Cek Fakta: Tidak Benar dalam Video ini Polisi AS Masuk Islam Setelah Kebakaran Los Angeles
Sumber:Tanggal publish: 10/02/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim seorang polisi Amerika Serikat (AS) masuk Islam setelah kebakaran melanda Los Angeles beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 26 Januari 2025.
Dalam video berdurasi 41 detik itu memperlihatkan seorang pria yang mengenakan seragam polisi berwarna hitam, berdiri di depan seorang pemuka agama Islam. Ia kemudian mengucapkan dua kalimat syahadat. Polisi dalam video itu kemudian disebut-sebut masuk Islam setelah bencana kebakaran hebat yang melanda Los Angeles.
"POLISI LOS ANGELES MASUK ISLAM SETELAH SAKSIKAN KUASA ALLAH," demikian narasi dalam video tersebut.
"Polisi los angeles masuk Islam setelah kejadian kebakaran , Masya Allah," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 3 kali ditonton oleh warganet.
Benarkah dalam video itu seorang polisi AS masuk Islam setelah kebakaran melanda Los Angeles? Berikut penelusurannya.
Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.
Caranya mudah:
* Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse
* Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”
* Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”
* Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim seorang polisi AS masuk Islam setelah kebakaran melanda Los Angeles. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar tangkapan layar dari video tersebut ke situs Google Images.
Hasilnya ditemukan gambar identik di artikel berjudul "Polisi Amerika Tiba-tiba Masuk Masjid Sedang Gelar Pengajian, Ternyata Minta Masuk Islam" yang dimuat merdeka.com pada 13 November 2023.
Berikut gambar tangkapan layarnya.
Artis Uya Kuya membagikan momen ketika dirinya mengikuti sebuah pengajian di masjid Los Angeles, Amerika. Ada momen menarik yang diabadikannya.
“Hari ini kita saksikan di masjid Al Thohir, Los Angeles,” tutur Uya Kuya.
Seperti melansir dari video unggahannya pada akun TikTok @king.uyakuya, tiba-tiba datang pria berseragam polisi Amerika. Ia masuk ke dalam masjid untuk dibantu menjadi seorang muslim.
“Orang Amerika tiba-tiba dateng ke Masjid minta masuk Islam,” jelas dia dalam keterangan unggahan.
Pria berseragam polisi Amerika itu kemudian berdiri di samping seorang ustadz. Ia minta dituntun untuk mengucap 2 kalimat syahadat yang merupakan syarat untuk menjadi seorang mualaf.
Usai dinyatakan sah menjadi seorang mualaf dan memeluk agama Islam, para muslimin dan muslimah di masjid termasuk Uya Kuya nampak begitu terharu dan bahagia.
Uya datang menghampiri polisi Amerika tersebut. Ia mengucapkan selamat atas pilihannya menjadi mualaf.
"Congratulations Brother!," papar Uya.
Setelah momen itu dibagikan dan viral di jagat media, banyak dari warganet yang berhasil dibuat terharu. Rasa bahagia seolah tersalurkan lewat momen langka tersebut.
“subhanallah. moment langka g sih kyk gini. polisi america yg mualaf.,” tulis komentar @Hermin Kustianingsih.
“pas dia senyum aku ikut seneng?,” lanjut @mar****.
“masya allah, hidayah kamu dapat saudara ku, dan tolong dibimbing,” papar @Fa***.
“merinding,” timpal @g******.
Kesimpulan
Video yang diklaim seorang polisi AS masuk Islam setelah kebakaran melanda Los Angeles ternyata tidak benar. Faktanya, video polisi mengucap dua kalimat syahadat itu terjadi pada November 2023 dan tidak ada kaitannya dengan kebakaran di Los Angeles pada 7 Januari 2025.
Rujukan
Cek Fakta: Tidak Benar Link Pendaftaran Haji Gratis untuk 100 Orang Beruntung
Sumber:Tanggal publish: 10/02/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim link pendaftaran haji gratis untuk 100 orang beruntung, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 6 Februari 2024.
Klaim link pendaftaran haji gratis untuk 100 orang beruntung berupa tulisan sebagai berikut.
