• [SALAH] Swafoto Gus Yaqut dengan Narasi “Menjadi Nasionalis akan Semu jika Anda tidak mencintai PDI P.”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 08/06/2020

    Berita

    Akun Facebook Manurung Hutapea atau @manurung.hutapea.16 mengunggah swafoto Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas atau yang akrab disapa Gus Yaqut dengan dibelakangnya terdapat massa yang memegang dan mengibarkan bendera PDI Perjuangan.
    Tidak hanya mengunggah foto, akun Facebook Manurung Hutapea juga menambahkan narasi berikut, “Menjadi Nasionalis akan Semu jika Anda tidak mencintai PDI P.,” tulisnya, Senin (8/6).

    Hasil Cek Fakta

    Setelah menelusuri melalui mesin pencari, unggahan dan narasi yang diklaim akun Facebook Manurung Hutapea adalah tidak benar atau keliru.
    Foto yang diunggah akun Facebook Manurung Hutapea adalah gabungan dari dua foto. Pertama, foto massa memegang dan mengibarkan bendera PDI Perjuangan adalah foto karya Jurnalis IDN Times, Teatrika Handiko Putri. Foto ini menjadi sampul pada artikel berjudul “Begini Suasana Kampanye Terbuka PDIP di Alun-alun Kota Tangerang” yang ditayangkan pada Minggu, 24 Maret 2019 lalu.
    Sedangkan foto kedua, yang menampakan Gus Yaqut swafoto adalah foto yang ditayangkan oleh beberapa media daring di antaranya Berita Satu dengan judul “GP Ansor: Jangan Klaim Kemenangan, Tunggu Hasil Resmi KPU” dan Media Indonesia dengan judul “Ketua GP Ansor Sayangkan Klaim Prabowo sebagai Presiden Terpilih”. Kedua artikel ditayangkan pada Kamis, 18 April 2019.
    Selain itu, tidak ditemukan juga pernyataan dari Gus Yaqut seperti yang diklaim akun Facebook Manurung Hutapea bahwa “Menjadi Nasionalis akan Semu jika Anda tidak mencintai PDI P.”
    Dengan begitu, foto dan narasi yang diunggah akun Facebook Manurung Hutapea dalam kategori Misinformasi dan Disinformasi dari Firs Draft dapat disebut sebagai Manipulated Content atau Konten yang Dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Unggahan swafoto Ketua Umum GP Ansor, Gus Yaqut yang dibelakangnya terdapat massa yang memegang dan mengibarkan bendera PDI Perjuangan adalah hasil suntingan atau editan. Juga narasi yang diklaim akun Facebook Manurung Hutapea yang mengesankan Gus Yaqut mengatakan bahwa “Menjadi Nasionalis akan Semu jika Anda tidak mencintai PDI P.” tidak ditemukan beritanya di media daring.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Jokowi Yakin Gibran Lebih Pintar Urus Solo Dan Jakarta Dari Pada Diri Saya

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 08/06/2020

    Berita

    Akun Facebook Michael Wibowo atau @michael.wibowo.9634 mengunggah screenshot atau tangkapan layar yang nampak dari situs gelora.co dengan judul “Jokowi Yakin Gibran Lebih Pintar Urus Solo Dan Jakarta Dari Pada Diri Saya.” Terlihat dari tangkapan layar tersebut, artikel berasal dari kanal politik yang ditayangkan pada Rabu (3/6) lalu.
    Selain mengunggah tangkapan layar itu, akun Facebook Michael Wibowo juga menambahkan narasi “Apa Pemirsa Yakin Ini Bocah Bisa Punya Nilai Jual Di Mata Rakyat,Sekalipun Di Iklankan Sang Bapak,Kalau Produk Genetiknya No 1 Paling Pintar Ngibul Dan Ngeprank Di Planet Ini. Cuma Kalian Yang Bisa Menilai,” tulisnya, Sabtu (6/6).

