[SALAH] Nama Bayi Unik “CRAZY KILLERS”
Sumber: twitter.comTanggal publish: 17/02/2021
Berita
“BAYI BERNAMA UNIK ” CRAZY KILLERS”
Hasil Cek Fakta
Beredar di Twitter postingan sebuah gambar tangkapan layar tayangan berita CNN Indonesia. Pada gambar tersebut menampilkan seorang perempuan dan satu orang bayi yang bernama unik yaitu Crazy Killers. Postingan tersebut diunggah pada 13 Februari 2021.
Setelah ditelusuri menggunakan google image, ditemukan bayi dan seorang perempuan yang sama pada video di Channel REDAKSI TRANS7 OFFICIAL. Pada video tersebut ditemukan informasi nama bayi tersebut adalah “Alhamdulillah Rejeki Hari Ini”.
Melansir dari kompas.com, Alhamdulillah Rejeki Hari Ini adalah anak dari pasangan Didit Saputro dan Meidiana. Menurut Didit, perjalanan hidupnya melatarbelakangi dirinya menamai anaknya dengan nama unik itu. Keluarga ini merupakan warga di Perumahan Bukit Asri di kawasan Gunungsempu, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Dengan demikan, informasi bahwa nama bayi tersebut adalah Crazy Killers salah. Nama bayi tersebut adalah Alhamdulillah Rejeki Hari Ini yang merupakan anak dari pasangan Didit Saputro dan Meidiana sehingga masuk dalam kategori konten yang salah.
Setelah ditelusuri menggunakan google image, ditemukan bayi dan seorang perempuan yang sama pada video di Channel REDAKSI TRANS7 OFFICIAL. Pada video tersebut ditemukan informasi nama bayi tersebut adalah “Alhamdulillah Rejeki Hari Ini”.
Melansir dari kompas.com, Alhamdulillah Rejeki Hari Ini adalah anak dari pasangan Didit Saputro dan Meidiana. Menurut Didit, perjalanan hidupnya melatarbelakangi dirinya menamai anaknya dengan nama unik itu. Keluarga ini merupakan warga di Perumahan Bukit Asri di kawasan Gunungsempu, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Dengan demikan, informasi bahwa nama bayi tersebut adalah Crazy Killers salah. Nama bayi tersebut adalah Alhamdulillah Rejeki Hari Ini yang merupakan anak dari pasangan Didit Saputro dan Meidiana sehingga masuk dalam kategori konten yang salah.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Luthfiyah Oktari Jasmien (Institut Agama Islam Negeri Surakarta).
Informasi tersebut salah. Faktanya, nama bayi tersebut adalah Alhamdulillah Rejeki Hari Ini yang merupakan anak dari pasangan Didit Saputro dan Meidiana.
Informasi tersebut salah. Faktanya, nama bayi tersebut adalah Alhamdulillah Rejeki Hari Ini yang merupakan anak dari pasangan Didit Saputro dan Meidiana.
Rujukan
[SALAH] “Replika Wajah Tutankhamun Mirip Jokowi”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 16/02/2021
Berita
“Subhanallah, Peneliti dari jerman Ini sangat Terkejut, bahwa replika wajah tutankhamun mirip Jokowi, Ternyata raja jaman dulu mempunyai hobi kesamaan yang sama seperti Pakde yang menyengsarakan Rakyat”
#FaktaMenarik
Sekumpulan peneliti yang berasal dari Jerman
dan Mesir berkolaborasi dalam kajian genetik DNA guna merekonstruksi ulang wajah Tutankhamun yang sebenarnya. Penelitian ini dipublikasikan dalam Journal of American Medical Association pada tanggal 18 Februari 2010.
#FaktaMenarik
Sekumpulan peneliti yang berasal dari Jerman
dan Mesir berkolaborasi dalam kajian genetik DNA guna merekonstruksi ulang wajah Tutankhamun yang sebenarnya. Penelitian ini dipublikasikan dalam Journal of American Medical Association pada tanggal 18 Februari 2010.
