjanjikan pemberian bantuan uang Rp 50 jt!! Ini jelas Bohong Besar!! Saya hanya punya akun Instaram ini One and Only alias satu satunya, hati-hati penipuan ya."
Kesimpulan
Postingan video pengusaha Jusuf Hamka membagikan uang hingga Rp 25 juta pada pemilik rekening tanpa diundi namun dengan biaya administrasi adalah hoaks.
Rujukan
[SALAH] Detik detik Adian Napitulu Permalukan SBY Saat Live TV Nasional
Sumber: FacebookTanggal publish: 16/02/2023
Berita
Breaking news!!! Cecar habis Demokrat!! Adian permalukan SBY saat live di TV
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah unggahan Facebook yang mengklaim bahwa politisi Adian Napitulu mempermalukan SBY saat live di Mata Najwa. Gambar pratinjau menampilkan foto Adian menghadiri acara televisi tersebut bersama Najwa Shihab dan juga SBY. Faktanya gambar pratinjau tersebut hasil manipulasi.
Berdasarkan pencarian google image, foto dalam gambar pratinjau merupakan live Mata Najwa pada Mei 2019 yang menghadirkan Adian Napitulu dan Arief Poyuono. Foto SBY dalam gambar pratinjau merupakan hasil editan.
Dalam video yang diunggah 20 Januari 2023 itu, tidak ada pernyataan Adian yang mempermalukan SBY saat live televisi. Isi video mengenai kinerja Jokowi selama menjadi presiden. Narasi dalam video dikutip dari tiga sumber artikel portal media politik.
Dengan demikian, klaim Adian Napitulu permalukan SBY saat live di TV adalah salah. Konten tersebut termasuk dalam konten yang dimanipulasi.
Berdasarkan pencarian google image, foto dalam gambar pratinjau merupakan live Mata Najwa pada Mei 2019 yang menghadirkan Adian Napitulu dan Arief Poyuono. Foto SBY dalam gambar pratinjau merupakan hasil editan.
Dalam video yang diunggah 20 Januari 2023 itu, tidak ada pernyataan Adian yang mempermalukan SBY saat live televisi. Isi video mengenai kinerja Jokowi selama menjadi presiden. Narasi dalam video dikutip dari tiga sumber artikel portal media politik.
Dengan demikian, klaim Adian Napitulu permalukan SBY saat live di TV adalah salah. Konten tersebut termasuk dalam konten yang dimanipulasi.
Kesimpulan
Tidak ada video Adian mempermalukan SBY saat live di televisi. Faktanya, gambar pratinjau merupakan hasil manipulasi dari foto yang berbeda. Sedangkan, konten dalam video mengenai kinerja Jokowi selama menjadi presiden.
Rujukan
- https://narasi.tv/amp/video/mata-najwa/najwa-pegangi-tangan-adian-dan-poyuono
- https://www.rmoljabar.id/pdip-kerap-diserang-fitnah-adian-napitupulu-kita-jawab-dengan-kerja
- https://rm.id/baca-berita/parlemen/140786/pembangunan-infrastruktur-di-era-jokowi-politisi-golkar-ridwan-bae-sudah-on-the-track-jauh-lebih-baik
- https://politik.rmol.id/read/2022/09/16/547627/serang-balik-ahy-repdem-jangan-cuma-beretorika-tanpa-basis-data
Prihatin akan Maraknya Hoaks, Pegiat Cek Fakta Liputan6.com Gelar Edukasi kepada Siswa SMP
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 15/02/2023
Berita
Liputan6.com, Magelang - Prihatin dengan maraknya hoaks akhir-akhir ini, khususnya penculikan anak sekolah, Pegiat Cek Fakta Liputan6.com melakukan kegiatan edukasi terkait hoaks, sekaligus sosialisasi WhatsApp Chatbot Cek Fakta dari Liputan6.com kepada siswa SMP di Magelang. Bertempat di Masjid SMPN 3 Secang, Magelang, 16 pengurus OSIS SMP ini dijelaskan bagaimana cara mengecek sebuah informasi itu hoaks atau bukan, Senin (13/2/2023).
"Akhir-akhir marak beredar isu tentang penculikan anak, meskipun beberapa sekolah sudah menghadirkan narasumber dari pihak kepolisian. Namun yang sampai ke tingkat SMP sepertinya belum ada," ungkap Setia Andriyani, salah satu Pegiat Cek Fakta Liputan6.com yang ada di Kota Magelang.
Lebih lanjut, Setia mengatakan, anak usia SMP bisa saja memberikan informasi yang keliru, karena ketidaktahuannya terkait berita hoaks yang beredar.
"Pemuda adalah agent of change (agen perubahan) mereka harus dibekali informasi-informasi yang berguna bagi masyarakat yang kemungkinan informasi tersebut belum mereka dapatkan di sekolah," ujar Setia.
Ia menambahkan, meskipun isu yang ada tentang penculikan anak ini, lebih menyasar ke anak usia pendidikan usia dini (PAUD) dan taman kanak-kanak, namun tidak ada salahnya jika semua orang tahu akan bahaya hoaks atau berita palsu.
"Dengan memberikan edukasi kepada pengurus OSIS, kami berharap mereka bisa meneruskan informasi tentang bagaimana memanfaatkan WA Chatbot dari liputan6.com, minimal ke teman sebaya, kepada keluarganya lebih luasnya lagi ke masyarakat di mana mereka tinggal. Dengan begitu kita semua bisa berperan aktif memerangi beredarnya berita hoaks ini," Setia melanjutkan.
Sementara itu, Kepala SMPN 3 Secang Agus Setianta Wahyudi, melalui wakilnya, Nasichun mengucapkan terima kasih kepada tim Pegiat Cek Fakta Liputan6.com yang telah memberikan edukasi kepada para pengurus OSIS.
"Dengan adanya sosialisasi WhatsApp Chatbot Cek Fakta dari liputan6.com ini, pasti akan sangat bermanfaat, khususnya untuk anak-anak didik kami, umumnya bagi masyarakat luas. Karena, nanti mereka bisa memberikan informasi yang benar dan ikut memberantas beredarnya berita hoaks," tandas Nasichun.
Hasil Cek Fakta
Keliru, Mahasiswa Indonesia Terima Penghargaan Nobel Kedokteran Atas Penemuan Obat Diabetes
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 15/02/2023
Berita
Sebuah foto beredar di media sosial dengan narasi mahasiswa Indonesia mendapat penghargaan Nobel Kedokteran setelah menemukan obat diabetes.
Dalam foto tersebut, tampak seorang anak muda sedang diwawancara sejumlah jurnalis dan disertai logo media CNN.
"Mahasiswa jenius asal Indonesia ini menerima penghargaan kedokteran nasional tertinggi atas penemuan obat untuk mengobati diabetes," tulis akun yang mengunggah foto tersebut di Facebook pada 9 Februari 2023.
Hingga artikel ini dimuat, foto tersebut telah mendapat lebih dari 3.100 komentar dan dibagikan lebih dari 1.900 kali. Apa benar ini foto mahasiswa Indonesia yang menerima penghargaan tertinggi kedokteran atas penemuan obat diabetes?
Hasil Cek Fakta
Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo menelusuri jejak digital foto tersebut dengan menggunakan reverse image tools Google dan Yandex. Hasilnya, anak muda dalam foto tersebut bukan mahasiswa asal Indonesia, melainkan politisi asal Malaysia bernama Syed Saddiq Abdul Rahman.
Foto yang identik pernah dimuat situs berita Malaysia, malaymail.com, pada 23 Oktober 2019. Foto tersebut dimuat dengan keterangan:
Ketua Pemuda Bersatu Syed Saddiq Abdul Rahman mengatakan opini mantan anggota parlemen DAP Ronnie Liu berjudul 'Mahathir: Macan kertas' dan yang menyarankan PH tidak membutuhkan Bersatu tidak sopan dan kasar. Gambar oleh Firdaus Latif.
Dikutip dari BBC, Syed Saddiq adalah seorang politikus muda Malaysia yang menolak tawaran beasiswa dari Universitas Oxford di Inggris dan sebaliknya memilih untuk mewujudkan impiannya menjadi anggota parlemen.
Media di Malaysia menggambarkan Syed Saddiq sebagai seorang politikus yang gagah dan berani. Di usianya yang belia, 25 tahun, ia memimpin sayap pemuda Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPPM) yang dikomandoi oleh Dr. Mahathir Mohamad.
Syed Saddiq mengalahkan pesaing utamanya wakil menteri Razali Ibrahim yang sudah tiga kali menjadi wakil partai yang berkuasa dari Barisan Nasional.
Syed Saddiq sudah tiga kali memenangkan penghargaan Pembicara Terbaik Asia pada Kejuaraan Berdebat Parlemen Inggris Asia (ABP) dan dia juga tercatat sebagai lulusan akademi militer, Royal Military College.