    Hasil Cek Fakta

    Setelah menelusuri melalui mesin pencari diketahui unggahan akun Facebook Michael Wibowo adalah salah atau keliru.
    Foto yang diunggah dari tangkapan layar adalah foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama anaknya, Gibran Rakabuming adalah karya dari Jurnalis Antara, Rachman. Pada foto yang dijadikan sampul dari artikel “Jelang pelantikan, Jokowi salami warga di depan Istana Merdeka” terdapat keterangan “Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi putranya Gibran Rakabuming (kanan) menyalami warga sebelum mengikuti upacara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024 di Jakarta, Minggu (20/10/2019)”.
    Selain itu, dengan mengetikal judul serupa yang diunggah oleh akun Facebook Michael Wibowo pada bagian pencarian di situs gelora.co, tidak ditemukan judul serupa. Diketahui artikel yang tayang pada Rabu, 3 Juni 2020 dengan sampul foto Presiden Jokowi dan Gibran adalah bertajuk “Haji Batal Sementara Pilkada Lanjut, Apa Kepentingan Presiden Jokowi? Pilkada Solo?”.
    Di dalam artikel gelora.co itu tidak terdapat pertanyaan atau kalimat serupa dari Presiden Jokowi, seperti yang diklaim akun Facebook Michael Wibowo.

    Kesimpulan

    Unggahan tangkapan layar yang berisi foto Presiden Jokowi dan Gibran, dengan judul artikel “Jokowi Yakin Gibran Lebih Pintar Urus Solo Dan Jakarta Dari Pada Diri Saya” dengan terdapat logo situs gelora.co di dalamnya dan ditayangkan pada Rabu, 3 Juni 2020 lalu adalah hasil suntingan atau editan. Artikel asli berjudul “Haji Batal Sementara Pilkada Lanjut, Apa Kepentingan Presiden Jokowi? Pilkada Solo?”. Selain itu diketahui juga foto asli yang dijadikan sampul pada artikel tersebut adalah karya Jurnalis Antara, Rachman.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Kapan FPI Memenuhi Janji Bunuh Diri Massal

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 06/06/2020

    Berita

    Akun Facebook Andrian Rian atau @rian.a.bar mengunggah screenshot atau tangkapan layar yang berisi foto sekelompok orang mengenakan pakaian dominan berwarna putih yang nampak tengah melakukan aksi dengan berjalan jauh. Dalam tangkapan layar tersebut terdapat tulisan yang inti pesannya FPI siap melakukan bunuh diri massal bila MPR melantik Joko Widodo (Jokowi) dan Ma’ruf Amin.
    Akun Facebook Andrian Rian pun menambahkan narasi yang bunyinya sebagai berikut, “Haii drun jokowi udah lama nih di lantik, kapan kalian mau nepatin janji nya bunuh diri masal ko sampe skarang gak ada tuh kabar nya,” tulisnya, Sabtu (6/6).

    Hasil Cek Fakta

    Setelah menelusuri melalui mesin pencari, unggahan tangkapan layar dan narasi yang dibuat oleh akun Facebook Andrian Rian adalah salah atau keliru.
    Foto yang diambil oleh akun Facebook Andrian Rian adalah hasil karya Fotografer Suara.com, Kurniawan Mas’ud. Foto yang dipakai sebagai sampul dalam artikel berjudul “FPI Minta Polisi Lindungi Laskar yang Kunjungan ke Daerah” yang ditayangkan pada Senin 16 Januari 2017.
    Pada foto karya Kurniawan Mas’ud itu terdapat keterangan berikut, “Front Pembela Islam menyambangi gedung Mabes Polri, Jakarta, Senin (16/1).”
    Selain itu, terkait tulisan dan narasi FPI yang disebut akan bunuh diri massal bila Jokowi – Amin dilantik MPR, ketika diketikan pada mesin pencari, tidak ditemukan artikel berita dari media daring.
    Dengan begitu, unggahan dan narasi akun Facebook Andrian Rian dalam kategori Misinformasi dan Disinformasi dari First Draft dapat disebut sebagai Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Unggahan tangkapan layar dengan foto sekelompok orang dari FPI dan ditambahkan narasi mereka siap melakukan bunuh diri massal bila MPR melantik Jokowi – Amin seperti yang diklaim akun Facebook Andrian Rian adalah salah. Foto aslinya adalah karya Fotografer Suara.com, Kurniawan Mas’ud dengan keterangan “FPI Minta Polisi Lindungi Laskar yang Kunjungan ke Daerah” dan tidak ditemukan juga artikel berita terkait yang diklaim akun Facebook Andrian Rian.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Santri yang Hidupnya di Pondok Dicurigai Terpapar Covid-19, Yang Keluyuran di Mall Dibiarin Aja

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 04/06/2020

    Berita

    Akun Facebook Supri Bilal atau @supri.bilal mengunggah screenshot atau tangkapan layar yang menampilkan seseorang mengenakan Hazmat dengan beberapa perempuan bercadar yang mengantri sambil memegang kertas. Dalam tangkapan layar tersebut terdapat tulisan berbunyi berikut.
    “Santri yang hidupnya di pondok gak pernah keluar2 di curigai kena covid. Yang keluyuran di mall, dipasar malah dibiarn aja,” tangkapan layar yang diunggah akun Facebook Supri Bilal atau @supri.bilal pada Rabu, (3/6).

    Covid pesantren

    Hasil Cek Fakta

    Setelah melakukan penelusuran melalui mesin pencari, unggahan akun Facebook Supri Bilal adalah salah atau keliru.
    Foto dalam unggahan akun Facebook Supri Bilal adalah karya Jurnalis IDN Times, Novika Dian Nugroho. Dalam foto tersebut terdapat keterangan berikut, “Ilustrasi. Sejumlah santri Pondok Al-Fatah, Temboro, Magetan sedang mengisi data sebelum mengikuti rapid test COVID-19 di Puskesmas Mejayan, Kabupaten Madiun, Kamis (23/4).”
    Terkait foto dan keterangan itu, diketahui dari beberapa pemberitaan media daring, santri Pondok Al-Fatah, Magetan, Jawa Timur yang mengikuti rapid test COVID-19 bukanlah karena faktor kecurigaan saja, mengingat mereka tidak pernah keluar-keluar seperti klaim akun Facebook Supri Bilal.
    Dilansir dari kompas.com, rapid test COVID-19 yang dilakukan kepada santri Pondok Al-Fatah, Temboro dikarenakan adanya seorang pria yang merupakan pengajar di pesantren tersebut terkonfirmasi positif COVID-19. Namun, Ia diam-diam pulang ke Kabupaten Menpawah, Kalimantan Barat bersama istri dan anaknya melalui Bandara Supadio, Pontianak, Kamis (16/4).
    Setelah dilakukan rapid test COVID-19 terbukti ada beberapa santri dari Pondok Al-Fatah yang jumlahnya sekitar puluhan ribu tersebut, ternyata positif COVID-19. Para santri yang positif ini dari beberapa negara dan daerah, selain Indonesia sendiri, ada juga dari Malaysia dan Thailand.
    Kemudian klaim akun Facebook Supri Bilal yang mengatakan yang keluyuran di mall atau pasar dibiarkan saja, dalam arti tidak dilakukan rapid test COVID-19 juga terpatahkan. Beberapa mall atau pasar seperti di Hypermart kota Pekalongan, kemudian di Pasar Induk dan Yogya Mall Brebes.

    Kesimpulan

    Ungaahan foto dan narasi akun Facebook Supri Bilal membingkai isu bahwa terjadi diskriminasi dari rapid test COVID-19 hanya untuk santri yang padahal tidak pernah ke luar pondok dan membandingkannya dengan mereka yang ke pasar atau mall tetapi dibiarkan saja adalah tidak tepat atau keliru.
    Diketahui foto yang diunggah akun Facebook Supri Bilal adalah karya Jurnalis IDN Times, Novika Dian Nugroho. Dalam foto tersebut terdapat keterangan berikut, “Ilustrasi. Sejumlah santri Pondok Al-Fatah, Temboro, Magetan sedang mengisi data sebelum mengikuti rapid test COVID-19 di Puskesmas Mejayan, Kabupaten Madiun, Kamis (23/4).” Para santri Pondok Al-Fatah ini menjalani rapid test setelah adanya seorang pria yang merupakan pengajar di pesantren tersebut terkonfirmasi positif COVID-19. Diketahui beberapa mall atau pasar seperti di Hypermart kota Pekalongan, kemudian di Pasar Induk dan Yogya Mall Brebes juga melakukan rapid test COVID-19 kepada pengunjungnya.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini