Cek Fakta: Muncul Lagi Foto Hoaks Wajah Pelaku Penculikan Anak
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 07/12/2022
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Sebuah foto yang diklaim wajah pelaku penculikan anak beredar di media sosial. Foto tersebut disebarkan oleh salah satu akun Facebook pada 5 Desember 2022.
Dalam foto itu berisi 9 orang yang disebut-sebut sebagai pelaku penculikan anak. Dari 9 orang tersebut, 4 pelaku merupakan pria dan 5 lainnya yaitu perempuan.
"Mohon di sebarkan group Rt masing2 agar warga kita mengenali wajah2 para pelaku penculik anak ini," demikian narasi dalam foto tersebut.
"Waspada dgn orang orang yg di Poto ini,
So ulang jaga bapancuri anak.
Tolong di sebarkan kembali," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 2 ribu kali dibagikan dan mendapat 64 komentar dari warganet.
Benarkah foto tersebut merupakan pelaku penculikan anak? Berikut penelusurannya.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri foto dan informasi yang diklaim sebagai pelaku penculikan anak. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah foto tersebut ke situs Yandex.
Hasilnya terdapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai foto tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Beredar Wajah Pelaku Penculikan Anak di Pekanbaru, Ini Kata Kapolresta" yang dimuat situs riau.suara.com pada 10 September 2021.
Berikut gambar tangkapan layarnya:
SuaraRiau.id - Isu soal penculikan anak kembali merebak di Pekanbaru. Usai voice note WhatsApp yang berisi kabar seorang anak diculik, kini warga dihebohkan dengan wajah-wajah pelaku penculikan.
Beredarnya foto wajah para penculik di WhatsApp membuat warga Kota Bertuah tersebut geger.
Mendapati hal itu, Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Pria Budi menjelaskan bahwa informasi tersebut menyesatkan alias hoaks.
"Itu hoaks, kita perlu waspada namun jangan termakan isu hoaks yang akan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat," kata Pria Budi saat dikonfirmasi SuaraRiau.id, Jumat (10/9/2021).
Kapolresta Pria Budi mengungkapkan bahwa kasus penculikan sampai dengan hari ini di Pekanbaru tidak ada. Kabar-kabar mengenai isu tersebut dipastikan tidak benar.
"Sampai saat ini belum ada kasus penculikan di wilayah hukum Polresta Pekanbaru," ungkapnya.
Juga mengenai kabar viral penculikan yang terjadi di kawasan perumahan wilayah hukum Polsek Tampan beberapa waktu lalu, Pria menjelaskan bahwa hal itu belum terbukti keberaniannya.
"Nyatanya tidak ada yg laporan anaknya diculik (sampai sekarang)," tuturnya.
Kombes Pol Pria Budi pun menunjukan beberapa bukti bahwa informasi berisikan foto-foto pelaku penculikan di Pekanbaru itu hoaks. Ia mengirimkan link dari kominfo.go.id yang menjabarkan kebohongan berita itu.
Dalam situs Kominfo itu, beredar postingan berupa tangkapan layar dari pesan berantai WhatsApp yang berisi foto-foto pelaku penculikan anak.
Faktanya, selebaran foto pelaku penculikan anak itu sudah tersebar pada tahun 2018 lalu dan bukan terkait kasis penculikan anak. Pelaku mendapatkan informasi dari Facebook lalu menyebarkan kembali tanpa sebelumnya memeriksa kebenarannya.
Terkait hoaks foto wajah-wajah penculik anak itu, pelaku penyebarnya sudah ditangani oleh Polres Blitar, Jawa Timur.
Kesimpulan
Foto dan informasi yang diklaim sebagai pelaku penculikan anak ternyata tidak benar alias hoaks. Faktanya, foto tersebut pernah viral pada 2018 lalu dan bukan pelaku penculikan. Narasi yang disebarkan salah satu akun Facebook tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.
Rujukan
Cek Fakta: Tidak Benar Video Ini Kondisi Terkini Gempa Garut
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 06/12/2022
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video kondisi terkini gempa Garut, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, 3 Desember 2022.
Klaim video kondisi terkini gempa Garut berdurasi 3 menit 16 detik, dalam video tersebut menampilkan sejumlah bangunan runtuh dan orang-orang yang ada di luar ruangan berteriak histeris, juga terlihat ada orang yang sedang digendong.
Dalam video awal yang ditayangkan terdapat tulisan "kondisi saat ini di Garut". Lalu juga terdapat tulisan "Gempa di garut"
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"Kondisi terkini gempa garut #gempagarut"
Benarkah klaim video kondisi terkini gempa Garut? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video kondisi terkini gempa Garut, dengan menangkap layar salah satu cuplikan video untuk dijadikan bahan penelusuran menggunakan Google Image.
Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "UPDATE TERBARU Korban Meninggal Gempa Cianjur Bertambah Jadi 61 Orang" yang dimuat situs banten.tribunnews.com, pada 21 November 2022.
Foto yang dimuat dalam artikel situs banten.tribunnews.com identik dengan cuplikan klaim video kondisi terkini gempa Garut, foto tersebut diberik keterangan sebagai berikut.
"Update terbaru korban meninggal dunia dalam bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat Senin (21/11/2022)."
Dalam penelusuran berikutnya mengarah pada artikel video berjudul "VIDEO: Banyak Korban Yang Kemungkinan Masih Tertimbun Reruntuhan" yang dimuat situs cnnindonesia.com, situs tersebut menampilkan cuplika video yang identik dengan klaim.
Artikel situs cnnindonesia.com memberikan keterangan video sebagai berikut.
"Jakarta, CNN Indonesia -- Gempa dengan magnitudo 5,6 terjadi di kedalaman 10 kilometer barat daya kabupaten Cianjur pada senin siang hingga pukul 17.00 WIB. Pemkab Cianjur mencatat sebanyak 46 orang meninggal dunia dalam musibah ini."
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video kondisi terkini gempa Garut tidak benar.
Video tersebut menampilkan kondisi pasca gempa Cianjur dengan magnitudo 5,6 pada 21 November 2022.
Rujukan
Cek Fakta: Klarifikasi PJ Gubernur DKI Jakarta Setujui 50 Persen Dana Infak Masjid untuk Ormas
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 06/12/2022
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang menyebut PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyetujui 50 persen dana infak masjid digunakan untuk ormas. Postingan ini beredar sejak beberapa waktu lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 5 Desember 2022.
Berikut isi postingannya:
"Keputusan PJ Gubernur JKT Heru Budi Hartono infaq masjid wajib setor ke ormas 50 %. Beginilah kalau bukan ahlinya, hasilnya full 100 persen ngawur."
Lalu benarkah postingan yang menyebut PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyetujui 50 persen dana infak masjid digunakan untuk ormas?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan klarifikasi dalam laman jalahoaks.jakarta.go.id. Dalam artikel yang diunggah pada 3 Desember 2022 terdapat penjelasan bahwa pengumpulan infak untuk diberikan kepada ormas dalam konteks penyaluran sumbangan untuk penyintas gempa Cianjur.
Adapun, hal tersebut merupakan inisiatif dari pihak MUI DKI Jakarta bersama sejumlah ormas keagamaan di wilayah DKI Jakarta.
Diketahui bahwa, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersilaturahmi dengan pengurus organisasi keagamaan di antaranya Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dewan Masjid Indonesia (DMI), Nahdlatul Ulama (NU), dan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Balai Kota DKI, Kamis (1/12) sore. Ketua Umum MUI DKI Jakarta, KH Munahar Muchtar mengatakan, pertemuan untuk mempererat tali silaturahmi bersama Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.
"Dalam pertemuan ini, pengurus ormas keagamaan di Jakarta menyampaikan usulan menggabungkan seluruh donasi bagi penyintas gempa Cianjur yang digalang oleh ormas dan bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta untuk disalurkan," ujar KH Munahar Muchtar.
Untuk itu, lanjut Munahar, MUI DKI Jakarta mengimbau kepada seluruh pengurus masjid di Jakarta dalam dua Jumat ini dapat menyisihkan 50 persen kotak amalnya khusus membantu penyintas gempa Cianjur.
”Kami sudah mengeluarkan surat maklumat. Satu pintu ada rekeningnya, nanti setelah terkumpul akan disampaikan dan dilepas dari Balai Kota DKI. Kita akan berangkat bersama menyampaikan donasi ke Cianjur sehingga diharapkan wilayah lain juga melakukan hal serupa," tuturnya.
Selain itu Jala Hoaks yang dikelola Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Pemprov DKI Jakarta menjelaskan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mempersilakan inisiatif tersebut karena pengelolaan penghimpunan dana masjid bukan wilayah kewenangan Pemprov DKI Jakarta. Sebab, masjid bukan termasuk perangkat daerah di DKI Jakarta.
Kesimpulan
Postingan yang menyebut PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyetujui 50 persen dana infak masjid digunakan untuk ormas telah diklarifikasi. Fakatnya, dana infak tersebut diberikan kepada ormas dalam konteks penyaluran sumbangan untuk penyintas gempa Cianjur.
Rujukan
[SALAH] Elon Musk Mengimbau Warga AS Untuk Memilih Partai Republican
Sumber: FacebookTanggal publish: 06/12/2022
Berita
“Thank you for the reminder Elon…. s/ in case you were wondering….”
“One of the most important thing to keep in mind when you walk into a voting booth today is that Democrats want to legalize marijuana, raise taxes on billionaires, and strengthen socialist policies like Medicare and Social Security. Don’t let them get away with it, vote GOP!”.
“One of the most important thing to keep in mind when you walk into a voting booth today is that Democrats want to legalize marijuana, raise taxes on billionaires, and strengthen socialist policies like Medicare and Social Security. Don’t let them get away with it, vote GOP!”.
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook “Lisa Bialac-Jehle” mengunggah tangkapan layar yang memperlihatkan cuitan Elon Musk. Pada tangkapan layar tersebut, terlihat Elon Musk mengimbau masyarakat AS untuk memilih partai Republikan karena partai Demokrat berencana untuk melegalkan marijuana, meninggikan pajak kepada miliarder dan memperkuat kebijakan-kebijakan yang bersifat sosialis.
Tangkapan layar yang diunggah pada 8 November tersebut telah dikomentari 19 kali dan telah direspon oleh 18 orang.
Setelah dilakukan pencarian melalui Twitter Advance Search, Elon Musk tidak pernah menulis cuitan tersebut. Terlebih lagi, setelah dilakukan pencarian melalui PolitiTweet yang dapat melihat cuitan Elon Musk yang telah dihapus juga tidak ditemukan cuitan serupa pada 8 November 2022.
Dengan demikian, tangkapan layar yang diunggah oleh “Lisa Bialac-Jehle” merupakan konten parodi.
Tangkapan layar yang diunggah pada 8 November tersebut telah dikomentari 19 kali dan telah direspon oleh 18 orang.
Setelah dilakukan pencarian melalui Twitter Advance Search, Elon Musk tidak pernah menulis cuitan tersebut. Terlebih lagi, setelah dilakukan pencarian melalui PolitiTweet yang dapat melihat cuitan Elon Musk yang telah dihapus juga tidak ditemukan cuitan serupa pada 8 November 2022.
Dengan demikian, tangkapan layar yang diunggah oleh “Lisa Bialac-Jehle” merupakan konten parodi.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.
Hasil foto suntingan. Elon Musk tidak pernah menulis cuitan berisi himbauan kepada warga AS untuk memilih partai Republikan.
Hasil foto suntingan. Elon Musk tidak pernah menulis cuitan berisi himbauan kepada warga AS untuk memilih partai Republikan.
Rujukan
Halaman: 3925/6656