Belum Ada Bukti, Data FDA Soal Efek Samping Vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 13/02/2023
Berita
Melalui WhatsApp chatbot, pembaca Tempo membagikan sebuah pesan dengan klaim Pfizer kalah dalam kasus pengadilan dan diharuskan mengungkapkan semua efek samping yang serius. Pesan ini beredar di grup-grup WhatsApp serta menyatakan bahwa vaksin telah memberi dampak efek samping yang mengerikan.
Pesan tersebut juga mengklaim, dari 46.000 orang yang diuji menggunakan vaksin, 42.000 mengalami reaksi merugikan dan 1200 orang meninggal. Sehingga, orang yang memutuskan belum divaksin sudah bijak dan benar.
Di akhir pesan, terdapat tautan artikel berbahasa Mandarin yang diberi judul “Itu meledak! FDA kalah dalam kasus ini! Pfizer terpaksa mengungkapkan data vaksin! Ada 9 halaman efek samping! Seluruh jaringan tercengang”.
Selamat bagi yang belum divaksinasi ! Kegigihan Anda benar-benar bijaksana dan benar !
FDA kalah kasus! Pfizer terpaksa mengungkapkan data efek samping vaksin! 9 halaman efek samping! Seluruh dunia tercengang.
Jaringan Informasi US168 05-03-2022 02:1
kardiomiopati, gagal napas akut, vaskulitis tempat suntikan, kejang, alopesia areata, syok anafilaktik, Anafilaksis kehamilan, anemia aplastik, trombosis, Aritmia, radang sendi, Asma, bronkospasme, henti jantung, gagal jantung,Ketidaknyamanan dada, tersedak, glomerulonefritis autoimun kronis, lupus eritematosus kulit kronis, urtikaria spontan kronis, anemia hemolitik,
Apakah benar ada dokumen yang menyebutkan vaksin Covid-19 Pfizer Bio-NTech memberi dampak buruk? Berikut pemeriksaan faktanya.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran Tempo, klaim bahwa Pfizer diwajibkan merilis 80.000 halaman dokumen terkait penelitian dan lisensi vaksin Covid-Pfizer telah beredar sejak bulan juni 2022 di Amerika Serikat. Data 80.000 halaman tersebut mengklaim bahwa vaksin Pfizer hanya memiliki tingkat kemanjuran 12% dan memiliki banyak efek samping.
Untuk memverifikasi narasi pada video di atas, Tim Cek Fakta Tempo menelusuri pemberitaan media-media dan institusi yang kredibel.
Fakta 1
Klaim tersebut diatas mencantumkan tautan artikel dari Weixin, sebuah laman berbahasa Mandarin. Laman tersebut menulis bahwa, pada tanggal 1 Maret, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat kalah dalam gugatan.
Sumber: mp.weixin.qq.com
Pengadilan mewajibkan FDA untuk mempercepat pengungkapan 329.000 halaman dokumen vaksin baru Pfizer sebelum musim panas ini. Sekarang, FDA telah merilis gelombang pertama dari dokumen.
Berdasarkan penelusuran Tempo, lama tersebut mengutip judul dari artikel yang ditulis Zachary Brennan, pada laman ENDPOINTS pada 2 Maret 2022. Ia menuliskan bahwa, dokumen apa yang akan dirilis belum dapat ditebak.
Sebelumnya pada tanggal 6 Januari, pengadilan Federal di Distrik Utara Texas, memerintahkan FDA merilis dokumen terkait vaksin Covid-19 Pfizer. Keputusan ini diambil setelah sebuah lembaga bernama Public Health and Medical Professionals for Transparency (PHMPT) memenangkan gugatan Freedom of Information Act (FOIA) atas FDA. Penggugat dikenal sebagai lembaga yang mendukung gerakan anti vaksin di Amerika Serikat.
Dilansir Bloomberg Law, pengacara penggugat Aaron Siri dari Siri&Grimstad mengatakan, sekelompok ilmuwan dan peneliti medis menggugat FDA di bawah FOIA untuk memaksa rilis ratusan ribu dokumen terkait lisensi vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech.
Dengan gugatan FOIA atas dokumen vaksin Pfizer, FDA harus merilis 55.000 halaman per bulan. Namun, pihak FDA mengajukan keberatan dan meminta izin kepada hakim federal agar publik harus menunggu hingga tahun 2096 untuk mengungkapkan semua data lisensi vaksin Covid-19 Pfizer.
