• Cek Fakta: Tidak Benar Video Ambulans Mengantar Jenazah Tanpa Pengemudi

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 21/10/2022

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim ambulans mengantar jenazah tanpa pengemudi beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 20 Oktober 2022.
    Video berdurasi 12 detik itu memperlihatkan suasana di dalam ambulans yang tengah mengangkut jenazah. Pada video itu, memang tidak terlihat sosok pengemudi ambulans.
    Video kemudian dikaitkan dengan ambulans yang berjalan sendiri mengantar jenazah tanpa pengemudi. Peristiwa itu disebut-sebut terjadi di Desa Ampana, Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah.
    "Astagfirullah alazim kejadian kemarin di desa Ampana ..mobil ambulance jalan sendiri tanpa sopir .. mengantar mayat sampai di tempat duka 😱😱😱😨😨😨," tulis salah satu akun Facebook.
    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 71 kali ditonton dan mendapat 13 komentar dari warganet.
    Benarkah video yang diklaim ambulans mengantar jenazah tanpa pengemudi? Berikut penelusurannya.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim ambulans mengantar jenazah tanpa pengemudi di Ampana. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "video ambulans tanpa sopir di ampana" di kolom pencarian Google Search.
    Hasilnya terdapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai peristiwa tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "CEK FAKTA, Viral Ambulance Bawa Jenazah Tanpa Sopir di Ampana" yang dimuat situs koranseruya.com pada 20 Oktober 2022.
    AMPANA – Jagat media maya digegerkan dengan mobil ambulans yang berjalan tanpa sopir. Kejadian Mobil ambulance tanpa sopir yang membawa jenazah bersama keluarganya itu terjadi di wilayah Ampana, Kabupaten Tojo Una-una, Sulawesi Tengah, Rabu 19 Oktober 2022.
    Video berdurasi 11 detik itu beredar luas di jagat media sosial dan viral. Dalam video itu, nampak ada jenasah yang tengah dipegangi seorang laki-laki dalam ambulance.
    Sementara yang memvideokan terdengar sedang menangis. Namun anehnya, mobil ambulance itu seperti tak memiliki sopir.
    Setir mobil juga terlihat hanya bergoyang sendiri tanpa ada orang yang gerakkan, sementara ambulance melaju kencang.
    Netizen makin geger usai beredar dua voice note suara pria yang meyakinkan kejadian tersebut. Namun, hal itu segera dibantah Kapolsek Ampana Kota AKP Jimyarto Anasim Kamis 20 Oktober 2022.
    AKP Jimy mengatakan peristiwa ambulance mengantar jenasah seperti yang terlihat dalam video, memang benar. Namun ambulance itu berjalan atau antar mayat tanpa sopir, tidak benar sama sekali.
    Sopir ambulance yang mengantar jenasah saat itu berbadan pendek. Sehingga tak kelihatan dalam video saat pihak keluarga merekam peristiwa itu.
    Jimy juga menjelaskan Video itu sebenarnya panjang, namun ada oknum yang sengaja memotong video itu menjadi 11 detik.
    Pernyataan AKP Jimyarto Anasim itupun diperkuat dengan penjelasan akun bernama Atika Umar di Facebook. Akun Atika Umar mengaku orang yang merekam video tersebut.
    Dia kemudian menjelaskan bahwa video ambulance antar jenasah tanpa sopir tidak benar. Penjelasan akun Atika Umar itu diposting pada Kamis pagi 20 Oktober 2022.
     

    Kesimpulan


    Video yang diklaim ambulans mengantar jenazah tanpa pengemudi di Ampana ternyata tidak benar. Faktanya, sopir ambulans yang mengantar jenazah saat itu berbadan pendek. Sehingga tidak terlihat dalam video saat pihak keluarga merekam peristiwa itu.
     

    Rujukan

    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] “Mohon doa keselamatan untuk Blitar”

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 20/10/2022

    Berita

    NARASI: “Mohon doa keselamatan untuk Blitar.
    Tolong, Pejabat di Jakarta, elit partai, ketua partai, taruh ego kepentingan partai, ego pribadi, selamatkan rakyatmu saat ini.”

    Hasil Cek Fakta

    SUMBER membagikan video dengan narasi yang konteksnya TIDAK sesuai dengan fakta, sehingga menyebabkan kesimpulan yang SALAH. Video yang dibagikan BUKAN rekaman peristiwa yang terjadi di Blitar, FAKTA: lokasi kejadian adalah di Meksiko pada tahun 2020 lalu.

    Termasuk pelintiran daur ulang karena sudah pernah diklarifikasi sebelumnya, pada tahun 2021 disebut terjadi di Kalimantan dan pada tahun 2020 disebut terjadi di Bojonegoro.

    Salah satu rekaman dengan konteks yang benar, Watchtower di YouTube pada 30 Juli 2020: “Viral Video : A Group of Cattle Struggle to Survive Against Heavy River Current due To Hurricane Hanna. Mexico: The heavy rains that have fallen on some regions of the country have caused a series of floods. In Compostela, Nayarit the current grew so much that it dragged cattle.” [2]

    Hasil pencarian di turnbackhoax.id, kata kunci: “banjir ternak”. [3]

    Hasil pencarian Google – News, kata kunci: “banjir blitar”. [4]

    Kesimpulan

    BUKAN di Blitar, FAKTA: video yang dibagikan adalah rekaman peristiwa yang terjadi di Meksiko pada tahun 2020 lalu. Termasuk pelintiran daur ulang karena sudah pernah diklarifikasi sebelumnya, pada tahun 2021 disebut terjadi di Kalimantan dan pada tahun 2020 disebut terjadi di Bojonegoro.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Rektor UGM Akui Semua Kecurangan Ijazah dan Mengaku Dibayar oleh Jokowi

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 20/10/2022

    Berita

    Sebuah akun Twitter bernama sabya1141 mengunggah cuitan berupa tangkapan layar dari sampul video milik kanal Youtube PEJUANG MUDA. Dalam sampul tersebut terdapat foto rektor UGM, Ova Emilia tengah diinterogasi oleh pihak kepolisian. Selain itu terdapat narasi pada gambar “SAYA DI BAYAR PAK JOKOWI REKTOR UGM AKUI SEMUA KECURANGAN IJAZAH”.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, menelisik pada video di kanal youtube tersebut tidak ada informasi yang menyatakan bahwa Rektor UGM mengakui kecurangan dan dibayar oleh Jokowi terkait ijazahnya.
    Video tersebut berisi pernyataan Rektor UGM terkait keaslian ijazah milik Jokowi dan dinyatakan lulus dari universitas tersebut tahun 1985.

    Dalam cuplikan video itu juga menampilkan pernyataan Bambang Tri Mulyono terkait permainan licik UGM dan gugatan yang dilayangkannya adalah pada ijazah SMA bukan ijazah kuliah.

    Sementara itu, foto thumbnail pada screenshoot tersebut juga merupakan hasil suntingan. Menggunakan mesin pencarian gambar Yandex, ditemukan foto identik dengan yang digunakan pada thumbnail tersebut.

    Kesimpulan

    Informasi menyesatkan. Tidak ada informasi dari media manapun yang memberitakan bahwa Rektor UGM mengakui kecurangan Ijazah dan dibayar oleh Jokowi. Informasi dalam video sumber juga tidak terdapat pernyataan terkait klaim tersebut.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] JERMAN TELAH MENGHENTIKAN SEMUA VAKSIN COVID-19

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 20/10/2022

    Berita

    Beredar sebuah cuitan dari akun @_melody_mellow yang mengklaim bahwa negara Jerman telah menghentikan semua vaksin Covid-19 karena dinyatakan tidak aman dan tidak direkomendasikan lagi penggunaannya. Setelah ditelusuri, klaim tersebut adalah hoaks lama yang disebarkan kembali.

    Hasil Cek Fakta

    Dikutip dari apnews.com klaim yang menampilkan seorang pria yang diidentifikasi sebagai Stephan Kohn, seorang ilmuwan politik yang berpura-pura menjadi presiden baru Institut Robert Koch, badan pengendalian penyakit Jerman. Kohn mengklaim dalam video bahwa pemerintah mengeluarkan “moratorium” dan bahwa vaksin COVID-19 “tidak direkomendasikan lagi.” adalah salah, faktanya Jerman masih menggunakan vaksin Covid-19 dan diperkirakan akan menerima suntikan booster terbaru untuk menekan omicron.

    Kementerian kesehatan Jerman, Kira Nübel menegaskan bahwa saat ini Jerman dijadwalkan untuk menerima jutaan dosis vaksin Covid-19. Negara tersebut juga menerima pengiriman kombinasi baru atau suntikan booster “bivalen” dari Pfizer yang disahkan Komisi Eropa pertengahan September lalu.

    Berdasarkan penjelasan di atas, klaim jerman menghentikan seluruh vaksin adalah keliru dan termasuk dalam konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Riza Dwi (Anggota Tim Kalimasada)

    Hokas lama yang disebarkan kembali. Faktanya Jerman masih menggunakan vaksin Covid-19 dan diperkirakan akan menerima suntikan booster terbaru untuk menekan omicron.
    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini