• [SALAH] Cacar Monyet Hanya Ditularkan Melalui Hubungan Seksual Sesama Laki-Laki

    Sumber: Instagram.com
    Tanggal publish: 31/10/2022

    Berita

    “Just to make sure I’m not crazy: The media and the CDC hyped up Monkeypox as the next public health catastrophe, Biden’s HHS declared it a public health emergency, then they figured out it was only transmitted via gay sex between men, then kids and dogs started catching it, and then it just completely disappeared. Right?”

    Terjemahan:

    “Hanya untuk memastikan saya tidak gila: Media dan CDC menghebohkan Monkeypox sebagai bencana kesehatan masyarakat berikutnya, HHS Biden menyatakannya sebagai darurat kesehatan masyarakat, kemudian mereka tahu itu hanya ditularkan melalui seks gay antara laki-laki, lalu anak-anak dan anjing-anjing mulai menangkapnya, lalu menghilang begitu saja. Benar?”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar unggahan di Instagram yang membagikan hoaks lama dengan klaim bahwa monkeypox atau penyakit cacar monyet hanya bisa tertular melalui hubungan seksual sesama laki-laki.

    Setelah ditelusuri, informasi tersebut salah. Faktanya, penyakit cacar monyet dapat ditularkan kepada siapa pun yang memiliki kontak erat dengan orang yang terinfeksi, benda-benda yang terkontaminasi, dan droplet. Dilansir dari laman resmi WHO, virus cacar monyet dapat masuk dan menginfeksi tubuh manusia melalui kulit yang rusak, saluran pernapasan seperti hidung dan mulut, atau melalui mata. Selain itu, dilansir dari Reuters.com penyakit cacar monyet tidak termasuk dalam penyakit infeksi menular seksual (IMS), sehingga tidak hanya menginfeksi melalui hubungan seksual sesama laki-laki.

    Dengan demikian, cacar monyet hanya bisa ditularkan melalui hubungan seksual sesama laki-laki merupakan hoax dengan kategori Konten yang Menyesatkan

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Mochamad Marcell

    Klaim tersebut salah, faktanya monkeypox atau cacar monyet bukanlah infeksi menular seksual (IMS). Cacar monyet dapat ditularkan melalui kontak dekat dengan yang terinfeksi, melalui benda-benda yang terkontaminasi, dan bisa melalui droplet.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] 22 Oktober 2022 akan ada Asteroid Menabrak Bumi

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 31/10/2022

    Berita

    “NASA memperkirakan bahwa saptu 22 Oktober 2022 akan ad Asteroid yg menabrak bumi.:tired_face:”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Ranny Kaway memposting sebuah narasi yang mengklaim NASA memperkirakan tanggal 22 Oktober 2022 ada asteroid yang menabrak bumi. Postingan tersebut diunggah pada 3 Oktober 2022.

    Setelah ditelusuri, peneliti Pusat Sains Antariksa BRIN, Andi Pangerang menegaskan informasi tersebut tidak benar. Dari pantauan memang terdapat asteroid yang akan melintasi bumi yaitu asteroid 20022 RB5, namun hanya akan melintas dekat bumi dan tidak akan menabrak bumi. Besar asteroid tersebut hampir dua kali GBK atau sekitar 26-190 meter dengan kecepatan 19.152 km/jam.

    “Tidak ada asteroid yang menabrak. Tapi akan ada asteroid yang melintas dekat Bumi pada 22 Oktober 2022, tepatnya pukul 16.59 UT atau 23.59 WIB,” ujar Andi melansir dari Kompas.com.

    Dengan demikian, informasi bahwa pada 22 Oktober 2022 asteroid akan menabrak bumi merupakan informasi salah. Memang terdapat asteroid yang akan melintasi dekat bumi yaitu asteroid 20022 RB5 namun tidak akan menabrak bumi, sehingga masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Luthfiyah OJ (UIN Raden Mas Said Surakarta).

    Informasi tersebut tidak benar. Faktanya, memang terdapat asteroid yang akan melintasi bumi yaitu asteroid 20022 RB5, namun hanya akan melintas dekat bumi dan tidak akan menabrak bumi, hal tersebut dijelaskan oleh peneliti Pusat Sains Antariksa BRIN, Andi Pangerang.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Artikel Kecelakaan Mobil Rombongan Ibu-Ibu Senam Masuk Jurang di Aceh

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 31/10/2022

    Berita

    “Kejadian Malam ini 11 Orang Meningal. Bus Ibu-ibu Senam Masuk ke Jurang. 3 diantaranya Hamil Muda.”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Nor Hidayah pada 20 Oktober memposting sebuah tautan artikel dengan judul “Kejadian Malam Ini, 11 Meninggal. Bus Ibu-ibu senam masuk ke jurang. 3 diantaranya hamil muda”. Terdapat gambar mobil yang masuk ke jurang dan terdapat beberapa orang di dekat mobil. Dalam artikel tersebut menjelaskan ada sebuah kecelakaan yang mana mobil rombongan ibu-ibu senam masuk ke jurang saat turun dari arah objek wisata Pantan Terong melaju.

    Setelah ditelusuri melalui Yandex, gambar tersebut merupakan gambar milik Antara dan sudah ada sejak 2021 informasi tersebut berdasarkan artikel berjudul “Polisi sebut jalan lokasi kecelakaan di Sumedang bukan untuk bus” karena gambar pada artikel tersebut identik dengan gambar artikel postingan Facebook. Gambar tersebut dipotret oleh Bagus Ahmad Rizaldi saat petugas mengevakuasi korban dari bus yang terperosok di jalur alternatif Garut-Sumedang via Wado, Kabupaten Sumedang.

    Lebih lanjut pada artikel yang diposting Nor Hidayah disebutkan kecelakaan terjadi di daerah objek wisata Pantan Terong yang setelah ditelusuri objek wisata tersebut berada di Kabupaten Aceh Tengah, Aceh. Sedangkan gambar kecelakaan yang asli berlokasi di jalur alternatif Garut-Sumedang via Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Kendaraan yang mengalami kecelakaan merupakan bus pariwisata bukan mobil minibus Isuzu Jumbo.

    Dengan demikian gambar yang digunakan pada artikel dalam postingan Facebook bukan gambar kecelakaan mobil rombongan ibu ibu senam masuk ke jurang di Aceh. Gambar tersebut merupakan kecelakaan di jalur alternatif Garut-Sumedang via Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, sehingga masuk dalam kategori konteks yang salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Luthfiyah OJ (UIN Raden Mas Said Surakarta).

    Gambar pada artikel tersebut bukan kecelakaan mobil minibus di daerah Aceh. Faktanya, gambar tersebut sudah ada sejak 2021 dan merupakan kecelakaan bus pariwisata di jalur alternatif Garut-Sumedang via Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Mendeteksi Stroke dengan Menggerakkan Jari Tangan

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 31/10/2022

    Berita

    Klaim tentang menggerakkan jari tangan dapat mendeteksi penyakit stroke beredar di media sosial. Klaim tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 1 Oktober 2022.

    Akun Facebook tersebut mengunggah video berisi tata cara mendeteksi stroke dengan jari tangan. Masyarakat diminta untuk menempelkan jari tengah dan telunjuk. Kemudian menempelkan jari manis dan ibu jari, setelah itu menggerakkan jari kelingking.

    "Untuk mengetahui stroke atau tidak Satukan telunjuk dengan jari tengah, kemudian jari manis dengan ibu jari. Di saat posisi seperti ini, goyangkan jari kelingking anda. Jika masih bisa bergoyang, otak anda masih aman," demikian narasi dalam video tersebut.

    "Mengenali anda ada gejala stroke atau tidak," tulis salah satu akun Facebook.

    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 1.100 kali dibagikan dan mendapat 139 komentar dari warganet.

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim menggerakan jari tangan bisa mendeteksi penyakit stroke. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "mendeteksi stroke dengan jari tangan" di kolom pencarian Google Search.

    Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah klaim tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Viral, Video Cara Cek Risiko Stroke dengan Jari, Ini Kata Dokter" yang dimuat situs kompas.com pada 17 Oktober 2022.

    Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa mendeteksi stroke dengan menggunakan cari ternyata tidak tepat dan tidak ada hubungannya.

    "Tidak ada hubungan sama sekali," kata Dokter spesialis saraf dari Rumah Sakit Royal dan National Hospital Surabaya, Bambang Kusnardi.

    "Kalau untuk mengetahui risiko stroke, ya kurang tepat," tambah dia.

    Alih-alih menggunakan jari, dr Bambang mengatakan bahwa ada 2 hal yang bisa digunakan untuk memastikan apakah seseorang itu berpotensi terkena stroke atau tidak.

    "Ada 2 (cara untuk mengetahui risiko stroke). Pertama tidak bisa di apa-apakan, kedua bisa dikendalikan," kata Bambang.

    Adapun risiko stroke yang tidak bisa dikendalikan itu di antaranya usia, jenis kelamin, dan ras.

    Kesimpulan

    Klaim menggerakan jari tangan bisa mendeteksi penyakit stroke ternyata tidak benar. Faktanya, kedua hal tersebut tidak ada hubungannya.

    Rujukan

    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini