(Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia):
“18+ Peringatan! :warning: Ini adalah seberapa besar rasa hormat yang dimiliki Ukraina untuk para tentara yang gugur & ketika para istri, ibu, dan lain-lain bertanya di mana laki-laki mereka, mereka diberitahu bahwa laki-laki mereka hilang ketika berperang”.
[SALAH] Puluhan Tentara Ukraina Dikubur Sembarangan di Kuburan Masal
Sumber: TwitterTanggal publish: 08/02/2023
Berita
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter @Bernade58733135 mengunggah video yang memperlihatkan puluhan tentara yang dikubur sembarangan di dalam satu lubang menggunakan traktor. Video tersebut diklaim sebagai tentara Ukraina yang gugur dalam perang Rusia-Ukraina akhir-akhir ini. Cuitan dan video yang diunggah pada 21 Januari tersebut telah disukai hampir 700 orang, serta telah dibagikan dan dikutip ulang hampir 500 kali.
Setelah dilakukan penelusuran dengan Yandex Video Search, video tersebut telah banyak beredar sejak 2020, salah satunya diunggah oleh pengguna Twitter bernama @KrasnodarIn pada 26 Oktober 2020. Keterangan dari video tersebut tertulis sebagai berikut:
“18+. The faint of heart DO NOT WATCH. The Armenian military is burying the corpses of Azerbaijani soldiers with an excavator to prevent the outbreak of the plague!!!”.
Lebih lanjut, informasi serupa pernah dibahas oleh India Today dengan judul “Fact Check: Ukraine burying its soldiers in mass grave amid Russian invasion? This video is much older”.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh @Bernade58733135 merupakan konteks yang salah.
Setelah dilakukan penelusuran dengan Yandex Video Search, video tersebut telah banyak beredar sejak 2020, salah satunya diunggah oleh pengguna Twitter bernama @KrasnodarIn pada 26 Oktober 2020. Keterangan dari video tersebut tertulis sebagai berikut:
“18+. The faint of heart DO NOT WATCH. The Armenian military is burying the corpses of Azerbaijani soldiers with an excavator to prevent the outbreak of the plague!!!”.
Lebih lanjut, informasi serupa pernah dibahas oleh India Today dengan judul “Fact Check: Ukraine burying its soldiers in mass grave amid Russian invasion? This video is much older”.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh @Bernade58733135 merupakan konteks yang salah.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.
Konteks yang salah. Video tersebut merupakan tentara Azerbaijan yang dikubur saat perang Armenia-Azerbaijan, bukan tentara Ukraina yang gugur baru-baru ini.
Konteks yang salah. Video tersebut merupakan tentara Azerbaijan yang dikubur saat perang Armenia-Azerbaijan, bukan tentara Ukraina yang gugur baru-baru ini.
Rujukan
[SALAH] Video “Demo besar-besaran di Australia Mereka bawa kain Merah-Putih Dan Meneriakan nama Jokowi”
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 09/02/2023
Berita
Akun Twitter 𝕆𝕣𝕒𝕟𝕘𝕥𝕦𝕒 𝕋𝕖𝕣𝕤𝕖𝕤𝕒𝕥 (twitter.com/BudTeguh) pada 7 Februari 2023 mengunggah sebuah video dengan narasi sebagai berikut:
“INI WAJIB DIKABARKAN ke Kaum Kadrun. Demo besar-besaran di Australia Mereka bawa kain Merah-Putih Dan Meneriakan nama Jokowi. Tidak ada dibelahan dunia ini pendemo seperti ini. Adakah dibelahan Timur tengah teriak Rizieq atau Anies dlm Demonya?? Pruuuut”
Demo di Australia dan Perancis bawa nama Jokowi ?
“INI WAJIB DIKABARKAN ke Kaum Kadrun. Demo besar-besaran di Australia Mereka bawa kain Merah-Putih Dan Meneriakan nama Jokowi. Tidak ada dibelahan dunia ini pendemo seperti ini. Adakah dibelahan Timur tengah teriak Rizieq atau Anies dlm Demonya?? Pruuuut”
Demo di Australia dan Perancis bawa nama Jokowi ?