Mengutip detik.com, Syed Saddiq menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia pada Juli 2018 hingga Februari 2020 di bawah pemerintahan Perdana Menteri Mahathir Mohamad. Dia juga sekaligus menteri termuda Malaysia. Setelah menyelesaikan jabatannya, Syed Saddiq masih aktif sebagai politisi di Malaysia.
Nobel Kedokteran
Penghargaan tertinggi di bidang kedokteran atau ilmu fisiologi adalah Nobel Kedokteran atau yang juga dikenal sebagai Medicine Prize. Penerima Nobel kedokteran terbaru yakni Ahli paleogenetik dari Swedia, Svante Paabo pada Senin, 3 Oktober 2022.
Dilansir dari Kompas.com, Svante Paabo memenangkan Hadiah Nobel Kedokteran tahun 2022. Dia adalah ahli paleogenetik yang mengurutkan genom Neanderthal dan menemukan hominin Denisova yang sebelumnya tidak diketahui.
"Dengan mengungkap perbedaan genetik yang membedakan semua manusia yang hidup dari hominin yang punah, penemuannya memberikan dasar untuk mengeksplorasi apa yang membuat kita menjadi manusia yang unik," kata Komite Nobel dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Kantor berita AFP.
Svante Paabo saat ini menjabat sebagai Direktur departemen genetika di Institut Max Planck untuk Antropologi Evolusi. Dia menemukan bahwa transfer gen telah terjadi dari hominin yang sekarang sudah punah ini ke Homo sapiens setelah migrasi keluar dari Afrika sekitar 70.000 tahun yang lalu.
"Aliran gen kuno ke manusia masa kini memiliki relevansi fisiologis hari ini, misalnya mempengaruhi bagaimana sistem kekebalan tubuh kita bereaksi terhadap infeksi," kata juri.
Svante Paabo melaporkan dalam sebuah studi tahun 2020, bahwa pasien Covid-19 dengan potongan DNA Neanderthal memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi parah dari penyakit tersebut.
Pria 67 tahun ini akan menerima hadiah dari Raja Carl XVI Gustaf pada upacara resmi di Stockholm pada 10 Desember mendatang. Tanggal itu adalah hari kematian ilmuwan Alfred Nobel pada 1896 yang menciptakan hadiah Nobel dalam wasiat terakhirnya.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, foto dengan klaim mahasiswa Indonesia yang menerima penghargaan tertinggi kedokteran atas penemuan obat diabetes adalah keliru.
Anak Muda dalam foto tersebut bukan mahasiswa asal Indonesia, melainkan politisi asal Malaysia bernama Syed Saddiq Abdul Rahman. Sementara Penerima Nobel Kedokteran terbaru (2022) yakni ahli paleogenetik dari Swedia, Svante Paabo.
Rujukan
- https://www.facebook.com/Animar3dcgi/posts/pfbid02EfdvukucDNij7agudmPKXdE2SvPCi2995Tcer3ouf8QFzmjTR21sod93sRJW6zTLl?__xts__[0]=68.ARAPfW0f75DG2qW0YMDC1hR35nMI0LTTWiaFxkE4n48MO03FGiVJR3Q0x62gjHCSqLkMF4m0G-t6g674T_bMVT97j0mGRzBxQhzzbjzeTAQOX8EfR6RNg-ToxzVPb8qswO6ksQeDbjrKarIird1uHwp1n30DLVIz7_3nQznwm6oOBDEsvziRfLJBYJwRKx7yFfDnK_hIy9VnBUPylqDvTNwCDsH6scjHDVyfDMh-7yKn1PHN3BAILGPr8w5-hUzn0ALwybm3zPYnRh2AyEjp4fjiVsOfvKTA9A&_rdc=1&_rdr
- https://www.malaymail.com/news/malaysia/2019/10/23/syed-saddiq-threatens-open-season-on-dap-unless-party-punishes-ronnie-liu/1802894?fbclid=IwAR2Ol2RCYf1vpinuahYFQ8WtRTUIj5Q2n0yaQ4yi9LnpqFbcvJR6pdj5vR0
- https://www.bbc.com/indonesia/majalah-44273824
- https://news.detik.com/internasional/d-5671507/fenomena-syed-saddiq-eks-menteri-termuda-kini-terancam-dipenjara
- https://www.kompas.com/global/read/2022/10/03/185800970/svante-paabo-raih-nobel-kedokteran-2022-ini-temuannya
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
Halaman: 3781/6682