Akun Made In Bali (fb.com/169859196453069) mengunggah beberapa foto dengan klaim sebagai berikut:
“AMOR ING ACINTYA :cry::cry::cry:
BERSEPEDA PAKAI MASKER, MAKAN KORBAN JIWA DI DENPASAR.
.
Diduga bermasker saat bersepeda, seorang pengendara sepeda meregang nyawa di jalan.
Orqngnya jatuh sendiri di depan banjar Panti Sanur, dinyatakan telah meninggal dunia.
Kejadian pada Sabtu 03/10/20 pkl. 06.40 wita, selanjutnya korban atas nama I Nyoman Sumarta, SH. Alamat ; Jl. Danau Tondano No. 35, Br. Danginpeken Sanur – Denpasar Selatan, dievakuasi menggunakan bantuan dari Ambulans BPBD kota Denpasar.
#bpbd#bpbddenpasar
VIA @info jagat maya”
[SALAH] “BERSEPEDA PAKAI MASKER, MAKAN KORBAN JIWA DI DENPASAR”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 06/10/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran Tim CekFakta Tempo, klaim adanya pesepeda di Denpasar yang meninggal karena memakai masker adalah klaim yang salah.
Faktanya, bukan karena memakai masker. Pengendara sepeda yang berinisial INS itu meninggal usai terjatuh dari sepedanya karena mengalami serangan jantung. Menurut pihak keluarga, INS memang memiliki riwayat penyakit jantung.
Dilansir dari Kumparan.com, Koordinator Ambulans Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Denpasar, Dewa Mahendra, mengatakan INS meninggal setelah terjatuh dari sepedanya sekitar pukul 06.30 WITA. INS pun dievakuasi oleh petugas ambulans Public Safety Center (PSC) BPBD Pos Juanda. “Setelah dilakukan pemeriksaan, rupanya korban terserang penyakit jantung,” ujar Dewa.
INS kemudian dibawa ke kediamannya yang terletak di Sanur, Bali. “Atas permintaan dari keluarga, korban langsung dievakuasi ke kediamannya,” kata Dewa. Menurut keterangan keluarga korban, INS memang memiliki riwayat penyakit jantung. “Kemarin masih aktif kontrol ke rumah sakit,” tuturnya.
Peristiwa ini juga diberitakan oleh Tribun Bali. Dilansir dari Tribun Bali, menurut Ni Putu Isma Diarthi, petugas medis PSC BPBD Denpasar yang menangani korban di lokasi kejadian, menjelaskan bahwa korban memang memiliki riwayat penyakit jantung.
Hal itu dibenarkan oleh pihak keluarga. Sebelum meninggal pun, korban masih aktif kontrol ke rumah sakit. “Informasi dari keluarga, almarhum INS memiliki riwayat sakit jantung, kemarin masih aktif kontrol ke rumah sakit,” katanya. Sebelum meninggal, INS sempat mengalami napas tersendat dan mengap-mengap.
Isu soal adanya orang yang meninggal ketika bersepeda menggunakan masker bukan kali ini saja beredar. Pada awal Juni 2020, terdapat isu serupa yang menyebar. Pesepeda yang meninggal ketika itu pun memiliki riwayat penyakit jantung. Menanggapi isu ini, dilansir dari Kompas.com, dokter spesialis kedokteran olahraga Michael Triangto menjelaskan, jika memang ada gangguan jantung yang dimiliki oleh pesepeda tersebut, kemungkinkan terbesar itulah penyebabnya, bukan karena penggunaan masker.
Menurut Michael, orang dengan riwayat gangguan jantung tentu berisiko terkena serangan jantung kapan pun, terlepas menggunakan masker atau tidak. Bahkan, ia bisa mengalami serangan jantung ketika tidur maupun sedang berolahraga. Michael menyatakan, ketimbang berdiam diri saja, risiko kematian bagi orang dengan riwayat penyakit jantung tentu akan meningkat ketika melakukan aktivitas seperti berolahraga. Ini dikarenakan jantung bekerja lebih berat untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Namun, bukan berarti orang dengan gangguan jantung tidak bisa berolahraga. Sebaliknya, menurut Michael, mereka diwajibkan berolahraga, dengan catatan disesuaikan dengan kapasitas tubuh sehingga tidak memicu kerja jantung yang terlalu berat. Michael menjelaskan menggunakan masker ketika berolahraga memang akan mempengaruhi sirkulasi udara. Namun, bukan berarti seseorang bakal meninggal karena kehabisan napas lantaran berolahraga menggunakan masker.
Jika merasa tidak nyaman, seseorang pasti akan merespons dengan melepas masker tersebut. “Kalau mulai pusing (karena sulit bernapas), kenapa enggak dibuka? Masak kamu enggak mampu untuk buka masker sendiri yang jadi penyebab itu (sulit bernapas),” katanya. Michael pun menambahkan, di tengah pandemi Covid-19, kita tetap bisa berolahraga menggunakan masker selama itu ringan. Menurut dia, olahraga berat umumnya hanya dilakukan oleh atlet, yang tentunya berada di lokasi khusus dan tidak perlu mengenakan masker.
Faktanya, bukan karena memakai masker. Pengendara sepeda yang berinisial INS itu meninggal usai terjatuh dari sepedanya karena mengalami serangan jantung. Menurut pihak keluarga, INS memang memiliki riwayat penyakit jantung.
Dilansir dari Kumparan.com, Koordinator Ambulans Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Denpasar, Dewa Mahendra, mengatakan INS meninggal setelah terjatuh dari sepedanya sekitar pukul 06.30 WITA. INS pun dievakuasi oleh petugas ambulans Public Safety Center (PSC) BPBD Pos Juanda. “Setelah dilakukan pemeriksaan, rupanya korban terserang penyakit jantung,” ujar Dewa.
INS kemudian dibawa ke kediamannya yang terletak di Sanur, Bali. “Atas permintaan dari keluarga, korban langsung dievakuasi ke kediamannya,” kata Dewa. Menurut keterangan keluarga korban, INS memang memiliki riwayat penyakit jantung. “Kemarin masih aktif kontrol ke rumah sakit,” tuturnya.
Peristiwa ini juga diberitakan oleh Tribun Bali. Dilansir dari Tribun Bali, menurut Ni Putu Isma Diarthi, petugas medis PSC BPBD Denpasar yang menangani korban di lokasi kejadian, menjelaskan bahwa korban memang memiliki riwayat penyakit jantung.
Hal itu dibenarkan oleh pihak keluarga. Sebelum meninggal pun, korban masih aktif kontrol ke rumah sakit. “Informasi dari keluarga, almarhum INS memiliki riwayat sakit jantung, kemarin masih aktif kontrol ke rumah sakit,” katanya. Sebelum meninggal, INS sempat mengalami napas tersendat dan mengap-mengap.
Isu soal adanya orang yang meninggal ketika bersepeda menggunakan masker bukan kali ini saja beredar. Pada awal Juni 2020, terdapat isu serupa yang menyebar. Pesepeda yang meninggal ketika itu pun memiliki riwayat penyakit jantung. Menanggapi isu ini, dilansir dari Kompas.com, dokter spesialis kedokteran olahraga Michael Triangto menjelaskan, jika memang ada gangguan jantung yang dimiliki oleh pesepeda tersebut, kemungkinkan terbesar itulah penyebabnya, bukan karena penggunaan masker.