Dilansir Euro Weekly News, FDA mengatakan perlu 75 tahun untuk sepenuhnya merilis data vaksin COVID-19 Pfizer kepada publik. Hal ini mengacu pada regulasi FOIA.
Dilansir USA Today, sampai saat ini belum ada dokumen yang dirilis secara resmi oleh FDA. Adapun data yang disadur oleh Sonia Elijah dalam artikel "Was Pfizer's 95% vaccine efficacy fraudulent all along?," bukan merupakan data yang diminta oleh PHMPT. Data tersebut bersumber dari dokumen briefing Vaccines and Related Biological Products Advisory Committee Meeting, pada tanggal 10 Desember 2020.
Fakta 2
Gugatan ini kembali jadi pembicaraan setelah adanya gerakan #Pfizer #pfizerdatadump di Twitter yang menyebutkan bahwa tingkat efektifitas vaksin Covid-19 Pfizer hanya 12%, jauh di bawah standar FDA minimum FDA sebesar 50%.
Namun berdasarkan penelusuran Tempo dalam jurnal yang dipublikasikan oleh The New England Journal of Medicine (NEJM), Vaksin BNT162b2 mRNA Covid-19 yang diproduksi Pfizer–BioNTech menunjukkan efektivitas sebesar 97% dalam kasus Covid-19 yang parah.
Sumber: The New England Journal of Medicine
Dalam laman resmi FDA, pada tanggal 11 Desember 2020, pihaknya memberikan otorisasi penggunaan vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech untuk pencegahan sindrom pernapasan akut Covid-19 pada pasien dengan usia 16 tahun ke atas.
FDA juga menyebutkan, setelah divaksin, pasien akan mengalami kejadian pasca imunisasi seperti nyeri di tempat suntikan, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, menggigil, nyeri sendi, dan demam selama beberapa hari setelah suntik dosis pertama
WHO dalam laman resminya juga menuliskan Kelompok Penasihat Strategis Ahli Imunisasi Strategic Advisory Group of Experts on Immunization (SAGE) WHO telah mengeluarkan rekomendasi sementara untuk penggunaan vaksin Pfizer BioNTech (BNT162b2) untuk Covid-19. Menurut SAGE, vaksin mRNA Pfizer-BioNTech COVID-19 aman dan efektif.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa telah beredar dokumen dan data FDA yang menyebutkan Vaksin Pfizer hanya memiliki efektifitas 12 % adalah belum ada bukti.
Sampai saat ini, walaupun sudah diperintahkan oleh Pengadilan Federal Distrik Utara Texas, FDA keberatan dan meminta waktu 75 tahun untuk merilis dokumen terkait vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech.
Rujukan
- https://mp.weixin.qq.com/s/9C0ETAd9IOPTRMzZjDu1Tw
- https://endpts.com/fda-begins-court-mandated-release-of-thousands-of-pages-on-pfizers-covid-19-vaccine-review/
- https://news.bloomberglaw.com/health-law-and-business/why-a-judge-ordered-fda-to-release-covid-19-vaccine-data-pronto
- https://euroweeklynews.com/2021/12/09/fda-says-it-needs-75-years-to-release-pfizer-covid-19-vaccine-data-to-the-public/
- https://www.foia.gov/faq.html
- https://www.usatoday.com/story/news/factcheck/2022/06/09/fact-check-false-claims-stem-80-000-page-pfizer-release/9664481002/
- https://soniaelijah.substack.com/p/was-pfizers-95-vaccine-efficacy-fraudulent?s=r
- https://twitter.com/hashtag/pfizerdatadump?src=hash&ref_src=twsrc%5Etfw
- https://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMoa2110345
- https://wayback.archive-it.org/7993/20201217213102/
- https://www.fda.gov/emergency-preparedness-and-response/coronavirus-disease-2019-covid-19/pfizer-biontech-covid-19-vaccine
- https://www.who.int/news-room/feature-stories/detail/who-can-take-the-pfizer-biontech-covid-19--vaccine-what-you-need-to-know
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
[SALAH] Vaksin booster yg ke 2 harus bayar 100 Ribu
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 13/02/2023
Berita
“Vaksin booster yg ke 2 harus bayar 100rb wkwkwk🤡🤡🤡”
Hasil Cek Fakta
Sebuah akun Twitter dengan nama @adhigunarifky membuat cuitan yang mengklaim vaksin booster yang kedua harus berbayar 100 ribu.
Dilansir dari cnbcindonesia.com, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi menjelaskan program vaksinasi Covid-19 dosis keempat atau booster kedua gratis dan dilakukan secara bertahap.
Dikutip dari website resmi Kementerian Kesehatan Indonesia sejak 24 Januari 2023 Kemenkes mengeluarkan kebijakan pemberian booster kedua bagi masyarakat umum usia 18 tahun ke atas. Vaksin booster tersebut gratis bagi seluruh masyarakat Indonesia. Adapun untuk vaksinasi berbayar, masih terus dikaji dan sifatnya vaksinasi pilihan. Kebijakan ini paling cepat akan diterapkan setelah masa transisi pandemi ke endemi berakhir.
Liputan6.com dalam artikel “Bio Farma Yakin Harga Vaksin COVID-19 Tak Melebihi Rp150 Ribu” menjelaskan bahwa terkait rencana vaksin COVID-19 berbayar, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) membuka peluang hal ini ditujukan sebagai vaksinasi booster ketiga. Rencana vaksin COVID-19 berbayar untuk booster tersebut disampaikan oleh Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi. Persoalan vaksin COVID-19 berbayar pun masih dalam kajian.
Berdasarkan penjelasan di atas klaim vaksin booster kedua berbayar adalah salah dan termasuk dalam kategori konten yang menyesatkan.
Dilansir dari cnbcindonesia.com, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi menjelaskan program vaksinasi Covid-19 dosis keempat atau booster kedua gratis dan dilakukan secara bertahap.
Dikutip dari website resmi Kementerian Kesehatan Indonesia sejak 24 Januari 2023 Kemenkes mengeluarkan kebijakan pemberian booster kedua bagi masyarakat umum usia 18 tahun ke atas. Vaksin booster tersebut gratis bagi seluruh masyarakat Indonesia. Adapun untuk vaksinasi berbayar, masih terus dikaji dan sifatnya vaksinasi pilihan. Kebijakan ini paling cepat akan diterapkan setelah masa transisi pandemi ke endemi berakhir.
Liputan6.com dalam artikel “Bio Farma Yakin Harga Vaksin COVID-19 Tak Melebihi Rp150 Ribu” menjelaskan bahwa terkait rencana vaksin COVID-19 berbayar, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) membuka peluang hal ini ditujukan sebagai vaksinasi booster ketiga. Rencana vaksin COVID-19 berbayar untuk booster tersebut disampaikan oleh Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi. Persoalan vaksin COVID-19 berbayar pun masih dalam kajian.
Berdasarkan penjelasan di atas klaim vaksin booster kedua berbayar adalah salah dan termasuk dalam kategori konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Riza Dwi (Anggota Tim Kalimasada)
Informasi salah. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi menjelaskan program vaksinasi Covid-19 dosis keempat atau booster kedua gratis dan dilakukan secara bertahap.
Informasi salah. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi menjelaskan program vaksinasi Covid-19 dosis keempat atau booster kedua gratis dan dilakukan secara bertahap.
Rujukan
- https://www.cnbcindonesia.com/tech/20230124141648-37-407830/booster-kedua-mulai-hari-ini-vaksin-covid-bakal-berbayar
- https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20230209/0242377/vaksin-booster-kedua-gratis/
- https://www.liputan6.com/health/read/5203653/bio-farma-yakin-harga-vaksin-covid-19-tak-melebihi-rp150-ribu
[SALAH] Gus Azmi Raja Tawuran
Sumber: Tiktok.comTanggal publish: 13/02/2023
Berita
“spontan? 🗿🤘#gusazmi #fyp #xybca #tawuran”
Gus azmi
Azmi askandar
Guz azmi tawuran
Gus azmi
Azmi askandar
Guz azmi tawuran
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah video dari akun tiktok s4kdemonz01 yang menampilkan Gus Azmi saat dia bersholawat dan memegang gear motor. Postingan tersebut diberi keterangan spontan? ??#gusazmi #fyp #xybca #tawuran.
Setelah ditelusuri melalui mesin pencari ditemukan gambar identik. Artikel yang berjudul “Di Facebook Sok Jagoan Berani Hina Polisi, Bocah Ini Merengek Minta Ampun Ketika Ditangkap” diunggah oleh aripitstop.com pada 20 Juli 2017. Artikel tersebut menjelaskan kejadian penghinaan terhadap polisi melalui akun facebook bernama MhendraBrmntasu. Akun tersebut memposting kata-kata kasar bahkan menghina polisi disertai foto yang menampilkan dirinya memegang gear motor.
Berdasarkan penjelasan di atas klaim Gus Azmi tawuran adalah salah dan termasuk parodi.
Setelah ditelusuri melalui mesin pencari ditemukan gambar identik. Artikel yang berjudul “Di Facebook Sok Jagoan Berani Hina Polisi, Bocah Ini Merengek Minta Ampun Ketika Ditangkap” diunggah oleh aripitstop.com pada 20 Juli 2017. Artikel tersebut menjelaskan kejadian penghinaan terhadap polisi melalui akun facebook bernama MhendraBrmntasu. Akun tersebut memposting kata-kata kasar bahkan menghina polisi disertai foto yang menampilkan dirinya memegang gear motor.
Berdasarkan penjelasan di atas klaim Gus Azmi tawuran adalah salah dan termasuk parodi.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Riza Dwi (Anggota Tim Kalimasada)
Informasi salah, foto yang digunakan berasal dari akun Facebook bernama Mhendrabrmntasu yang mengunggah status penghinaan terhadap polisi pada 27 Juni 2017.
Informasi salah, foto yang digunakan berasal dari akun Facebook bernama Mhendrabrmntasu yang mengunggah status penghinaan terhadap polisi pada 27 Juni 2017.
Rujukan
[SALAH] TIDAK DISOROT MEDIA , DUA ARMADA TEMPUR INDONESIA BERAKHIR TRAGIS DI NATUNA UTARA
Sumber: YoutubeTanggal publish: 13/02/2023
Berita
Akun Youtube KABAR HARIAN mengunggah video dengan judul: “TIDAK DISOROT MEDIA , DUA ARMADA TEMPUR INDONESIA BERAKHIR TRAGIS DI NATUNA UTARA” pada tanggal 23 Januari 2023. Dalam video disebutkan bahwa kapal patroli RI dikejar kapal patroli dan helikopter China karena menangkap nelayan China di wilayah perairan RI.
Hasil Cek Fakta
Penelusuran menunjukkan bahwa video yang ditampilkan merupakan hasil editan kumpulan beberapa video yang tidak ada kaitannya dengan klaim bahwa armada Indonesia yang berakhir tragis di Natuna Utara. Video pertama yang ditampilkan adalah video yang diunggah oleh akun Youtube CNE-CNA/C6F dengan judul: “Flight Deck Operations aboard USS Jason Dunham (DDG 109)” yang diunggah pada tanggal 5 Mei 2015.
Video kedua yang ditampilkan adalah manuver yang dilakukan oleh kapal Coast Guard China saat KRI Usman Harun-359 melakukan patroli untuk mendekati kapal nelayan pukat China yang menangkap ikan di ZEE Indonesia yaitu di Natuna Utara yang diunggah akun Youtube KOMPASTV pada tanggal 12 Januari 2020.
Video ketiga yang ditampilkan adalah video pidato Prabowo dalam acara Silaturahmi Nasional PPAD (Persatuan Purnawirawan TNI-AD) 2022 pada tanggal 5 Agustus 2022 yang diunggah oleh KOMPASTV dengan judul “Tegas! Prabowo Sebut Keputusan Dirinya Bergabung Kabinet Jokowi Tidak Salah”.
Video kedua yang ditampilkan adalah manuver yang dilakukan oleh kapal Coast Guard China saat KRI Usman Harun-359 melakukan patroli untuk mendekati kapal nelayan pukat China yang menangkap ikan di ZEE Indonesia yaitu di Natuna Utara yang diunggah akun Youtube KOMPASTV pada tanggal 12 Januari 2020.
Video ketiga yang ditampilkan adalah video pidato Prabowo dalam acara Silaturahmi Nasional PPAD (Persatuan Purnawirawan TNI-AD) 2022 pada tanggal 5 Agustus 2022 yang diunggah oleh KOMPASTV dengan judul “Tegas! Prabowo Sebut Keputusan Dirinya Bergabung Kabinet Jokowi Tidak Salah”.
Kesimpulan
Konten yang menyesatkan. Konten merupakan editan dari video operasi penerbangan di atas kapal USS Jasin Dunham di Laut Atlantis, video liputan KOMPASTV saat manuver kapal Coast Guard China dan pidato Prabowo dalam acara Silaturahmi Nasional PPAD yang dijadikan satu video menggunakan narasi yang menyesatkan.
Rujukan
Halaman: 3857/6751