“Anies Resmi Jadi Tersangka Kasus Korupsi Formula E & Bansos, PJ Heru Budi Serahkan Bukti Ini Ke KPK”
Anis tersangka formula e
[SALAH] Anies Baswedan Tersangka Kasus Korupsi Formula E dan Bansos, Heru Budi Serahkan Bukti Akurat Korupsi ke KPK
Sumber: FBTanggal publish: 27/02/2023
Berita
Hasil Cek Fakta
Beredar informasi di Facebook yang mengklaim bahwa KPK telah menetapkan mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, sebagai tersangka kasus korupsi Formula E dan Bansos, melalui unggahan tersebut juga menyebut bahwa PJ Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi, menyerahkan bukti ke KPK.
Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Faktanya, KPK belum pernah menetapkan adanya tersangka dalam dugaan terdapat korupsi dalam proyek Formula E atau korupsi bansos pada lingkup pemerintah provinsi DKI Jakarta. Dalam video tersebut terdapat cuplikan Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK, Ali Fikri, menyampaikan menjelaskan bahwa seluruh kerja dan program KPK yang khususnya berkaitan dengan penindakan tidak ada kaitannya dengan urusan politik, tidak ada pernyataan dalam video tersebut menyebut bahwa Anies ditetapkan sebagai tersangka.
Kemudian narator dalam video tersebut melanjutkan narasi membacakan berita yang identik telah dipublikasi oleh Liputan 6. Berita tersebut menginformasikan tentang pemuda yang mengatasnamakan Aktivis Antikorupsi Banten untuk Indonesia Bersih, mendesak KPK mengusut kasus dugaan korupsi di Pemprov DKI Jakarta.
Dengan demikian, Anies Baswedan tersangka kasus korupsi Formula E dan bansos merupakan hoaks dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Faktanya, KPK belum pernah menetapkan adanya tersangka dalam dugaan terdapat korupsi dalam proyek Formula E atau korupsi bansos pada lingkup pemerintah provinsi DKI Jakarta. Dalam video tersebut terdapat cuplikan Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK, Ali Fikri, menyampaikan menjelaskan bahwa seluruh kerja dan program KPK yang khususnya berkaitan dengan penindakan tidak ada kaitannya dengan urusan politik, tidak ada pernyataan dalam video tersebut menyebut bahwa Anies ditetapkan sebagai tersangka.
Kemudian narator dalam video tersebut melanjutkan narasi membacakan berita yang identik telah dipublikasi oleh Liputan 6. Berita tersebut menginformasikan tentang pemuda yang mengatasnamakan Aktivis Antikorupsi Banten untuk Indonesia Bersih, mendesak KPK mengusut kasus dugaan korupsi di Pemprov DKI Jakarta.
Dengan demikian, Anies Baswedan tersangka kasus korupsi Formula E dan bansos merupakan hoaks dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Mochamad Marcell
Faktanya KPK belum pernah menetapkan Anies Baswedan sebagai tersangka dalam dugaan adanya korupsi atau korupsi bansos dalam lingkup pemerintah provinsi DKI Jakarta. Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Faktanya KPK belum pernah menetapkan Anies Baswedan sebagai tersangka dalam dugaan adanya korupsi atau korupsi bansos dalam lingkup pemerintah provinsi DKI Jakarta. Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Rujukan
[SALAH] Video Patahan Kerak Bumi Setelah Gempa Turki
Sumber: twitterTanggal publish: 27/02/2023
Berita
“New video of the earth’s crust breaking in Hatay Province, Turkey after the earthquakes.”
Terjemahan:
“Video baru pecahnya kerak bumi di Provinsi Hatay, Turki setelah gempa bumi.”
Terjemahan:
“Video baru pecahnya kerak bumi di Provinsi Hatay, Turki setelah gempa bumi.”
Hasil Cek Fakta
Beredar video melalui Twitter yang menunjukkan patahan kerak bumi yang membentuk jurang dan memanjang yang diklaim merupakan efek dari gempa bumi yang melanda Turki pada 6 Februari 2023. Dalam cuitan tersebut juga menyebutkan bahwa lokasi patahan tersebut berada di Provinsi Hatay, Turki.
Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Faktanya, video tersebut diambil di China, tepatnya di Pinglu, Shanxi, China. Tidak ada kaitannya dengan gempa bumi yang melanda Turki. Jurang tersebut memang terlihat seperti patahan atau retakan bumi yang memisahkan pemukiman di dataran. Dilansir dari Fact Crescendo, jurang tersebut berada pada titik 34°51’53.0″N 111°09’42.0″E di Google Earth.
Dengan demikian, patahan kerak bumi setelah gempa Turki merupakan hoaks dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Faktanya, video tersebut diambil di China, tepatnya di Pinglu, Shanxi, China. Tidak ada kaitannya dengan gempa bumi yang melanda Turki. Jurang tersebut memang terlihat seperti patahan atau retakan bumi yang memisahkan pemukiman di dataran. Dilansir dari Fact Crescendo, jurang tersebut berada pada titik 34°51’53.0″N 111°09’42.0″E di Google Earth.
Dengan demikian, patahan kerak bumi setelah gempa Turki merupakan hoaks dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Mochamad Marcell
Faktanya video tersebut diambil di Pinglu, Shanxi, China, bukan berada di Turki sebagai efek dari gempa di Turki pada 6 Februari 2016. Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Faktanya video tersebut diambil di Pinglu, Shanxi, China, bukan berada di Turki sebagai efek dari gempa di Turki pada 6 Februari 2016. Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Rujukan
- https://www.douyin.com/video/7152836879220608270
- https://earth.google.com/web/search/34%c2%b051%e2%80%b253%e2%80%b3+N,+111%c2%b009%e2%80%b242%e2%80%b3+E/@34.8647222,111.1616667,567.31025739a,848.24281447d,35y,0h,45t,0r/data=CmcaPRI3GQWQkDevbkFAIYtWSb9YyltAKiMzNMKwNTHigLI1M-KAsyBOLCAxMTHCsDA54oCyNDLigLMgRRgCIAEiJgokCVo49oZ9b0FAEZ548SyAbUFAGZNLKnc-y1tAITMrFCCDyltAKAI
[SALAH] “Video Amatir Rekam Detik – Detik Gedung di Turki Ambruk akibat Gempa”
Sumber: youtubeTanggal publish: 27/02/2023
Berita
“Video Amatir Rekam Detik-Detik Gedung di Turki Ambruk akibat Gempa”
Hasil Cek Fakta
Beredar video di YouTube yang menunjukkan sebuah gedung terlihat ambruk pada bagian depan gedung tersebut, video ini diklaim menjadi salah satu dari dampak gempa yang melanda Turki pada 6 Februari 2023.
Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Faktanya, video tersebut tidak terjadi di Turki melainkan di Jepang yang sudah lama terpublikasi sejak 17 April 2016 melalui channel YouTube “tas hi”. Dilansir dari AFP sesuai dengan laporan yang dimuat oleh Net Labo kejadian tersebut merupakan panel penutup gedung yang copot dan terbawa angin akibat tidak bisa menahan angin kencang, bukan ambruknya sebuah gedung akibat gempa.
Diketahui video hoaks tersebut dipublikasi oleh channel YouTube iNews.id yang merupakan media pemberitaan di Indonesia, setelah ditelusuri dalam channelnya video yang keliru tersebut telah dihapus.
Dengan demikian, gedung di Turki ambruk akibat gempa merupakan hoaks dengan kategori Konteks yang Salah.
Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Faktanya, video tersebut tidak terjadi di Turki melainkan di Jepang yang sudah lama terpublikasi sejak 17 April 2016 melalui channel YouTube “tas hi”. Dilansir dari AFP sesuai dengan laporan yang dimuat oleh Net Labo kejadian tersebut merupakan panel penutup gedung yang copot dan terbawa angin akibat tidak bisa menahan angin kencang, bukan ambruknya sebuah gedung akibat gempa.
Diketahui video hoaks tersebut dipublikasi oleh channel YouTube iNews.id yang merupakan media pemberitaan di Indonesia, setelah ditelusuri dalam channelnya video yang keliru tersebut telah dihapus.
Dengan demikian, gedung di Turki ambruk akibat gempa merupakan hoaks dengan kategori Konteks yang Salah.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Mochamad Marcell
Faktanya video tersebut sudah lama beredar sejak April 2016, selain itu bukan gedung yang ambruk melainkan panel penutup gedung tersebut copot dan jatuh akibat angin kencang di Jepang. Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Faktanya video tersebut sudah lama beredar sejak April 2016, selain itu bukan gedung yang ambruk melainkan panel penutup gedung tersebut copot dan jatuh akibat angin kencang di Jepang. Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Rujukan
[SALAH] “BARADHA E LANGSUNG NAIK PANGKAT DAN DIBERI HADIAH OLEH KAPOLRI LISTYO SIGIT”
Sumber: FBTanggal publish: 27/02/2023
Berita
BARADA E, LANGSUNG NAIK PANGKAT KAPOLRI LISTYO SIGIT BERIKAN PENGHARGAAN INI–
Hasil Cek Fakta
Sebuah akun Facebook dengan nama pengguna “Karpet Merah” mengunggah video yang mana judul dan thumbnail video tersebut mengklaim bahwa Baradha E naik pangkat dan mendapat hadiah dari Kapolres Listyo Sigit.
Setelah melakukan penelusuran, thumbnail video tersebut merupakan hasil editan dan isi video tersebut adalah potongan video dari peristiwa yang tidak berkaitan, video tersebut lebih banyak menampilkan ibu Bharada E yang diwawancarai Kompas TV.
Melansir dari Kompas.com, Putusan sidang KKEP, menyatakan bahwa Bharada E diberikan sanksi etika dan administratif. Tidak ada kenaikan pangkat dalam putusan tersebut.
Berdasarkan penjelasan di atas, klaim bahwa Baradha E naik pangkat dan mendapat hadiah dari Kapolres Listyo Sigit adalah salah dengan kategori konten yang dimanipulasi.
Setelah melakukan penelusuran, thumbnail video tersebut merupakan hasil editan dan isi video tersebut adalah potongan video dari peristiwa yang tidak berkaitan, video tersebut lebih banyak menampilkan ibu Bharada E yang diwawancarai Kompas TV.
Melansir dari Kompas.com, Putusan sidang KKEP, menyatakan bahwa Bharada E diberikan sanksi etika dan administratif. Tidak ada kenaikan pangkat dalam putusan tersebut.
Berdasarkan penjelasan di atas, klaim bahwa Baradha E naik pangkat dan mendapat hadiah dari Kapolres Listyo Sigit adalah salah dengan kategori konten yang dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Yudho Ardi
Informasi yang menyesatkan. Faktanya, setelah melakukan penelusuran thumbnail video tersebut merupakan hasil editan dan isi video tersebut adalah potongan video dari peristiwa yang tidak berkaitan.
Informasi yang menyesatkan. Faktanya, setelah melakukan penelusuran thumbnail video tersebut merupakan hasil editan dan isi video tersebut adalah potongan video dari peristiwa yang tidak berkaitan.
Rujukan
Halaman: 3831/6767