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, adanya video yang diklaim sebagai peserta aksi demo besar-besaran di Australia yang membawa kain merah putih dan meneriakkan nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan klaim yang menyesatkan.
Faktanya, narasi dan kolase video yang diunggah, tidak terkait dengan Presiden Jokowi.
Dilansir dari artikel berjudul “Keliru, Video Warga Australia Kibarkan Bendera Merah Putih” yang terbit di situs cekfakta.tempo.co pada 31 Desember 2022, video tersebut merupakan gabungan dari berbagai video berbeda.
Video pertama, adalah video massa yang meneriakan yel-yel “You serve us” yang ditujukan kepada petugas polisi yang dikerahkan untuk mengendalikan massa. Massa turun ke jalan-jalan di Melbourne dalam rangkaian unjuk rasa anti-lockdown terbaru. Video identik sebelumnya pernah diunggah oleh akun YouTube AFP News Agency pada 18 September 2021 berjudul “Australia: Protest in Melbourne against lockdowns”.
Video selanjutnya adalah video yang menampilkan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di sebuah forum internasional, video ini merupakan video yang sama pernah diunggah oleh kanal YouTube 10 News First di detik ke-45. Video yang diunggah pada 1 Juli 2022 tersebut berjudul “PM Anthony Albanese In Paris To Meet French President Emmanuel Macron”.
Selanjutnya, video yang menampilkan ribuan massa membentangkan kain berwarna merah putih. Video yang identik pernah diunggah kanal YouTube 9 News Australia pada 27 November 2021 dengan judul “Thousands protest Victoria’s vaccine mandates”. Kerumunan besar memadati CBD Melbourne untuk menentang mandat vaksinasi COVID-19, sehubungan dengan protes lain yang diadakan di seluruh negeri.
Faktanya, narasi dan kolase video yang diunggah, tidak terkait dengan Presiden Jokowi.
Dilansir dari artikel berjudul “Keliru, Video Warga Australia Kibarkan Bendera Merah Putih” yang terbit di situs cekfakta.tempo.co pada 31 Desember 2022, video tersebut merupakan gabungan dari berbagai video berbeda.
Video pertama, adalah video massa yang meneriakan yel-yel “You serve us” yang ditujukan kepada petugas polisi yang dikerahkan untuk mengendalikan massa. Massa turun ke jalan-jalan di Melbourne dalam rangkaian unjuk rasa anti-lockdown terbaru. Video identik sebelumnya pernah diunggah oleh akun YouTube AFP News Agency pada 18 September 2021 berjudul “Australia: Protest in Melbourne against lockdowns”.
Video selanjutnya adalah video yang menampilkan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di sebuah forum internasional, video ini merupakan video yang sama pernah diunggah oleh kanal YouTube 10 News First di detik ke-45. Video yang diunggah pada 1 Juli 2022 tersebut berjudul “PM Anthony Albanese In Paris To Meet French President Emmanuel Macron”.
Selanjutnya, video yang menampilkan ribuan massa membentangkan kain berwarna merah putih. Video yang identik pernah diunggah kanal YouTube 9 News Australia pada 27 November 2021 dengan judul “Thousands protest Victoria’s vaccine mandates”. Kerumunan besar memadati CBD Melbourne untuk menentang mandat vaksinasi COVID-19, sehubungan dengan protes lain yang diadakan di seluruh negeri.
Kesimpulan
Narasi dan kolase video yang diunggah, tidak terkait dengan Presiden Jokowi.
Rujukan
Cek Fakta: Tidak Benar Rebusan Daun Ciplukan Bisa Sembuhkan Stroke
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 09/02/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang mengklaim rebusan daun ciplukan bisa menyembuhkan stroke. Postingan ini beredar sejak beberapa waktu lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 15 Januari 2023.
Dalam postingannya terdapat video cara menggunakan daun ciplukan untuk mengobati penyakit stroke. Yakni dengan direbus dan diminum saat masih hangat.
Video itu disertai narasi "Terbukti manjur. Lumpuh atau stroke langsung bisa jalan hanya dengan 1 bahan saja"
Lalu benarkah postingan yang mengklaim rebusan daun ciplukan bisa menyembuhkan stroke?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel berjudul "Daun Ciplukan Berkhasiat Sembuhkan Stroke?" yang tayang di Liputan6.com pada 25 Maret 2016.
Di sana terdapat penjelasan dari Dokter Herbal Rumah Sakit Kanker Dharmais, Aldrin Neilwan, MD, MARS, M. Biomed, M. Kes, SpAK.
"Daun ciplukan tidak sebagai pengobatan utama, tetapi secara tradisional hanya membantu dalam menyembuhkan. Masyarakat harus tahu bahwa tanaman obat sebagai pelengkap saja, jangan tinggalkan pengobatan medisnya," ujar Aldrin.
"Penambahan tanaman herbal banyak persyaratannya dan tidak asal diberikan. Selalu konsultasikan dengan dokter yang menangani," katanya menambahkan.
Aldrin juga menjelaskan penanganan stroke berbeda karena ada yang disebabkan pendarahan otak dan juga karena adanya sumbatan pembuluh darah.
"Penanganan stroke ada perbedaannya sehingga obat-obatan penunjangnya akan berbeda pula. Jika ada yang percaya pula kalau daun ciplukan dapat mencegah stroke harus diberikan pemahaman kalau itu tidak semudah yang dipikirkan. Faktor risiko stroke ada dua mayor dan minor jika mereka hanya minum tapi tidak mencegah faktor risiko ya percuma."
Kesimpulan
Postingan yang mengklaim rebusan daun ciplukan bisa menyembuhkan stroke adalah tidak benar.
Rujukan
Cek Fakta: Video Ini Bukan Ledakan Pembangkit Nuklir saat Gempa Turki
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 09/02/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video pembangkit nuklir meledak saat gempa Turki 2023. Klaim tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 7 Februari 2023.
Unggahan klaim video pembangkit nuklir meledak saat gempa Turki 2023 menampilkan sebuah bangunan meledak mengeluarkan api dan diiringi dengan kepulan asap.
Kemudian dilanjutkan dengan tayangan kobaran api saat malam hari di antara bangunan bertingkat.
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"Turkey nuclear plant blast earthquake time #earthquake2023 #turkey #earthquake #NewsUpdate"
Benarkah klaim video pembangkit nuklir meledak saat gempa Turki 2023? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video pembangkit nuklir meledak saat gempa Turki 2023, dengan menggunakan Google Image.
Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "BEIRUT BLAST Beirut explosion video: What caused the blast in Lebanon?" yang dimuat situs the-sun.com, pada 6 Agustus 2020.
Artikel tersebut memuat video yang identik dengan klaim.
Situs Thesun.com menyebutkan, sebuah ledakan besar di ibu kota Lebanon, Beirut, telah menewaskan sedikitnya 135 orang dan melukai hampir 5.000 lainnya.
Ledakan dahsyat terdengar sekitar 125 mil jauhnya dari Siprus setelah letusan itu.
Terkait dengan tayangan kobaran api di antara bangunan bertingkat, penelusuran mengarah pada akun YouTube resmi kantor berita BBC News, akun YouTube tersebut mengunggah video berjudul "Tianjin explosion video captures fear of eyewitnesses" pada 14 Agustus 105.
Video tersebut identik dengan klaim.
Akun YouTube BBC News menyebutkan, cuplikan dari dua ledakan besar di kota Tianjin di China, diambil oleh seorang saksi mata. Puluhan orang tewas dan ratusan luka-luka ketika sebuah gudang milik perusahaan yang khusus menangani barang-barang berbahaya terbakar dan meledak.
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video pembangkit nuklir meledak saat gempa Turki 2023 tidak benar.
Video tersebut merupakan peristiwa ledakan di dua tempat yang berbeda, yaitu Beirut di Lebanon dan Tianjin di China.
Rujukan
Halaman: 3881/6767