• [SALAH] Foto “suami istri tewas gantung diri di Jembatan Sungai Kalundang”

    Sumber: Media Daring
    Tanggal publish: 23/02/2022

    Berita

    “Innalilahi Wa Inna Ilaihi Raji’un 😭….Tak Sanggup Menahan Beban Hidup, Sepasang Suami Istri G4ntung Diri Diatas Sungai

    Sepasang suami istri ditemukan tewas gantung diri di Jembatan Sungai Kalundang, Desa Kampung Padang, Kecamatan Pangkatan, Kabupaten Labuhan Batu, pada Sabtu pagi.”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah artikel dengan narasi bahwa sepasang suami istri ditemukan tewas gantung diri. Adapun nama korban bernama Herman Ginting (58) dan istrinya Sarinah (56), warga Dusun Tasik Dua, Desa Pasir Tuntung, Kecamatan Kotapinang, Kabupaten Labuhan batu Selatan. Artikel juga disertai foto pasangan suami istri dengan baju biru dan hijau tergantung di pohon yang berada di atas sungai.

    Berdasarkan penelusuran, artikel ini termasuk dalam hoaks kategori konteks yang salah. Dilansir melalui Kompas.com , terdapat luka sayatan di leher jasad suami istri, Herman Ginting (58) dan Sarinah (56), yang tergantung di Jembatan Sei Kalundang, Susun Aek Nauli, Labuhanbatu, Sabtu (2/11/2019). Hal itu diketahui dari hasil visum di RSUD Rantauprapat. Pada jasad kedua korban juga tidak ditemukan tanda-tanda kematian karena bunuh diri dengan cara gantung diri.

    Terkait foto yang dipasang dalam artikel tersebut, diketahui dari palingseru.com pasangan suami istri yang memakai baju biru dan hijau tersebut adalah jasad pasangan suami istri Meseno (52) dan Siti Nafiah (51). Aksi gantung diri di atas sungai yang dilakukan pasangan suami istri (Pasutri) asal Blitar tersebut diduga bermotif perselingkuhan.

    Dugaan perselingkuhan warga Dusun Wonorejo Desa Slemanan Kec Udanawu ini diamini oleh anak-anaknya. Salah satunya Inaliyati dan suaminya, Agus Saifudin. Agus Saifudin mengaku sudah mengetahui niatan sang mertua untuk meninggal bersama-sama dengan istrinya.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Riza Dwi (Anggota Tim Kalimasada)

    BUKAN foto suami istri yang tewas tergantung di Jembatan Sungai Kalundang, Labuhan Batu. Foto itu adalah foto pasangan suami istri bunuh diri di Blitar.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Video “berkat pendekatan Jokowi Rusia akhirnya menarik pasukannya dari perbatasan Ukraina.”

    Sumber: Tiktok.com
    Tanggal publish: 23/02/2022

    Berita

    “Dunia Butuh Indonesia
    berkat pendekatan Jokowi Rusia akhirnya menarik pasukannya dari perbatasan Ukraina.”

    Hasil Cek Fakta

    Akun TikTok dengan nama pengguna “guntur.surabaya” mengunggah sebuah video yang menunjukkan pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Presiden Vladimir Putin. Unggahan tersebut juga disertai dengan narasi yang menyatakan bahwa video tersebut merupakan video Jokowi yang melakukan pendekatan ke Rusia agar bersedia menarik pasukannya dari perbatasan Ukraina.

    Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut merupakan gabungan dari video kunjungan Jokowi ke Sochi, Rusia, pada tahun 2016 lalu dan video kedatangan Jokowi di acara KTT G20 di Italia pada tahun 2021. Video kunjungan Jokowi ke Sochi pertama kali diunggah oleh kanal YouTube “Kementerian Sekretariat Negara RI” pada 19 Mei 2016. Sedangkan, video kehadiran Jokowi di KTT G20 juga telah diunggah oleh kanal YouTube “KOMPASTV” pada 30 Oktober 2021.

    Lebih lanjut, hingga saat ini Putin belum menarik pasukannya dari Ukraina. Melansir dari BBC Indonesia, kondisi terbaru konflik Rusia dan Ukraina adalah Putin memerintahkan pasukannya untuk memasuki wilayah Donetsk dan Luhansk yang terletak di bagian timur Ukraina.

    Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun TikTok dengan nama pengguna “guntur.surabaya” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini.

    Faktanya, video tersebut merupakan gabungan dari video kunjungan Presiden Jokowi ke Sochi, Rusia, pada tahun 2016 dan video kedatangan Jokowi di acara KTT G20 di Italia pada tahun 2021. Hingga saat ini, Presiden Putin belum menarik pasukannya dari Ukraina.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Grup Telegram “BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL”

    Sumber: Telegram.com
    Tanggal publish: 23/02/2022

    Berita

    “Program Yang Kami Laksanakan ini, untuk dapat Meningkatkan Perekonomian Masyarakat yang belum mengerti tentang PASAR SAHAM DUNIA,. KAMI PROFIT ANDA UNTUNG, MODAL ANDAPUN JELAS AMAN ✅

    AYO SEGERA JOIN
    ADMIN:
    👇🏻👇🏻

    @Cs_BUDY_FRENSIDY”

    Hasil Cek Fakta

    Telah beredar grup Telegram “BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL” dengan 2.166 anggota. Grup tersebut mengklaim memiliki program yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat yang belum memahami informasi seputar saham dan menjanjikan adanya profit.

    Berdasarkan hasil penelusuran, grup Telegram tersebut bukanlah grup resmi milik BKPM. Melalui utas akun Twitter resmi Kementerian Investasi – BKPM pada 8 Mei 2021, pihaknya mengonfirmasi tidak pernah memiliki grup Telegram/WhatsApp terkait pengelolaan dana investasi dan tidak pernah membuka jasa investasi dengan profit yang tidak masuk akal. BKPM juga meminta masyarakat untuk berhati-hati dengan oknum yang mengatasnamakan Kementerian Investasi/BKPM.

    Sebagai tambahan, hoaks serupa sebelumnya pernah dibahas dalam artikel Turn Back Hoax terbit pada 9 Oktober 2021 dengan judul [SALAH] Akun Telegram Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dengan Admin Grup Thomas Lembong.

    Dengan demikian, grup Telegram “BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL” dikategorikan sebagai Konten Tiruan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)

    Faktanya, Kementerian Investasi – Badan Koordinasi Penanaman Modal menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah memiliki grup Telegram terkait pengelolaan dana investasi serta tidak pernah membuka jasa investasi.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Video Warga Kanada Menghancurkan Kamp Karantina di luar Kota Ottawa

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 23/02/2022

    Berita

    “Canadian’s destroy quarantine camp. Allegedly 1hr outside of Ottawa.”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Twitter Patriot 1776 (@Patriot13777123) mengunggah cuitan berupa video warga Kanada menghancurkan kamp karantina di daerah luar Ottawa. Cuitan yang diunggah pada 30 Januari 2022 mendapat atensi berupa 814 retweet dan 1.704 suka.

    Berdasarkan hasil penelusuran, video cuitan itu adalah video sampah berserakan di area konstruksi kamp karantina Covid di kota Anyang, provinsi Henan, China. Video tersebut pernah diunggah oleh akun Twitter Songpinganq (@songpinganq) pada 27 Januari 2022 dengan narasi sebagai berikut.

    “Henan province anyang city
    These garbage on the ground are outer packages of construction materials.
    In 10 days this covid quarantine camp should complete its construction.
    2022/1/22”

    Sebagai tambahan, CGTN melaporkan kota Anyang membangun fasilitas karantina sebagai langkah untuk mencegah penyebaran virus COVID-19. Tercatat terdapat 433 kasus varian Omicron di kota tersebut per 8 Januari 2022. Pembangunan kamp yang dimulai pada 16 Januari 2022 dan diprediksi akan selesai dalam lima hari itu menyediakan lebih dari 3000 kamar yang akan siap menampung warga dengan kontak dekat dari kasus yang dikonfirmasi COVID-19 di kota.

    Dengan demikian, cuitan akun Twitter Patriot 1776 (@Patriot13777123) dikategorikan sebagai Konteks yang Salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)

    Bukan yang direkam di Kanada. Video video tersebut adalah video di area konstruksi kamp karantina COVID-19 di kota Anyang, provinsi Henan, China.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini