[SALAH] Foto Yosi Mokalu Mengenakan Kaos Bertuliskan “BADAN ARAHAN BUZZERP ISTANA”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 04/09/2020
Berita
Melalui media sosial Facebook, akun @TariNissaX membagikan foto yang memperlihatkan sosok Yosi Mokalu mengenakan kaos bertuliskan “BADAN ARAHAN BUZZERP ISTANA”. Unggahan tersebut ditanggapi oleh 156 dan dibagikan sebanyak 18 kali oleh pengguna Facebook lainnya.
Hasil Cek Fakta
Coba melakukan penelusuran dengan mesin pencari gambar milik google, diketahui bahwa foto serupa pernah diunggah dalam laman kapanlagi.com. Dalam foto tersebut, Yosi terlihat mengenakan kaos berwarna putih, namun BUKAN bertuliskan “BADAN ARAHAN BUZZERP ISTANA” melainkan “GOLDEN STATE WARRIORS”.
Jika merujuk pada fakta yang ada, unggahan @TariNissaX masuk ke dalam kategori manipulated content atau konten yang dimanipulasi. Konten jenis ini biasanya berisi hasil editan dari informasi yang pernah diterbitkan media-media besar dan kredibel. Gampangnya, konten jenis ini dibentuk dengan cara mengedit konten yang sudah ada dengan tujuan untuk mengecoh publik.
Jika merujuk pada fakta yang ada, unggahan @TariNissaX masuk ke dalam kategori manipulated content atau konten yang dimanipulasi. Konten jenis ini biasanya berisi hasil editan dari informasi yang pernah diterbitkan media-media besar dan kredibel. Gampangnya, konten jenis ini dibentuk dengan cara mengedit konten yang sudah ada dengan tujuan untuk mengecoh publik.
Rujukan
[SALAH] “Foto Anies Baswedan Sedang Uji Coba Sepeda di Jalan Tol Dalam Kota”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 04/09/2020
Berita
Akun Facebook Mang mengunggah gambar (28/08/2020) yang memperlihatkan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan sedang naik sepeda di jalan tol dengan narasi sebagai berikut:
“Lagi uji coba sepeda di jalan TOL dalam kota….”
“Lagi uji coba sepeda di jalan TOL dalam kota….”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim Anies Baswedan sedang uji coba sepeda di jalan tol dalam kota adalah klaim yang salah. Gambar tersebut merupakan hasil suntingan/editan. Foto asli Anies Baswedan ditemukan pada unggahan akun resmi @aniesbaswedan yang diunggah pada 19 November 2019 ketika mengunjungi jembatan ketupat di kawasan Petojo, Jakarta Pusat.
Pada 11 Agustus 2020 lalu, Anies Baswedan mengajukan permohonan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk memanfaatkan ruas jalan tol lingkar dalam bagi pesepeda road bike. Akan tetapi, rencana mengenai kebijakan ini masih belum matang dan masih menunggu persetujuan dari Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Dengan demikian, klaim Anies sedang Uji coba sepeda di jalan tol dalam kota termasuk dalam kategori konten yang dimanipulasi, karena telah melalui proses penyuntingan.
Pada 11 Agustus 2020 lalu, Anies Baswedan mengajukan permohonan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk memanfaatkan ruas jalan tol lingkar dalam bagi pesepeda road bike. Akan tetapi, rencana mengenai kebijakan ini masih belum matang dan masih menunggu persetujuan dari Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Dengan demikian, klaim Anies sedang Uji coba sepeda di jalan tol dalam kota termasuk dalam kategori konten yang dimanipulasi, karena telah melalui proses penyuntingan.
Rujukan
[SALAH] “PERUSAK POLISI CIRACAS ADALAH POLISI SENDIRI”
Sumber: Instagram.comTanggal publish: 04/09/2020
Berita
Beredar tangkapan layar komentar dari akun Instagram ayoe2146 yang berisi narasi sebagai berikut:
“PERUSAK POLISI CIRACAS ADALAH POLISI SENDIRI. POLISI SENGAJA MEMBUAT KEGADUHAN UNTUK MENGALIHKAN ISU BANTUAN SOSIAL YG DIRAMPOK REZIM JOKOWI. POLISI CIRACAS LICIK ITULAH SIASAT JAHAT POLISI”
Tangkapan layar komentar akun Instagram ayoe2146 ini salah satunya diunnggah oleh akun Facebook Tri Widodo ke grup DPD JAWA BARAT CYBER NKRI (ANTI HOAX) pada 2 September 2020.