Hasil Cek Fakta
Beredar postingan oleh akun bernama “Eric Paul” di grup “Denny Siregar Fans”. Dalam postingannya ia menampilkan sebuah gambar wajah Raja Firaun, Tutankhamun dari hasil rekonstruksi para peneliti.
Terlihat gambar wajah tersebut mirip dengan wajah Presiden Jokowi. Lebih lanjut, Eric juga memberikan keterangan bahwa para peneliti dari Jerman terkejut karena ternyata replika wajah Tutankhamun mirip Jokowi.
Setelah dilakukan pencarian fakta ditemukan bahwa, gambar tersebut HASIL EDITAN. Gambar wajah Presiden Jokowi dipotong dan lekatkan ke postingan asli, dan diedit sedemikian rupa sehingga tampak seperti foto asli.
Postingan asli yang menunjukkan wajah Tutankhamun dapat dilihat disini (https://archive.vn/pklUV).
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa gambar wajah Firaun Tutankhamun yang mirip dengan Jokowi adalah EDITAN sehingga termasuk HOAX kategori Konten yang Dimanipulasi.
Terlihat gambar wajah tersebut mirip dengan wajah Presiden Jokowi. Lebih lanjut, Eric juga memberikan keterangan bahwa para peneliti dari Jerman terkejut karena ternyata replika wajah Tutankhamun mirip Jokowi.
Setelah dilakukan pencarian fakta ditemukan bahwa, gambar tersebut HASIL EDITAN. Gambar wajah Presiden Jokowi dipotong dan lekatkan ke postingan asli, dan diedit sedemikian rupa sehingga tampak seperti foto asli.
Postingan asli yang menunjukkan wajah Tutankhamun dapat dilihat disini (https://archive.vn/pklUV).
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa gambar wajah Firaun Tutankhamun yang mirip dengan Jokowi adalah EDITAN sehingga termasuk HOAX kategori Konten yang Dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga).
GAMBAR EDITAN. Wajah Jokowi yang diklaim mirip wajah Raja Firaun Tutankhamun adalah hasil editan dari gambar asli yang diupload oleh akun Instagram @thinklopedia.
GAMBAR EDITAN. Wajah Jokowi yang diklaim mirip wajah Raja Firaun Tutankhamun adalah hasil editan dari gambar asli yang diupload oleh akun Instagram @thinklopedia.
Rujukan
[SALAH] “Ancaman Krisis Ekonomi, SBY: Saya Ingin Membantu, Tapi Partai Saya Tidak Ada di Dalam Pemerintahan”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 16/02/2021
Berita
“Apa maksud UCAPANNYA yach? Apa ingin anaknya dipanggil untuk dijadikan MENbaperan?”
Sudah cukup 10 tahun SBY memimpin di pemerintahan, meninggalkan banyak proyek mangkrak dan berbagai peninggalan kasus mega korupsi JIWASRAYA (6 terdakwa masuk bui) dan ASABRI (sedang dalam proses perampasan hasil korupsi para pelaku)
(Judul berita)
Ancaman Krisis Ekonomi, SBY: Saya Ingin Membantu, Tapi Partai Saya Tidak Ada di dalam Pemerintahan
Sudah cukup 10 tahun SBY memimpin di pemerintahan, meninggalkan banyak proyek mangkrak dan berbagai peninggalan kasus mega korupsi JIWASRAYA (6 terdakwa masuk bui) dan ASABRI (sedang dalam proses perampasan hasil korupsi para pelaku)
(Judul berita)
Ancaman Krisis Ekonomi, SBY: Saya Ingin Membantu, Tapi Partai Saya Tidak Ada di dalam Pemerintahan
Hasil Cek Fakta
Beredar postingan di Facebook oleh akun bernama “Aprizal Khoiro” yang dibagikan di grup “Denny Siregar Fans”. Tampak dalam postingannya membagikan hasil screenshot artikel berita yang berjudul “Ancaman Krisis Ekonomi, SBY: Saya Ingin Membantu, Tapi Partai Saya Tidak Ada di dalam Pemerintahan”, serta ditambahkan komentar SBY di masa pemerintahannya yang dinilai meninggalkan proyek mangkrak dan berbagai peninggalan kasus mega korupsi.
Setelah ditelusuri menggunakan mesin pencarian Google, ditemukan bahwa judul artikel “Ancaman Krisis Ekonomi, SBY: Saya Ingin Membantu, Tapi Partai Saya Tidak Ada di dalam Pemerintahan”, adalah HASIL EDITAN. Artikel tersebut tayang di bizlaw.id (12/8/2020).
Keseluruhan isi artikel mirip dengan artikel berita yang tayang di kompas.com (11/8/2020) dengan judul “Ancaman Krisis Ekonomi, SBY: Jangan Salahkan Presiden Jokowi”. Judul artikel serupa juga tayang di kontan.co.id (12/8/2020).
Isi kedua berita tersebut menyebutkan bahwa masyarakat jangan menyalahkan Presiden Jokowi atas krisis ekonomi yang terjadi di tengah pandemi COVID-19, karena krisis ekonomi juga menjadi persoalan terbesar di semua negara di dunia. SBY menyampaikan hal tersebut saat peluncuran buku Monograf di Cikeas, Bogor, Selasa (11/8/2020).
“Jadi jangan salahkan Presiden Jokowi, jangan salahkan pemerintah, kenapa Indonesia mengalami krisis ekonomi? Ya, karena secara global, secara dunia sertaan dari pandemi Covid-19 ini adalah gejolak, bahkan krisis ekonomi”.
Kemudian, SBY juga meminta pemerintah untuk membantu masyarakat kelas bawah dengan pemberian bantuan sosial serta Bantuan Langsung Tunai (BLT).
“Yang terpukul mereka-mereka yang golongan bawah maka bansos apa pun berikan. Amerika keluarkan BLT, banyak yang keluarkan BLT, dulu saya juga keluarkan BLT,” ujarnya.
Ungkapan SBY “jangan salahkan Presiden Jokowi” juga dapat ditemukan di channel YouTube KOMPASTV. Video yang merekam SBY saat launching buku Monograf di Cikeas berjudul “Krisis Ekonomi di Depan Mata, SBY Minta Warga Tak Salahkan Presiden”. Ungkapan tersebut dapat ditemukan di menit ke- 00:00:06 hingga 00:00:33.
Dalam artikel berita maupun video yang diliput kompas.com serta kontan.co.id, menyebutkan bahwa SBY justru ingin membantu namun tidak secara langsung karena partainya tidak ada di pemerintah.
“Saya pribadi ingin membantu meskipun tidak secara tidak langsung karena partai yang dulu saya pimpin tidak di pemerintahan”, ujarnya. Ungkapan ini dapat dilihat di video pada menit ke- 00:06:06 hingga 00:06:14.
Bahkan arikel berita dari bizlaw.id yang memakai judul editan, dalam isinya tidak ada sama sekali menyebutkan SBY berkata “Saya Ingin Membantu, Tapi Partai Saya Tidak Ada di Dalam Pemerintahan”. Namun justru sama seperti artikel di kompas.com bahwa SBY ingin membantu pemerintah tapi secara tidak langsung.
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa hasil screenshot judul berita oleh Aprizal Khoiro adalah HASIL EDITAN dan termasuk kategori hoax Konten yang Menyesatkan.
Setelah ditelusuri menggunakan mesin pencarian Google, ditemukan bahwa judul artikel “Ancaman Krisis Ekonomi, SBY: Saya Ingin Membantu, Tapi Partai Saya Tidak Ada di dalam Pemerintahan”, adalah HASIL EDITAN. Artikel tersebut tayang di bizlaw.id (12/8/2020).
Keseluruhan isi artikel mirip dengan artikel berita yang tayang di kompas.com (11/8/2020) dengan judul “Ancaman Krisis Ekonomi, SBY: Jangan Salahkan Presiden Jokowi”. Judul artikel serupa juga tayang di kontan.co.id (12/8/2020).
Isi kedua berita tersebut menyebutkan bahwa masyarakat jangan menyalahkan Presiden Jokowi atas krisis ekonomi yang terjadi di tengah pandemi COVID-19, karena krisis ekonomi juga menjadi persoalan terbesar di semua negara di dunia. SBY menyampaikan hal tersebut saat peluncuran buku Monograf di Cikeas, Bogor, Selasa (11/8/2020).
“Jadi jangan salahkan Presiden Jokowi, jangan salahkan pemerintah, kenapa Indonesia mengalami krisis ekonomi? Ya, karena secara global, secara dunia sertaan dari pandemi Covid-19 ini adalah gejolak, bahkan krisis ekonomi”.
Kemudian, SBY juga meminta pemerintah untuk membantu masyarakat kelas bawah dengan pemberian bantuan sosial serta Bantuan Langsung Tunai (BLT).
“Yang terpukul mereka-mereka yang golongan bawah maka bansos apa pun berikan. Amerika keluarkan BLT, banyak yang keluarkan BLT, dulu saya juga keluarkan BLT,” ujarnya.
Ungkapan SBY “jangan salahkan Presiden Jokowi” juga dapat ditemukan di channel YouTube KOMPASTV. Video yang merekam SBY saat launching buku Monograf di Cikeas berjudul “Krisis Ekonomi di Depan Mata, SBY Minta Warga Tak Salahkan Presiden”. Ungkapan tersebut dapat ditemukan di menit ke- 00:00:06 hingga 00:00:33.
Dalam artikel berita maupun video yang diliput kompas.com serta kontan.co.id, menyebutkan bahwa SBY justru ingin membantu namun tidak secara langsung karena partainya tidak ada di pemerintah.
“Saya pribadi ingin membantu meskipun tidak secara tidak langsung karena partai yang dulu saya pimpin tidak di pemerintahan”, ujarnya. Ungkapan ini dapat dilihat di video pada menit ke- 00:06:06 hingga 00:06:14.
Bahkan arikel berita dari bizlaw.id yang memakai judul editan, dalam isinya tidak ada sama sekali menyebutkan SBY berkata “Saya Ingin Membantu, Tapi Partai Saya Tidak Ada di Dalam Pemerintahan”. Namun justru sama seperti artikel di kompas.com bahwa SBY ingin membantu pemerintah tapi secara tidak langsung.
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa hasil screenshot judul berita oleh Aprizal Khoiro adalah HASIL EDITAN dan termasuk kategori hoax Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga).
JUDUL EDITAN. Judul aslinya yakni “Ancaman Krisis Ekonomi, SBY: Jangan Salahkan Presiden Jokowi”. Isi artikel bahkan tidak menyebutkan sama sekali bahwa SBY mengatakan “Saya Ingin Membantu, Tapi Partai Saya Tidak Ada di Dalam Pemerintahan”.
JUDUL EDITAN. Judul aslinya yakni “Ancaman Krisis Ekonomi, SBY: Jangan Salahkan Presiden Jokowi”. Isi artikel bahkan tidak menyebutkan sama sekali bahwa SBY mengatakan “Saya Ingin Membantu, Tapi Partai Saya Tidak Ada di Dalam Pemerintahan”.
Rujukan
[SALAH] “bantuan sebesar 600.000 dari pemerintah lewat program prakerja”
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 16/02/2021
Berita
💳 Daftar Prakerja Sekarang
Dapatkan bantuan sebesar 600.000 dari pemerintah lewat program prakerja. Kartu Prakerja adalah program *pengembangan kompetensi berupa bantuan biaya* yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja ter-PHK, atau pekerja yang membutuhkan peningkatan kompetensi. Bantuan akan dikirimkan setiap bulan selama program ini berjalan
Langkah untuk mendaftar prakerja
1. Kunjungi situs https://prakerja12[dot]com/? gelombang12
2. Isi formulir data diri
3. Anda akan mendapatkan pemberitahuan melalui email/nomor hp
4. Bantuan akan dikrim melalui rekening
Pendaftaran dibuka selama 7 hari segera daftar agar tidak kehabisan kuota”
Dapatkan bantuan sebesar 600.000 dari pemerintah lewat program prakerja. Kartu Prakerja adalah program *pengembangan kompetensi berupa bantuan biaya* yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja ter-PHK, atau pekerja yang membutuhkan peningkatan kompetensi. Bantuan akan dikirimkan setiap bulan selama program ini berjalan
Langkah untuk mendaftar prakerja
1. Kunjungi situs https://prakerja12[dot]com/? gelombang12
2. Isi formulir data diri
3. Anda akan mendapatkan pemberitahuan melalui email/nomor hp
4. Bantuan akan dikrim melalui rekening
Pendaftaran dibuka selama 7 hari segera daftar agar tidak kehabisan kuota”
Hasil Cek Fakta
Telah beredar pesan berantai di grup WhatsApp yang berisi link pendaftaran kartu Prakerja gelombang 12. Mereka yang mendaftar dijanjikan akan mendapat bantuan Rp600 ribu per bulan dengan melpkukan pendaftaran ke situs https://prakerja12[dot]com/? Gelombang 12 dengan memasukkan data diri, pendaftaran ini dibuka selama tujuh hari.
