(diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia)
“Orang-orang kulit putih melakukan serangkaian aksi merusak wajah patung. Mereka tidak dapat menerima kenyataan bahwa masyarakat peradaban yang sangat maju adalah orang-orang kulit hitam Afrika. Ini adalah para leluhur kami!
Proses ‘whitewashing’ sejarah.”
NARASI DALAM GAMBAR:
(diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia)
“Mengapa banyak patung Mesir Kuno dengan bagian hidung yang hilang?”
[SALAH] Penjelajah Kulit Putih Menghancurkan Bagian Hidung Patung Peninggalan Mesir Kuno
Sumber: facebook.comTanggal publish: 03/10/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook Mwalimu Mutemi Wa Kiama mengunggah sebuah foto (2/9) yang menunjukkan beberapa foto patung-patung peninggalan Mesir Kuno dengan kondisi bagian hidung yang hilang. Foto tersebut disertai dengan keterangan yang menyatakan bahwa perusakan bagian hidung patung-patung tersebut dilakukan oleh para penjelajah kulit putih yang menemukan peninggalan-peninggalan tersebut.
Berdasarkan hasil penelusuran, aksi merusak bagian hidung patung-patung peninggalan Mesir Kuno tersebut merupakan bagian dari ritual yang dipercayai dapat melumpuhkan kekuatan supranatural yang dimiliki oleh patung-patung tersebut dan berpotensi untuk membawa pengaruh buruk bagi masyarakat Mesir Kuno.
Informasi dengan topik yang sama sebelumnya juga pernah dimuat dalam situs USA Today dengan judul “Fact check: Egyptian Statues’ Noses Not Broken Off Because They Resembled ‘Black Faces’” dan mengkategorikannya sebagai false.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh akun Facebook Mwalimu Mutemi Wa Kiama dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyimpang/Misleading Content, sebab aksi penghancuran bagian hidung patung peninggalan Mesir Kuno dilakukan oleh masyarakat Mesir Kuno sebagai bagian dari ritual, bukan dilakukan oleh para penjelajah kulit putih.
= = = = =
Berdasarkan hasil penelusuran, aksi merusak bagian hidung patung-patung peninggalan Mesir Kuno tersebut merupakan bagian dari ritual yang dipercayai dapat melumpuhkan kekuatan supranatural yang dimiliki oleh patung-patung tersebut dan berpotensi untuk membawa pengaruh buruk bagi masyarakat Mesir Kuno.
Informasi dengan topik yang sama sebelumnya juga pernah dimuat dalam situs USA Today dengan judul “Fact check: Egyptian Statues’ Noses Not Broken Off Because They Resembled ‘Black Faces’” dan mengkategorikannya sebagai false.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh akun Facebook Mwalimu Mutemi Wa Kiama dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyimpang/Misleading Content, sebab aksi penghancuran bagian hidung patung peninggalan Mesir Kuno dilakukan oleh masyarakat Mesir Kuno sebagai bagian dari ritual, bukan dilakukan oleh para penjelajah kulit putih.
= = = = =
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).
Informasi yang salah. Faktanya, aksi menghancurkan bagian hidung patung merupakan bagian dari ritual Mesir Kuno yang dipercayai dapat melumpuhkan kekuatan supranatural yang dimiliki oleh patung-patung tersebut.
Informasi yang salah. Faktanya, aksi menghancurkan bagian hidung patung merupakan bagian dari ritual Mesir Kuno yang dipercayai dapat melumpuhkan kekuatan supranatural yang dimiliki oleh patung-patung tersebut.
Rujukan
[SALAH] Video Bukti Aksi Demo Tolak UU Cipta Kerja Merupakan Aksi Bayaran Bukan Gerakan Murni
Sumber: facebook.comTanggal publish: 12/10/2020
Berita
“Terang Benderang! Ini Bukti Aksi Demo Tolak UU Cipta Kerja Merupakan Aksi Bayaran Bukan Gerakan Murni” unggah akun Facebook Mangkok Sapujagat, Jumat (9/10).
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook Mangkok Sapujagat mengunggah video dengan durasi 37 detik pada Jumat (9/10). Video tersebut memperlihatkan seseorang yang menggunakan masker, topi dan kemeja putih sedang membagikan uang, diikuti narasi bahwa video tersebut adalah aksi demo menolak UU Cipta Kerja, juga mengklaim bahwa aksi demo yang dilakukan merupakan aksi bayaran bukan gerakan murni. Video itu telah dibagikan sebanyak 2,9 ribu kali dengan jumlah 10 ribu komentar dan total 4,5 ribu suka.
Melalui penelusuran dengan menggunakan mesin pencari Yandex Image, video serupa pernah tayang di channel Youtube BELITANG TV dengan judul “Maraknya Money Politik” yang diunggah pada Selasa (9/4/19).
Dari hasil penelusuran lebih lanjut, foto yang mirip dengan kondisi pada video yang diunggah akun Facebook Mangkok Sapujagat muncul pada artikel milik sumselupdate.com yang diunggah pada 8 April 2019 dengan judul “Video Diduga Bagi-bagi Duit di Belitang Viral, Bawaslu OKU Timur Segera Ambil Tindakan”, potongan foto tersebut juga muncul pada artikel milik sumsel.tribunnews.com dengan judul “Beredar Video Bagi-duit Pecahan Rp 50 Ribu di OKU Timur, Bawaslu Langsung Investigasi”.
Berdasarkan referensi dan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa video yang diklaim bukti bahwa aksi demo tolak UU Cipta Kerja merupakan aksi bayaran bukan gerakan murni adalah tidak benar dan masuk ke dalam kategori konten yang salah.
Melalui penelusuran dengan menggunakan mesin pencari Yandex Image, video serupa pernah tayang di channel Youtube BELITANG TV dengan judul “Maraknya Money Politik” yang diunggah pada Selasa (9/4/19).
Dari hasil penelusuran lebih lanjut, foto yang mirip dengan kondisi pada video yang diunggah akun Facebook Mangkok Sapujagat muncul pada artikel milik sumselupdate.com yang diunggah pada 8 April 2019 dengan judul “Video Diduga Bagi-bagi Duit di Belitang Viral, Bawaslu OKU Timur Segera Ambil Tindakan”, potongan foto tersebut juga muncul pada artikel milik sumsel.tribunnews.com dengan judul “Beredar Video Bagi-duit Pecahan Rp 50 Ribu di OKU Timur, Bawaslu Langsung Investigasi”.
Berdasarkan referensi dan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa video yang diklaim bukti bahwa aksi demo tolak UU Cipta Kerja merupakan aksi bayaran bukan gerakan murni adalah tidak benar dan masuk ke dalam kategori konten yang salah.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Rizky Maulana (Universitas Bina Sarana Informatika).
Faktanya, video yang diunggah akun Facebook Mangkok Sapujagat tidak ada kaitannya dengan demo menolak UU Cipta Kerja. Video tersebut sempat viral di media sosial pada tahun 2019 terkait dugaan bagi-bagi uang setelah kegiatan kampanye akbar salah satu pasangan calon presiden di lapangan KONI Belitang.
Faktanya, video yang diunggah akun Facebook Mangkok Sapujagat tidak ada kaitannya dengan demo menolak UU Cipta Kerja. Video tersebut sempat viral di media sosial pada tahun 2019 terkait dugaan bagi-bagi uang setelah kegiatan kampanye akbar salah satu pasangan calon presiden di lapangan KONI Belitang.
Rujukan
[SALAH] Jokowi Kabur Pura-pura Tinjau Tol Ketika Demo Omnibus Law
Sumber: facebook.comTanggal publish: 12/10/2020
Berita
“bilangnya ” kangen di demo ” ee kabur lagi, sperti dulu…pura2 tinjau tol, ampe kebelet kencing 😂😂😂”
Hasil Cek Fakta
Beredar postingan dari akun Facebook Putri Atok Cahmrogan membagikan link artikel milik sindonews.com berjudul “Jokowi Pergi ke Luar Kota, Istana Bantah Hindari Demo Tolak Omnibus Law” dengan keterangan Jokowi kabur pura-pura meninjau tol pada saat demo Omnibus Law. Postingan ini diposting pada 9 Oktober 2020 dan disukai sebanyak 722 kali.
Menurut artikel berita sindonews.com, Bey Machmudin sebagai Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden menjelaskan bahwa agenda Jokowi penuh hari ini yaitu diawali dengan mengadakan rapat secara virtual di Istana Bogor kemudian terbang ke Yogyakarta dan melanjutkan perjalanan ke Solo melalui jalur darat saat sore hari untuk melakukan ziarah makan Ibunda Jokowi. Ia juga melanjutkan bahwa Jokowi pada malam hari kembali ke Yogyakarta dan menginap di Istana Kepresidenan Gedung Agung.
Pada 8 Oktober 2020 Jokowi juga sudah diagendakan untuk melakukan kunjungan kerja untuk meninjau food estate di Kalimantan Tengah sebagai perhatian kepada ketahanan pangan nasional seperti peringatan FAO bahwa adanya kelangkaan pangan akibat pandemi yang menjadi alasan Jokowi ingin meninjau perkembangan dari food estate tersebut secara langsung. Tidak ada sumber yang valid yang menyebutkan Jokowi pergi untuk meninjau jalan tol pada tanggal tersebut.
Melihat dari penjelasan tersebut, Jokowi kabur pura-pura meninjau tol pada saat demo Omnibus Law adalah tidak benar dan termasuk dalam Konten yang Salah / False Context.
Menurut artikel berita sindonews.com, Bey Machmudin sebagai Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden menjelaskan bahwa agenda Jokowi penuh hari ini yaitu diawali dengan mengadakan rapat secara virtual di Istana Bogor kemudian terbang ke Yogyakarta dan melanjutkan perjalanan ke Solo melalui jalur darat saat sore hari untuk melakukan ziarah makan Ibunda Jokowi. Ia juga melanjutkan bahwa Jokowi pada malam hari kembali ke Yogyakarta dan menginap di Istana Kepresidenan Gedung Agung.
Pada 8 Oktober 2020 Jokowi juga sudah diagendakan untuk melakukan kunjungan kerja untuk meninjau food estate di Kalimantan Tengah sebagai perhatian kepada ketahanan pangan nasional seperti peringatan FAO bahwa adanya kelangkaan pangan akibat pandemi yang menjadi alasan Jokowi ingin meninjau perkembangan dari food estate tersebut secara langsung. Tidak ada sumber yang valid yang menyebutkan Jokowi pergi untuk meninjau jalan tol pada tanggal tersebut.
Melihat dari penjelasan tersebut, Jokowi kabur pura-pura meninjau tol pada saat demo Omnibus Law adalah tidak benar dan termasuk dalam Konten yang Salah / False Context.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).
Klaim tersebut tidak benar, Jokowi terbang ke Yogyakarta dan menuju Solo melalui jalan darat untuk melakukan ziarah pada 7 Oktober dan esoknya melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Tengah untuk meninjau food estate.
Klaim tersebut tidak benar, Jokowi terbang ke Yogyakarta dan menuju Solo melalui jalan darat untuk melakukan ziarah pada 7 Oktober dan esoknya melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Tengah untuk meninjau food estate.
Rujukan
- https://nasional.tempo.co/read/1393922/setelah-ziarah-ke-solo-jokowi-bermalam-di-gedung-agung-yogyakarta/full&view=ok
- https://nasional.sindonews.com/read/189244/12/jokowi-pergi-ke-luar-kota-istana-bantah-hindari-demo-tolak-omnibus-law-1602083442
- https://republika.co.id/berita/qhw2vf314/presiden-joko-widodo-tinjau-lokasi-program-emfood-estate-em-6
[SALAH] “Viral Video Bandung Malam Ini Berapi. Benarkah?”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 11/10/2020
Berita
Melalui media social Facebook, akun Momex Laksana Dewa membagikan video kerusuah yang terjadi di Bandung, Jawa barat.
Video tersebut adalah hasil rekaman dari atas sebuah bangunan tinggi. Tampak terjadi kebakaran dan asap hitam pekat dari lokasi juga terlihat banyak orang.
Video tersebut adalah hasil rekaman dari atas sebuah bangunan tinggi. Tampak terjadi kebakaran dan asap hitam pekat dari lokasi juga terlihat banyak orang.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran, informasi yang menyebutkan “Viral Video Bandung Malam Ini Berapi. Benarkah?” adalah salah. Dilansir oleh Liputan6.com, mereka melakukan penelusuran dengan mengunggah gambar tersebut ke situs Google Reverse Image.
Dan ditemukan hasil video yang sama yang diunggah oleh akun Facebook Kabar Jakarta yang isinya adalah suasana kerusuhan di sekitar gedung DPR , Senayan, Jakarta. Pada saat itu sedang terjadi demontrasi atas penolakan RUU KUHP dan Revisi UU KPK pada 24 September 2019.
“Mahasiswa malam ini masih bertahan di sekitar Senayan dan bentrok dengan polisi” tulis akun tersebut. Dengan demikian, video yang menyebutkan Bandung Malam Ini Terbakar termasuk kategori Konten yang Salah. Hal ini dikarenakan video tersebut adalah demo di sekitar Senayan, Jakarta.
Dan ditemukan hasil video yang sama yang diunggah oleh akun Facebook Kabar Jakarta yang isinya adalah suasana kerusuhan di sekitar gedung DPR , Senayan, Jakarta. Pada saat itu sedang terjadi demontrasi atas penolakan RUU KUHP dan Revisi UU KPK pada 24 September 2019.
“Mahasiswa malam ini masih bertahan di sekitar Senayan dan bentrok dengan polisi” tulis akun tersebut. Dengan demikian, video yang menyebutkan Bandung Malam Ini Terbakar termasuk kategori Konten yang Salah. Hal ini dikarenakan video tersebut adalah demo di sekitar Senayan, Jakarta.
Rujukan
Halaman: 5484/6753