Menurut Michael, orang dengan riwayat gangguan jantung tentu berisiko terkena serangan jantung kapan pun, terlepas menggunakan masker atau tidak. Bahkan, ia bisa mengalami serangan jantung ketika tidur maupun sedang berolahraga. Michael menyatakan, ketimbang berdiam diri saja, risiko kematian bagi orang dengan riwayat penyakit jantung tentu akan meningkat ketika melakukan aktivitas seperti berolahraga. Ini dikarenakan jantung bekerja lebih berat untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Namun, bukan berarti orang dengan gangguan jantung tidak bisa berolahraga. Sebaliknya, menurut Michael, mereka diwajibkan berolahraga, dengan catatan disesuaikan dengan kapasitas tubuh sehingga tidak memicu kerja jantung yang terlalu berat. Michael menjelaskan menggunakan masker ketika berolahraga memang akan mempengaruhi sirkulasi udara. Namun, bukan berarti seseorang bakal meninggal karena kehabisan napas lantaran berolahraga menggunakan masker.
Jika merasa tidak nyaman, seseorang pasti akan merespons dengan melepas masker tersebut. “Kalau mulai pusing (karena sulit bernapas), kenapa enggak dibuka? Masak kamu enggak mampu untuk buka masker sendiri yang jadi penyebab itu (sulit bernapas),” katanya. Michael pun menambahkan, di tengah pandemi Covid-19, kita tetap bisa berolahraga menggunakan masker selama itu ringan. Menurut dia, olahraga berat umumnya hanya dilakukan oleh atlet, yang tentunya berada di lokasi khusus dan tidak perlu mengenakan masker.
Kesimpulan
Bukan karena memakai masker. Pengendara sepeda yang berinisial INS itu meninggal usai terjatuh dari sepedanya karena mengalami serangan jantung. Menurut pihak keluarga, INS memang memiliki riwayat penyakit jantung.
Rujukan
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/1040/fakta-atau-hoaks-benarkah-pesepeda-di-denpasar-ini-meninggal-karena-pakai-masker
- https://kumparan.com/kanalbali/jatuh-dari-sepeda-seorang-pria-di-denpasar-meninggal-dunia-1uJmaVsyuuN
- https://jakarta.tribunnews.com/2020/10/03/pesepeda-56-tahun-mendadak-meninggal-usai-terjatuh-di-sanur-sempat-megap-megap-saat-kenakan-masker
- https://www.kompas.com/sains/read/2020/06/02/203033223/bersepeda-pakai-masker-sebabkan-kematian-benarkah
[SALAH] “Pesan Telak KOPASSUS Untuk PKI Yang Sekarang Mulai Bangkit”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 06/10/2020
Berita
Akun Hazard (fb.com/attan.mail) mengunggah sebuah gambar ke grup Simpatisan KAMI (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia) (fb.com/groups/942718382806877) dengan narasi “Bravo TNI”
Di gambar yang diunggah, terdapat prajurit Kopassus berbaret merah. Terdapat narasi sebagai berikut:
“”Siap menghancurkan PKI. jgnkan di balik partai politik, di sarang harimau atau di istana setan kalian bersembunhyipun kalian akan kami jemput. Camkan itu…!! GEMPAR.. SEGERA DIBACA SEBELUM DIHAPUS..!! Pesan Telak KOPASSUS Untuk PKI Yang Sekarang Mulai Bangkit!!..”
Di gambar yang diunggah, terdapat prajurit Kopassus berbaret merah. Terdapat narasi sebagai berikut:
“”Siap menghancurkan PKI. jgnkan di balik partai politik, di sarang harimau atau di istana setan kalian bersembunhyipun kalian akan kami jemput. Camkan itu…!! GEMPAR.. SEGERA DIBACA SEBELUM DIHAPUS..!! Pesan Telak KOPASSUS Untuk PKI Yang Sekarang Mulai Bangkit!!..”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Medcom, klaim adanya pesan dari Kopassus untuk PKI adalah klaim yang keliru.
Faktanya, bukan dari Kopassus. Kepala Penerangan Kopassus Letkol Inf Tri Hadimatoyo menyatakan pesan tersebut hoaks.