“PERUSAK POLISI CIRACAS ADALAH POLISI SENDIRI. POLISI SENGAJA MEMBUAT KEGADUHAN UNTUK MENGALIHKAN ISU BANTUAN SOSIAL YG DIRAMPOK REZIM JOKOWI. POLISI CIRACAS LICIK ITULAH SIASAT JAHAT POLISI”
Tangkapan layar komentar akun Instagram ayoe2146 ini salah satunya diunnggah oleh akun Facebook Tri Widodo ke grup DPD JAWA BARAT CYBER NKRI (ANTI HOAX) pada 2 September 2020.
Hasil Cek Fakta
Faktanya, perusakan dan pembakaran Polsek Ciracas terjadi akibat informasi palsu dari anggota TNI, Prada MI. Prada MI, yang ternyata mengalami kecelakaan, mengaku kepada rekannya bahwa dia telah dikeroyok oknum tidak dikenal.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengungkapkan, perusakan dan pembakaran Polsek Ciracas ini dipantik dari informasi keliru. Informasi ini disampaikan prajurit MI kepada rekan-rekannya. Menurut Hadi, kepada teman-temannya, prajurit MI mengaku dikeroyok oleh orang tidak dikenal (OTK) hingga menyebabkan luka-luka. Sementara, kejadian yang sebenarnya, prajurit MI menjadi korban kecelakaan tunggal.
“Dari hasil investigasi untuk sementara dari handphone yang bersangkutan menyampaikan di grup angkatannya 2017 dari Tamtama menyampaikan yang bersangkutan itu adalah dikeroyok, bukan kecelakaan tunggal,” ujar Pangdam Jaya, Mayor Jenderal Dudung Abdurachman, dikutip dari Liputan6.com.
Dudung mengatakan di lokasi kejadian, Dandim 0505/JT, Kolonel Inf Rahyanto Edy Yuniarto sempat memberikan penjelasan keterangan awal yang diterimanya adalah kecelakaan tunggal. Tetapi, hal itu malah membuat massa semakin marah.
Menurut Dudung, beberapa anggota TNI yang melakukan pengerusakan berusaha mencari pelaku pengeroyokan. Lalu berkembang informasi menyebut pelaku ada di Polsek Ciracas. Lalu sekitar 100 orang oknum TNI yang tersulut emosi kemudian menggeruduk Polsek Ciracas, Jl Bogor Raya, Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur.
Puspom TNI AD telah menyelidiki penyerangan Polsek Ciracas, Jakarta Timur, oleh sekitar 100 oknum prajurit TNI. Motif penyerangan itu pun diungkap. Saat ini sudah ada 29 oknum TNI yang menjadi tersangka dan ditahan. Puspomad total sudah memeriksa 51 oknum prajurit dari 19 satuan TNI AD.
“Motif perbuatan para tersangka sebagai berikut: Pertama, melakukan tindakan balasan terhadap pengeroyokan yang dilakukan terhadap Prada MI meskipun kenyataannya dari hasil penyelidikan Prada MI menyampaikan berita bohong,” ujar Komandan Puspom TNI AD (Danpuspomad) Letjen Dodik Widjanarko dalam konferensi pers di Markas Puspom TNI AD, Jl Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Kamis, 3 September 2020.
“Dua, merasa tidak puas dan tidak percaya atas keterangan dari pihak Polsek bahwa Prada MI mengalami kecelakaan tunggal,” ucap Dodik. Menurut Dodik, rekan-rekan Prada MI ini tidak puas atas keterangan Polsek Ciracas. Oleh karena itu, mereka melakukan penyerangan sebagai bentuk kemarahan. Selain itu, para oknum TNI melakukan penyerangan sebagai bentuk setia kawan terhadap Prada MI yang ternyata belakangan diketahui Prada MI menyampaikan berita bohong.
Pihak TNI lewat KSAD Andika Perkasa menyampaikan permintaan maaf atas insiden penyerangan markas polisi di Jakarta Timur itu.Dia berjanji akan mengganti rugi semua kerusakan.
“Pertama, TNI Angkatan Darat memohon maaf atas terjadinya insiden yang menyebabkan korban maupun kerusakan yang dialami rekan-rekan baik dari masyarakat sipil maupun anggota Polri yang tidak tahu apa-apa,” kata Andika saat jumpa pers di Mabes TNI AD, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta.
TNI juga membantah peristiwa itu merupakan bentrokan antar-personel dua instansi. Mayjen Dudung Abdurachman menepis adanya anggapan telah terjadi bentrokan pada peristiwa itu karena menurutnya, tak ada perlawanan dari pihak kepolisian di malam penyerangan Polsek Ciracas.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengungkapkan, perusakan dan pembakaran Polsek Ciracas ini dipantik dari informasi keliru. Informasi ini disampaikan prajurit MI kepada rekan-rekannya. Menurut Hadi, kepada teman-temannya, prajurit MI mengaku dikeroyok oleh orang tidak dikenal (OTK) hingga menyebabkan luka-luka. Sementara, kejadian yang sebenarnya, prajurit MI menjadi korban kecelakaan tunggal.
“Dari hasil investigasi untuk sementara dari handphone yang bersangkutan menyampaikan di grup angkatannya 2017 dari Tamtama menyampaikan yang bersangkutan itu adalah dikeroyok, bukan kecelakaan tunggal,” ujar Pangdam Jaya, Mayor Jenderal Dudung Abdurachman, dikutip dari Liputan6.com.
Dudung mengatakan di lokasi kejadian, Dandim 0505/JT, Kolonel Inf Rahyanto Edy Yuniarto sempat memberikan penjelasan keterangan awal yang diterimanya adalah kecelakaan tunggal. Tetapi, hal itu malah membuat massa semakin marah.
Menurut Dudung, beberapa anggota TNI yang melakukan pengerusakan berusaha mencari pelaku pengeroyokan. Lalu berkembang informasi menyebut pelaku ada di Polsek Ciracas. Lalu sekitar 100 orang oknum TNI yang tersulut emosi kemudian menggeruduk Polsek Ciracas, Jl Bogor Raya, Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur.
Puspom TNI AD telah menyelidiki penyerangan Polsek Ciracas, Jakarta Timur, oleh sekitar 100 oknum prajurit TNI. Motif penyerangan itu pun diungkap. Saat ini sudah ada 29 oknum TNI yang menjadi tersangka dan ditahan. Puspomad total sudah memeriksa 51 oknum prajurit dari 19 satuan TNI AD.
“Motif perbuatan para tersangka sebagai berikut: Pertama, melakukan tindakan balasan terhadap pengeroyokan yang dilakukan terhadap Prada MI meskipun kenyataannya dari hasil penyelidikan Prada MI menyampaikan berita bohong,” ujar Komandan Puspom TNI AD (Danpuspomad) Letjen Dodik Widjanarko dalam konferensi pers di Markas Puspom TNI AD, Jl Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Kamis, 3 September 2020.
“Dua, merasa tidak puas dan tidak percaya atas keterangan dari pihak Polsek bahwa Prada MI mengalami kecelakaan tunggal,” ucap Dodik. Menurut Dodik, rekan-rekan Prada MI ini tidak puas atas keterangan Polsek Ciracas. Oleh karena itu, mereka melakukan penyerangan sebagai bentuk kemarahan. Selain itu, para oknum TNI melakukan penyerangan sebagai bentuk setia kawan terhadap Prada MI yang ternyata belakangan diketahui Prada MI menyampaikan berita bohong.
Pihak TNI lewat KSAD Andika Perkasa menyampaikan permintaan maaf atas insiden penyerangan markas polisi di Jakarta Timur itu.Dia berjanji akan mengganti rugi semua kerusakan.
“Pertama, TNI Angkatan Darat memohon maaf atas terjadinya insiden yang menyebabkan korban maupun kerusakan yang dialami rekan-rekan baik dari masyarakat sipil maupun anggota Polri yang tidak tahu apa-apa,” kata Andika saat jumpa pers di Mabes TNI AD, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta.
TNI juga membantah peristiwa itu merupakan bentrokan antar-personel dua instansi. Mayjen Dudung Abdurachman menepis adanya anggapan telah terjadi bentrokan pada peristiwa itu karena menurutnya, tak ada perlawanan dari pihak kepolisian di malam penyerangan Polsek Ciracas.
Rujukan
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4347009/cek-fakta-tidak-benar-perusak-polsek-ciracas-adalah-polisi-untuk-pengalihan-isu-bantuan-sosial-yang-dirampok-rezim-jokowi
- https://www.liputan6.com/news/read/4343268/ternyata-ini-penyulut-pembakaran-polsek-ciracas
- https://news.detik.com/berita/d-5153388/kronologi-lengkap-kejadian-seputar-penyerangan-polsek-ciracas
- https://news.detik.com/berita/d-5157830/motif-penyerangan-oknum-tni-tak-percaya-polsek-ciracas-soal-prada-mi
- https://metro.tempo.co/read/1380776/5-fakta-pembakaran-polsek-ciracas-keterlibatan-anggota-tni-dan-kasus-sebelumnya
- https://news.detik.com/berita/d-5159041/kala-pangdam-jaya-tepis-bentrokan-sebab-polisi-tak-melawan
- https://metro.tempo.co/read/1380866/kasus-perusakan-polsek-ciracas-cerita-saksi-yang-tolong-anggota-tni-kecelakaan/
[SALAH] Kader PDIP Dewi Tanjung Meninggal Dunia
Sumber: facebook.comTanggal publish: 04/09/2020
Berita
Akun Facebook bernama Adi mengunggah status pada tanggal 1 September 2020 di grup facebook ‘MANUSIA MERDEKA’ berupa sebuah gambar dengan narasi yang mengatakan Dewi Tanjung politisi partai PDIP meninggal dunia.
Hasil Cek Fakta
Dari hasil penelusuran, gambar tersebut merupakan layar tangkap dari video berjudul ‘BERITA TERKINI~ ALHAMDULILLAH!! AHIRNYA DEWI TANJUNG MEE.NING.GAL DUNIA |VIRAL HARI INI NEWS TERBARU’ yang diunggah pada kanal youtube OFFICIAL NEWS UPDATE pada tanggal 1 September 2020. Dalam video tersebut dijelaskan terdapat kabar yang beredar mengenai Dewi Tanjung meninggal. Namun tidak terdapat penjelasan mengenai apa, kapan dan dimana Dewi Tanjung meninggal dunia. Dari informasi yang terdapat di video diketahui kabar tersebut beredar pada tanggal 18 Februari 2020 di facebook dan telah di klarifikasi oleh medcom.id pada tanggal yang sama sebagai hoaks.
Melalui akun Twitternya (@DTanjung15) mengatakan, dirinya masih sehat dan menyebut bahwa kabar tersebut tidak benar.
“Ada akun YouTube sebarkan berita Bohong
Katanya Dewi Tanjung meninggal dunia
Alhamdulillah itu berarti mendoakan Nyai panjang umur
Kalo di biarin orang ini seenaknya menyebarkan informasi bohong
Nyai akan polisikan channel YouTube yg menginfokan berita bohong melalui jalur hukum” tulisnya pada 02 September 2020.
Lebih lanjut Dewi Tanjung mengatakan akan melaporkan pihak yang menyebarkan kabar tersebut karena menurutnya telah membuat resah pihak keluarga dan teman-temannya seperti dilansir dari laman inisiatifnews.com. Dari penelusuran di atas, kabar Dewi Tanjung meninggal dunia masuk kategori Konten Palsu.
Melalui akun Twitternya (@DTanjung15) mengatakan, dirinya masih sehat dan menyebut bahwa kabar tersebut tidak benar.
“Ada akun YouTube sebarkan berita Bohong
Katanya Dewi Tanjung meninggal dunia
Alhamdulillah itu berarti mendoakan Nyai panjang umur
Kalo di biarin orang ini seenaknya menyebarkan informasi bohong
Nyai akan polisikan channel YouTube yg menginfokan berita bohong melalui jalur hukum” tulisnya pada 02 September 2020.
Lebih lanjut Dewi Tanjung mengatakan akan melaporkan pihak yang menyebarkan kabar tersebut karena menurutnya telah membuat resah pihak keluarga dan teman-temannya seperti dilansir dari laman inisiatifnews.com. Dari penelusuran di atas, kabar Dewi Tanjung meninggal dunia masuk kategori Konten Palsu.
Rujukan
- https://archive.vn/Rjevd
- https://inisiatifnews.com/life-style/entertainment/2020/09/02/73553/kembali-dikabarkan-meninggal-dewi-tanjung-bakal-lapor-polisi/
- https://twitter.com/DTanjung15/status/1301002573948710912
- https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/VNnX4V7k-cek-fakta-kader-pdip-dewi-tanjung-meninggal-dunia-ini-faktanya
Halaman: 5482/6683