Beberapa waktu ini dunia maya dihebohkan dengan peristiwa kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan oleh Ferry Irawan terhadap istrinya yang merupakan salah satu artis lawas Indonesia, Venna Melinda. Kemudian, pada 17 Januari 2023, sebuah akun youtube dengan nama Vemi Liar (https://www.youtube.com/@VemiLiar) mengklaim bahwa di saat Venna Melinda mendapatkan perlakuan kasar dari sang suami, ia tengah mengandung 3 bulan.
Setelah dilakukan penelusuran, isi video yang ada di dalam konten tersebut sebenarnya hanyalah gabungan dari wawancara Venna Melinda terkait kronologi dan kondisi terkini setelah ia mengalami KDRT. Salah satunya seperti cuplikan wawancaranya bersama dengan acara Pagi-Pagi Ambyar (https://www.youtube.com/@TRANSTVofficial) pada Senin, 16 Januari 2023. Selain itu, narasi yang disampaikan oleh pengunggah pun sama sekali tidak mendukung klaim yang disampaikan pada judul video dan lebih menegaskan terkait kronologi kekerasan yang dialami Venna Melinda.
Dikutip dari suara.com (https://www.suara.com/) pemberitaan kehamilan yang menyeret nama Venna Melinda tersebut tidaklah benar. Setelah ditelusuri, informasi mengenai Venna Melinda yang mual-mual sebelum peristiwa KDRT ia alami dikarenakan penyakit asam lambungnya sedang kambuh serta tidak tahan dengan bau dari kamar mandi saat Ferry Irawan sedang buang air besar dan tak menutup pintunya sehingga tidak ada hubungannya dengan Venna Melinda yang diduga sedang hamil. Bahkan, hingga saat ini tidak ada informasi pasti mengenai kehamilan Venna Melinda.

Video dengan klaim Venna Melinda mendapatkan perlakuan kasar dari suaminya, Ferry Irawan di saat ia tengah hamil 3 bulan adalah konten dengan kategori koneksi yang salah dikarenakan judul dan keterangan yang diberikan tidak mendukung isi konten.

Rabu, 25 Januari 2023 sebuah akun facebook dengan nama Gost (https://www.facebook.com/profile.php?id=100082398851510) membagikan sebuah video dengan mengklaim bahwa telah terjadi gempa susulan di beberapa wilayah Indonesia, yakni Bengkulu dan Maluku hingga mengakibatkan wilayah tersebut ludes tak tersisa. Namun, dikutip dari idntimes.com (https://www.idntimes.com/) faktanya gempa susulan yang terjadi di Bengkulu dan Maluku tidak menimbulkan kerusakan fatal.
Setelah ditelusuri lebih lanjut, potongan video-video yang ditampilkan di dalam video berdurasi 8 menit tersebut bukanlah video asli dari kejadian gempa di daerah Bengkulu maupun Maluku. Salah satunya ialah video yang diunggah oleh channel youtube than217 (https://www.youtube.com/@than217) yang merupakan cuplikan dari kejadian gempa bumi yang melanda California yang diunggah pada 7 Januari 2007 atau kurang lebih 16 tahun yang lalu.
Selain itu, narasi yang disampaikan oleh pengunggah video pun juga tidak menunjukkan korelasi dengan klaim yang disampaikan pada judul video. Pengunggah justru lebih menyampaikan terkait kronologi dan peristiwa gempa bumi susulan yang melanda Bengkulu Tengah pada hari Minggu (22/1/2023) serta Maluku pada hari Rabu (25/1/2023).

Video dengan klaim terjadinya gempa susulan di wilayah Bengkulu dan Maluku hingga mengakibatkan wilayahnya ludes tak tersisa adalah konten dengan kategori koneksi yang salah dikarenakan judul atau keterangan yang diberikan tidak sesuai dengan isi konten.

Beredar flyer lowongan kerja oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sumba, untuk posisi admin data, staff kantoran, dan telemarketing. Dalam flyer tersebut dituliskan persyaratan juga benefit yang didapat sebagai karyawan. Tercantum pula nomor telepon atas nama Anita.

Setelah dilakukan penelusuran fakta terkait, lowongan kerja tersebut adalah palsu. Dikonfirmasi langsung oleh instansi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) melalui website resminya (pajak.go.id), bahwa DJP tidak membuka lowongan pekerjaan di lingkungan Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Kantor Pelayanan Pajak, Kantor Wilayah DJP, maupun Kantor Pusat DJP. Segala bentuk rekrutmen pegawai DJP langsung dilaksanakan oleh Kementerian Keuangan.

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarluaskan brosur lowongan kerja tersebut dan meminta masyarakat menyaring terlebih dahulu sebelum mendapat informasi yang beredar di internet.

Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa lowongan kerja di KPP Pratama Sumba adalah palsu dan termasuk kategori Konten palsu.

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) menegaskan infromasi yang beredar hoaks. Informasi resmi dapat dilihat di laman pajak.go.id dan rekrutmen langsung dilaksanakan oleh Kementerian Keuangan.

Beredar sebuah akun WhatsApp dengan nomor +62 877-7828-6615” mengatasnamakan Dinas Sosial Kota Balikpapan dengan modus pemberian bantuan.

Setelah ditelusuri, akun WhatsApp tersebut palsu. Melansir dari akun media sosial Instagram @pemkot_balikbapapan, diinformasikan jika akun WhatsApp mengatasnamakan Dinsos Balikpapan merupakan akun palsu dan diimbau agar tidak direspon.

Berdasar pada seluruh referensi, akun WhatsApp WhatsApp Dinas Sosial Kota Balikpapan menawarkan bantuan adalah palsu. Akun tersebut masuk ke dalam hoaks dengan kategori imposter content atau konten tiruan.

Pemkot Balikpapan mnjelaskan melalui akun Instagram resminya bahwa akun WhatsApp tersebut adalah palsu.