Dilansir dari akun twitter resmi @penkopassus yang telah bercentang biru telah membantah informasi tersebut. Bantahan dari Kopassus diunggah pada 28 September 2017.
“Pemberitaan ini HOAX!!!, kepada semua masyakarat harus lebih bijak dalam menanggapi pemberitaan di sosial media.”
“Kopassus kan punya Twitter resmi, punya semua yang berkaitan dengan media resmi. Kalau itu kan gambar biasa itu, banyak di YouTube, orang ambil kan gampang saja. Ambil, terus tulis kata-kata,” ujar Tri kepada detikcom, Kamis (28/9/2017).
Tri mengatakan pihaknya enggan menanggapi kabar hoaks tersebut lebih jauh. Pesan tersebut dibuat oleh orang tidak bertanggung jawab yang tidak suka dengan TNI, khususnya Kopassus.
“Nggaklah (dari Kopassus), Kopassus kan tidak pernah keluarkan WA (menyebar) seperti itu. Itu kan kalau media sosial kita tidak pernah keluarkan WA, Telegram, dan sebagainya. Itu kan model-model yang kayaknya tidak terlalu penting untuk ditanggapi,” kata Tri.
“Itu kan gambar, jadi kita lihat ada gambar dimanfaatkan sama orang, ya kita tulis ‘hoax’ tengahnya. Kita ngapain memperkeruh suasana, nggak mungkinlah Kopassus membuat dan memperkeruh suasana. Kalau sudah ada tulisan ‘hoax’ di tengahnya, pasti bukan dari Kopassus,” tambah Tri.
Menurutnya, berita palsu Kopassus yang menulis kebangkitan PKI tersebut tidak perlu diperbesar. Namun pihaknya meminta untuk terus waspada dan memantau kemungkinan bangkitnya PKI di Indonesia.
“Jadi, menurut saya, tidak usah diperbesar yang seperti (berita palsu) itu. Yang jelas, seperti yang disampaikan Panglima, kita cukup mengamati, pasti ada, sudah jelas di mana tempatnya, kita amati saja gerakannya,” ungkapnya.
Faktanya, bukan dari Kopassus. Kepala Penerangan Kopassus Letkol Inf Tri Hadimatoyo menyatakan pesan tersebut hoaks.
Dilansir dari akun twitter resmi @penkopassus yang telah bercentang biru telah membantah informasi tersebut. Bantahan dari Kopassus diunggah pada 28 September 2017.
“Pemberitaan ini HOAX!!!, kepada semua masyakarat harus lebih bijak dalam menanggapi pemberitaan di sosial media.”
“Kopassus kan punya Twitter resmi, punya semua yang berkaitan dengan media resmi. Kalau itu kan gambar biasa itu, banyak di YouTube, orang ambil kan gampang saja. Ambil, terus tulis kata-kata,” ujar Tri kepada detikcom, Kamis (28/9/2017).
Tri mengatakan pihaknya enggan menanggapi kabar hoaks tersebut lebih jauh. Pesan tersebut dibuat oleh orang tidak bertanggung jawab yang tidak suka dengan TNI, khususnya Kopassus.
“Nggaklah (dari Kopassus), Kopassus kan tidak pernah keluarkan WA (menyebar) seperti itu. Itu kan kalau media sosial kita tidak pernah keluarkan WA, Telegram, dan sebagainya. Itu kan model-model yang kayaknya tidak terlalu penting untuk ditanggapi,” kata Tri.
“Itu kan gambar, jadi kita lihat ada gambar dimanfaatkan sama orang, ya kita tulis ‘hoax’ tengahnya. Kita ngapain memperkeruh suasana, nggak mungkinlah Kopassus membuat dan memperkeruh suasana. Kalau sudah ada tulisan ‘hoax’ di tengahnya, pasti bukan dari Kopassus,” tambah Tri.
Menurutnya, berita palsu Kopassus yang menulis kebangkitan PKI tersebut tidak perlu diperbesar. Namun pihaknya meminta untuk terus waspada dan memantau kemungkinan bangkitnya PKI di Indonesia.
“Jadi, menurut saya, tidak usah diperbesar yang seperti (berita palsu) itu. Yang jelas, seperti yang disampaikan Panglima, kita cukup mengamati, pasti ada, sudah jelas di mana tempatnya, kita amati saja gerakannya,” ungkapnya.
Kesimpulan
BUKAN dari Kopassus. Kepala Penerangan Kopassus Letkol Inf Tri Hadimatoyo menyatakan pesan tersebut hoaks.
Rujukan
[SALAH] “Betulkah PKI tidak ada ? Lalu siapa mereka ini yg bersenjata dgn lambang PKI ?”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 05/10/2020
Berita
Akun Atira Atira (fb.com/atira.atira.39589149) mengunggah sebuah foto sekumpulan orang bersenjata dan dan bendera palu arit dibelakang mereka dengan narasi sebagai berikut:
“Betulkah PKI tidak ada ??? Lalu siapa mereka ini yg bersenjata dgn lambang PKI ???”
“Betulkah PKI tidak ada ??? Lalu siapa mereka ini yg bersenjata dgn lambang PKI ???”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya foto sekumpulan orang bersenjata dan dan bendera palu arit dibelakang mereka adalah bukti Partai Komunis Indonesia (PKI) masih ada adalah klaim yang salah.
Faktanya, bukan PKI dan itu adalah klaim lama yang diedarkan kembali. Foto itu sebenarnya memperlihatkan kegiatan gerilyawan New People’s Army (NPA) di sebuah pedalaman terpencil Provinsi Mountain, Filipina pada Minggu 2 April 2017. NPA adalah organisasi sayap bersenjata Partai Komunis Filipina.
Klaim ini pernah diperiksa faktanya pada tahun 2017 melalui artikel berjudul [HOAX] “Bila mereka adalah bagian dari generasi bangkit PKI, waspadalah kita semua.”
Foto asli, salah satunya dimuat di situs gettyimages.no dengan judul “Filipino Communist Rebels Exchange Wedding Vows Amidst A Peace Process”. Sementara foto yang diunggah oleh sumber klaim sudah dimanipulasi, bagian watermark “getty images” dihilangkan.
Faktanya, bukan PKI dan itu adalah klaim lama yang diedarkan kembali. Foto itu sebenarnya memperlihatkan kegiatan gerilyawan New People’s Army (NPA) di sebuah pedalaman terpencil Provinsi Mountain, Filipina pada Minggu 2 April 2017. NPA adalah organisasi sayap bersenjata Partai Komunis Filipina.
Klaim ini pernah diperiksa faktanya pada tahun 2017 melalui artikel berjudul [HOAX] “Bila mereka adalah bagian dari generasi bangkit PKI, waspadalah kita semua.”
Foto asli, salah satunya dimuat di situs gettyimages.no dengan judul “Filipino Communist Rebels Exchange Wedding Vows Amidst A Peace Process”. Sementara foto yang diunggah oleh sumber klaim sudah dimanipulasi, bagian watermark “getty images” dihilangkan.
Kesimpulan
Bukan PKI dan itu adalah klaim lama yang diedarkan kembali. Foto itu sebenarnya memperlihatkan kegiatan gerilyawan New People’s Army (NPA) di sebuah pedalaman terpencil Provinsi Mountain, Filipina pada Minggu 2 April 2017. NPA adalah organisasi sayap bersenjata Partai Komunis Filipina.
Rujukan
- https://www.facebook.com/MafindoID/posts/1011552525651052
- https://www.gettyimages.no/detail/news-photo/ka-guillen-and-ka-nancy-raise-their-firearms-in-salute-with-news-photo/665100686
- https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/9K55na1K-foto-sekumpulan-orang-bersenjata-dan-berbendera-palu-arit-ini-faktanya
[SALAH] “Positif Corona, Kondisi Donald Trump Kritis dalam 24 Jam Terakhir. Kok sama kayak di film The Simpson”
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 04/10/2020
Berita
Akun Soraya Al Fatih (fb.com/eva.juhayati.33) mengunggah sebuah gambar tangkapan artikel berjudul “Kelelahan, Trump Diinfus dengan ‘Antibodi Poliklonal’ untuk Melawan Covid-19” dengan narasi sebagai berikut:
“Positif Corona, Kondisi Donald Trump Kritis dalam 24 Jam Terakhir. Kok sama kayak di film The Simpson?”
“Positif Corona, Kondisi Donald Trump Kritis dalam 24 Jam Terakhir. Kok sama kayak di film The Simpson?”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, gambar kartun karakter Donald Trump yang tengah terbaring di peti mati yang diklaim berasal dari film kartun The Simpsons adalah klaim yang keliru.
Faktanya, gambar kartun karakter Donald Trump yang tengah terbaring di peti mati itu bukan berasal dari film kartun The Simpsons. Gambar itu pertama kali muncul di utas di situs kontroversial 4chan. Penciptanya tidak diketahui.
Dilansir dari Liputan6, meski terbukti palsu, sejak tahun 2017 banyak pengguna media online yang tampaknya masih ingin mempercayai teori konspirasi tersebut.
Berdasarkan artikel berjudul “Fact Check: ‘The Simpsons’ Never Killed off Donald Trump” yang dimuat di situs distractify.com, disebutkan bahwa The Simpsons tidak memprediksi kematian Trump.
Gambar yang diedarkan itu palsu. Meskipun watermark bertuliskan nama The Huffington Post, gambar Trump di peti mati tidak berasal dari pengumpul berita.
Menurut video dari saluran YouTube Meksiko populer “Badabun,” gambar yang tampak asli pertama kali muncul di utas di situs kontroversial 4chan. Penciptanya tidak diketahui.
Faktanya, gambar kartun karakter Donald Trump yang tengah terbaring di peti mati itu bukan berasal dari film kartun The Simpsons. Gambar itu pertama kali muncul di utas di situs kontroversial 4chan. Penciptanya tidak diketahui.
Dilansir dari Liputan6, meski terbukti palsu, sejak tahun 2017 banyak pengguna media online yang tampaknya masih ingin mempercayai teori konspirasi tersebut.
Berdasarkan artikel berjudul “Fact Check: ‘The Simpsons’ Never Killed off Donald Trump” yang dimuat di situs distractify.com, disebutkan bahwa The Simpsons tidak memprediksi kematian Trump.
Gambar yang diedarkan itu palsu. Meskipun watermark bertuliskan nama The Huffington Post, gambar Trump di peti mati tidak berasal dari pengumpul berita.
Menurut video dari saluran YouTube Meksiko populer “Badabun,” gambar yang tampak asli pertama kali muncul di utas di situs kontroversial 4chan. Penciptanya tidak diketahui.
Kesimpulan
Gambar kartun karakter Donald Trump yang tengah terbaring di peti mati itu bukan berasal dari film kartun The Simpsons. Gambar itu pertama kali muncul di utas di situs kontroversial 4chan. Penciptanya tidak diketahui.
Rujukan
- httpREFERENSI
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4341864/cek-fakta-tidak-benar-kartun-the-simpsons-ramal-kematian-donald-trump-pada-27-agustus-2020?source=search
- https://www.snopes.com/fact-check/simpsons-predict-trumps-death/
- https://www.distractify.com/p/when-does-trump-die-in-the-simpsons
- https://metro.co.uk/2020/08/27/simpsons-has-not-predicted-donald-trumps-death-despite-viral-twitter-claims-13189201/
- https://www.youtube.com/watch?v=rzX31JCPGuI&feature=emb_title
Halaman: 5364/6626