Berdasarkan hasil penelusuran, beberapa pesan berantai yang berisi link kartu Prakerja sudah beredar sebelumnya dengan link website yang berbeda-beda. Head of Communication Pelaksana Lousia Tuhatu mengatakan semua aset komunikasi digital Prakerja pasti menggunakan nama Prakerja.go.id. Artinya selalu menggunakan akhiran “go.id” dan tidak ada angka atau huruf yang menempel pada nama Prakerja.
“Jadi dapat saya pastikan bahwa itu adalah situs palsu yang bertujuan menipu masyarakat yang ingin mendaftar Kartu Prakerja,” ujar Louisa dilansir dari CNBC Indonesia.
Adapun link resmi untuk mendaftar kartu Prakerja dapat diakses melalui situs https://www.prakerja.go.id/. Pendaftaran peserta baru akan dilakukan secara online melalui situs tersebut. Saat ini pendaftaran kartu prakerja tahun 2020 telah ditutup dan akan dibuka kembali di tahun 2021, namun belum ada informasi pendaftaran Prakerja gelombang 12 telah dibuka.
Dengan demikian, pesan berantai pendaftaran kartu prakerja gelombang 12 adalah tidak benar dan termasuk dalam kategori konten tiruan.
Berdasarkan hasil penelusuran, beberapa pesan berantai yang berisi link kartu Prakerja sudah beredar sebelumnya dengan link website yang berbeda-beda. Head of Communication Pelaksana Lousia Tuhatu mengatakan semua aset komunikasi digital Prakerja pasti menggunakan nama Prakerja.go.id. Artinya selalu menggunakan akhiran “go.id” dan tidak ada angka atau huruf yang menempel pada nama Prakerja.
“Jadi dapat saya pastikan bahwa itu adalah situs palsu yang bertujuan menipu masyarakat yang ingin mendaftar Kartu Prakerja,” ujar Louisa dilansir dari CNBC Indonesia.
Adapun link resmi untuk mendaftar kartu Prakerja dapat diakses melalui situs https://www.prakerja.go.id/. Pendaftaran peserta baru akan dilakukan secara online melalui situs tersebut. Saat ini pendaftaran kartu prakerja tahun 2020 telah ditutup dan akan dibuka kembali di tahun 2021, namun belum ada informasi pendaftaran Prakerja gelombang 12 telah dibuka.
Dengan demikian, pesan berantai pendaftaran kartu prakerja gelombang 12 adalah tidak benar dan termasuk dalam kategori konten tiruan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Konaah (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta).
Situs palsu. Adapun link resmi untuk mendaftar kartu Prakerja dapat diakses melalui situs https://www.prakerja.go.id/. Saat ini pendaftaran kartu prakerja tahun 2020 telah ditutup dan akan dibuka kembali di tahun 2021, namun belum ada informasi pendaftaran Prakerja gelombang 12 telah dibuka.
Situs palsu. Adapun link resmi untuk mendaftar kartu Prakerja dapat diakses melalui situs https://www.prakerja.go.id/. Saat ini pendaftaran kartu prakerja tahun 2020 telah ditutup dan akan dibuka kembali di tahun 2021, namun belum ada informasi pendaftaran Prakerja gelombang 12 telah dibuka.
Rujukan
Halaman: 5155/6707