"Pendaftaran Haji Gratis Khusus 100 Orang Yang Beruntung Tahun Keberangkatan 2025 Pendaftaran Gratis Dan Biaya Ditanggung pemerintah Minimal Umur 25Tahun-65Tahun
SYARAT
Sehat Jasmani Dan Rohani Tidak Hamil/Mengandung Pendaftaran ini Secara Gratis Tidak Dipungut biaya
https://registrasibaru.info/gratishaji/"
Unggahan tersebut mengarahkan masyarakat untuk mengklik link yang diklaim sebagai formulir pendaftaran, berikut linknya.
"https://registrasibaru.info/gratishaji/?fbclid=IwY2xjawIWo2RleHRuA2FlbQIxMAABHeuguMG2u6tTgRMbbMA7fBptfP_dHfKPdafoTViiP-GA_KQMbQTbITACuA_aem_RCNyCH65gftWuhdDKuSodA"
Jika diklik link tersebut mengarah pada halaman situs yang meminta sejumlah identitas seperi nama lengkap sesuai KTP dan nomor telegram aktif.
Benarkah klaim link pendaftaran haji gratis untuk 100 orang beruntung? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.
Caranya mudah:
* Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse
* Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”
* Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”
* Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim link pendaftaran haji gratis untuk 100 orang beruntung, penelusuran mengarah pada akun Instagram resmi Direktorat Penerangan Agama Islam Kemenag RI @penais.kemenag menyatakan, Kementerian Agama RI tidak pernak membuka pendaftaran haji gratis dengan persyaratan tertentu.
Jika ada pihak yang mengatasnamakan Kementerian Agama untuk percepatan keberangkatan haji gratis harap berhati-hati. Dan jika ada kerugian yang terjadi segara laporkan kepada pihak berwajib.
Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"Beredar hoaks tentang pemberangkatan haji gratis di berbagai kanal media sosial yang mengatasnamakan Direktorat Penerangan Agama Islam. Kemenag RI tidak pernah membuka pendaftaran Haji gratis dengan syarat tertentu. Jika menemukan informasi serupa, abaikan dan laporkan.
Pastikan selalu mendapatkan informasi resmi hanya melalui kanal Kemenag RI dan Informasi Haji.
#waspadahoaks #haji2025 #informasihaji #sahabatpenais #bimasislam #kemenagri".Sumber:https://www.instagram.com/p/DFW1rRPzuHh/?utm_source=ig_embed&ig_rid=a61b8884-9720-4274-9af8-f019e18eb585
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim link pendaftaran haji gratis untuk 100 orang beruntung tidak benar.
Kementerian Agama RI tidak pernak membuka pendaftaran haji gratis dengan persyaratan tertentu.
Cek Fakta: Pendaftaran Program Bedah Rumah Jelang Idul Fitri 2025
Sumber:Tanggal publish: 10/02/2025
Berita
Suara.com - Beredar sebuah unggahan di media sosial tentang pendaftaran program bantuan bedah rumah jelang Hari Raya Idul Fitri tahun 2025.
Salah satu akun Facebook mempostingnya pada 8 Februari 2025, dilengkapi dengan narasi sebagai berikut:
"Syarat Mendapatkan Bantuan Bedah Rumah
- Warga Negara Indonesia (WNI)
- Sudah berkeluarga
- Masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)
- Bersedia membentuk kelompok
- Belum pernah menerima bantuan sejenis dari pemerintah
- Diutamakan yang telah memiliki keswadayaan dan berencana membangun atau meningkatkan kualitas rumahnya."
Terdapat pula narasi sebagai berikut:
"Di informasikan
Peogram bantuan bedah rumah dana desa 2024Di pastikan harus selesai sebelum lebaran 1446 H 2025Jadi tunggu apaBuruan daftar kan diri anda tetangga/kerabat andaBisa melalauiKlik link di bawah ini:
https://daftar-sekarang-aply.online/aply1 Lihat Lebih Sedikit"
Lalu benarkah klaim yang disampaikan dalam unggahan tersebut?
Salah satu akun Facebook mempostingnya pada 8 Februari 2025, dilengkapi dengan narasi sebagai berikut:
"Syarat Mendapatkan Bantuan Bedah Rumah
- Warga Negara Indonesia (WNI)
- Sudah berkeluarga
- Masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)
- Bersedia membentuk kelompok
- Belum pernah menerima bantuan sejenis dari pemerintah
- Diutamakan yang telah memiliki keswadayaan dan berencana membangun atau meningkatkan kualitas rumahnya."
Terdapat pula narasi sebagai berikut:
"Di informasikan
Peogram bantuan bedah rumah dana desa 2024Di pastikan harus selesai sebelum lebaran 1446 H 2025Jadi tunggu apaBuruan daftar kan diri anda tetangga/kerabat andaBisa melalauiKlik link di bawah ini:
https://daftar-sekarang-aply.online/aply1 Lihat Lebih Sedikit"
Lalu benarkah klaim yang disampaikan dalam unggahan tersebut?
Hasil Cek Fakta
Melansir dari Cek Fakta Liputan6.com, telah dilakukan penelusuran dengan membuka tautan yang disertakan dalam postingan. Tautan itu mengarah pada sebuah laman yang mencurigakan.
Di laman tersebut, pengguna diinstruksikan untuk memasukkan nama lengkap sesuai KTP dan juga nomor yang digunakan di aplikasi Telegram. Ini dapat diwaspadai sebagai pencurian data atau juga terhubung dengan pinjaman online ilegal.
Dari hasil penelusuran yang dilakukan, didapat pula penjelasan dari Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto. Ditegaskan bahwa bantuan bedah rumah atau Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya tidak ada biaya sama sekali.
"Kami menegaskan bahwa Program BSPS ini tidak ada pungutan biaya oleh pihak manapun. Jadi jangan percaya apabila ada pihak-pihak yang melakukan tekanan ataupun menjanjikan sesuatu misalnya komisi jika ingin mendapatkan Program BSPS," ujarnya seperti dikutip dari laman Infopublik.
Diketahui dari laman Medcom.id dalam artikel berjudul "Mau Dapat Bantuan Bedah Rumah dari Pemerintah? Ini Syaratnya" yang tayang pada 23 September 2020, pendaftaran program ini tidak dilakukan melalui website tertentu.
Pendaftaran dilakukan lewat Pemerintah Daerah dengan mengajukan permohonan ke Kepala Desa yang nantinya akan dikoordinir oleh Bupati, Wali Kota atau Gubernur. Selanjutnya dapat mengusulkan lokasi penerima Program BSPS kepada Kementerian PUPR dan akan diverifikasi secara berjenjang.
Di laman tersebut, pengguna diinstruksikan untuk memasukkan nama lengkap sesuai KTP dan juga nomor yang digunakan di aplikasi Telegram. Ini dapat diwaspadai sebagai pencurian data atau juga terhubung dengan pinjaman online ilegal.
Dari hasil penelusuran yang dilakukan, didapat pula penjelasan dari Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto. Ditegaskan bahwa bantuan bedah rumah atau Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya tidak ada biaya sama sekali.
"Kami menegaskan bahwa Program BSPS ini tidak ada pungutan biaya oleh pihak manapun. Jadi jangan percaya apabila ada pihak-pihak yang melakukan tekanan ataupun menjanjikan sesuatu misalnya komisi jika ingin mendapatkan Program BSPS," ujarnya seperti dikutip dari laman Infopublik.
Diketahui dari laman Medcom.id dalam artikel berjudul "Mau Dapat Bantuan Bedah Rumah dari Pemerintah? Ini Syaratnya" yang tayang pada 23 September 2020, pendaftaran program ini tidak dilakukan melalui website tertentu.
Pendaftaran dilakukan lewat Pemerintah Daerah dengan mengajukan permohonan ke Kepala Desa yang nantinya akan dikoordinir oleh Bupati, Wali Kota atau Gubernur. Selanjutnya dapat mengusulkan lokasi penerima Program BSPS kepada Kementerian PUPR dan akan diverifikasi secara berjenjang.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa postingan pendaftaran untuk program bantuan bedah rumah jelang Hari Raya Idul Fitri tahun 2025 adalah hoaks.
Cek Fakta: Pemerintah Sembunyikan Data soal Utang Negara
Sumber:Tanggal publish: 10/02/2025
Berita
Suara.com - Beredar di media sosial sebuah video dengan narasi yang menyebut bahwa pemerintah telah menyembunyikan data mengenai utang.
Video tersebut diunggah di Kanal Youtube “Hersubeno Point” pada Juli 2024 dengan menyampaikan narasi sebagai berikut:
“MENGEJUTKAN! PEMERINTAH SEMBUNYIKAN DATA UTANG. TOTAL UTANG Rp 12.657 T, BUKAN Rp 8.144 T”.
Terpantau pada Kamis (30/01/2025) video tersebut telah ditonton sebanyak 548 ribu kali dan disukai sebanyak 10 ribu pengguna.
Lantas benarkah narasi yang disampaikan dalam unggahan tersebut?
Video tersebut diunggah di Kanal Youtube “Hersubeno Point” pada Juli 2024 dengan menyampaikan narasi sebagai berikut:
“MENGEJUTKAN! PEMERINTAH SEMBUNYIKAN DATA UTANG. TOTAL UTANG Rp 12.657 T, BUKAN Rp 8.144 T”.
Terpantau pada Kamis (30/01/2025) video tersebut telah ditonton sebanyak 548 ribu kali dan disukai sebanyak 10 ribu pengguna.
Lantas benarkah narasi yang disampaikan dalam unggahan tersebut?
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Suara.com menggunakan kata kunci “utang pemerintah 12 ribu triliun”, untuk melakukan penelusuran di mesin pencarian Google. Hasilnya, ditemukan sejumlah pemberitaan dari media massa nasional yang mengulas utang pemerintah.
Melansir artikel dari Tempo yang tayang pada Senin (23/12/2024) berjudul “Menjelang Akhir Tahun 2024, Utang Pemerintah Tembus Rp 8.680,13 Triliun” diketahui bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan posisi utang pemerintah per November 2024 yang mencapai Rp8.680,13 triliun.
Jumlah itu tercatat dalam dokumen anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) yang dirilis Kementerian Keuangan secara bulanan dengan tajuk APBN Kinerja dan Fakta (KiTA).
Ketika video Youtube tersebut diamati secara keseluruhan, ditemukan bahwa klaim mengenai data utang negara sejumlah Rp12 ribu triliun lebih merupakan narasi yang tidak lengkap.
Pada bagian awal video tersebut diperlihatkan sosok Awalil Rizky (ahli fiskal dari Bright Institute) yang memperkirakan utang pemerintah Indonesia menembus lebih dari Rp12 ribu triliun.
Ia menilai, instrumen utang dalam bentuk kewajiban-kewajiban yang belum dibayarkan oleh pemerintah harus tetap dipandang sebagai utang.
Awalil juga menjelaskan bahwa nominal instrumen utang itu dapat dilihat dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) yang diterbitkan setiap akhir tahun oleh pemerintah.
Melansir artikel dari Tempo yang tayang pada Senin (23/12/2024) berjudul “Menjelang Akhir Tahun 2024, Utang Pemerintah Tembus Rp 8.680,13 Triliun” diketahui bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan posisi utang pemerintah per November 2024 yang mencapai Rp8.680,13 triliun.
Jumlah itu tercatat dalam dokumen anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) yang dirilis Kementerian Keuangan secara bulanan dengan tajuk APBN Kinerja dan Fakta (KiTA).
Ketika video Youtube tersebut diamati secara keseluruhan, ditemukan bahwa klaim mengenai data utang negara sejumlah Rp12 ribu triliun lebih merupakan narasi yang tidak lengkap.
Pada bagian awal video tersebut diperlihatkan sosok Awalil Rizky (ahli fiskal dari Bright Institute) yang memperkirakan utang pemerintah Indonesia menembus lebih dari Rp12 ribu triliun.
Ia menilai, instrumen utang dalam bentuk kewajiban-kewajiban yang belum dibayarkan oleh pemerintah harus tetap dipandang sebagai utang.
Awalil juga menjelaskan bahwa nominal instrumen utang itu dapat dilihat dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) yang diterbitkan setiap akhir tahun oleh pemerintah.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa unggahan dengan klaim “pemerintah sembunyikan data utang” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
Halaman: 459/6775